63
Pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sampai akhir September 2014 menurut buku catatan perkawinan
berjumlah 750 pasang. Pasutri ini tersebar di seluruh wilayah di Paroki HKTY ganjuran dan sebagian kecil bekerja di luar kota.
B. Metodologi Penelitian
1. Penelitian
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang memiliki akal budi yang bisa mencari akibat dari sebuah sebab yang bisa dipertanggungjawabkan alasannya
secara logika. Manusia adalah citra Allah yang selalu haus akan pengetahuan. Pengetahuan yang belum terungkap bisa dijawab dengan beberapa cara misalnya
dengan menebak. Dalam menebak, orang melewatkan sebuah proses penting yang semakin lama membawa seseorang pada kebenaran. Proses ini adalah proses
pengumpulan bukti yang bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Proses pengumpulan bukti secara ilmiah dan sistematis ini dapat dikatakan sebagai
sebuah proses penelitian. Hal ini selaras dengan yang diungkapkan oleh Bass, dkk sebagaimana dikutip oleh Purwanto 2008: 9 yang mendefinisikan penelitian
sebagai “usaha yang sistematik untuk menyediakan jawaban-jawaban atas
pertanyaan ”. Penelitian adalah sebuah proses pengumpulan bukti-bukti sebagai
usaha untuk memberi jawaban pada sebuah pertanyaan secara ilmiah serta sistematik. Proses yang dibutuhkan dalam mengumpulkan bukti-bukti dan
memberi jawaban
ini lebih
dari sekedar
menebak sehingga
bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
64
2. Latar Belakang Penelitian
Gereja HKTY Ganjuran merupakan sebuah Paroki yang besar. Umat di paroki ini sebagian besar menghayati panggilan hidup berkeluarga dan cukup
banyak pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun yang berada di paroki ini. Pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun ini perlu mewujudkan janji
perkawinannya sehingga keutuhan keluarga dapat tercipta. Janji perkawinan sesungguhnya memuat banyak pesan positif yang harus dipahami tiap-tiap
pasangan dan dihidupi dengan sepenuh hati sehingga keutuhan itu dapat terwujud. Untuk mengetahui seberapa jauh pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun di
Paroki Ganjuran dalam mewujudkan janji perkawinannya, maka dibutuhkan sebuah penelitian. Penelitian ini menjabarkan seluruh janji perkawinan dan
pemenuhannya sehingga dapat diukur sejauh mana janji perkawinan itu dihidupi oleh pasutri dan pada akhirnya akan bisa diketahui program apa yang bisa
membantu pasutri dalam menghidupi janji perkawinannya. Dengan program yang tepat maka akan membawa dampak yang tepat pula dalam menciptakan keutuhan
kehidupan perkawinan pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun di Paroki HKTY Ganjuran.
3. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun ini memiliki tujuan untuk:
a. Mendalami makna perkawinan secara Katolik beserta janji perkawinannya.
65
b. Menggambarkan sejauh mana perwujudan janji perkawinan serta
mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi pada pada pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun di Paroki HKTY Ganjuran.
c. Usulan program yang berupa kegiatan pendampingan pada pasutri dengan
usia perkawinan 5-15 tahun di Paroki HKTY Ganjuran agar pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun keluarga madya semakin mampu mewujudkan
janji perkawinan mereka.
4. Jenis Penelitian
Penelitian ex post facto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti dan mengkaji suatu kejadian atau peristiwa yang telah ada dengan
melihat ke belakang faktor-faktor yang relevan yang mempengaruhi atau menimbulkan kejadian atau peristiwa tersebut Sugiyono, 1999: 7. Dengan
melihat pengertian tersebut, maka dapat dikatakan penelitian mengenai perwujudan janji perkainan pada pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun di
Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran merupakan penelitian ex post facto karena penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana perwujudan janji
perkawinan yang sudah terjadi selama ini.
5. Metode Penelitian
Metode penelitian terhadap pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun ini merupakan sebuah penelitian yang tetap mementingkan angka sehingga dapat
dikategorikan sebagai penelitian kuantitatif sederhana. Menurut sifatnya,
66
penelitian ini merupakan sebuah penelitian terapan atau terpakai karena dimaksudkan untuk menyediakan informasi agar bisa digunakan. Menurut tempat
kajian, penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan yang menggunakan fakta dalam kehidupan nyata untuk diteliti. Menurut tujuannya, penelitian ini
merupakan penelitian survei yang dilakukan kepada sampel dan hasilnya akan digeneralisasi kepada populasi yakni seluruh pasutri dengan usia perkawinan 5-15
tahun di Paroki HKTY Ganjuran. Menurut sifat analisisnya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang hanya melibatkan satu variabel saja.
