Skripsi
Pengaruh Konsumsi Tepung Pra Masak Pisang Tanduk dan Pisang Raja Nangka Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Digesta Tikus Percobaan
Gambar. 10 menunjukkan konsentrasi asam propionat yang tertinggi terdapat pada tepung pra masak pisang tanduk perlakuan perebusan-pendinginan
sebesar 18,866 mmoll. Dengan demikian jenis pisang dan jenis pengolahan mempengaruhi kadar asam propionat digestanya. Hal ini disebabkan kadar pati
resisten tepung pra masak pisang dari perlakuan perebusan-pendinginan yang dihasilkan relatif tinggi dibandingkan perlakuan pengukusan-pendinginan dan
pemanggangan-pendinginan sehingga akan terfermentasi lebih banyak dan lolos ke dalam kolon akibatnya asam propionat yang dihasilkan juga tinggi.
Kaitan tepung pra masak terhadap pembentukan asam propionat yaitu dengan mengubah pati RS menjadi karbohidrat yang terfermentasi dengan
bantuan enzim mikrobia sehinnga dapat menjadi SCFA yang berupa asam propionate, demikian pula dengan asam butirat, sehingga asam asetat dan asam
propionat mempunyai pengaruh yang berbeda pada metabolisme glukosa dan lemak. Asam asetat diduga dapat menurunkan glukosa. Sedangkan menurut
Cummings dan Bingham 1987 asam propionat dapat mencegah kangker kolon karena kemampuannya menghambat karsinogenesis.
c. Asam Butirat
Berdasarkan hasil analisis ragam Lampiran 8, dapat diketahui bahwa tidak terdapat interaksi yang nyata p
≤ 0,05 antara perlakuan jenis tepung pra masak pisang dan jenis pengolahan terhadap kadar asam butirat digesta tikus yang
dihasilkan. Namun masing-masing perlakuan berpengaruh nyata terhadap kadar
Skripsi
Pengaruh Konsumsi Tepung Pra Masak Pisang Tanduk dan Pisang Raja Nangka Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Digesta Tikus Percobaan
Asam Butirat. Nilai rata-rata kadar asam butirat digesta tikus dari perlakuan jenis
tepung pra masak pisang dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Asam Butirat Digesta Tikus Dengan Perlakuan Jenis Pisang
Jenis Pisang Rata-rata Asam
Butirat mmoll Notasi DMRT
5 Pisang Tanduk
Pisang Raja Nangka 8,611
5,818 a
b 2,2186
-
Keterangan : nilai rerata yang tidak didampingi huruf yang sama menyatakan tidak berbeda nyata p
≤0,05
Tabel 14 menunjukkan bahwa besarnya kadar asam butirat tepung pra masak pisang tanduk dan raja nangka antara 8,611 – 5,818 mmoll. Kadar asam
butirat tertinggi terdapat pada perlakuan tepung pra masak pisang tanduk sebesar 8,611 mmoll, sedangkan kadar asam butirat yang terendah terdapat pada
perlakuan tepung pra masak pisang raja nangka sebesar 5,818 mmol. Dengan demikian jenis pengolahan mempengaruhi kadar asam butirat pada tepung pra
masak pisang. Hal ini dikarenakan kadar pati resisten tepung pra masak pisang relatif tinggi, sehingga akan mudah terfermentasi dan lolos ke dalam kolon
akibatnya kadar asam butirat tepung pra masak yang dihasilkan juga semakin tinggi. Nilai rata-rata Asam Butirat digesta tikus untuk jenis pengolahan dapat
dilihat pada Tabel 15 dibawah ini :
Tabel 15. Asam Butirat Digesta Tikus Dengan Perlakuan Jenis Pengolahan
Jenis Pengolahan Rata-rata Asam
Butirat mmoll Notasi DMRT
5 Perebusan-pendinginan
Pengukusan-pendinginan Pemanggangan-pendinginan
8,544 7,485
5,606 a
ab b
2,2186 2,3323
-
Keterangan : nilai rerata yang tidak didampingi huruf yang sama menyatakan tidak berbeda nyata p
≤0,05
Skripsi
Pengaruh Konsumsi Tepung Pra Masak Pisang Tanduk dan Pisang Raja Nangka Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Digesta Tikus Percobaan
Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa tikus-tikus yang diberi diet tepung pra masak pisang tanduk pada pengolahan perebusan-pendinginan,
pengukusan-pendinginan dan pemanggangan-pendinginan mempunyai konsentrasi asam butirat berturut-turut 5,606 mmoll, 7,485 mmoll dan 8,544
mmoll. Hubungan antara perlakuan jenis pisang dan perlakuan jenis pengolahan
terhadap kadar asam butirat digesta dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Hubungan Antara Perlakuan Jenis Pisang dan Perlakuan Jenis
Pengolahan Terhadap Asam Butirat Digesta
Skripsi
Pengaruh Konsumsi Tepung Pra Masak Pisang Tanduk dan Pisang Raja Nangka Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Digesta Tikus Percobaan
Gambar 11 menunjukkan konsentrasi asam butirat tertinggi terdapat pada tepung pra masak pisang tanduk dengan perlakuan perebusan-pendinginan
10,204 Dengan demikian perlakuan jenis pisang dan jenis pengolahan mempengaruhi kadar asam butirat digestanya, dikarenakan tepung pra masak
pisang dari perlakuan perebusan-pendinginan mempunyai pati resisten yang relatif tinggi sehingga jika dikonsumsi oleh tikus akan terfermentasi pada uusus besar
menghasilkan asam lemak rantai pendek tinggi pula termasuk asam butirat. Berdasarkan penelitian sebelumnya Rosida, 2001, dimana tikus yang
diberi diet tepung pra masak pisang tanduk setelah perebusan dan pendinginan mempunyai konsentrasi asam butirat 7,31 mmoll sedangkan tikus yang diberi diet
tepung pra masak pisang tanduk mempunyai konsentrasi asam propionat 2,16 mmoll.
Menurut Cummings, 1989 Asam butirat sangat penting umtuk sel epitel kolon dan dalam beberapa keadaan telah menunjukkan penghambatan
pertumbuhan sel neoplastik. Butirat digunakan sebagai sumber energi oleh sel epitel kolon . Selain sebagai sumber energi, butirat mampu mengikat senyawa
toksin di kolon sehingga dapat berfungsi sebagai senyawa anti karsinogenik. SCFA menstimulasi aliran darah kolon, fluida dan penyerapan elektrolit. Butirat
merupakan substrat yang lebih disukai oleh colonocytes dan menunjukkan peningkatan fenotip normal pada sel.
Skripsi
Pengaruh Konsumsi Tepung Pra Masak Pisang Tanduk dan Pisang Raja Nangka Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Digesta Tikus Percobaan
4. Total Asam Lemak Rantai Pendek SCFA
Berdasarkan hasil analisis ragam Lampiran 9, dapat diketahui bahwa tidak terdapat interaksi yang nyata p
≤ 0,05 antara perlakuan jenis tepung pra masak pisang dan jenis pengolahan terhadap Total SCFA digesta tikus yang
dihasilkan. Namun masing-masing perlakuan berpengaruh nyata. Nilai rata-rata total SCFA digesta tikus dari perlakuan jenis tepung pra masak pisang dapat
dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Total SCFA Digesta Tikus Dengan Perlakuan Jenis Pisang
Jenis Pisang Rata-rata Asam
Butirat mmoll Notasi DMRT
5 Pisang Tanduk
Pisang Raja Nangka 60,127
50,619 a
b 8,7944
-
Keterangan : nilai rerata yang tidak didampingi huruf yang sama menyatakan tidak berbeda nyata p
≤0,05
Tabel 16 menunjukkan bahwa besarnya Total SCFA tepung pra masak pisang tanduk dan raja nangka antara 60,127-52,219 mmoll. Kadar Total SCFA
tertinggi terdapat pada perlakuan tepung pra masak pisang tanduk sebesar 60,127 mmoll, sedangkan kadar SCFA yang terendah terdapat pada perlakuan tepung pra
masak pisang raja nangka sebesar 52,219 mmoll. Dengan demikian perlakuan jenis pisang mempengaruhi total asam lemak rantai pendek digestanya,
dikarenakan tepung pra masak pisang tanduk mempunyai kadar pati resisten relatif tinggi sehingga terfermentasi didalam usus besar dan menghasilkan total
