Persepsi Karyawan PT. Indosat Medan Terhadap Blackberry (Studi Deskriptif Terhadap Blackberry Sebagai Penunjang Gaya Hidup Terhadap Karyawan PT. Indosat Medan)

(1)

PERSEPSI KARYAWAN PT. INDOSAT MEDAN TERHADAP

BLACKBERRY

(Studi Deskriptif Terhadap Blackberry Sebagai Penunjang Gaya Hidup Terhadap Karyawan PT. Indosat Medan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik

Disusun oleh:

Ruth Octavia Lyres

060922044

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI PROGRAM EKSTENSION FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI Lembar Persetujuan

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh: Nama : Ruth Octavia Lyres

NIM : 060922044

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul : Persepsi Karyawan PT. Indosat Medan Terhadap Blackberry

(Studi Deskriptif Terhadap Blackberry Sebagai

Penunjang Gaya Hidup Terhadap Karyawan PT. Indosat Medan)

Medan, Oktober 2010

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Dra. Dewi Kurniati, Msi Drs. Amir Purba, MA Nip. 196505241989032001 Nip. 1952102191987011001

Dekan Fisip USU

NIP. 196805251992031002 Drs. Badaruddin, M.Si


(3)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Persepsi Karyawan PT. Indosat Medan Terhadap Blackberry (Studi Deskriptif Terhadap Blackberry Sebagai Penunjang Gaya Hidup Terhadap Karyawan PT. Indosat Medan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan karyawan PT. Indosat Medan terhadap fenomena Blackberry, serta untuk mengetahui persepsi karyawan PT. Indosat terhadap fenomena Blackberry.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Perancangan alat ukur adalah kuisioner, yaitu setiap responden diberikan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab dengan cara memilih. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Indosat Medan yang berjumlah 30 orang. Dan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan memakai seluruh populasi dalam pelaksanaan penelitian dan purposive sampling.

Teknik pengumpulan data menggunakan penelitian kepustakaan, dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari buku-buku serta sumber yang relevan dan mendukung. Serta penelitian lapangan untuk memperoleh data di lokasi penelitian melalui observasi dan kuisioner. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan analisa tabel tunggal dan kemudian diinterpretasikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Blackberry merupakan suatu produk telepon seluler yang sangat mendukung dalam pelaksanaan pekerjaan dan sangat membantu dalam penguasaan informasi dan teknologi yang merupakan replika dari komputer. Blackberry juga memiliki layanan after sales service, dan memiliki media publikasi yang gencar, sehingga membuat para karyawan ingin menikmati sesuatu yang baru dan menjadi trend setter.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Bapa yang Maha baik, Allah yang Tritunggal, atas kasih dan penyertaanNya yang tak terhingga hingga pada saat ini. Terpujilah namaNya dari sekarang sampai selama-lamanya, atas berkatNya lah sehingga penulisan skripsi ini bisa berjalan dengan baik. Adapun skripsi ini berjudul “ Persepsi Karyawan PT. Indosat Medan terhadap Blackberry”, disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dari Departemen Ilmu Komunikasi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Dalam penelitian ini, penulis sepenuhnya menyadari bahwa isi daripada tulisan ini masih jauh dari sempurna dan terdapat kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis menerima saran dan kritik yang membangun dari para pembacanya untuk menyempurnakannya sehingga menjadi sumber khasanah yang bermanfaat dikemudian hari.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis persembahkan untuk kedua orangtua tercinta, Bapak Pdt. P.L. Pasaribu, SH dan Ibu E. R Simanjuntak yang menjadi sumber cahaya dalam hidup, inpirasi keberhasilan buat penulis. Terima kasih untuk kasih sayang dan cinta, doa yang tak kunjung berhenti, nasehat dan dukungan moril dan materiil yang senantiasa diberikan. Dan untuk seluruh keluarga besar, abang dan kakak, Abang Samuel dan Anes, Kakak Vera, Imelda, Herlina, Nancy dan Onny atas motivasi yang diberikan. Tak lupa untuk seluruh keponakan atas gelak tawa dan canda yang memberikan warna yang indah.


(5)

Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1 Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2 Bapak Drs. Amir Purba, M.A selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3 Ibu Dra. Dewi Kurniawati, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing, yang telah banyak meluangkan waktunya memberikan arahan dalam penulisan skripsi, membagikan ilmu dan pengetahuan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4 Ibu / Kakak Yovita Sabarini S. selaku dosen wali penulis selama menjalani masa perkuliahan.

5 Bapak / Ibu Dosen Departemen Komunikasi secara khusus dan Dosen Fisip USU secara umum yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama masa perkuliahan.

6 Kak Ros, kak Icut, Maya dan seluruh staf dan pegawai Departemen Ilmu Komunikasi yang banyak membantu dalam proses administrasi selama masa perkuliahan sampai dengan tahap akhir penulisan skripsi.

7 Ibu Maya Purwitasari, Dewi dan seluruh karyawan PT. Indosat, Tbk Medan yang banyak membantu dalam proses pengumpulan data .

8 Ansharie Anwar, sahabat terbaik dan terdekat yang pernah ada, terima kasih banyak atas semangat dan bantuan yang diberikan tanpa mengenal batas lelah.


(6)

9 Imelda Bertha, Nora Jusnita, Pendie Manalu, Lia Simarmata dan Sarah Manik, terima kasih untuk suka duka, kebersamaan yang telah dan masih akan kita nikmati bersama.

10 Seluruh teman – teman angkatan 2006 ( Ekstension) , angkatan 2007 dan 2008 yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Senang bisa menjadi bagian dari kalian semua, dan semoga sukses menjadi milik kita bersama.

Penulis menyadari keterbatasan dan kekurangan diri, sehingga menyebabkan kekurangsempurnaan penulisan ini, dengan segala kerendahan hati mengharapkan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Medan, Oktober 2010

Penulis,

NIM : 060922044


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Pembatasan Masalah ... 4

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1. Tujuan Penelitian ... 5

1.4.2. Manfaat Penelitian ... 5

1.5. Kerangka Teori ... 5

1.5.1. Komunikasi ... 6

1.5.2. Komunikasi Massa... 7

1.5.3. Komunikasi Pemasaran ... 7

1.5.4. Teknologi Komunikasi ... 9

1.5.5. Gaya Hidup ... 9

1.5.6. Pengertian Persepsi ... 10

1.6. Kerangka Konsep ... 11

1.7. Model Teoritis ... 12

1.8. Operasionalisasi Variabel ... 12

1.9. Defenisi Operasional ... 13

1.10. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Pengertian Komunikasi ... 16


(8)

2.3. Komunikasi Pemasaran ... 24

2.4. Teknologi Komunikasi ... 29

2.5. Gaya Hidup ... 34

2.6. Persepsi ... 38

2.7. Blackberry ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 44

3.1.1. Sejarah Singkat PT. INDOSAT, TBK ... 44

3.1.2. Sejarah Singkat PT. INDOSAT, Tbk NORTHERN SUMATRA REGION OFFICE ... 47

3.1.3. Visi, Misi, dan Motto PT. INDOSAT ... 48

3.1.4. LOGO PT. INDOSAT ... 51

3.2. METODOLOGI PENELITIAN ... 53

3.2.1. Tipe penelitian ... 53

3.2.2. Lokasi Penelitian ... 53

3.2.3. Populasi dan Sampel ... 53

3.2.3.1. Populasi ... 53

3.2.3.2. Sampel ... 54

3.2.4. Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.2.5. Teknik Analisis Data ... 55

BAB IV ANALISA DAN INTERPRETASI DATA 4.1. ANALISA TABEL TUNGGAL ... 56

4.1.1. Identitas Responden ... 57

4.1.2. Persepsi terhadap Blackberry ... 58

4.2. PEMBAHASAN ... 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN ... 95

5.2. SARAN ... 95

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Usia Responden ... 57

Tabel 2: Jenis kelamin responden ... 58

Tabel 3: Memilih Blackberry berdasarkan manfatnya dan disesuaikan dengan kebutuhan ... 58

Tabel 4: Produk Blackberry yang mendukung dalam pelaksanaan pekerjaan . 59 Tabel 5: Memilih Blackberry atas dasar pertimbangan terdapatnya jaminan layanan After Sales Services/ Serviceability... 61

Tabel 6: Memilih Blackberry atas pertimbangan kualitas fasilitas dan fitur yang terdapat pada produk tersebut ... 62

Tabel 7: Memiliki ketertarikan karena Blackberry memiliki efek booming yang tinggi (sangat populer)... 63

Tabel 8: Kriteria pada produk yang mempengaruhi keputusan untuk memiliki produk tersebut ... 64

Tabel 9: Apakah faktor lingkungan saudara berpengaruh terhadap keputusan saudara untuk mempergunakan Blackberry ... 65

Tabel 10: Apakah iklan atau media publikasi seperti televisi atau majalah berpengaruh terhadap keputusan saudara untuk mempergunakan Blackberry ... 66

Tabel 11: Menggunakan Blackberry agar menambah kepercayan diri ... 67

Tabel 12: Memilih Blackberry karena Blackberry memiliki model dan tampilan yang sangat ekslusif ... 68

Tabel 13: Menggunakan Blackberry karena identik dengan high class ... 69

Tabel 14: Memilih Blackberry karena tampilannya yang modis dan stylis ... 70

Tabel 15: Menggunakan Blackberry menaikkan status sosial ... 70

Tabel 16: Blackberry identik dengan kesan ponsel eksekutif muda ... 72

Tabel 17: Menggunakan Blackberry untuk menunjukkan kemapanan pekerjaan/penghasilan ... 73

Tabel 18: Blackberry menjadi salah satu unsur penerjemah level pekerjaan yang digeluti ... 74

