6. Pembagian hasil pemeriksaan darah dan pengukuran antropometri
Hasil pemeriksaan darah dan pengukuran antropometrik diberikan secara personal kepada masing- masing responden. Responden diberi penjelasan untuk
memahami hasil pemeriksaan darah dan pengukuran antropometrik.
7. Analisis data secara statistik.
J.Teknik Analisis Data Statistik
Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan taraf kepercayaan 95. Langkah awal adalah dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk
melihat distribusi normal suatu data. Suatu data dikatakan normal bila nilai Asymp. Sig lebih besar dari 0,05. Setelah mengetahui distribusi data, dilakukan uji
hipotesis komparatif antara dua kelompok data dan uji korelasi. Dilakukan uji hipotesis komparatif antara rerata kadar glukosa darah
puasa pada wanita dengan kelompok lingkar pinggang 80 cm dan ≥80 cm, pada pria dengan kelompok lingkar pinggang 90 cm dan ≥ 90 cm serta wanita dengan
kelompok RLPP 0,85 dan ≥0.85 serta pada pria kelompok RLPP 0.90 dan ≥ 0,90. Bila data terdistribusi normal maka digunakan uji t tidak berpasangan
sedangkan bila data terdistribusi tidak normal digunakan uji Mann-Whitney. Dikatakan terdapat perbedaan yang bermakna antara dua kelompok data apabila
nilai p 0,05 Dahlan, 2012. Uji korelasi data dilakukan menggunakan analisis Pearson apabila data
terdistribusi normal atau analisis Spearman bila data terdistribusi tidak normal.
Data dikatakan memiliki korelasi yang bermakna bila nilai p ˂ 0,05 dan kekuatan korelasi dinyatakan melalui koefisien korelasi Dahlan, 2012.
Tabel I. Uji Hipotesis berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p, dan Arah Korelasi Dahlan, 2012
Parameter Nilai
Interpretasi Kekuatan korelasi
0,0 - 0,2 Sangat lemah
0,2 - 0,4 Lemah
0,4 - 0,6 Sedang
0,6 - 0,8 Kuat
0,8 – 1 Sangat kuat
Nilai p p 0,05
Korelasi bermakna p 0,05
Tidak terdapat korelasi yang bermakna
Arah korelasi + positif
Searah - negatif
Berlawanan
K. Kesulitan Penelitian