dipenuhi, lakukan uji 20 satuan tambahan Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995.
D. Kromatografi Lapis Tipis KLT
1. Definisi dan instrumentasi
Kromatografi didefinisikan sebagai prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu sistem yang terdiri dari dua fase atau lebih, salah satu diantaranya bergerak
secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan di dalamnya zat-zat tersebut menunjukkan perbedaan adsorpsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul,
atau kerapatan muatan ion. Dengan demikian masing-masing zat dapat diidentifikasi atau ditetapkan dengan metode analitik Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995. Kromatografi dapat dibedakan atas berbagai macam tergantung pada pengelompokannya. Berdasarkan pada
mekanisme pemisahannya, kromatografi dibedakan menjadi kromatografi adsorbsi, kromatografi partisi, kromatografi pasangan ion, kromatografi penukar
ion, kromatografi eksklusi ukuran, dan kromatografi afinitas Gandjar dan Rohman, 2007.
Sampel diaplikasikan pada fase diam sebelum terjadi kontak dengan fase gerak. Pergerakan fase gerak melalui fase diam yang disebut sebagai langkah
pengembangan. Setelah tahap pengembangan fase gerak kemudian dapat dilakukan deteksi. Rekaman respon detektor diplot terhadap jarak pemisahan
disebut densitogram Spangenberg, 2011. Teknik kromatografi umum membutuhkan zat terlarut terdistribusi diantara dua fase, yaitu fase gerak dengan
fase diam. Fase gerak membawa zat terlarut melalui media, hingga terpisah dari
zat terlarut lainnya, yang terelusi lebih awal atau lebih akhir. Umumnya zat terlarut dibawa melalui media pemisah oleh aliran suatu pelarut berbentuk cairan
atau gas yang disebut eluen Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995.
2. Pemisahan dan Resolusi
Koefisien Retardation factor Rf merupakan kuantitas dasar yang digunakan untuk menunjukkan posisi solut pada pengembangan kromatogram. Rf
merupakan perbandingan antara jarak yang ditempuh solut dengan jarak yang ditempuh fase gerak Dean, 1995. Pemisahan kromatografi planar kromatografi
lapis tipis dan kromatografi kertas pada umumnya dihentikan sebelum semua fase gerak melewati seluruh permukaan fase diam Rohman, 2009.
Gambar 4.Ilustrasi perhitungan nilai R
f
Kowalska, 1996.
R
f
faktor digunakan untuk uji kualitatif pada pemisahan KLT, merupakan hasil bagi jarak yang ditempuh analit dengan jarak yang ditempuh fase gerak Zf.
Nilai R
f
dinyatakan dalam persamaan:
Rf
≡
Zs Zf
−
Zo
dimana,
Zs = jarak yang ditempuh analit mm Zf = jarak yang ditempuh fase gerak mm
Zo = jarak antara penotolan sampel dengan garis awal perendaman fase gerak mm
Spangenberg, 2011.
3. Sistem kromatografi lapis tipis