Tabel 19: Blackberry akan mempengaruhi nilai keberadaan anda dalam komunitas ... 75

Tabel 20: Memakai Blackberry karena rasa ingin mencoba sesuatu yang baru .. 76

Tabel 21: Menggunakan Blackberry karena ingin menjadi trendsetter di kalangan pergaulan ... 77


(10)

Tabel 22: Membeli Blackberry karena kebiasaan untuk selalu membeli

barang atau produk-produk paling anyar ... 78 Tabel 23: Blackberry merupakan ponsel yang memiliki berbagai fitur dan

fungsi yang sangat canggih ... 79 Tabel 24: Blackberry merupakan inovasi terbaru smart phone ... 79 Tabel 25: Blackberry memberi kemudahan mengakses informasi dari internet . 80 Tabel 26: Secara fungsionalnya Blackberry merupakan suatu replika dari

komputer ... 81 Tabel 27: Kehadiran Blackberry.sangat membantu konsumennya dalam

penguasaan IT (Informasi dan Teknologi) ... 82 Tabel 28: Blackberry menjadi solusi kelancaran komunikasi dan

mempermudah arus informasi dalam berbagai aspek kehidupan ... 83 Tabel 29: Berusaha menggali informasi tentang manfaat dan keunggulan

Blackberry ... 84 Tabel 30: Memberi tahu orang lain tentang aspek manfaat dan keunggulan

Blackberry dengan tujuan mempengaruhi ... 85 Tabel 31: Mengabaikan faktor harga terhadap produk yang disukai ... 86 Tabel 32: Tertarik karena Blackberry merupakan salah satu produk ponsel

yang tergolong “mahal” ... 87 Tabel 33: Berusaha membeli Blackberry pada saat launching perdana ... 88 Tabel 34: Membeli Blackberry melalui suatu perencanaan ... 89 Tabel 35: Membeli Blackberry dengan menggunakan dana tabungan/dana

berlebih ... 90 Tabel 36: Segera beralih kepada produk baru jika terdapat produk yang


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Model Teoritis ... 12 Gambar 2. Produk unggulan Blackberry ... 42 Gambar 3. Logo Indosat ... 51


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuisioner Penelitian 2. Surat Izin Penelitian

3. Lembar Catatan Bimbingan Skripsi 4. Biodata


(13)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Persepsi Karyawan PT. Indosat Medan Terhadap Blackberry (Studi Deskriptif Terhadap Blackberry Sebagai Penunjang Gaya Hidup Terhadap Karyawan PT. Indosat Medan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan karyawan PT. Indosat Medan terhadap fenomena Blackberry, serta untuk mengetahui persepsi karyawan PT. Indosat terhadap fenomena Blackberry.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Perancangan alat ukur adalah kuisioner, yaitu setiap responden diberikan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab dengan cara memilih. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Indosat Medan yang berjumlah 30 orang. Dan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan memakai seluruh populasi dalam pelaksanaan penelitian dan purposive sampling.

Teknik pengumpulan data menggunakan penelitian kepustakaan, dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari buku-buku serta sumber yang relevan dan mendukung. Serta penelitian lapangan untuk memperoleh data di lokasi penelitian melalui observasi dan kuisioner. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan analisa tabel tunggal dan kemudian diinterpretasikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Blackberry merupakan suatu produk telepon seluler yang sangat mendukung dalam pelaksanaan pekerjaan dan sangat membantu dalam penguasaan informasi dan teknologi yang merupakan replika dari komputer. Blackberry juga memiliki layanan after sales service, dan memiliki media publikasi yang gencar, sehingga membuat para karyawan ingin menikmati sesuatu yang baru dan menjadi trend setter.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semakin hari dunia teknologi semakin gencar menghadirkan produk- produk canggih yang berfungsi mempermudah segala kegiatan kita. Dari segala segi, tampaknya manusia akan terus dimanjakan oleh perangkat perangkat temuan para ahli. Meskipun dalam beberapa tahun ini Indonesia mengalami resesi di bidang ekonomi dan kekacauan di bidang politik, namun bisnis ponsel tetap berkembang. Kondisi ekonomi yang semakin memburuk bukan menjadi permasalahan dan penghambat daya beli masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan teknologi ponsel.

Salah satunya adalah Blackberry yang telah ditemukan sejak tahun 1997 namun baru marak digunakan oleh para profesional muda belakangan. Blackberry sendiri merupakan layanan penyampaian informasi melalui jaringan nirkabel dari perusahaan telekomunikasi.

Pertumbuhan layanaan Blackberry di Indonesia terus meningkat sangat signifikan akhir-akhir ini. Informasi dari Research in Motion (RIM) selaku penyedia teknologi Blackberry juga menyatakaan bahwa pertumbuhan pembangunaan layanan Blackberry tersebut di Indonesia merupakan yang tertingi di antara negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik. Saat ini saja diperkirakan ada sekitar tiga ratus ribuan jumlah pengguna Blackberry (www.detik.com) dari tiga operator yang menyediakan layanan di Indonesia yaitu Indosat, Telkomsel, serta Excelcomindo Pratama (XL). Sungguh suatu jumlah yang sangat


(15)

mencengangkan, mengingat harga handset yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan perangkat handset lainnya. Merebaknya penggunaan layanan Blackberry tentunya juga tidak terlepas dari berbagi upaya yang dilakukan oleh operator tersebut. Tidak hanya dari sisi fungsionalnya saja, tetapi juga bagaimana menjadikan Blackberry sebagai bagian dari gaya hidup.

Hal ini terbukti nyata dimana pemakaian Blackberry sudah tidak mengenal batas usia, pekerjaan atau atribut status sosial lainnya. Apalagi sejak operator mampu menyediakan inovasi layanan Blackberry jelas tidak mampu sepenuhnya dipenuhi oleh operator, sehingga munculah black market. Artinya penggunaannya tidak membeli perangkat Blackberry dari distributor resmi tetapi melalui pasar gelap yang harganya lebih terjangkau (murah).

Tumbuhnya black market Blackberry tersebut juga tidak terlepas dari kurangnya pemahaman calon pengguna mengenai karakteristik layanan Blackberry sendiri. Calon pengguna yang masih awam rata-rata berpikiran bahwa pemakaian Blackberry dianggap sama saja dengan menggunakan layanan telepon biasa. Cukup beli perangkat handset, beli kartu (sim card) dari salah satu operator, kemudian dinyalakan dan siap digunakan. Dianggap sesederhana itu prosesnya dan bahkan banyak yang tidak mengetahui adanya unique identity yang disebut dengan PIN dan IMEI. Banyak diantara calon pengguna yang tidak mengetahui atau memahami bahwa didalam penyediaan layanan Blackberry ada keterkaitan beberapa pihak diantaranya operator selaku penyedia jaringan, penggunanya sendiri serta tentunya penyediaan teknologi RIM selaku penyedia teknologi layanan Blackberry


(16)

Ada banyak hal yang bisa dimanfaatkan dari Blackberry. Layanan ini memungkinkan kita untuk mengirimkan dan menerima email, browsing serta mengunjungi situs pertemanan. Saat ini, di salah satu situs komunitas jual beli yang cukup besar, yaitu Kaskus, produk Onyx masuk dalam peringkat kedua di bawah “Action Figures” sebagai 10 barang paling ngetop di Kaskus FJB (Forum Jual Beli). Ini menunjukkan bahwa perangkat tersebut tergolong sebagai barang yang cukup banyak diperjual belikan saat ini. Selain Onyx di Kaskus, seri Blackberry lainnya pun masih ramai diperjual belikan di internet. Di milis (mailing list) Gadtorade (Gadget to trade) di Yahoogroups, Blackberry Javelin garansi operator masih ramai diperjual belikan. Demikian juga seri Blackberry Gemini yang merupakan seri termurah dari Blackberry banyak meramaikan thread disertai kata WTB (Want To Buy) maupun WTS (Want To Sale). Tak hanya seri-seri yang sudah resmi masuk pasaran. Bahkan salah satu seri-seri Blackberry yaitu Odyn, yang masih black market untuk pasar Indonesia pun mulai banyak yang membicarakannya.

Blackberry memang fenomenal, produk tersebut selalu jadi topik diskusi di forum-forum. Dari fakta-fakta di atas, tak heran Blackberry banyak dan mudah tersebar di masyarakat. Salah satu operator yang berhasil menikmati fenomenal Blackberry adalah XL. Target capaian 200 ribu pelanggan Blackberry di akhir 2009 dicapai XL lebih awal yaitu sekitar bulan Oktober. Dan sesuai siaran pers yang ada disitusnya http://www.xl.co.id/Korporat/ArsipKorporat/, angka tersebut sekaligus semakin mengukuhkan posisi XL sebagai penyedia layanan Blackberry nomor satu di Indonesia.


(17)

Dengan efek kehadirannya yang fenomenal , Blackberry semakin tersebar banyak ke masyarakat, tak terkecuali para karyawan PT. Indosat Satellite Corporation (PT. Indosat, Tbk) sebuah perusahaan penyelenggara jasa

Telekomunikasi Internasional terkemuka di Indonesia. Pada perusahaan ini

terdapat tingkat penggunaan produk Blackberry yang cukup tinggi karena mereka juga sebagai salah satu media penyedia jaringan yang memiliki kerjasama dengan Blackberry. Adapun motivasi mereka dalam memilih produk ini adalah cukup beragam sesuai dengan kepribadian masing-masing karyawan.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang menjadi pokok penelitian ini adalah “Bagaimana persepsi masyarakat terhadap Blackberry sebagai penunjang gaya hidup pada Karyawan PT. Indosat Medan?”

