Multikolinieritas Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik

Tabel 4.8 : Hasil Uji Normalitas Variabel-Variabel Penelitian Kolmogorov Smirnov Tingkat Signifikan Perilaku Belajar X 1 Kecerdasan Emosional X 2 Stres Kuliah Y 0,471 1,056 0,701 0,979 0,215 0,710 Sumber : Lampiran 6 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 17.0 pada tabel diatas menunjukkan bahwa distribusi data pada variabel perilaku belajar X 1 , kecerdasan emosional X 2 dan stress kuliah Y adalah berdistribusi normal, karena tingkat signifikan dari Kolmogorov Smirnov yang dihasilkan lebih dari 0,05 sig 5.

4.4. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi linier harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator yang artinya pengambilan keputusan Uji F dan Uji t tidak boleh bias sesuai dengan tujuan. Untuk mendukung keakuratan hasil model regresi, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi asumsi multikolinieritas dan heteroskedastisitas.

4.4.1. Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier antara variabel – variabel bebas dalam suatu model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. diantara variabel bebas. Apabila VIF 10, maka hal ini berarti terdapat multikolinieritas pada persamaan linier. Ghozali, 2006 : 95 Adapun besaran VIF dari masing – masing variabel bebas adalah sebagai berikut : Tabel 4.9 : Hasil Nilai VIF No. Variabel Bebas Nilai VIF 1. 2. Perilaku Belajar X 1 Kecerdasan Emosional X 2 1,231 1,231 Sumber : Lampiran 7 Berdasarkan tabel 4.9 diatas, dapat disimpulkan bahwa antara variabel bebas yaitu variabel perilaku belajar X 1 dan variabel kecerdasan emosional X 2 tidak terdapat korelasi hubungan, karena nilai VIF pada variabel perilaku belajar X 1 dan kecerdasan emosional X 2 adalah sebesar 1,231 yang berarti nilai VIF 10, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadi multikolinieritas pada variabel bebas penelitian ini dapat dipenuhi.

4.4.2. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Ghozali, 2001 : 125 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Untuk mendiagnosis adanya heteroskedastisitas, salah satunya dengan melakukan pengujian Rank Spearman. Kriteria terjadinya heteroskedastisitas adalah : a. Nilai probabilitas 0,05, maka bebas dari heteroskedastisitas. b. Nilai probabilitas 0,05 deteksi adanya heteroskedastisitas. Santoso, 2002 : 301 Berikut ini adalah hasil uji Rank Spearman : Tabel 4.10 : Hasil Uji Rank Spearman Variabel Bebas Koefisien korelasi Rank Spearman Tingkat signifikan Perilaku Belajar X 1 Kecerdasan Emosional X 2 0,084 0,010 0,527 0,940 Sumber : Lampiran 7 Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa tingkat signifikansi korelasi Rank Spearman pada variabel perilaku belajar X 1 dan kecerdasan emosional X 2 lebih besar dari 5 sig 5. Hal ini menunjukkan tidak adanya heteroskedastisitas antara variabel bebas dengan residualnya. 4.5. Analisis Regresi Linier Berganda 4.5.1. Persamaan Regresi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERILAKU BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus: Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

2 3 123

PENGARUH PERILAKU BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP STRES KULIAH PADA MAHASISWA AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 109

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas PembangunanNasional “VETERAN” JawaTimur).

0 1 125

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus : Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur).

0 2 117

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 90

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus : Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur)

0 0 25

PENGARUH PERILAKU BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus: Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 0 23

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas PembangunanNasional “VETERAN” JawaTimur)

0 0 27

PENGARUH PERILAKU BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP STRES KULIAH PADA MAHASISWA AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 19

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi kasus pada mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 0 25