10. Penyuluhan dan penyadaran warga adalah proses penyebarluasan informasi, ilmu pengetahuan kepada masyarakat sebagai upaya mencegah masyarakat
khususnya masyarakat di DAS agar tidak menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan limbahsampah. Penyuluhan dan penyadaran warga ini dilakukan
dengan aksi langsung bersama masyarakat di sekitar DAS. 11. Warga di hulu Sungai Cikapundung adalah warga yang tinggal di daerah hulu
Sungai Cikapundung. 12. Warga di tengah Sungai Cikapundung adalah warga yang tinggal di daerah
tengah Sungai Cikapundung. 13. Kesadaran masyarakat di hulu DAS Citarum Sub DAS Cikapundung adalah
sejauh mana masyarakat yang berada di sepanjang Sungai Cikapundung mengerti akan pentingnya fungsi kawasan hulu sebagai daerah tangkapan air
dan penyangga sehingga tidak lagi melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mencemari ataupun merusak sungai namun sebaliknya melakukan kegiatan-
kegiatan yang dapat melestarikan DAS.
2.5 Definisi Operasional
Tingkat kesadaran masyarakat dinilai dari beberapa aspek, antara lain: 1. Tingkat pengetahuan adalah kognisipengetahuan yang dimiliki oleh warga
mengenai sampah, sungai, penghijauan dan gotong royong. Tinggi rendahnya tingkat pengetahuan responden dapat diukur dari baiktidaknya pengetahuan
responden terkait sampah, sungai, penghijauan, dan gotong royong. a. Rendah: jika responden tidak dapat membedakan jenis sampah, serta jika
responden menjawab kurangtidak penting kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan sungai, penghijauan, dan gotong royong, skor 0
b. Tinggi: jika responden dapat membedakan jenis sampah, serta jika responden menjawab penting kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
sungai, penghijauan, dan gotong royong, skor1 2. Tingkat membuang sampahlimbah ke sungai adalah sejauh mana warga tidak
membuang atau menyalurkan sampahlimbah rumah tangganya ke aliran sungai. Perubahan perilaku responden dalam membuang atau menyalurkan
sampahlimbah rumah tangganya dapat diukur dari kemana responden
tersebut biasa membuang sampahlimbah rumah tangganya setelah adanya kelembagaan partisipatoris di daerahnya.
a. Sangat buruk: jika sehari-harinya responden membuang sampahlimbah rumah tangganya ke sungai di daerahnya, skor 0
b. Buruk: jika sehari-harinya responden membuang sampahlimbah rumah tangganya dengan cara dibakar, skor 1
c. Baik: jika sehari-harinya responden membuang sampahlimbah rumah tangganya dengan cara dikubur, skor 2
d. Sangat baik: jika sehari-harinya responden membuang sampahlimbah rumah tangganya menggunakan TPS, skor 3
3. Tingkat keterlibatan warga dalam penghijauan adalah keikutsertaan masyarakat yang berada di sekitar hulu DAS Citarum Sub DAS
Cikapundung untuk melakukan aksi tanam pohon di daerah atau kawasan- kawasan kritis. Tingkat partisipasi responden dalam kegiatan penghijauan
dapat diukur dari hadirtidak hadirnya responden dalam setiap kegiatan penghijauan yang diadakan di daerahnya
a. Tidak pernah: jika responden tidak pernah sama sekali terlibat dalam setiap kegiatan penghijauan yang diadakan di daerahnya, skor 0
b. Jarang: dalam satu tahun responden hanya terlibat satu hingga dua kali kegiatan penghijauan yang diadakan di daerahnya, skor 1
c. Kadang-kadang: dalam satu tahun responden terlibat lebih dari dua kali dalam setiap kegiatan penghijauan yang diadakan di daerahnya, skor 2
d. Selalu: responden selalu terlibat dalam setiap kegiatan penghijauan yang diadakan di daerahnya, skor 3
4. Tingkat keterlibatan warga dalam gotong royong adalah tingkat kerjasama antar masyarakat sekitar hulu DAS Citarum Sub DAS Cikapundung dalam
kegiatan-kegiatan yang dapat menjaga kelestarian sumberdaya alam khususnya DAS. Tingkat partisipasi responden dalam kegiatan gotong royong
dapat diukur dari hadirtidak hadirnya responden dalam setiap kegiatan gotong royong yang diadakan di daerahnya.
a. Tidak pernah: responden tidak pernah sama sekali terlibat dalam setiap kegiatan gotong royong yang diadakan di daerahnya, skor 0
b. Jarang: dalam enam bulan responden hanya terlibat satu hingga dua kali dalam setiap kegiatan gotong royong yang diadakan di daerahnya, skor 1
c. Kadang-kadang: dalam enam bulan responden terlibat lebih dari dua kali dalam setiap kegiatan gotong-royong yang diadakan di daerahnya, skor 2
d. Selalu: responden selalu terlibat dalam setiap kegiatan gotong royong yang diadakan di lingkungan tempat tinggalnya, skor 3
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penentuan tempat dilatarbelakangi oleh tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk memperoleh
pemahaman mengenai efektivitas kelembagaan partisipatoris di hulu DAS Citarum Sub DAS Cikapundung. Penelitian ini dilakukan di Sungai
Cikapundung dengan studi kasus kelembagaan partisipatoris yaitu komunitas Cikapundung Rehabilitation Program CRP di daerah Kelurahan Dago,
Kecamatan Coblong, Bandung, Jawa Barat dan komunitas Zero yang berada di Kelurahan Lebak Siliwangi, Kecamatan Coblong, Bandung, Jawa Barat.
Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja purposive dimana lokasi penelitian merupakan daerah hulu dan tengah Sungai Cikapundung. Penelitian dilakukan
pada bulan April hingga Juli, sedangkan pengelolaan data dan hasil penulisan laporan dilakukan pada bulan Agustus hingga Oktober 2011.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang didukung oleh pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan
kuantitatif, penelitian ini menggunakan metode survey. Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner
sebagai alat pengumpulan data pokok Singarimbun 1989 .
Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui sejauh mana masyarakat terkena dampak dari
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelembagaan partisipatoris di hulu dan tengah Sungai Cikapundung.
Pendekatan kualitatif penelitian mengambil fakta berdasarkan pemahaman subyek penelitian, dan mengetengahkan hasil pengamatan itu secara sangat rinci
Agusta 1998. Pendekatan kualitatif lebih menekankan pada kedalaman dan kecukupan informasi serta berusaha membangun teori minimal tentang unit
analisis yang diteliti. Dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui keterlibatan pemangku kepentingan dalam melakukan kegiatan-