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya pengembangan masalah dan kekaburan dalam penelitian ini, maka penulis merasa perlu melakukan pembatasan masalah.

Adapun pembatasan masalah yang penulis kemukakan adalah:

1. Penelitian ini dilakukan hanya terbatas pada Karyawan PT. Indosat Medan yang menggunakan Blackberry

2. Penelitian ini dilakukan hanya terbatas pada persepsi Karyawan PT. Indosat Medan terhadap Blackberry


(18)

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap Blackberry sebagai penunjang gaya hidup pada karyawan PT. Indosat Medan”

2. Untuk mengetahui motivasi karyawan PT. Indosat Medan dalam menggunakan Blackberry

1.4.2. Manfaat Penelitian

Manfaat diadakannya penelitian ini bagi penulis adalah :

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya sumber bacaan di lingkungan Fisip USU, khususnya Komunikasi Fisip USU

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi objektivitas dalam komsumsi produk teknologi

3. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis mengenai peranan media massa dalam masyarakat.

1.5. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah suatu uraian yang memuat pokok-pokok pikir yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi 2001:40).Hal ini berarti bahwa dalam menghadapi permasalahan yang diajukan digunakanlah teori – teori yang akan mendukung dan berguna untuk membahas permasalahan. Dengan adanya kerangka teoritis tersebut maka penulis akan


(19)

mempunyai landasan untuk menentukan tujuan dan arah penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori-teori tentang :

1.5.1. Komunikasi

Menurut Mundel (Moekijat, 1993:5) mengatakan komunikasi adalah penyampaian pikiran, pendapat informasi atau sikap dengan berbicara menulis atau memberi isyarat. Sementara menurut Widjaja (1993:13) "komunikasi merupakan hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan atau diartikan pula sebagai saling tukar-menukar pendapat”. Komunikasi diartikan sebagai penyampaian pikiran dan perasaan dari seseorang kepada orang lain dengan lambang, kata-kata, dan simbol-simbol untuk tujuan merubah sikap atau tingkah laku orang lain.

Menurut Mundel (Moekijat,1993:5) “komunikasi adalah penyampaian pikiran, pendapat, informasi atau sikap dengan berbicara menulis atau memberi isyarat”.

Sedangkan Effendy (1992:11) mengemukakan “komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada komunikan merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya”. Ini dikutip dari pendapat Harold D. Laswell yang meyatakan komunikasi itu adalah “ Who says what, In which channel, To whom, With what effect ( Effendy, 2003:253).


(20)

Proses komunikasi disebut berhasil jika pesan yang disampaikan dimiliki bersama oleh komunikan dan komunikator. Proses tersebut akan lebih efektif jika sejalan dengan sistem nilai yang ada di lingkungan masyarakat yang bersangkutan.

1.5.2. Komunikasi Massa

Komunikasi massa menurut ahli komunikasi, Joseph A.Devito merumuskan definisi komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa, serta tentang media yang digunakannya. Ia mengemukakan definisinya dalam dua item, yakni, pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi, tetapi ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis apabila didefinisikan menurut bentuknya: televisi, radio siaran, surat kabar, majalah dan film” (Ardianto dkk, 2004:6).

1.5.3. Komunikasi Pemasaran

Para produsen dalam menawarkan produknya kepada calon konsumen melakukan pemasaran. Secara sederhana, pemasaran dapat dikatakan sebagai pendistribusian barang dari para produsen pembuatnya kepada para konsumen pemakainya. Lebih daripada itu pemasaran sesungguhnya meliputi semua tahapan


(21)

yakni mulai dari penciptaan produk hingga ke pelayanan purna jual setelah tranksaksi penjualan itu sendiri terjadi. (Jeffkins, 1996:1)

Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. (Swastha DH 1987:5)

Sebuah perusahaan dalam memasarkan produknya memerlukan beberapa strategi. Strategi pemasaran banyak berkaitan dengan komunikasi. Komunikasi pemasaran adalah komunikasi yang dilakukan perusahaan atau lembaga baik secara tatap muka maupun bermedia dalam rangka upaya meningkatkan penjualan jasa atau hasil produksi (Effendi, 1989: 76). William G. Nickles menerangkan bahwa komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.

Berdasarkan defenisi-defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara tatap muka ataupun melalui media yang sifatnya membujuk serta membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian dalam usaha meningkatkan penjualan, jasa atau hasil produksi.


(22)

1.5.4. Teknologi Komunikasi

Menurut Robert l. Mathis dan Jhon H. Jackson (2004) kontributor utama globalisasi adalah perkembangan dan evolusi telekomunikasi dan teknologi yang membantu pengiriman informasi yang cepat. Teknologi komunikasi seperti satelit telah menghadirkan televisi dan layanan telepon nirkabel ke desa-desa terpencil di Afrika, India, China, dan Amerika Latin. Pertumbuhan pengunaan internet di seluruh dunia telah menjadikan orang-orang dan perusahaan-perusahan dapat dengan mudah berkomunikasi dan memiliki akses data dalam jumlah yang sangat besar.

Menurut Rogers (1986) terdapat empat era (zaman) evolusi komunikasi manusia yaitu:

a. Era Komunikasi Tulisan (4000 SM s.d. sekarang), b. Era Komunikasi Cetak (1456 M s.d. sekarang), c. Era Telekomunikasi (1844 M s.d. sekarang) dan, d. Era Komunikasi Interaktif (1946 M s.d. sekarang)

1.5.5. Gaya Hidup

Gaya hidup memiliki bermacam-macam arti dan dapat diinterpretasikan bermacam-macam oleh para pemasar dan teorisi. Namun pendapat tersebut pada umumnya dapat dijadikan dasar dalam penelitian. Adapun beberapa teori atau pendapat yang mengemukakan tentang gaya hidup :

Menurut Kotler (1989:189) : “Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam kehidupan sehari- hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat (opini) yang bersangkutan.”


(23)

Menurut Berkowitz dan Kerin (1986:105) :

“Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diidentifikasikan dari bagaimana penggunaan waktu (aktivitas); minat tentang pentingnya lingkungannya; dan pendapat tentang dirinya sendiri dan dunia sekelilingnya.”

Dari beberapa pendapat atau teori dari pada teori pemasaran itu dapat diambil pokok dari gaya hidup, yaitu :

1. Pola hidup seseorang.

2. Aktivitas, minat dan pendapat.

1.5.6. Pengertian Persepsi

Definisi persepsi banyak diberikan oleh para ahli diantaranya Winardi (1992:42) yang menyatakan bahwa : ” Persepsi merupakan proses kognitif, dimana seseorang individu memberikan arti pada lingkungan ”. Menurut Mulyana (2000:167) yang dimaksud persepsi adalah : ” Proses internal yang memungkin-kan kita memilih, mengorganisasimemungkin-kan dan menafsirmemungkin-kan rangsangan dari lingkungan kita dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita ”. Sedang Desiderato (dalam Rakhmat, 1999:51) mendefinisikan yaitu : ” Pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi inilah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli) ”. Robbins (1996: 24) memberikan definisi persepsi yaitu : ” Sebagai suatu proses dengan mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka ”


(24)

1.6. Kerangka Konsep

Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dapat mengantar penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi, 1993: 33). Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti, yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi perhatian ilmu sosial.

Adapun kerangka konsep yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk variabel-variabel sebagai berikut:

1. Variabel bebas/independent variabel (X)

Variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Balckberry sebagai penunjang gaya hidup . 2. Variabel terikat/dependent variabel (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah Persepsi Karyawan

3. Variabel antara/antaseden (Z)

Yaitu sejumlah gejala yang tidak dapat dikontrol akan tetapi dapat diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel bebas (X). Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden (jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan)


(25)

1.7. Model Teoritis

Operasional variabel bertujuan untuk menginterprestasikan sejumlah teori dengan praktek di lapangan operasional variabel dapat dilihat dari adanya paradigma penelitian sebagai berikut:

Gambar 1. Model Teoritis

1.8. Operasionalisasi Variabel

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah dijelaskan, maka agar lebih memudahkan dalam operasionalisasinya didalam pemecahan masalah dan untuk memperjelas variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian maka dibuat operasionalisasinya sebagai berikut:

Persepsi Karyawan Blackberry Sebagai Gaya Hidup


(26)

Variabel Teoritis Variable Operasional

Persepsi karyawan Tentang Blackberry Sebagai Gaya Hidup

1) Fullfilleds (pemenuhan)

2) Believers (pengikut)

3) Achievers (pencapai)

4) Strivers (pekerja keras)

5) Experiencers (pencoba)

6) Makers (pembuat)

7) Actualizers (pewujud)

8) Strugglers (pejuang)

Karakteristik Responden

• Pekerjaan

• Usia

• Jenis Kelamin

1.9. Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara untuk mengukur suatu variabel. Maka dalam penelitian ini, definisi operasional dapat dijelaskan ssebagai berikut:

1. Persepsi karyawan

1. Fullfilleds (pemenuhan) merupakan konsumen yang memiliki gaya

hidup mandiri, bertanggung jawab, dan tingkat pendidikan yang baik, dan pertimbangan untuk menggunakan Blackberry cenderung

value oriented.

2. Believers (pengikut) merupakan konsumen yang konservatif dan

merek terkenal.

3. Achievers (pencapai) merupakan konsumen yang menyukai

Blackberry menyukai karena merupakan produk yang terkenal dan dapat menunjukkan kesuksesan mereka.


(27)

4. Strivers (pekerja keras) merupakan konsumen dengan nilai yang

mirip dengan achievers, namun memiliki tingkat ekonomi, sosial, dan psikologis yang lebih rendah.

