pelajar dengan keterampilan komputer tingkat pemula. Penjelasan dalam praktikum lab sulit untuk mensimulasikan dalam kelas virtual. e-Learning Guild,
2007.
2.2 E-learning
Istilah electronic learning atau e-learning sering kali disamakan pengertiannya dengan Sistem Manajemen Pembelajaran Learning Management
System , padahal kedua istilah tersebut berbeda. Menurut Ellis 2009 Sistem
Manajemen Pembelajaran adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dokumentasi, materi, dan bahan ajar pelatihan serta laporan kegiatan
belajar-mengajar secara online. Sedangkan pengertian e-learning atau pembelajaran elektronik menurut Clark Addrick adalah Kombinasi antara proses,
materi dan infrastruktur dalam penggunaan komputer dan jaringannya dalam rangka meningkatkan kualitas pada satu atau lebih bagian signifikan dari aspek-
aspek rangkaian kegiatan pembelajaran, termasuk di antaranya adalah aspek manajemen dan aspek pendistribusian materi pelajaran. E-learning merupakan
proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam
belajar Barbara, 2008. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.3 Model UTAUT 2
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT
dikembangkan oleh Venkatesh et al. 2003. Model ini mensitesiskan delapan model penerimaan teknologi yang telah dikembangkan sebelumnya. Delapan
model tersebut antara lain Theory Reasoned Action TRA, Technology Acceptance Model
TAM, Motivational Model MM, Theory of Planned Behavior
TPB, Combined TAM and TPB, Model of PC Utilization MPCU, Innovation Diffusion Theory
IDT dan Social Cognitive Theory SCT. Dibandingkan dengan kedelapan model tersebut, UTAUT terbukti lebih berhasil
menjelaskan hingga 70 varian variabel behavior intention. Pendapat ini diperkuat oleh Oshlyansky, Harold dan Paul 2007 yang menemukan bahwa
UTAUT cukup tangguh robust kendati diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan dapat digunakan pada lintas budaya. Model UTAUT memiliki empat konstruk
utama yang memainkan peran penting sebagai determinan langsung dari behavioral intention
dan use behavior, yakni performance expectancy, effort expectancy, social influence dan facilitating conditions
. Disamping itu terdapat empat moderator yakni gender, age, experience dan voluntariness of use, yang
diposisikan untuk memoderasi dampak dari konstruk-konstruk pada behavioral intention
dan use behaviour. Gambar 2.1 menampilkan model UTAUT yang dikembangkan oleh Venkatesh et al. 2003.
Gambar 2.1 Model UTAUT Venkatesh et al., 2003
Berdasarkan UTAUT, performance expectancy, effort expectancy, social influence
merupakan faktor penting yang mempengaruhi behavioral intention untuk menggunakan teknologi, sedangkan behavioral intention dan facilitating
conditions menentukan perilaku penggunaan teknologi. Model UTAUT cocok
untuk menilai kemungkinan keberhasilan untuk implementasi teknologi dalam pengaturan organisasi dan telah divalidasi oleh penelitian empiris Lai Chen,
2009; Min, Ji, Qu, 2008. Venkatesh et al. 2012 membuat beberapa modifikasi dalam model
UTAUT berdasarkan temuan mereka dari penelitian yang dilakukan di Hong Kong. Venkatesh et al. 2012 menyajikan tiga konstruksi baru dalam model
UTAUT 2. Konstruk pertama adalah hedonic motivation motivasi hedonis. Yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kedua adalah price value nilai harga dianggap sebagai faktor penting di mana konsumen harus menanggung biaya yang terkait dengan pembelian perangkat dan
layanan tetapi akan dikeluarkan dari penelitian ini karena kurang relevan dalam penelitian ini untuk mengakses Exelsa tanpa dikenakan biaya secara langsung.
