Pengamatan Perilaku Penghitungan Jumlah Populasi

BAB III METODOLOGI

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di laboratorium lapangan Bagian Perlindungan Hutan, dan laboratorium hama hutan Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan IPB selama 8 bulan November 2011 hingga Juni 2012.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikroskop, lup kaca pembesar, jangka sorong, gunting, stiker label, cawan Petri, botol film, jarum, pinset, kuas kecil, tallysheet, papan jalan, dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah sampel ranting P. merkusii yang terserang hama kutulilin pinus dari 5 KPH Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, bibit P. merkusii umur 6 bulan dari KPH Bogor, tanah, kompos, polibag, paranet 60, alkohol 70, dan aluminium foil.

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Pengamatan Perilaku

Pengamatan di laboratorium lapangan, terlebih dahulu disiapkan bibit pinus sebanyak 100 bibit di dalam kumbung seluas 6,5m x 3,1m yang diselubungi dengan paranet 60. Selanjutnya dilakukan penularan kutulilin pinus terhadap 100 bibit tersebut. Kutulilin pinus yang ditularkan ini diambil dari 5 KPH di Jawa Timur, yaitu Jombang, Pasuruan, Kediri, Lawu DS, dan Probolinggo dengan tingkat serangan ringan, sedang, dan berat dari masing-masing KPH tersebut. Materi tularan diambil secara proporsional dari wilayah terserang. Penularan dilakukan dengan dua metode. Metode pertama adalah penularan langsung, yaitu dengan mengambil kutu dari bagian cabang tertular menggunakan jarum yang tidak disterilkan yang dianggap sebagai satu populasi dan diletakkan pada pangkal daun dan pada masing-masing bagian cabang bibit, yaitu atas, tengah, dan bawah. Metode kedua adalah dengan menempelkan cabang terserang kutulilin pinus yang dipotong ±5 cm pada bagian tengah bibit kemudian diikat. Cabang- cabang yang ditularkan mewakili setiap tingkat serangan dari masing-masing KPH dan ditularkan pada 3 bibit sebagai ulangan. Setelah seluruh bibit ditulari, selanjutnya dilakukan pengamatan selama 60 hari setiap pagi dan sore hari. Pengamatan dilakukan untuk melihat perkembangan lapisan lilin yang telah ditularkan, dengan melihat jumlah dan luas tubuh lilin pada bibit. a b Gambar 1 Metode penularan: a penularan tempel b penularan langsung

3.3.2 Penghitungan Jumlah Populasi

Penghitungan jumlah populasi dilakukan pada 3 kriteria serangan, yaitu ringan, sedang, dan berat yang berasal KPH Sumedang. Cabang-cabang yang tertular dari 3 pohon dengan 3 kriteria tersebut dipotong masing-masing berukuran 3cm dan kemudian diacak untuk mendapatkan 3 potong untuk tiap-tiap kriteria dalam rangka penghitungan jumlah populasi. Jumlah seluruh sampel ada 9 potongan cabang. Potongan-potongan tersebut kemudian diukur diameternya dan diamati di bawah mikroskop untuk menghitung jumlah telur serta jumlah kutu dari setiap stadia. Kutu-kutu kemudian diawetkan menggunakan alkohol 70 untuk keperluan dokumentasi dan penghitungan ulang bila terdapat keraguan. c b a Gambar 2 Cabang menurut kriteria serangan: a ringan, b sedang, c berat Tabel 1 Kriteria serangan hama Pineus boerneri No. Keadaan Pohon Kriteria serangan Nilai 1. Pohon sehat, tidak ditemui adanya tanda- tanda serangan, tidak ada lapisan lilin,pohon berwarna hijau segar Tidak terserang 2. Serangan belum mencapai 15 dari bagian pucuk, dan sebagian daun mulai menguning, terdapat lapisan lilin merata pada pucuk dari bagian terserang Serangan ringan 1 3. Bagian pohon terserang sudah mencapai 30 dari bagian pucuk tanaman, daun mulai menguning dan sebagian berwarna kecoklatan, lapisan lilin sudah memenuhi bagian tajuk Serangan sedang 2 4. Serangan sudah mencapai 50 dari bagian pucuk,pucuk sudah mengering daun berwarna coklat, lapisan lilin sudah mencapai bagian batang Serangan berat 3 5. Pohon mengering, gundul dan kulit mengelupas. Serangan sangat berat 4

3.3.3 Analisis Data