5. Experiencers (pencoba) merupakan konsumen yang ingin mempengaruhi lingkungan mereka, dengan menggunakan Blackberry

6. Makers (pembuat) merupakan konsumen yang suka mempengaruhi

lingkungannya melalui pengalaman dan penemuan mereka akan kegunaan dan kepraktisan Blackberry

7. Actualizers (pewujud) merupakan konsumen yang image atau

pandangan amat penting bagi mereka, sehingga cenderung membeli produk yang lebih baik dalam hidup dalam hal ini Blackbeery

8. Strugglers (pejuang) merupakan konsumen dengan tingkat

pendapatan terendah dan sumber yang sedikit untuk diikutkan pada orientasi konsumen. Karena sarana yang terbatas, mereka cenderung menjadi konsumen yang setia pada merek.

2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden terdiri dari:

Pekerjaan : karyawan PT. Indosat Medan yang terdiri dari lapisan yang berbeda. Usia : tingkat umur responden.


(28)

1.10. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka teori, defenisi konsep, defenisi operasional, serta sistematika penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Dalam bab ini bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Dalam bab ini disajikan disajikan gambaran umum lokasi penelitian seperti sejarah singkat, perincian tugas, dan struktur organisasi.

BAB IV PENYAJIAN DATA PENELITIAN

Bab ini memuat penyajian data berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

BAB V ANALISA DATA

Bab ini memuat analisa data secara mendalam berkaitan dengan masalah yang diteliti.

BAB VI PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan dan saran.


(29)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan dasar dari eksistensi suatu masyarakat dan menentukan pula struktur masyarakatnya. Hubungan antar manusia didasarkan kepada komunikasi. Komunikasi merupakan meknisme ataupun alat dalam pengoperasian rangsangan yang mempunyai arti didalam hubungan yang terjadi dan berlangsung di dalam masyarakat. Baik didalam kehidupan sosial ataupun dalam proses sosial. Di saat proses komunikasi, saling pengaruh mempengaruhi merupakan bagian yang terpenting untuk membentuk persamaan pengertian yang disebabkan karena adanya perbedaan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh masing-masing pihak. Dengan mekanisme komunikasi, maka manusia memberitahukan dan menyebarkan apa yang dirasakan dan apa yang diinginkannya (Susanto, 1993:1).

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris “communication” berasal dari kata Latin: communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna (Effendi, 1992:9).

Pengertian komunikasi yang dipaparkan diatas sifatnya dasariah, dalam arti bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara pihak-pihak yang terkait. Dikatakan minimal karena kegiatan makna komunikasi tidak hanya bersifat informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain-lain.


(30)

Menurut Charles H. Cooley (Effendy, 1992 : 40), komunikasi adalah mekanisme yang menyebabkan terjadinya hubungan antar manusia dan yang mengembangkan semua lambang pikiran bersama-sama dengan alat untuk menyiarkan dalam ruang dan merekamnya dalam waktu, kata-kata tertulis, percetakan, telegram, dan apa saja yang merupakan penemuan mutakhir untuk ruang dan waktu.

Banyak pakar yang menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur Schramm menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasinya (Cangara, 2006:3).

Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function

of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk

menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says

What in Which Channel to Whom with What Effect ?

Paradigma Lasswell diatas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban yang diajukan itu, yakni :


(31)

Berdasarkan paradigma ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Mulyana, 2001:136).

Komunikasi dapat dibagi dalam dua pengertian, yaitu pengertian komunikasi secara umum dan pengertian komunikasi secara paradigmatis. Pengertian komunikasi secara umum dapat dilihat dari dua segi :

a. Pengertian Komunikasi secara etimologis

Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio, yang berasal dari kata communis yang berarti sama atau kesamaan makna.

Jadi, komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya, jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya maka komunikasi yang sedang berlangsung tersebut bersifat komunikatif.

b. Pengertian Komunikasi secara terminologis

Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

Selain itu, pengertian komunikasi secara paradigmatis adalah komunikasi yang mengandung tujuan tertentu; ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik media massa seperti suratkabar, radio, televisi, film, maupun media non massa seperti surat, telepon, papan pengumuman, poster, spanduk, dan sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan komunikasi secara

paradigmatis adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain


(32)

atau perilaku (behavior), baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media massa (Effendy, 2004 : 2-4).

Seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi kemudian dilakukan dengan menggunakan media, baik itu media cetak maupun media elektronik. Hal tersebut menyebabkan proses pengiriman pesan dalam komunikasi dapat dilakukan secara serempak dan dapat diterima khalayak dalam jumlah yang besar dalam satu waktu tertentu. Kegiatan komunikasi semacam ini kemudian disebut juga sebagai komunikasi massa.

2.2. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, radio dan televisi yang siarannya ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop (Effendy, l992:13).

Alexis Tan menyatakan bahwa komunikasi massa adalah (Rahkmat, 1999 : 189) “The communicator is a social organization capable of reproducing the message and sending it simultaneosly to large number of people who are spetialy separated” (komunikator adalah organisasi sosial yang mampu mereproduksi kembali pesan-pesan dan mengirimkannnya secara simultan ke banyak orang yang berbeda tempat).

Ahli komunikasi lainnya, Joseph A.Devito merumuskan definisi komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa, serta tentang media yang digunakannya. Ia mengemukakan definisinya dalam dua item, yakni “pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang


(33)

ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi, tetapi ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis apabila didefinisikan menurut bentuknya : televisi, radio siaran, surat kabar, majalah dan film” (Ardianto dkk, 2004:6).

Berdasarkan definisi diatas, komunikasi massa berbeda dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya. Perbedaan tersebut meliputi komponen-komponen yang terlibat didalamnya, juga proses berlangsung nya komunikasi tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah karakteristik komunikasi massa :

a. Komunikator Terlembagakan

Karena komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang menggunakan media massa untuk menyampaikan pesan-pesannya maka komunikasi massa melibatkan lembaga dan kommunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks untuk mendistribusikan pesan-pesannya kepada khalayak. Sebagai contoh, pesan-pesan yang disajikan dalam suratkabar baik dalam bentuk berita, feature, karikatur, tajuk rencana, dan lainnya melibatkan banyak orang dalam proses pembuatannya mulai dari wartawan, editor, lay-outer, sampai pada proses pencetakannya melibatkan banyak orang.

b. Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa bersifat terbuka dalam artian komunikasi massa ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang


(34)

tertentu. Oleh karenanya pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini yang memenuhi kriteria tertentu dan menarik.

c. Komunikannya Anonim dan Heterogen

Dalam proses komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka dan terdiri dari lapisan masyarakat yang berbeda.

d. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. Sebagai contoh, suatu tayangan ditelevisi ditonton oleh jutaan pemirsa diseluruh Indonesia pada waktu yang serempak, namun mereka berada ditempat yang berbeda diseluruh Indonesia.

e. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Setiap kominikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.

f. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Secara singkat, komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat menggunakan kontak langsung. Komunikator aktif


(35)

menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namundiantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi antarpersona. Dengan demikian, komunikasi massa itu bersifat satu arah.

g. Stimulasi Alat Indra “Terbatas”

Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada suratkabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar. Sedangkan pada media televisi dan film, kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.

h. Umpan Balik Tertunda (Delayed)

Apapun bentuk komunikasinya, umpan balik atau feedback adalah faktor yang paling penting. Karena efektivitas komunikasi seringkali dilihat dari

feedback yang disampaikan oleh komunikannya. Komunikan dalam komunikasi

memberikan umpan balik yang tertunda dikarenakan komunikator dan komunikannya tidak melakukan komunikasi secara tatap muka.

Sedangkan fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick yang dikutip dalam buku Komunikasi Massa Suatu Pengantar, terdiri dari

surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan), transmission of values (penyebaran nilai-nilai) dan entertainment (hiburan).

a. Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam dua bentuk; (1)

warning or beware surveillance (pengawasan peringatan); (2) instrumental surveillance (pengawasan instrumental).


(36)

Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan kejadian-kejadian penting dalam jangka panjang tentang ancaman yang harus diketahui orang banyak seperti meletusnya gunung berapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi, atau adanya serangan militer. Peringatan seperti ini serta merta dapat menjadi ancaman.

Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampain atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.

b. Interpretation (Penafsiran)

Media tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Contoh nyata penafsiran media dapat dilihat pada halaman tajuk rencana (editorial) suratkabar. Penafsiran ini berbentuk komentar dan opini yang ditujukan kepada khalayak pembaca, serta dilengkapi persepektif (sudut pandang) terhadap berita yang disajikan pada halaman lainnya.

Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut.

c. Linkage (Keterkaitan)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga membentuk keterikatan berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

d. Transmission of Values (Penyebaran Nilai-Nilai)

Fungsi penyebaran nilai ini disebut juga sozialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu pada cara dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai


(37)

kelompok. Media massa mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan mereka. Dengan perkataan lain, media mewakili model peran yang diamati masyarakat dan harapan untuk menirunya.

e. Entertainment (Hiburan)

Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataanya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah salah satu media massa yang mengutamakan sajian hiburan, hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap hari merupakan tayangan hiburan. Fungsi media massa sebagai fungsi hiburan tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan ditelevisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.

2.3. Komunikasi Pemasaran

Dasar dari kegiatan pemasaran adalah komunikasi. Komunikasi menciptakan adanya interaksi antara perusahaan dengan konsumen. Dengan adanya komunikasi akan memudahkan konsumen dalam memilih program, ide dan pelayanan yang ditawarkan perusahaan. Dalam proses pertukaran, komunikasi memegang peranan yang sangat penting.