Akhirnya, konstruk ketiga adalah habit. Venkatesh et al. 2012 menyatakan UTAUT2 baik dalam membenarkan penerimaan teknologi dengan meningkatkan
varians dalam 18 niat dan 12 penggunaan teknologi. Penambahan konstruk dalam UTAUT2 menunjukkan perubahan signifikan dari varians dalam niat dan
penggunaan teknologi. Meskipun ada banyak penelitian yang menyajikan literatur teori penerimaan
teknologi, beberapa telah terintegrasi model UTAUT2. Penelitian ini penting karena menggunakan UTAUT2 untuk mengetahui faktor apa saja yang
berpengaruh terhadap penerimaan dan penggunaan sistem manajemen pembelajaran Exelsa di Universitas Sanata Dharma. Gambar 2.2 merupakan
model UTAUT2 yang dikembangkan oleh Venkatesh 2012. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.2 Model UTAUT2 Venkatesh et al., 2012
2.3.1 Performance Expectancy Harapan Kinerja
Venkatesh et al. 2003 mendefinisikan harapan kinerja sebagai sejauh mana seorang individu percaya bahwa menggunakan sistem akan membantu seseorang
untuk mencapai keuntungan dalam kinerja pekerjaan. Penelitian sebelumnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melaporkan bahwa harapan kinerja adalah prakiraan yang signifikan dari niat perilaku Venkatesh et al., 2003. Hasil penelitian Handayani 2007
menunjukkan bahwa harapan kinerja secara signifikan mempunyai pengaurh positif terhadap minat pemanfaatan sistem informasi. Pada penelitian ini harapan
kinerja menggambarkan keyakinan pengguna mendapatkan banyak manfaat dan membantu mereka dalam menyelesaikan pekerjaan.
2.3.2 Effort Expectancy Persepsi Usaha
Persepsi usaha didefinisikan sebagai tingkat kemudahan terkait dengan penggunaan sistem. Penelitian sebelumnya mendukung bahwa variabel laten
terkait dengan harapan upaya yang signifikan dalam menentukan niat seseorang untuk mengadopsi teknologi baru Zhou, Lu, Wang, 2010. Menurut Adelyn
2014 persepsi usaha mengacu pada sejauh mana siswa yakin bahwa aplikasi mobile mudah digunakan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa persepsi usaha
positif mempengaruhi niat untuk mengadopsi aplikasi mobile Adelyn, 2014.
2.3.3 Social Influence Faktor Sosial
Faktor sosial berarti sejauh mana seseorang merasakan bagaimana orang lain percaya ia harus menggunakan teknologi. Penelitian sebelumnya mendukung
bahwa faktor sosial signifikan dalam menentukan niat seseorang untuk menggunakan teknologi baru Raman Yahya, 2013; Putra Ariyanti, 2013;
Kurniawan Nasir, 2014. Faktor sosial merupakan persepsi individu bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
orang lain yang signifikan percaya bahwa individu harus mengadopsi sistem informasi Leong, Hew, Tan dan Ooi, 2013
2.3.4 Facilitating Conditions Dukungan Fasilitas
Dukungan fasilitas adalah persepsi bahwa infrastruktur organisasi dan teknis ada untuk mendukung penggunaan teknologi Venkatesh et al.. 2003. Wu Wang
2008 menemukan bahwa dukungan fasilitas signifikan mempengaruhi niat perilaku untuk layanan telekomunikasi seluler 3G. Penelitian Raman dan Yahya
2013 menunjukkan hasil bahwa dukungan fasilitas berpengaruh positif terhadap niat dan perilaku penggunaan learning management system. Studi-studi empiris
setuju bahwa kondisi yang memfasilitasi merupakan faktor signifikan dalam mempengaruhi niat perilaku untuk mengadopsi teknologi.
