terhadap perilaku individu, gengsi pekerjaan dan kemungkinan bekerja dengan ahli bidang lain. Yendrawati, 2007.
2.3 Kerangka Pikir
2.3.1. Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif IPK terhadap Pemilihan
Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah
IPK telah lama menjadi syarat untuk melamar pekerjaan. Seseorang dari lulusan perguruan tinggi misalnya hanya boleh melamar
bila IPKnya 3,0. Rupanya persyaratan IPK saja belum cukup karena disinyalir belum menjamin kualitas seorang alumni. IPK boleh tinggi
tetapi prestasi kerja belum tentu. Lagi pula IPK alumni dari suatu perguruan tinggi merupakan prestasi relatif yang belum tentu sama
kualitasnya dengan alumni perguruan tinggi lainnya. Barangkali ini merupakan salah satu “kiat” perusahaan untuk memperoleh calon
pegawai yang memenuhi kriteria mereka. Sehingga IPK turut berpengaruh terhadap kesempatan kerja.
Kebanyakan mahasiswa ingin cepat lulus dengan IPK tinggi. Bahkan sebagian besar mahasiswa yang memiliki IPK tinggi adalah
motivasi utama untuk kuliah. Ada orang yang menganggap IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif tinggi sangat penting di dalam mencari
pekerjaan. Hampir lowongan kerja sekarang ini mensyaratkan bagi pelamar kerja harus memiliki IPK minimal 3,00. Coba lihatlah di
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
lowongan kerja di media massa atau internet. Walaupun seorang itu punya kemampuan bagus kalau IPK tidak sampai 3 jelas surat lamaran
kerjanya langsung dibuang dikotak sampah. Ibarat masuk rumah, sarjana yang memiliki IPK 3 sudah bisa masuk dulu. Nurman dkk, 1994 dalam
Siregar, 2006 menyatakan bahwa Indeks Pretasi Kumulatif berguna membantu meramalkan keberhasilan mahasiswa dimasa yang akan
datang. Nilai yang diperolehnya dapat dipakai sebagai petunjuk untuk menetapkan suatu keputusan tentang diperkenankan atau tidak mahasiswa
tersebut melanjutkan pelajaran pada semester atau tingkat yang lebih tinggi. Indeks prestasi juga dapat dimanfaatkan untuk menilai
keberhasilan mahasiswa dalam menguasai kompetensi-kompetensi yang menjadi tujuan mata kuliah yang diambilnya. Lebih jauh lagi bahwa
prestasi mahasiswa di perguruan tinggi dapat turut menentukan kesempatan kerja yang lebih baik sekaligus menentukan masa depannya.
Memang saat ini persaingan dunia kerja sangatlah ketat, banyak perusahaan mencari pekerja yang benar-benar memenuhi kualifikasinya.
Jadi dapat di simpulkan bahwasanya Indeks Prestasi Kumulatif IPK adalah salah satu faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk memilih
profesi apa yang ia inginkan di masa depan karena IPK bisa dijadikan tolak ukur kecerdasan seorang mahasiswa yang dari IPK itulah para
perusahaan atau organisasi menilai apakah para mahasiswa tersebut layak untuk berada di perusahaan atau organisasinya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3.2. Pengaruh Penghargaan Finansial terhadap pemilihan profesi