Efendy (1993 : 216) menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran adalah komunikasi yang dilakukan perusahaan atau lembaga baik secara bertatap muka maupun bermedia dalam rangka upaya meningkatkan penjualan, jasa atau hasil produksi. Pendapat lain mengatakan komunikasi pemasaran adalah kegiatan yang mempresentasikan gabungan semua unsur dalam gabungan pemasaran merek


(38)

yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada kliennya (Shimp, 2003 :4).

Sedangkan menurut Laura Schneider, komunikasi pemasaran adalah suatu perencanaan, implementasi dan pengendalian yang sangat terencana mengenai bauran kegiatan usaha yang bertujuan untuk mempertemukan pembeli dan penjual dalam suatu kegiatn pertukaran atau pengiriman produk yang saling menguntungkan (www.marketing.about.com/cs/advertising/a/marketvsad).

Berdasarkan defenisi komunikasi pemasaran di atas, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan pesan-pesan kepada khalayak sasaran tentang segala hal mengenai produk, ide, jasa ataupun perusahaan yang meluncurkan produk tersebut sehingga dapat memuaskan individu dan lembaga itu. Komunikasi pemasaran merupakan komunikasi yang dilakukan perusahaan yang sifatnya membujuk serta membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian dalam usaha meningkatkan penjualan, jasa atau hasil produk.

Dalam kajian pemasaran, jika ditilik dari uraian pengertian komunikasi pemasaran menurut Shimp, dikenal suatu konsep penting dalam pemasaran modern, yaitu bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran (Kotler dan Armstrong, jilid 1 2001 : 71). Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh E. Jerome McCarthy, yang kemudian dikembangkan oleh Philip Kotler dan kini dipergunakan secara luas oleh praktisi pemasaran (Jefkins, 1997 : 8), yang terdiri dari :


(39)

1. The product to be market (produk yang dipasarkan)

2. The price of the product (harga produk)

3. The channels of distribution through wich the product is sold to be placed (saluran produksi produk/penempatan)

Promosi sebagai faktor keempat dalam bauran pemasaran inilah yang biasanya secara simultan dan terintegrasi oleh para pemasar dalam suatu rencana promosi produk. Konsep ini dikenal dengan istilah bauran promosi (promotion

mix). Hubungan antara marketing mix dan promotion mix dapat diperhatikan

dalam bagan yang dikemukakan oleh Rhenald Kasali (1992:10)

Marketing mix Promotion mix

Product Price Place Promotion

Advertising Personal selling Sales promotion Publicity

Berikut ini adalah penjelasan tiap elemen dalam bauran promosi, yaitu : - Periklanan (advertising) : segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor

untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa. Contohnya, iklan di media cetak, elektronik dan kemasan, gambar bergerak, brosur dan buklet, poster dan leaflet, direktor, billboard, display, materi audiovisual, logo dan simbol,

videotape.

- Penjualan Pribadi (personal Selling) : presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka menyukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Contohnya, presentasi


(40)

penjualan, pertemuan penjualan, program insentif, contoh, dan pameran perdagangan.

- Promosi penjualan (sales Promotion) : insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Contohnya, kontes, permainan, undian, hadiah, pameran, eksibisi, demonstrasi, kupon, rabat, pembiayaan, bunga rendah dan hiburan. - Humas (Public Relation) : usaha yang betujuan untuk membina

hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita, peristiwa yang dapat merugikan. Contoh :

press kits, pidato, seminar, laporan tahunan, donasi dan amal, sponsorship, publikasi, relasi kommunitas, lobi, media identitas,

majalah perusahaan, dan peristiwa. (Kotler dan Armstrong, 2001 : 112 ; Peter dan Olson, 1996 : 538 – 541 ; Sutisna, 2002 : 268)

Menurut Terence A Shimp (2003 :160) ada empat tujuan kegiatan komunikasi pemasaran, yaitu :

1. Membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk. Agar konsumen memiliki keinginan untuk membeli suatu produk, pemasar harus terlebih dahulu menciptakan suatu kategori produk yang baru.

2. Menciptakan kesadaran akan merek (brand awareness). Pemasar harus bisa membuat produk dan merek merekalah yang diingat oleh konsumen dan membedakannya dengan produk pesaing lain.


(41)

3. Mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat (intentions). Pemasar harus membuat calon konsumen pasaran memiliki sikap yang positif terhadap produk serta mendorong niat untuk membeli. 4. Memfasilitasi pembelian. Pemasar harus berusaha menciptakan rangkaian

kegiatan pemasaran yang menarik dan efektif, menciptakan display yang menarik di toko atau supermarket, serta menciptakan kegiatan distribusi yang baik.

Model komunikasi pemasaran meliputi sumber atau komunikator. Dalam pemasaran sumber berarti pihak yang mengirim pesan kepada konsumen, yaitu pemasar (marketers). Proses selanjutnya pemasar menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspon secara positif oleh penerimanya dalam hal ini konsumen. Pada proses tersebut ditentukan pula jenis komunikasi yang akan digunakan, apakah melalui iklan, penjualan perorangan, promosi penjualan, public relations atau cara lainnya. Keseluruhan proses perancangan pesan sampai penentuan jenis promosi yang akan dipakai disebut proses encoding. Proses ini disebut juga sebagai proses menerjemahkan tujuan-tujuan komunikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan yang akan dikirimkan kepada penerima.

Selanjutnya penyampaian pesan melalui media. Proses penyampaian pesan bisa melalui media cetak maupun elektronik, proses ini disebut prosses transmisi. Pesan yang disampaikan melalui media akan ditangkap oleh penerima. Ketika pesan diterima, penerima akan memberikan respons terhadap pesan yang disampaikan, bisa berupa respons positif, negatif maupun netral. Proses memberikan respons dan menginterpretasikan pesan yang diterima disebut


(42)

decoding. Proses ini akan dilanjutkan dengan tindakan membeli maupun menolak

produk yang disampaikan.

Proses terakhir yaitu umpan balik (feedback) atas pesan yang dikirimkan. Di sini pemasar mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan harapan, artinya mendapat respon dan tindakan yang positif dari konsumen, atau justru pesan tidak sampai secara efektif. Pengukuran efektivitas pesan tentu saja harus melalui proses penelitian. Namun indikator yang dengan mudah bisa dipakai adalah tingkat penjualan yang ditawarkan ke pasar (Sutisna, 2002 : 269 – 270 ; Setiadi, 2003 : 251 – 252).

2.4. Teknologi Komunikasi

Pada awal kehidupan di dunia, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.

Pada binatang, selain untuk seks, komunikasi juga dilakukan untuk menunjukkan keunggulan, biasanya dengan sikap menyerang. Munurut sejarah evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya “otak reptil” menjadi penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di dunia luar yang kita kenal sebagai emosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih terdapat pada sistem limbik otak manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain “tingkat tinggi”.


(43)

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, lisan, “gesture” dan ”broadcasting”. Komunikasi dapat berupa intekaktif, transaktif, betujuan atau tak bertujuan.. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Dewasa ini komunikasi menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia zaman sekarang. Bahkan dapat dikatakan, seluruh aspek kehidupan seperti bidang sosial, politik, dan ekonomi, telah bersentuhan dengan teknologi. Dalam bidang sosial, teknologi telah mempercepat terjadinya komunikasi dan mampu mempererat hubungan manusia dari berbagai belahan dunia.

Menurut Robert l. Mathis dan Jhon H. Jackson (2004) kontributor utama globalisasi adalah perkembangan dan evolusi telekomunikasi dan teknologi yang membantu pengiriman informasi yang cepat. Teknologi komunikasi seperti satelit telah menghadirkan televisi dan layanan telepon nirkabel ke desa-desa terpencil di Afrika, India, China, dan Amerika Latin. Pertumbuhan pengunaan internet di seluruh dunia telah menjadikan orang-orang dan perusahaan-perusahan dapat dengan mudah berkomunikasi dan memiliki akses data dalam jumlah yang sangat besar.


(44)

Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Latin ”texere” yang berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roger (1983) teknologi adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Suatu teknologi biasanya mempunyai dua aspek yaitu aspek hardware (terdiri dari material atau objek fisik) dan aspek software (Jacques Ellul (1967) mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Gary J. Anglin (1991) mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk memecahkan masalah (Yusufhadi Miarso, 2004).

Menurut Rogers (1986) terdapat empat era (zaman) evolusi komunikasi manusia yaitu:

a. Era komunikasi tulisan (4000 SM s.d. sekarang) b. Era Komunikasi cetak (1456 M s.d. sekarang) c. Era Telekomunikasi (1844 M s.d. sekarang) dan d. Era Komunikasi interaktif (1946 M s.d. sekarang)

Teknologi komunikasi dan informasi sebagai suatu produk dan proses telah berkembang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi segenap kehidupan manusia dalam berbagai bentuk aplikasi. Tofler yang dikutif oleh Yusufhadi Miarso (2004) menggambarkan perkembangan itu sebagai revolusi yang berlangsung dalam tiga gelombang, yaitu: Gelombang ke-1: timbul dalam bentuk


(45)

teknologi pertanian yangh telah berlangsung ribuan tahun, Gelombang ke-2: teknologi industri yang berlangsung hanya dalam masa 300 tahun, dan Gelombang ke-3: merupakan revolusi teknologi elektronik dan informatik, yang berlangsung hanya dalam kurun waktu puluhan tahun saja.

