II.1.4. Karakteristik Komunikasi
Menurut Everett M. Rogers, membedakan karakteristik komunikasi sebagai berikut Wiryanto, 2004:22:
1. Komunikasi antarpribadi, yaitu arus informasi yang diterima oleh
khalayak bersifat pribadi. 2.
Komunikasi interaktif, yaitu bentuk komunikasi melalui media massa yang memiliki arus informasi bersifat dua arah.
3. Komunikasi massa, yaitu komunikasi yang berlangsung pada peringkat
masyarakat luas.
II.2. Komunikasi Massa
II.2.1. Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa diambil dari istilah bahasa inggris “mass communication”, kependekan dari mass media communication komunikasi media
massa yang artinya saluran Susanto, 1974 dalam Wiryanto, 2005:69. Defenisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh
Bittner Rakhmat, seperti yang disitir Komala, dalam Karlinah, dkk. 1999, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah besar orang mass communication is messages communicated through a mass médium to a large number of people. Dari defenisi tersebut dapat diketahui
bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Menurut Joseph A. Devito dalam bukunya Communicalog An Introduction
to the Study of Communication dalam Effendy, 2004:21 mengatakan bahwa defenisi komunikasi massa adalah sebagai berikut : Pertama, komunikasi massa
Universitas Sumatera Utara
adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua
orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk
didefenisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan visual. Komunikasi massa barangkali akan
lebih mudah dan lebih logis bila didefenisikan menurut bentuknya, televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku.
Selanjutnya, menurut Gerbner 1967, dalam Ardianto, 2004:3 mengartikan komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan
teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.
II.2.2. Karakteristik Komunikasi Massa
Agar tidak terjadi salah pengertian, sekaligus membedakan bentuk komunikasi massa dengan bentuk komunikasi lainnya, ada beberapa karakteristik
komunikasi massa, yaitu Ardianto, 2004:7: 1.
Komunikasi Terlembaga Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Menurut
Wright dalam Ardianto, 2004 komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks, secara kronologis proses penyusunan pesan oleh komunikator sampai
pesan itu diterima oleh komunikan.
Universitas Sumatera Utara
2. Pesan Bersifat Umum
Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang
tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini.
3. Komunikan Anonim dan Heterogen
Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Pada komunikasi antarpersonal, komunikator akan mengenal komunikannya,
mengetahui identitasnya, seperti nama, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, bahkan mungkin mengenal sikap dan perilakunya. Sedangkan dalam komunikasi
massa, komunikator tidak mengenal komunikan anonim, karena komunikasinya mengunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan
komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor usia,
jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi,
4. Pesan Serempak
Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya adalah, jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif
banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama juga.
Keserempakan media massa itu ialah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk
tersebut satu sama lainya berada dalam keadaan terpisah.
Universitas Sumatera Utara
5. Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi antarpersonal, unsur hubungan sangat penting. Sebaliknya, pada
komunikasi massa unsur isilah yang penting. Dalam komunikasi antarpersonal, pesan yang disampaikan atau topik
yang dibicarakan tidak perlu menggunakan sistematika tertentu. Sedangkan dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem
tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan. 6.
Bersifat Satu Arah Secara singkat, komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan
menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung.
Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya
terjadi dalam komunikasi antarpersonal. Dengan demikian, komunikasi massa bersifat satu arah.
7. Stimuli Alat Indra yang Terbatas
Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa, misalnya pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat,
pada radio siaran, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi, khalayak menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.
Universitas Sumatera Utara
8. Umpan Balik Tertentu
Umpan balik atau yang disebut dengan feedback merupakan faktor yang penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektivitas komunikasi seringkali
dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan.
II.2.3. Fungsi Komunikasi Massa