Uji Validitas Prinsip-Prinsip Analisis Faktor

keputusan. Ada beberapa instrumen pengumpulan data yang digunakan secara umum dalam penelitian, yaitu : a. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi dijukan untuk memperoleh data langsung berupa catatan, transkrip, majalah, buku-buku, surat kabar, agenda, dan sebagainya. b. Metode Angket Koesioner Angket Questionnaire adalah daftar pertanyaan atau pernyataan diberikan kepada orang lain yang bersedia sebagai respons responden. Tujuan pembagian angket kepada para dokter mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dokter dalam memilih- produk suatu perusahaan farmasi di Rumah Sakit Columbia Asia Medan untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan dari responden Untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variabel yang pengumpulan datanya menggunakan angket koesioner, setiap indikator dari data yang dikumpulkan terlebih dahulu diklasifikasikan dan diberi skor atau nilainya, yaitu: Skor 4 untuk jawaban responden sangat penting Skor 3 untuk jawaban responden penting Skor 2 untuk jawaban responden kurang penting Skor 1 untuk jawaban responden tidak penting. c. Wawancara Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperolah informasi langsung dari sumber responden. Teknik wawancara dilakukan peneliti kepada responden yang kurang mengerti terhadap angket yang diberikan.

2.9 Uji Pengolahan data

2.9.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu butir pertanyaan. Jika skala pengukuran tidak valid maka tidak bermanfaat bagi peneliti, sebab tidak Universitas Sumatera Utara mengukur apa yang seharusnya dilakukan. Dengan kata lain, validitas adalah sebuah fungsi yang menunjukkan seberapa baik dimensi dan elemen sebuah konsep digambarkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Metode yang digunakan untuk menguji validitas dalam penelitian ini adalah : { } { } 1 . 2 .......... . 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = Y Y n X X n Y X XY n r xy Keterangan : xy r = koefisien korelasi X = skor pertanyaan Y = skor total n = jumlah sampel Untuk menentukan valid tidaknya variabel adalah dengan cara mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisien korelasi dengan tabel nilai koefisien r pada taraf signifikansi 5 atau taraf kepercayaan 95. Untuk menguji apakah variabel tersebut valid, maka nilai koefisien r harus lebih besar dari nilai koefisien r tabel . Hipotesis : H o : Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk H a : Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk Sehingga : Jika r xy ≥ r tabel → valid Jika r xy r tabel → tidak valid

2.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi dan stabilitas dari data, bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Stabilitas ukuran menunjukkan kemampuan sebuah ukuran untuk tetap stabil atau tidak rentan terhadap perubahan situasi apapun. Metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah- Universitas Sumatera Utara metode Alpha Cronbach dan taraf keyakinan coefficients of confidence = CC dengan ketentuan sebagai berikut : Jika CC ˂ cronbach’s alpha, item pertanyaan reliabel konsisten Jika CC ˃ cronbach’s alpha, item pertanyaan tidak reliabel tidak konsisten Secara matematis besarnya reliabilitas dirumuskan sebagai berikut Sunyoto Danang, 2012 : 2 . 2 .......... 1 1 2 2         −     − = ∑ ab ab k k r dimana : r = besarnya reliabilitas k = jumlah item pertanyaan yang diuji Σ ab 2 = jumlah varians skor tiap-tiap item ab 2 = varians total

2.10 Analisis Faktor

Pada awalnya teknik analisis faktor dikembangkan pada awal abad ke-20. Teknik analisis ini dikembangkan dalam bidang psikometrik atas usaha ahli statistik yaitu Karl Pearson, Charles Spearman, dan lainnya untuk mendefinisikan dan mengukur intelegensia seseorang. Pada analisis faktor factor analysis dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu analisis komponen utama principal component analysis = PCA dan analisis faktor factor analysis = FA. Kedua analisis ini betujuan untuk menerangkan ragam-ragam melalui kombinasi linear variabel-variabel pembentuknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa faktor atau komponen adalah variabel bentukan bukan variabel asli. Secara umum analisis faktor atau analisis komponen utama bertujuan untuk mereduksi data dan menginterpretasikannya sebagai suatu variabel baru yang merupakan variabel bentukan. Pada dasarnya analisis faktor mendekatkan data pada suatu pengelompokkan atau pembentukkan suatu variabel baru yang berdasarkan pada keeratan hubungan antar dimensi pembentuk faktor atau adanya konfirmatori sebagai variabel baru atau faktor. Proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan interrelationship antara sejumlah variabel yang saling independen satu dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa Universitas Sumatera Utara kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Sebagai contoh jika ada 10 variabel yang independen satu dengan yang lain, dengan analisis faktor mungkin dapat diringkas menjadi 5 kumpulan variabel baru yang mampu menerangkan variabel asli atau awal Santoso, 2010. Analisis faktor bertujuan menerangkan struktur hubungan diantara variabel-variabel yang teramati dengan cara membangkitkan beberapa faktor atau komponen variabel laten atau variabel bentukan yang jumlahnya lebih sedikit. Selain tujuan utama analisis faktor tersebut diatas, terdapat beberapa tujuan lain yaitu : 1. Untuk mengidentifikasi adanya hubungan antar variabel penyusun faktor atau dimensi dengan faktor yang terbentuk menggunakan pengujian koefisien korelasi antar faktor dengan komponen pembentuknya. 2. Adanya validasi data untuk mengetahui apakah hasil analisis tersebut dapat digeneralisasi kedalam populasinya, sehingga setelah terbentuk faktor, maka peneliti sudah mempunyai suatu hipotesis baru berdasarkan hasil analisis faktor.

2.10.1 Prinsip-Prinsip Analisis Faktor

Analisis faktor merupakan salah satu prosedur reduksi data serta salah satu alat untuk menguji alat ukur dalam metode statistik multivariat Dillon and Goldstein, 1984. Ada tiga fungsi utama analisis faktor, yaitu : 1. Mereduksi jumlah variabel penelitian dengan tetap mempertahankan sebanyak mungkin informasi data awal. Banyaknya variabel awal menjadi beberapa variabel yang lebih sedikit jumlahnya dengan tetap mempertahankan sebagian besar variasi data. 2. Mencari perbedaan kualitatif dan kuantitatif dalam data, dalam situasi dimana terdapat jumlah data yang sangat besar. 3. Data dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang perbedaan kualitatif dan kuantitatif dalam data penelitian. Adapun kelebihan dari metode analisis faktor adalah : 1. Dapat menjelaskan karakteristik dominan yang dimiliki unit data operasi. 2. Dapat menganalisis sejumlah variabel awal penelitian dan menganalisis korelasi antara variabel awal tersebut. Universitas Sumatera Utara 3. Dapat menggabungkan atau mengagresikan sejumlah variabel awal yang diteliti menjadi sejumlah variabel yang lebih sedikit jumlahnya.

2.10.2 Statistik yang Relevan dengan Analisis Faktor