Rujukan penting yang terkandung dalam teknologi komunikasi, sebagai berikut:

1. Proses harus rasional dan efisien

2. Harus menyistem karena segala sesuatu akan mempunyai dampak dan dipengaruhi oleh hal-hal lain dalam lingkungannya

3. Harus bersistem, yaitu mempertimbangkan segala variabel yang mungkin berpengaruh dalam menentukan prosedur tindakan agar proses itu efektif 4. Melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan

5. Mengarah pada pemecahan masalah bersama 6. Memadukan berbagai prinsip, konsep, dan gagasan

7. Mempertimbangkan kondisi lingkungan (lokal, nasional, maupun internasional) untuk mencapai tujuan.

Menurut Harry Oshima (1976) teknologi komunikasi dalam masyarakat yang menganut strategi pembangunan ”labor intensive” akan mempunyai peranan:

1. Menimbulkan revolusi pertanian 2. Mempromosikan industri kecil 3. Pengembangan sosial politik 4. Mengatasi oposisi


(46)

Alvin Tofler (1980) berpendapat bahwa industri elektronik dan komputer sebagai ”tool of tomorrow” merupakan tulang punggung industri dalam era Gelombang ke-3, dan yang akan membawa perubahan besar dalam perekonomian dan sosial politik. Lebih jauh dia mengemukakan bahwa teknologi komunikasi telah mampu mengurangi transportasi, dan berakibat pada gerakan de-urbanisasi, bahkan telah mendorong tumbuhnya telecommunity. Menurutnya keputusan Presiden Soeharto untuk membangun sistem komunikasi dengan satelit domestik merupakan lambang bahwa Gelombang ke-3 memberikan kemungkinan pilihan bagi negara yang melakukan transformasi.Teknologi komunikasi di Indonesia mendapat perhatian yang sangat besar dari pemerintah terbukti dengan adanya undang undang yang mengatur tentang telekomunikasi yaitu UU. No. 36 tahun 1999. Bobot misi telekomunikasi/ telematika tertuang pada pasal 3 yang berbunyi:

”Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan, serta meningkatkan hubungan antar bangsa”

Dari bunyi pasal 3 di atas telekomunikasi yang merupakan bagian dari teknologi komunikasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, karena dapat menjadi alat pemersatu bangsa dan masuk ke berbagai ranah kehidupan.

Teknologi Komunikasi telah memberikan dua dampak yang sangat besar artinya dalam pola pembangunan, yaitu percepatan sejarah dan mobilisasi lingkungan (Daniel Lerner, 1976).


(47)

Teknologi Komunikasi telah memberikan dua dampak yang sangat besar artinya dalam pola pembangunan, yaitu percepatan sejarah dan mobilisasi lingkungan (Daniel Lerner, 1976, dikutif oleh Yusufhadi Miarso, 2004).

Dampak dari teknologi komunikasi yaitu terjadinya perubahan pada tingkah laku individual yang meliputi pengetahuan, sikap, atau tindakan yang terjadi sebagai akibat dari penyampaian pesan komunikasi (Rogers, 1986).

Menurut Eric Ashby (1972) teknologi komunikasi telah menimbulkan revolusi yang keempat. Revolusi pertama terjadi ribuan tahun yang lalu sejak masyarakat membedakan tanggung jawab orang dewasa, dan tugas mendidik para muda beralihdari orang tua ke guru dan dari rumah ke sekolah. Revolusi kedua terjadi dengan dipergunakannya bahasa tulisan sebagai sarana pendidikan. Revolusi ketiga berlangsung dengan ditemukannya teknik percetakan yang memungkinkan tersedianya buku secara meluas. Revolusi keempat ditandai dengan perkembangan elektronik terutama dalam bentuk radio, televisi, pita rekanman, dan komputer.

2.5. Gaya Hidup

Gaya hidup memiliki bermacam-macam arti dan dapat diinterpretasikan bermacam-macam oleh para pemasar dan teorisi. Namun pendapat tersebut pada umumnya dapat dijadikan dasar dalam penelitian. Adapun beberapa teori atau pendapat yang mengemukakan tentang gaya hidup :

Menurut Kotler (1989:189) : “Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam kehidupan sehari- hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat (opini) yang bersangkutan.”


(48)

Menurut Berkowitz dan Kerin (1986:105) : “Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diidentifikasikan dari bagaimana penggunaan waktu (aktivitas); minat tentang pentingnya lingkungannya; dan pendapat tentang dirinya sendiri dan dunia sekelilingnya.”

Dari beberapa pendapat atau teori dari pada teorisi pemasaran itu dapat diambil pokok dari gaya hidup, yaitu :

1. Pola hidup seseorang.

2. Aktivitas, minat dan pendapat.

Berdasarkan pokok itu, dapat dikemukakan gaya hidup untuk penelitian ini adalah :“Gaya hidup adalah pola hidup bagaimana orang menggunakan uang, waktu, minat dan pendapatnya terhadap hal-hal yang ada di lingkungannya.”

Dari pengertian gaya hidup inilah kemudian diciptakan segmen pasar berdasarkan values and life style (VALS), yang diperkenalkan pada tahun 1978. Lalu VALS dikembangkan lagi menjadi VALS 2, yang mengelompokkan orang berdasarkan kecenderungan konsumsinya dan bagaimana cara menggunakan waktu dan uangnya. Menurut Kotler, Bowen dan Makens (1996:190-191) konsumen dibagi dalam 2 segmen utama :

a. Self Orientation.

Dalam segmen ini terdapat 3 perilaku pembelian : 1. Principle oriented (orientasi prinsip).

Konsumen melakukan pembelian berdasarkan pandangannya sendiri, dimana pembelian suatu produk atau jasa dilakukan menurut pendapat atau pikirannya sendiri tanpa dipengaruhi oleh pandangan dari luar atau orang lain.


(49)

2. Status oriented (orientasi status).

Konsumen melakukan pembelian berdasarkan pada tindakan dan opini dari orang lain. Pembelian akan dilakukan karena adanya masukan dari orang lain yang telah menggunakan atau mencoba suatu produk atau jasa tersebut.

3. Action oriented (orientasi tindakan).

Konsumen terdorong oleh keinginan untuk berkegiatan, bervariasi, dan mengambil resiko. Konsumen ingin mencoba produk atau jasa yang belum pernah digunakan sebelumnya baik oleh konsumen itu sendiri atau orang lain, dan ingin mengetahui baik buruknya produk atau jasa tersebut melalui pengalaman sendiri. Kelompok konsumen yang termasuk dalam segmen ini adalah fulfilled, believers, achievers,

strivers, experiencers, dan makers.

b. Resources (sumber daya).

Konsumen dikelompokkan berdasarkan tingkat pendapatan, pendidikan, kesehatan, kepercayaan diri, dan energi. Yang termasuk dalam segmen ini adalah kelompok : actualizers dan stugglers.

Kelompok-kelompok konsumen yang telah disebutkan akan dijelaskan kemudian secara terperinci pada bagian 8 kelompok konsumen. Berikut ini adalah 8 kelompok konsumen berdasarkan gaya hidup VALS 2 :

1) Fullfilleds (pemenuhan). Konsumen yang memiliki gaya hidup mandiri,

bertanggung jawab, dan tingkat pendidikan yang baik. Selain itu juga terbuka untuk ide-ide baru dan perubahan sosial, juga memiliki


(50)

pendapatan tinggi, praktikal, dan merupakan konsumen yang value oriented.

2) Believers (pengikut). Konsumen yang tingkat pendapatannya menengah ke

atas, konservatif dan mudah ditebak, menyukai produk Amerika dan merek terkenal.

3) Achievers (pencapai).Konsumen yang cukup sukses dan berorientasi pada

pekerjaan, konservatif, dan menyukai produk dan jasa yang terkenal dan dapat menunjukkan kesuksesan mereka.

4) Strivers (pekerja keras). Konsumen dengan nilai yang mirip dengan

achievers, namun memiliki tingkat ekonomi, sosial, dan psikologis yang lebih rendah.

5) Experiencers (pencoba). Konsumen yang ingin mempengaruhi lingkungan

mereka, dan juga kelompok yang termuda dari kelompok lainnya. Konsumen ini banyak mengkonsumsi produk yang disukai oleh kalangan anak muda.

6) Makers (pembuat). Kelompok konsumen ini suka mempengaruhi

lingkungannya melalui pengalaman dan penemuan mereka akan kegunaan dan kepraktisan suatu produk atau jasa. Oleh karena itu, produk yang praktis dan memiliki kegunaan amat menarik perhatian konsumen macam ini.

7) Actualizers (pewujud). Konsumen dengan tingkat pendapatan yang

tertinggi dan memiliki banyak sumber, sehingga dapat menuruti keinginan dirinya sendiri. Imej atau pandangan amat penting bagi mereka, sehingga cenderung membeli produk yang lebih baik dalam hidup.


(51)

8) Strugglers (pejuang). Konsumen dengan tingkat pendapatan terendah dan

sumber yang sedikit untuk diikutkan pada orientasi konsumen. Karena sarana yang terbatas, mereka cenderung menjadi konsumen yang setia pada merek.

2.6. Persepsi

Definisi persepsi banyak diberikan oleh para ahli diantaranya Winardi (1992:42) yang menyatakan bahwa : ” Persepsi merupakan proses kognitif, dimana seseorang individu memberikan arti pada lingkungan ”. Menurut Mulyana (2000:167) yang dimaksud persepsi adalah : ” Proses internal yang memungkin-kan kita memilih, mengorganisasimemungkin-kan dan menafsirmemungkin-kan rangsangan dari lingkungan kita dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita ”. Sedang Desiderato (dalam Rakhmat, 1999:51) mendefinisikan yaitu : ” Pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi inilah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli) ”. Robbins (1996: 24) memberikan definisi persepsi yaitu : ” Sebagai suatu proses dengan mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka ”

Beberapa definisi lain yang dikemukakan oleh para ahli (dalam Mulyana, 2000:167) yaitu: Rudillph F. Verderber: ”adalah proses menafsirkan informasi inderawi”. J. Cohen menyebutkan bahwa: ”Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi sebagai refresentatif objek ekternal”. Brian Fellows: ”Persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu orgasme menerima dan menganalisa informasi”. Kenneth Asereno dan Edwar M. Bodaken: ”Persepsi


(52)

adalah sarana yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan lingkungan kita”. Philip Goodarce dan Jennifer Follers: ”Persepsi adalah proses mental yang digunakan untuk mengenali rangsangan ”. Definisi lainnya (Gitosudarmo dan Sudita, 2000:16) persepsi adalah: “Suatu proses memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus lingkungan. Proses memperhatikan dan menyeleksi terjadi karena setiap saat panca indera kita (pendengar, perasa, penglihatan, penciuman dan peraba) dihadapkan kepada begitu banyak stimulus lingkungan”.

