3. Identitas, Visi dan Misi Aisyiyah
a. Identitas
Aisyiyah adalah organisasi perempuan Perserikatan Muhammadiyah, merupaan gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar dan tajdid yang
berasas Islam serta bersumber kepada Al- Qur‟an dan As-Sunnah.
b. Visi
i. Visi Idela
Tegaknya agama Islam dan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar- benarnya.
ii. Visi Pengembangan
Tercapainya usaha-usaha Aisyiyah yang mengarah pada pengetahuan dan pengembangan dakwah amar makruf nahi munkar secara lebih berkualitas
menuju masyarakat madani.
c. Misi
Misi Aisyiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program, dan kegiatan, meliputi:
1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas
pemahaman, meningkatkan pengamalan serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan.
2. Meningkatkan harkat dan martabat kaum perempuan sesuai dengan
ajaran Islam. 3.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengkajian terhadap ajaran Islam.
4. Memperteguh iman, memperkuat dan menggembirakan ibadah,
serta mempertinggi akhlak. 5.
Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah, membangun dan memelihara tempat ibadah serta
amal usaha yang lain. 6.
Membina Angkatan Muda Muhammadiyah Puteri untuk menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna gerakan Aisyiyah.
7. Meningkatkan
pendidikan, mengembangkan
kebudayaan, memperluas ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menggairahkan
penelitian. 8.
Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup yang berkualitas.
9. Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan dalam bidang-bidang
sosial, kesejahteraan masyarakat, kesehatan, dan lingkungan hidup. 10.
Meningkatkan dan mengupayakan penegakan hukum, keadilan dan kebenaran, serta memupuk semangat kesatuan dan persatuan
bangsa. 11.
Meningkatkan komunikasi, ukhuwah, kerjasama di berbagai bidang dan kalangan masyarakat baik dalam dan luar negeri.
12. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan
organisasi.
53
4. Perkembangan Aisyiyah dan Kegiatannya
Setelah Aisyiyah berdiri kemudian tumbuh dengan cepat sekali. Anggota Aisyiyah gadis-gadis remaja yang diperkuat oleh orang tua yang sudag berumah
tangga. Perkembangan Aisyiyah tidak hanya di Yogyakarta saja, tetapi juga di beberapa tempat di pulau Jawa dan bahkan di luar pulau Jawa. Di mana-mana
Aisyiyah tumbuh bagaikan cendikiawan di musim hujan. Pertumbuhan yang demikian cepat ini karena pengurusnya bekerja keras tanpa pamrih kecuali hanya
mengharapkan karunia dari Allah SWT, menganggapnya bahwa pekerjaan itu mulia.
Pada tahun 1922 dalam kongres Muhammadiyah ke-11 yang diselenggarakan di Yogyakarta dilancarkan seruan agar semua cabang dan grup
Muhammadiyah mengadakan bagian Aisyiyah. Demikian juga pada tahun 1923 atas saran Haji Mokhtar, Siti Badilah ditunjuk untuk mempropagandakan
Aisyiyah. Setelah Kongres selesai dalam bulan itu pula Muhammadiyah
53
http:aisyiyah.or.ididentitas-visi-dan-misi-aisyiyah. diakses tanggal 11 Maret 2015
Pakajangan daerah Pekalongan mendirikan bagian Aisyiyah dan mengharapkan kedatangan utusan dari pengurus Besar Muhammadiyah dan Aisyiyah Yogyakata.
Mulai saat itulah kemudian di seluruh Indonesia berdiri cabang Aisyiyah. Pada tahun 19221923 Aisyiyah telah mempelopori berdirinya Musholla
khusus bagi wanita, ialah Musholla Aisyiyah. Tidak lama kemudian susul menyusul berdirinya masjid Istri Aisyiyah di Garut pada tahun 1926 dan Musholla
Aisyiyah yang ketiga didirikan di Karangkajen tahun 1973. Makin lama amalan Aisyiyah semakin meluas. Dalam Kongres ke-23 di Yogyakarta 19-25 Juli 1934,
amalan itu meliputi: a.
Urusan Nasiyah b.
Urusan tabligh c.
Urusan sekolahpengajian d.
Urusan Wal Ashri e.
Urusan Dzahirat Melihat kenyataan perkembangan Aisyiyah yang demikian itu dapat
dikatakan bahwa Aisyiyah merupakan penanam pendidikan yang baik. Di mana- mana Aisyiyah tumbuh denga pesat. Hal ini dapat dimengerti karena Aisyiyah
merupakan organisasi yang mempunyai tujuan yang jelas. Organisasi ini dipilih oleh para anggotanya karena gerak langkahnya merupakan amal ibadah kepada
Tuhan. Asas maupun tujuannya jelas. Melalui organisasi Aisyiyah itu orang berbuat, berkarya dan bekerja karena di dalamnya berasaskan Islam. Organisasi
ini bagi orang-orang Muslim bukanlah tempat berjuang yang sia-sia, tetapi dijadikan media beramal.
54
Adapun amal usaha dan kegiatan Aisyiyah adalah sebagai berikut:
54
Suratmin, Nyai Ahmad Dahlan Pahlawan Nasional Amal dan Perjuangannya, Yogyakarta, Pimpinan Pusat Aisyiyah, 1990, hlm. 74-75
a. Membimbing kaum wanita kearah kesadaran beragama dan
berorganisasi. b.
Membimbing angkatan muda supaya menjadi orang Islam yang berarti.
c. Memperteguh iman menggembirakan dan memperkuat ibadah serta
mempertinggi akhlak. d.
Mempergiat dan menggembirakan dakwah Islam serta amar ma‟ruf nahi mungkar.
e. Memajukan dan memperbaharui pendidkan, pengajaran, dan
kebudayaan serta memperuas ilmu pengetahuan menurut tuntutan Islam.
f. Menggerakkan dan menghidupkan serta menyuburkan amal
tolong-menolong dalam kebijakan dan taqwa. g.
Membimbing ke arah perbaikan kehidupan dan penghidupan yang sesuai dengan ajaran Islam.
h. Mendirikan, menggembirakan dan memelihara tempat ibadah dan
wakaf. i.
Menanam kesadaran agar tuntutan dan peraturan Islam berlaku dalam masyarakat.
j. Mempergiat dan memperdalam penyelidikan ilmu agama Islam
untuk mendapatkan karunianya. k.
Usaha-usaha lain yang sesuia dengan maksud dan tujuan Islam.
55
Untuk merealisasikan kegiatan-kegiatan itu yang sesuai dengan maksud dan tujuan Islam, maka dalam merealisasikannya melalui kegiatan sebagai
berikut: 1. Bagian Tabligh
Mengembangkan dakwah Islam di seluruh aspek kehidupan serta menguatkan kesadaran keagamaan bagi masyarakat untuk mencapai masyarakat
madani. Kegiatan dakwah, antara lain berbentuk pengajian partisipatif dengan materi yang menyangkut banyak aspek kehidupan, pengembangan materi dakwah,
dan pelatihan kader muballighat Aisyiyah. Membangun kualitas aqidah, akhlak, ibadah, dan mu‟amalah di kalangan masyarakat yang berlandaskan nilai Qur‟an
55
Kowani, Sejarah Setengah Abad Pergerakan Wanita Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, cetakan I, 1978, hlm. 294