2.3.5 Hedonic Motivation Motivasi hedonis
Venkatesh 2003 mendefinisikan motivasi hedonis sebagai kenikmatan atau kebahagiaan yang dihasilkan dari menggunakan teknologi dan berperan penting
dalam menentukan adopsi teknologi baru. Motivasi hedonis memainkan peran penting dalam memprediksi niat untuk menggunakan teknologi Venkatesh et al..
2012. Penelitian Harsono Arinta 2014 menunjukkan hasil bahwa motivasi hedonis memiliki pengaruh positif terhadap niat menggunakan media sosial LINE.
2.3.6 Price Value Nilai Harga
Nilai harga adalah trade-off antara biaya yang dibayarkan untuk menggunakan teknologi dan manfaat yang dirasakan diterima Dodds, Monroe Grewal, 1991.
Venkatesh et al.. 2012 menyoroti bahwa nilai harga dalam pengambilan keputusan konsumen mengenai penggunaan teknologi merupakan faktor penting
yang mempengaruhi niat perilaku yang diuji dengan menggunakan PLS. Prata, Moraes Quaresma 2012 mengumpulkan informasi pengguna tentang
pencarian, pembelian dan proses evaluasi dalam penggunaan aplikasi toko ponsel di Brazil melalui kuesioner dan menemukan bahwa harga aplikasi mobile adalah
alasan utama untuk membeli sebuah aplikasi seperti itu dianggap mahal. Konstruk nilai harga dikeluarkan dari penelitian ini karena kurang relevan dalam penelitian
ini untuk mengakses Exelsa tanpa dikenakan biaya secara langsung.
2.3.7 Habit Kebiasaan
Kebiasaan dibedakan dalam dua cara yang berbeda. Kebiasaan pertama dilihat sebagai perilaku sebelum Kim dan Malhotra, 2005 dan kedua, kebiasaan adalah
di mana seorang individu percaya perilaku menjadi otomatis Limayem, Cheung and Hirt, 2007. Venkatesh et al., 2012 dimodelkan kebiasaan sebagai memiliki
efek langsung dan tidak langsung melalui niat perilaku. Kebiasaan adalah sejauh bahwa individu cenderung untuk menjalankan perilaku otomatis Limayem et al.,
2007. Venkatesh et al., 2012 menemukan kebiasaan yang secara langsung dan tidak langsung merupakan efek dari niat perilaku untuk menggunakan teknologi.
Ditemukan bahwa peningkatan pengalaman dalam penggunaan teknologi mengarah ke kebiasaan penggunaan teknologi.
2.3.8 Behavioral Intention Niat Perilaku
Islam, Kim dan Hassan 2013 mendefinisikan niat sebagai penetapan tujuan dari perkiraan perilaku untuk melakukan tindakan tertentu ketika seorang individu
bertindak secara sukarela. Selain itu, niat perilaku adalah probabilitas subjektif melaksanakan perilaku dan juga penyebab perilaku penggunaan tertentu Yi et al.,
2006. Dengan demikian, niat menunjukkan faktor-faktor motivasi yang mempengaruhi perilaku dan indikator bagaimana orang bersedia untuk mencoba
dan upaya mereka dimasukkan ke dalam untuk terlibat dalam perilaku Mafe Tavera, 2010.
23
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dengan topik dan subyek penelitian yang berbeda tetapi relevan dengan penelitian ini, dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 : Penelitian terdahulu Judul Penelitian
Penulis dan Tahun
publikasi Sampel, Lokasi,
dan Model Teori
Teknik Analisis
Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Penerapan Model UTAUT untuk
Memahami Penerimaan dan
Penggunaan LMS Studi Kasus: Exelsa
Universitas Sanata Dharma
I Gusti Nyoman
St. Wisnu Wijaya
2010 281 mahasiswa,
Universitas Sanata Dharma,
Model UTAUT Korelasi
Spearman Memperoleh
pemahaman yang lebih baik terhadap
penerimaan dan penggunaan Exelsa
oleh mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Variabel PE, SI dan FC terbukti
signifikan mempengaruhi BI dalam menggunakan Exelsa, sementara
variabel EE terbukti tidak signifikan. Variabel BI terbukti signifikan
mempengaruhi use behavior, sementara variabel FC terbukti tidak
signifikan.
Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi
Mahasiswa di Palembang
Menggunakan Model UTAUT
Muhammad Nasir
2013 120 mahasiswa,
Perguruan Tinggi Swasta di Kota
Palembang, Model UTAUT
Regresi linear berganda
Mengetahui sejauh mana pengguna
dapat menerima dan memahami teknologi
Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara variabel harapan
kinerja, persepsi usaha, faktor sosial, niat penggunaan dan perilaku
penggunaan terhadap Penerimaan Teknologi.
24
Tabel 2.1 : Penelitian terdahulu lanjutan
Judul Penelitian Penulis dan
Tahun publikasi
Sampel, Lokasi, dan Model
Teori Teknik
Analisis Tujuan Penelitian
Hasil Penelitian
Preservice Teachers’ Acceptance of
Learning Management
Software: An Application of the
UTAUT2 Model Arumugam
Raman Yahya Don
2013 320 mahasiswa,
Universiti Utara Malaysia,
Model UTAUT2 Partial Least
Square Mengidentifikasi dan
menilai hubungan variabel dalam
model UTAUT2 yang mempengaruhi
penerimaan LMS dalam proses
pembelajaran. Harapan kinerja dan harapan usaha
berdampak pada niat perilaku. Motivasi hedonis menunjukkan
pengaruh positif pada penggunaan LMS, namun kebiasaan tidak
signifikan.
Applying the UTAUT to
Understand Factors Affecting the Use of
English E-Learning Websites in Taiwan
Tan Paul Juinn Bing
2013 176 mahasiswa,
Taiwan, Model UTAUT
Regresi Linear
Berganda Mengeksplorasi
kebutuhan mahasiswa Taiwan
dalam penggunaan website E-learning
English Model UTAUT menunjukkan bahwa
perilaku penggunaan siswa dari situs bahasa Inggris E-learning tergantung
pada harapan kinerja, persepsi usaha, dan faktor sosial.
UTAUT2 Influencing the
Behavioral Intention to Adopt Mobile
Applications Adelyn Kuan
Lai 2014
300 mahasiswa, Universiti Tunku
Abdul Rahman Malaysia,
UTAUT2 model Regresi
Linear Berganda
Mengidentifikasi faktor-faktor penentu
yang mempengaruhi niat perilaku untuk
mengadopsi aplikasi mobile
Model UTAUT2 terbukti dapat digunakan untuk mengetahui faktor
penentu yang mempengaruhi niat untuk adopsi aplikasi mobile.
Variabel kebiasaan merupakan faktor penentu utama, kemudian diikuti
oleh motivasi hedonis, harapan kinerja, dan harapan usaha.
25
Tabel 2.1 : Penelitian terdahulu lanjutan
Judul Penelitian Penulis dan
Tahun publikasi
Sampel, Lokasi, dan Model
Teori Teknik
Analisis Tujuan Penelitian
Hasil Penelitian
UTAUT Model for Blended Learning:
The Role of Jenis kelamin and Age in
the Intention to Use Webinars
Hager Khechine,
Sawsen Lakhal,
Daniel Pascot, Alphonse
Bhyta; 2014
114 mahasiswa di Laval
University; Quebec Canada;
Model UTAUT Regresi linear
berganda Menentukan faktor-
faktor yang menjelaskan
penerimaan sistem webinar Elluminate
dalam kursus blended learning
oleh siswa Hasil menunjukkan bahwa usia
memainkan peran utama, sebagai siswa yang lebih muda lebih peduli
dengan kinerja mereka, dan siswa yang lebih tua khawatir tentang
dukungan fasilitas.