Berdasarkan beberapa definisi persepsi itu maka dapat dikatakan bahwa persepsi sebagai proses internal yang bertujuan untuk membantu individu dalam memperhatikan, menyeleksi dan menginterpretasikan rangsangan (stimulus) menjadi gambaran dunia yang utuh dan berarti. Setiap orang (individu) memberi arti sendiri-sendiri terhadap stimuli yang ditangakapnya, sehingga setiap individu yang berbeda melihat hal yang sama dengan cara yang berbeda menghasilkan persepsi yang berbeda pula.

Persepsi menurut proses terjadinya, dapat dijabarkan menjadi dua (Mulyana, 2000:171) yang menjelaskan sebagai berikut: Persepsi terbagi dua yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap manusia. Persepsi terhadap manusia lebih sulit dan komplek karena manusia bersifat dinamis. Persepsi terhadap manusia sering disebut persepsi sosial, meskipun kadang-kadang manusia disebut juga objek. Perbedaan kedua persepsi tersebut yaitu: 1) Persepsi terhadap objek melalui lambang-lambang fisik sedangkan persepsi terhadap orang melalui lambang-lambang verbal dan non-verbal. Orang lebih aktif daripada kebanyakan objek dan sulit diramalkan. 2) Persepsi terhadap


(53)

objek menanggapi sifat-sifat luar sedangkan persepsi terhadap orang menanggapi terhadap sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan dan sebagainya). Kebanyakan objek mempersepsi anda ketika anda mempersepsi objek itu akan tetapi orang mempersepsi anda pada saat anda mempersepsi mereka. Dengan kata lain persepsi terhadap manusia bersifat interaktif.

Individu mempersepsikan lingkungan mereka yang terorganisir yang telah mereka bentuk berdasarkan pengalaman dan nilai mereka sendiri. Dengan kata lain persepsi merupakan pandangan seseorang tentang lingkungan. Dari pandangan individu tersebut akan mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap. Dengan demikian persepsi dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap .

2.7. Blackberry

Survei mengatakan bahwa Blackberry begitu digandrungi karena kelebihannya di tombol QWERTY dan fitur messaging yang mengakomodasi para remaja menyalurkan keranjingan mereka terhadap pesan instant pesan pendek (SMS). Sementara, Apple iPhone menjadi perangkat yang unggul dalam hal pengalaman berselancar web, dan fungsi multimedianya.

Di Indonesia, gejala seperti ini memang sudah terjadi sejak sekitar dua tahun belakangan. Namun, di negara maju seperti Inggris, tren seperti ini turut dipicu oleh krisis ekonomi. Akibat dari resesi global, orang-orang kini telah beralih kepada SMS ketimbang menelepon, agar mereka bisa lebih mengirit biaya.. Selain itu Blackberry juga menyediakan software Messenger built-in sehingga memungkinkan penggunanya bisa menggunakannya sepuasnya, dengan tarif flat, sehingga lebih irit daripada menelepon secara langsung.


(54)

Beberapa bulan belakangan ini ponsel Blackberry sedang naik daun, karena tidak hanya para artis dan tokoh ternama, tetapi para netter (pengunjung Internet) dan blogger (penyaji informasi) sudah mulai terkena demam Blackberry (atau sering disingkat dengan BB).. Sebenarnya, apa keunggulan Blackberry, sampai mampu memunculkan demam atau mode baru di dunia komunikasi? Apa bedanya dengan ponsel biasa? Haruskah Anda menggunakannya sebagai solusi berbagai masalah komunikasi bisnis, atau hanya sekadar mode? Blackberry adalah perangkat selular yang memiliki kemampuan layanan Push E-Mail, telepon, sms, menjelajah internet, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Penggunaan

gadget canggih ini begitu fenomenal belakangan ini sehingga menjadi suatu

kebutuhan untuk Fashion. Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam hingga mengejutkan dunia.

Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan rekan utama Blackberry. Di Indonesia, Starhub menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenai instalasi Blackberry melalui operator Indosat. Indosat menyediakan layanan Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise

Server.

Pasar Blackberry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di tanah air yakni Excelkomindoindo dan Telkomsel. Excelkomindoindo menyediakan dua pilihan layanan yaitu Blackberry Internet Service dan


(55)

Blackberry Enterprise Server+ (BES+). BES+ adalah layanan gabungan dari BES

dan BIS, ditujukan bagi pelanggan korporasi sehingga pelanggan dapat menerima dan mengirim email kantor yang berbasis Microsoft Exchange, Novel Wise, Lotus Domino dan 10 akun e-mail berbasis POP3/IMAP melalui telepon genggam. Sementara, operator Telkomsel hanya menyediakan Blackberry sebagai bagian dari layanan korporasi dengan Blackberry Enterprise Server. Pada awalnya, layanan Blackberry hanya bisa diakses melalui smartphone Blackberry saja. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, ketiga operator ini telah menyediakan fasilitas Blackberry Connect yang memungkinkan Blackberry Internet Solution diakses melalui smartphone jenis lain seperti Nokia (N-9500, N-9300, N-9300i, E61. E71), Sony Ericsson P910i, M600i, Palm Treo, Dopod, dan sebagainya.

Gambar 2. Produk unggulan Blackberry

Fasilitas lain yang menjadi andalan Blackberry adalah pesan instan. Blackberry. Teknologi terkini memang memungkinkan kita untuk “mengobrol”


(56)

(chatting) di internet melalui telepon genggam dan Personal Digital Assistant (PDA). Tetapi yang berbeda pada Blackberry adalah proses instalasi lengkap yang bisa dilakukan nya melalui jaringan nirkabel.

Melihat fenomena Blackberry yang digemari masyarakat karena keunggulan fasilitas komunikasinya, membuat banyak perusahaan IT berkembang dan berlomba-lomba menciptakan aplikasi yang paling mutakhir untuk pengguna Blackberry.

Keunggulan lain juga hadir melalui teknologi kompresi yang menyebabkan biaya akses menjadi murah dan pemberitahuan jawaban pesan melalui tanda getar pada Blackberry. Penggunaan Blackberry semakin meluas dengan hadirnya fasilitas koneksi Blackberry (Blackberry Connect). Dengan

Blackberry Connect, pengguna tidak lagi harus menggunakan perangkat genggam

Blackberry untuk memanfaatkan Blackberry Internet Solution. Pengguna hanya perlu menginstalasi Blackberry Connect pada smartphone merek apapun yang dimiliki, kita bisa memanfaatkan Blackberry Internet Solution.


(57)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1.1. Sejarah Singkat PT. INDOSAT, TBK

PT Indosat Satellite Corporation (PT. Indosat, Tbk) adalah sebuah

perusahaan penyelenggara jasa Telekomunikasi Internasional terkemuka di Indonesia. Kegiatan utama perusahaan adalah menyediakan jasa Telekomunikasi

Internasional melalui switching, termasuk telepon, teleks, telegram, komunikasi

data paket, faksimili dengan fasilitas store and forward, serta jasa Inmarsat untuk sistem komunikasi bergerak global. Perusahaan juga menyediakan jasa

Telekomunikasi Internasional non switching seperti sirkuit sewa berkecepatan

rendah maupun tinggi, konferensi video, jasa transmisi siaran televisi serta jasa yang lainnya pada umumnya tidak berupa transmisi suara. Untuk jasa-jasa

switching memerlukan penyaluran melalui jaringan telepon domestik, sedangkan

jasa untuk non swiching terhubung langsung ke fasilitas Indosat.

PT Indosat Satelite Corporation (PT Indosat, Tbk) didirikan pada tanggal

20 November 1967 merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Republik Indonesia dengan ITT (International Telephone and Telegraph) untuk membangun Stasiun Bumi yang dioperasikan pada tahun 1969, dalam perkembangannya dalam posisi Telekomunikasi Internasional yang strategis dalam menerima dan menyalurkan informasi dari dalam dan luar negeri, maka pada tahun 1980 pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengambil alih


(58)

seluruh saham PT Indosat melalui pelaksanaan akuisisi berdasarkan peraturan pemerintah nomor 52, 53 dan 54 Tahun 1980.

Mulai tahun 1980 PT Indosat berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga dapat menangkis keraguan kalangan Internasional akan kemampuan mengoperasikan jasa Telekomunikasi Internasional tanpa ITT, pada tahun 1992 Indosat kembali menjawab keraguan kemampuan Indosat dalam bersaing dengan pihak swasta yang Satelindo, dimana Indosat mempertahankan pangsa pasar sekitar 90%.

Pada 18 Oktober 1994 Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang mencatat sahamnya di New York Exchange dengan “The best IPO deal of the

year”, seangkan didalam negeri saham Indosat tercatat BEJ dan BES, dengan kata

lain Indosat menjadi perusahaan terbuka yang dituntut untuk selalu menciptakan nilai tambah untuk pemegang saham secara berkesinambungan. Komposisi saham Indosat saat itu, 57% pemerintah RI (diwakili Meneg BUMN) dan 47% diperdagangkan dipasar modal BEJ, BES, dan NYSE. Kantor Pusat Indosat berada di Jalan Medan merdeka Barat Nomor 21 Jakarta. Kantor ini mempunyai pusat pendidikan dan latihan yaitu Indosat Trambing & Conference Centre (ITCC) di Jatiluhur, Jakarta Barat, sebagai pusat pembentukan insan-insan Indosat yang propesional.