Menurut kehadiran variabel, penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen sebab variabel yang hendak diteliti perwujudan janji perkawinan pada pasutri
dengan usia perkawinan 5-15 tahun sudah ada dan bukan sengaja dihadirkan Purwanto, 2008: 163-182.
6. Instrumen Penelitian
Sebuah penelitian membutuhkan data yang valid untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid pula. Data valid yang dicari dalam penelitian ini
membutuhkan sebuah instrumen penelitian untuk mendapatkannya. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni kuesioner. Kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai suatu objek Arikunto, 2006: 151. Kuesioner ini merupakan
kuesioner langsung yang dikirim kepada responden secara langsung dan merupakan jenis kuesioner item multiple choice karena menyediakan lebih dari
dua pilihan jawaban Sutrisna Hadi, 2004: 178. Kuesioner ini juga merupakan
67
kuesioner tertutup. Kuesioner disebut sebagai kuesioner tertutup jika peneliti memberikan pertanyaan dengan batasan pilihan-pilihan tertutup sehingga
responden diminta memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan karakteristiknya Riduwan, 2013: 72. Tujuannya agar jawaban tidak terlalu
melebar. Kuesioner juga diperkuat dengan beberapa pertanyaan uraian.
7. Responden Penelitian
Responden penelitian dalam penelitian ini adalah pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun di Paroki HKTY Ganjuran. Seluruh pasutri 5-15 tahun ini
disebut sebagai populasi. Hal ini selaras dengan yang dikemukakan oleh Nazir sebagaimana dikutip Purwanto 2008: 241 bahwa
“populasi sebagai kumpulan individu dengan kualitas dan ciri yang telah ditetapkan
”. Kualitas dan ciri yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun
di Paroki HKTY Ganjuran. Jumlah Pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun di Gereja HKTY lebih dari 100 pasangan sehingga penelitian dilakukan atas sampel
yang mewakili populasi teknik sampling. Sample diambil secara acakrandom dengan memberi peluang yang sama pada pasutri untuk dijadikan sampel.
Purwanto 2008: 246 mengatakan “Randomisasi menghasilkan sampel yang
mempunyai keserupaan dengan populasi karena sampel yang ditarik secara acak mengambil sampel dari berbagai karakter anggota populasi”. Pengambilan sampel
dengan teknik random memperkecil kesalahan karena ketika sampel ditarik secara acak maka memperbesar kemungkinan sampel tersebut lebih beragam dan dapat
mewakili populasi. Oleh alasan tersebutlah, teknik pengumpulan data ini dipilih.
68
8. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian menunjuk pada tempat yang hendak digunakan untuk meneliti, sedangkan waktu penelitian menunjuk pada waktu penelitian yang
hendak diadakan untuk meneliti pasutri tersebut. Penelitian ini akan diadakan di Paroki HKTY Ganjuran dan akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2014.
9. Variabel
Variabel adalah gejala yang dipersoalkan Purwanto, 2008: 84; bdk. Azwar, 2005: 62. Variabel yang diungkapkan dalam penelitian ini sehubungan
dengan perwujudan janji perkawinan pada pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun di Paroki HKTY Ganjuran.
No. Variabel
Aspek yang Terungkap Item
Jumlah Soal
1 2
3 4
5
1. Perwujudan
janji perkawinan
Kebebasan dalam memilih pasangan dan rasa cinta terhadap pasangan
1, 2 2
Kesetiaan dalam untung dan malang, suka dan duka, sehat maupun sakit
3, 4, 5 3
Kesatuan antara suami-istri 6
1 Perwujudan
cinta dan
cara menghormati pasangan
7, 8, 9 3
Menjadi orang tua yang baik 10, 11
2
69
2. Pasutri dengan
usia perkawinan 5-
15 tahun di Paroki HKTY
Ganjuran Kebiasaan pasutri di rumah
12, 13,14,
15 4
Kebiasaan pasutri di lingkungan 16
1 Kebiasaan pasutri di paroki
17, 18 2
3. Keutuhan
Perkawinan Hubungan antar keluarga
19 1
Perhatian untuk
mengutamakan keluarga
20 1
JUMLAH 20
C. Hasil Penelitian