asam lemak rantai pendek yang tinggi pula. Nilai rata-rata Total SCFA digesta tikus untuk jenis pengolahan dapat dilihat pada Tabel 17 dibawah ini :
Skripsi
Pengaruh Konsumsi Tepung Pra Masak Pisang Tanduk dan Pisang Raja Nangka Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Digesta Tikus Percobaan
Tabel 17. Total SCFA Digesta Tikus Dengan Perlakuan Jenis Pengolahan
Jenis Pengolahan Rata-rata Total
SCFA mmoll Notasi DMRT
5 Perebusan-pendinginan
Pengukusan-pendinginan Pemanggangan-pendinginan
61,541 56,336
48,242 a
ab b
7,7295 8,1257
-
Keterangan : nilai rerata yang tidak didampingi huruf yang sama menyatakan tidak berbeda nyata p
≤0,05
Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa tikus-tikus yang diberi diet tepung pra masak pisang pada pengolahan perebusan-pendinginan, pengukusan-
pendinginan dan pemanggangan-pendinginan mempunyai Total SCFA berturut- turut 61,541 mmoll, 56,336 mmoll dan 50,642 mmoll.
Hubungan antara perlakuan jenis pisang dan perlakuan jenis pengolahan terhadap Total SCFA digesta dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Hubungan Antara Perlakuan Jenis Pisang dan Perlakuan Jenis
Pengolahan Terhadap Total SCFA Digesta Gambar 12 menunjukkan total SCFA tertinggi terdapat pada perlakuan
perebusan-pendinginan sebesar 65,152 mmoll. Dengan demikian perlakuan jenis
Skripsi
Pengaruh Konsumsi Tepung Pra Masak Pisang Tanduk dan Pisang Raja Nangka Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Digesta Tikus Percobaan
pisang dan jenis pengolahan mempengaruhi total SCFA pada tepung pra masak pisang. Hal ini disebabkan karena tepung pra masak pisang dari perlakuan
perebusan-pendinginan mempunyai kadar pati resisten tinggi sehingga menghasilkan asam-asam asetat, propionat dan butirat yang tinggi pula sehingga
akan terfermentasi dan lolos ke kolon . Profil asam-asam lemak rantai pendek yang dihasilkan dipengaruhi oleh
sumber serat sehingga tingkat fermentasi substrat bervariasi yang mengakibatkan aktivitas mikrobia dalam caecum berbeda-beda antara individu Marsono, 1998.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Rosida 2001 dimana tikus yang diberi diet tepung pra masak pisang tanduk setelah perebusan dan
pendinginan mempunyai total SCFA digesta 62,69 mmoll. sedangkan tikus yang diberi diet standart mempunyai total SCFA digesta 22,18 mmoll. Hal ini
menunjukkan konsumsi tepung pati resisten dapat meningkatkan SCFA dalam digesta sehingga baik untuk kesehatan kolon. Menurut Morita et al, 1999
kenaikan asupan pati resisten yang terfermentasi juga memperbesar pool SCFA dalam usus besar sehingga dapat meningkatkan mikroflora usus dan mencegah
kanker kolon. Produksi SCFA tergantung pada ketersediaan heksosa, ketersediaan enzim
yang dihasilkan oleh mikrobia dan dipengaruhi oleh macam dan jumlahnya. Efek fisiologis dari karbohidrat dalammenjadi bentuk SCFA tergantung pada luas
fermentasi usus besar dan fermentasi produk yang terbentuk. Menurut Cummings
Skripsi
Pengaruh Konsumsi Tepung Pra Masak Pisang Tanduk dan Pisang Raja Nangka Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Digesta Tikus Percobaan
dan Bingham 1987, produk fermentasi serat pangan dan pati resisten berupa asam lemak rantai pendek dan gas-gas CO
2,
CH
4
dan H
2
. Diantara SCFA yang dihasilkan asam asetat, propionat dan butirat merupakan SCFA yang dominan,
sedangkan isobutirat, valerat dan isovalerat kontribusinya sedikit.
C. Analisa Keputusan