Untuk mengoperasikan layanan PT. Indosat menggunakn perangkat

Telekomunikasi Internasional antara lain Sentral Gerbang Internasional (SGI) 1

sampai dengan 4, transmisi stasiun yang terbesar di berbagai lokasi di Indonesia, (Jakarta, Jatiluhur, Medan, Pantai Cermin, Batam, Surabaya dan Urip). Perangkat jaringan Telekomunikasi Internasional tersebut memungkinkan pelanggan PT


(59)

Indosat untuk menghubungi relasinya di 240 negara tujuan. Sampai saat ini PT Indosat menawarkan produk-produk yang meliputi 24 jenis jasa Telekomunikasi

Internasional dan domestik. SGI Indonesia saat ini juga berfungsi sebagai sentral

lokal, dimana Indosat telah menyelenggarakan layanan telekomunikasi lokal dan sedang mempersiapkan jasa Internasional

PT Indosat telah memperoleh sertifikat ISO 9002; 1994 sejak 17 Januari 1997, dan pada 21 September 2001 berhasil mengkonversikan seluruh sistem menejemen mutunya sesuai dengan standard ISO yang baru yaitu versi ISO 9001; 2000. Mulai tahun 2001, kepemilikan silang antara Indosat dan Telkom dihapuskan. Secara bertahap hak Ekskluisivitas kedua menyelenggarakan telekomunikasi tersebut dihilangkan. Indosat menindaklanjuti upaya untuk memasuki bisnis seluler melalui pendirian PT Indosat Multi Mulia Mobile (IM3) ditahun 2001 dan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2002.

Pada akhir tahun 2002, Pemerintah Indonesia melakukan divestasi saham Indosat yang dimilikinya sebesar 41,49% kepada Singapore Technologis

Telemedia Pte, Ltd. Melalui Indonesia Comunications Limited (ICL). Dengan

demikian satus Indosat kembali menjadi Perusahaan Penanam Modal Asing (PMA) sebagai penyelenggara jaringan dan jasa terpadu, penyedia solusi informasi dan telekomunikasi.

Pada tanggal 20 November 2003, penandatanganan penggabungan usaha antara Satelindo dan IM3 kedalam Indosat, menjadikan Indosat sebagai Full

Network Service Provide (FNSP) yang fokus pada seluler terbesar kedua di


(60)

menyatu dalam organisasi. Indosat menyatakan diri sebagai penyelenggara terlengkap di Indonesia.

PT Indosat mempunyai dua anak perusahaan konsolidasi yaitu Indosat Mega Media (IM2) dan Lintasarta. Kedua anak perusahaan itu beroperasi bersama Indosat membentuk inti kelompok usaha Indosat sebagai implementasi strategi bisnis Indosat.

3.1.2. Sejarah Singkat PT. INDOSAT, Tbk NORTHERN SUMATRA REGION OFFICE

Peletakan batu pertama Sentral Gerbang Internasional di Sumatra dilakukan pada bulan Februari tahun 1982 dan ini merupakan awal Sumatera memiliki sentral yang melayani Telekomunikasi Internasional untuk umum bagi seluruh masyarakat di Sumatera termasuk kepulauan sekitarnya. Pembangunan gedung Sentral Gerbang Internasional ini juga bersamaan dengan pembangunan Stasiun Komunikasi Kabel Laut di Pantai Cermin yang berjarak kurang lebih 40 km dari kota Medan.

PT Indosat, Tbk Northern Sumatra Region Office diresmikan pada tanggal

2 Maret 1985 oleh Presiden RI secara jauh dari Gedung Bina Graha dengan Perdana Mentri Malaysia dengan nama PT Indosat Divisi Medan. Tahun 1992 PT Indosat mulai mengembangkan layanannya ke Kepulauan Riau khususnya Pulau Batam. Oleh karena besarnya area operasional dan rencana pengembangan area pelayanan Divisi Medan, PT Indosat divisi Medan diubah menjadi PT Indosat Divisi Wilayah Barat Indonesia. Tahun 2005 PT Indosat, Tbk Divisi wilayah Barat Indonesia berubah nama menjadi PT Indosat, Tbk Sumatra Region Office,


(1)

7. Menurut pendapat anda, alasan ketertarikan anda terhadap produk ini karena Blackberry memiliki efek booming yang tinggi (sangat populer)

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

8. Menurut pendapat anda , Kriteria apa saja yang terdapat pada produk yang mempengaruhi keputusan untuk memiliki produk tersebut

a. Mutu/kwalitas b. Harga

c. Trend/Gaya d. Merk

9. Menurut pendapat anda, apakah faktor lingkungan saudara berpengaruh terhadap keputusan saudara untuk mempergunakan Blackberry

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

10. Apakah iklan atau media publikasi seperti televisi atau majalah berpengaruh terhadap keputusan saudara untuk mempergunakan Blackberry

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

11. Menurut pendapat anda, apakah salah satu tujuan anda untuk menggunakan blackberry agar menambah kepercayan diri

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

12. Menurut pendapat anda, apakah anda memilih blackberry karena Blackberry memiliki model dan tampilan yang sangat ekslusif

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

13. Menurut pendapat anda, apakah anda menggunakan Blackberry karena identik dengan high class

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju


(2)

14. Menurut pendapat anda, apakah anda memilih Blackberry karena tampilannya yang modis dan stylis

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

15. Menurut pendapat anda, apakah dengan menggunakan Blackberry menaikkan status sosial

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

16. Menurut pendapat anda , apakah anda menggunakan Blackberry karena identik dengan kesan ponsel eksekutif muda

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

17. Menurut pendapat anda , apakah anda menggunakan Blackberry untuk menunjukkan kemapanan pekerjaan/penghasilan

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

18. Menurut pendapat anda, apakah anda menggunakan Blackberry karena mampu menjadi simbol level pekerjaan yang digeluti

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

19. Menurut pendapat anda, apakah dengan menggunakan Blackberry akan mempengaruhi nilai keberadaan anda dalam komunitas

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

20. Menurut pendapat anda, apakah anda memakai Blackberry karena rasa ingin mencoba sesuatu yang baru


(3)

21. Menurut pendapat anda, apakah anda menggunakan Blackberry karena ingin menjadi trendsetter di kalangan pergaulan

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

22. Menurut pendapat anda, apakah anda membeli Blackberry karena kebiasaan untuk selalu membeli barang atau produk-produk paling anyar

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

23. Menurut pendapat anda, apakah anda menggunakan Blackberry karena merupakan ponsel yang memiliki berbagai fitur dan fungsi yang sangat canggih

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

24. Menurut pendapat anda, apakah anda menggunakan Blackberry karena merupakan inovasi terbaru smart phone

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

25. Menurut pendapat anda, apakah anda menggunakan Blackberry karena mampu memberi kemudahan mengakses informasi dari internet

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

26. Menurut pendapat anda apakah anda menggunakan Balckberry karena secara fungsionalnya Blackberry merupakan suatu replika dari komputer

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju


(4)

27. Menurut pendapat anda , apakah kehadiran Blackberry.sangat membantu konsumennya dalam penguasaan IT ( Ilmu dan Teknologi)

a. Blackbe Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

28. Menurut pendapat anda , apakah alasan saudara menggunakan produk ini karenqa Blackberry menjadi solusi kelancaran komunikasi dan mempermudah arus informasi dalam berbagai aspek kehidupan

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

29. Menurut pendapat anda , apakah anda berusaha menggali informasi tentang manfaat dan keunggulan Blackberry

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

30. Menurut pendapat anda , apakah anda memberi tahu orang lain tentang aspek manfaat dan keunggulan Blackberry dengan tujuan mempengaruhi

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

31. Menurut pendapat anda , apakah anda akan mengabaikan faktor harga terhadap produk yang disukai

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

32. Menurut pendapat anda ,apakah alasan saudara tertarik terhadap produk ini karena Blackberry merupakan salah satu produk ponsel yang tergolong “mahal”

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju


(5)

33. Menurut pendapat anda, apakah anda berusaha membeli Blackberry pada saat launching perdana

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

34. Menurut pendapat anda, apakah keputusan saudara untuk membeli Blackberry melalui suatu perencanaan

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

35. Menurut pendapat anda , apakah sumber dana untuk membeli Blackberry dengan menggunakan dana tabungan /dana berlebih

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

36. Menurut pendapat anda , apakah anda akan segera beralih kepada produk baru jika terdapat produk yang terbaru dan terbaik dari Blackberry

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju


(6)

BIODATA

DATA PRIBADI

Nama : Ruth Octavia Lyres Pasaribu Tempat/Tanggal Lahir : Medan / 09 Agustus 1983 Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Bunga Wijaya Kesuma XXIII No. 9 Medan

PENDIDIKAN

SD : SD ST. Antonius IV Medan (1989-1995) SLTP : SLTP Negeri 1 Medan (1995-1998) SLTA : SMU Negeri 15 Medan (1998-2001)

Diploma : Universitas Sumatera Utara, Fakultas Sastra, D3 Pariwisata

KELUARGA

Orang Tua : Ayah : Pdt. P. L. Pasaribu, SH Ibu : E. R. Simanjuntak

Anak ke : 8 (delapan) dari 8 (delapan) bersaudara Saurada Kandung : - Samuel E. Pasaribu

- Johannes D. Pasaribu - Mery V. Pasaribu - Imelda Pasaribu - Herlina Pasaribu - Nancy Pasaribu