Model Keberhasilan Belajar Mahasiswa
menggunakan LMS Zahirul Alfan,
Endang Siti, Astuti Riyadi
2014 90 mahasiswa,
Universitas Brawijaya,
ISS Model Delone
McLean Partial Least
Square Menganalisis dan
menjelaskan pengaruh dari Model
Keberhasilan Belajar Mahasiswa
menggunakan Learning
Management System Variabel kualitas sistem dan kualitas
pelayanan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan LMS dan
kepuasan mahasiswa, variabel penggunaan LMS dan kepuasan juga
berpengaruh signifikan terhadap kinerja mahasiswa, dan variabel
penggunaan LMS berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
mahasiswa. Sedangkan hasil tidak signifikan ditemukan antara variabel
kualitas informasi terhadap penggunaan LMS dan kepuasan.
26
Tabel 2.1 : Penelitian terdahulu lanjutan
Judul Penelitian Penulis dan
Tahun publikasi
Sampel, Lokasi, dan Model
Teori Teknik
Analisis Tujuan Penelitian
Hasil Penelitian
Usage of Learning Management System
Moodle among Postgraduate
Students: UTAUT Model
Arumugam Raman;
Yahya Don; Rozalina
Khalid; Mohd Rizuan
2014 65 mahasiswa
pascasarjana University Utara
Malaysia; UTAUT model
Analisis SEM Menyimpulkan
penerimaan teknologi dengan
menjelaskan varian dalam Niat Perilaku
BI. Media interaktif e-learning dapat
menarik minat dan perhatian siswa. Penentu utama penerimaan Tablet
PC bagi siswa adalah sikap siswa diikuti oleh harapan kinerja, faktor
sosial, persepsi usaha dan dukungan fasilitas.
Factors Affecting the Use Behavior of
Social Media Using UTAUT 2 Model
Listyo Dwi Harsono;
Lisandy Arinta Suryana
2014 419,
Bandung, Model UTAUT2
Analisis Regresi
Linear Berganda
Mengetahui tindakan penggunaan LINE
untuk pengguna Hampir semua variabel independen
mempengaruhi niat perilaku dan perilaku penggunaan LINE, kecuali
nilai harga. Hasil penelitian juga menunjukkan
bahwa niat perilaku dan perilaku penggunaan LINE adalah dalam
kategori sangat tinggi yang berarti bahwa mahasiswa di kota Bandung
memiliki keinginan dan intensitas yang tinggi dalam menggunakan
LINE. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tabel 2.1 : Penelitian terdahulu lanjutan
Judul Penelitian Penulis dan
Tahun publikasi
Sampel, Lokasi, dan Model
Teori Teknik
Analisis Tujuan Penelitian
Hasil Penelitian
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Penerimaan Sistem Informasi
Studi Kasus Program WARDES-GPOBA
Direktorat Pemberdayaan
Informatika Kementrian
Komunikasi dan Informatika
Rangga Adi Negara
2014 200 sampel,
Jawa Barat dan Banten,
Model UTAUT2 SEM
Menganalisis faktor – faktor yang
mempengaruhi penerimaan program
Wardes-GPOBA oleh masyarakat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan program Wardes-
GPOBA oleh masyarakat dipengaruhi oleh variabel harapan
kinerja, persepsi usaha, nilai harga dan kebiasaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Keberhasilan Implementasi e-
learning di Perguruan Tinggi
Swasta Palembang Kurniawan;
Muhamad Nasir
2014 120 sampel,
Perguruan Tinggi di Kota
Palembang UTAUT
Regresi Linear
Berganda Mengetahui kajian
perilaku pengguna user terhadap
penggunaan media e-learning dalam
proses pembelajaran. Variabel harapan kinerja, persepsi
usaha tidak berpengaruh terhadap penerimaan pembelajaran
menggunakan e –learning secara
parsial. Namun variabel faktor sosial berpengaruh terhadap penerimaan
pembelajaran menggunakan e –
learning secara parsial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.5 Pengembangan Hipotesis