Pengolahan Pangan dan Pati resisten Pemeliharaan Hewan Percobaan

Skripsi Pengaruh Konsumsi Tepung Pra Masak Pisang Tanduk dan Pisang Raja Nangka Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Digesta Tikus Percobaan

E. Pengolahan Pangan dan Pati resisten

Menurut Englyst dan Cummings 1987 didalam Marsono 1998 pemanasan pati disertai air berlebihan akan mengakibatkan pati mengalami gelatinisasi. Pendinginan pati yang telah tergelatinisasi dapat mengubah struktur pati yang mengarah pada terbentuknya kristal baru yang tidak larut berupa pati yang teretrogradasi. Gelatinisasi dan retrogradasi yang sering terjadi pada pengolahan bahan berpati dapat mempengaruhi kecernaan pati dalam usus halus. Gelatinisasi merupakan granula pati yang dibuat membengkak luar biasa, tetapi bersifat tidak dapat kembali lagi pada kondisi semula. Suhu gelatinisasi pati tergantung juga pada konsentrasi pati. Sedangkan retrogradasi adalah proses kristalisasi kembali pati yang telah mengalami gelatinisasi.Winarno, 2002. Gelatinisasi dan retrogradsi yang sering terjadi selama pengolahan bahan berpati dapat mempengaruhi kecernaan pati di dalam usus halus. Sebagai contoh sejumlah pati pada kentang, pisang dan kacang-kacangan Fleming and Vose, 1979; Englyst and Cummings, 1986; McBurney et al., 1988 serta berbagai produk olahan misalnya roti tawar dan corn flakes Wolever et al., 1986; Englyst and Cummings, 1985 ditemukan tidak tercerna dengan sempurna didalam usus halus manusia dan hewan yang ditandai dengan adanya pati di dalam digesta isi usus di dalam usus besar. Fraksi pati Skripsi Pengaruh Konsumsi Tepung Pra Masak Pisang Tanduk dan Pisang Raja Nangka Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Digesta Tikus Percobaan ini disebut pati tahan cerna atau “Resistant Starch” = RS Englyst and Cummings, 1987. Suhu gelatinisasi pati pisang relatif cukup tinggi dibanding dengan pati umbi-umbian, diduga disebabkan oleh adanya ikatan yang kuat pada granula patinya. Afinitas iodine pati pisang relatif kecil tetapi kandungan fosfornya di duga teresterifikasi dengan granula prti sehingga memperkuat struktur granula pati lii dan Chang, 1991.

F. Pemeliharaan Hewan Percobaan

Dalam penelitian ini hewan yang digunakan adalah tikus putih jenis wistar umur 2 bulan, berat rata-rata 125gr. Hewan coba ini sering digunakan dalam melakukan penelitian lingkungan hidup. Karakteristik dan keutamaan dari mencit ini adalah: pembauannya sangat peka yang memiliki fungsi untuk mendeteksi pakan, deteksi predator dan deteksi signal feromon, penglihatan jelek karena sel conus sedikit sehingga tidak dapat melihat warna, Sistem sosial: soliter atau berkelompok. Kandangnya dibuat individual dan tertutup dengan kondisi cahaya tidak terkontrol, centilasi udara didalam kandang cukup, dan suhu kandang menggunakan suhu kamar. Untuk pembuatan pakan perlakuan selain digunakan tepung pisang juga digunakan kasein protein susu yang biasa disebut susu skim, sukrosa gula Kristal yang diperoleh dari gula tebu atau nira, selulosa bertindak sebagai karbohidrat yang biasa disebut CMC, serta minyak kedelai yang Skripsi Pengaruh Konsumsi Tepung Pra Masak Pisang Tanduk dan Pisang Raja Nangka Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Digesta Tikus Percobaan bertindak sebagai lemak. Pembuatan pakan perlakuan formula diet standart ini mengacu pada diet standart AIN-93 yaitu sebagai berikut : Tabel 5. Komposisi Diet Standart Tikus gr1000gr : Komponen Diet Standart Maizena 620,70 Kasein 140 Sukrosa 100 Minyak Kedelai 40 Selulosa 50 Camp mineral 35 Camp vitamin 10 Air Secukupnya Campuran mineral dan vitamin mengacu pada AIN -93

G. Analisis Keputusan