Menyimak Ekstensif Menyimak Intensif

diskusi panel, perdebatan; pendek kata, orang itu menyimak untuk mengapreasi materi simakan; 5. Untuk dapat mengkomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan, maupun perasaan-perasaannya kepada orang lain dengan lancar dan tepat. Banyak contoh dan ide yang dapat diperoleh dari sang pembicara dan semua ini merupakan bahan penting dan menunjangnya dalam mengkomunikasikan ide-idenya sendiri; 6. Untuk dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat; mana bunyi yang membedakan arti mana bunyi yang tidak membedakan arti; biasanya ini terlihat nyata pada seseorang yang sedang belajar bahasa asing yang asyik mendengarkan ujaran pembicara asli; 7. Ada lagi orang yang menyimak dengan maksud agar dia dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, sebab dari sang pembicara dia mungkin memperoleh banyak masukan berharga; 8. Selanjutnya ada lagi orang yang tekun menyimak sang pembicara untuk meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat selama ini dia ragu; dengan perkataan lain, dia menyimak persuasif.” 3 Dari uraian di atas dapatlah kita tarik kesimpulan bahwa pada dasarnya “menyimak” itu dapat kita pandang dari berbagai segi, misalnya sebagai keterampilan berkomunikasi dan sebagai pengalaman kreatif.

2. Ragam Menyimak

“Ragam menyimak yang penulis sarikan dari pendapat Tarigan 1993:35, bahwa menyimak secara umum dapat dikelompokkan ke dalam menyimak ekstensif dan menyimak intensif. Menyimak ekstensif meliputi; 1 sekunder, 2 estetik. Sedangkan menyimak intensif meliputi menyimak; 1 kritis, 2 konsentratif, 3 kreatif, 4 eksploratif, 5 interogatif, dan 6 selektif.” 4

a. Menyimak Ekstensif

“Menyimak ekstensif extensive listening adalah sejenis kegiatan menyimak yang mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu di bawah bimbingan langsung dari seorang guru.” 5 menyimak jenis ini merupakan jenis menyimak yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat umum. 3 Tarigan, menyimak……………………. hlm. 57 4 Ibid. hlm. 35 5 Bustanul Arifin, Menyimak, Jakarta: Gramedia, 2004, hlm. 1. 28 1. Menyimak Sekunder “menyimak sekunder secondary listening adalah sejenis kegiatan menyimak secara kebetulan casual listening dan secara ekstensif extensive listening. Menyimak ini lebih bersifat umum tanpa ada bimbingan. Apa yang didengar oleh penyimak bukan menjadi tujuan utama. Salah satu contoh, bila menikmati musik sementara ikut berpartisipasi dalam kegiatan menulis atau melukis.” 6 Kegiatan menyimak seperti ini, yaitu kegiatan menyimak suara sesuatu, sementara perhatian penyimak sebenarnya pada hal yang lain secara lebih khusus. Misalnya, penyimak menonton pertunjukkan tari, dalam kegiatan tersebut tarian biasanya diiringi oleh musik. Musik yang mengalun tersebut sebenarnya oleh penyimak hanya disimak secara kebetulan, sedangkan perhatian yang sebenarnya adalah pada gerak tari- tarinya. 2. Menyimak Estetik “Menyimak estetik aesthetic listening ataupun yang disebut menyimak apresiatif Appreciational listening adalah menyimak secara serius dan besungguh-sungguh memperhatikan satu cara atau pertunjukan drama, cerita, dongeng. Baik secara langsung maupun malalui siaran televise atau radio.” 7 Kegiatan menyimak estetik pada dasarnya adalah kegiataa menyimak hal-hal yang mungkin dapat menimbulkan keindahan bagi diri penyimak.

b. Menyimak Intensif

“Menyimak intensif merupakan kegiatan menyimak kebalikan dari kegiatan menyimak ekstensif.” 8 Pada kegiatan menyimak intensif sangat memerlukan bimbingan guru. Kegiatan menyimak instensif selalu diawasi dikontrol agar terarah pada topik tertentu. Dalam menyimak intensif, 6 Tarigan, Menyimak…………………. hlm. 38 7 Aripin, Menyimak…………………… hlm. 1.29 8 Ibid. hlm. 1.29 penyimak memerlukan arahan dan bimbingan guru yang ketat karena bahan- bahan yang harus disimak perlu dipahami secara terperinci, teliti dan mendalam. Kegiatan menyimak intensif ini, penyimak pada dasarnya ditekankan untuk dapat rnemahami materi simakkan bukan saja yang tersurat, namun termasuk pula terhadap hal-hal yang tersirat. Oleh karena itu, unsur pemahaman dalam menyimak intensif ini sangat menjadi perhatian. Menyimak intensif ini pun banyak ragamnya, di antaranya; 1 menyimak kritis, 2 menyimak konsentratif, 3 menyimak kreatif, 4 menyimak eksploratif, 5 menyimak interogatif. Pengertian istilah-istilah dalam ragam menyimak intensif tersebut di atas, sebagai berikut. 1. Menyimak Kritis Menyimak kritis critical listening adalah sejenis kegiatan menyimak yang berupa untuk mencari kesalahan atau kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik dan benar dari ujaran seorang pembicara, dengan alasan-alasan yang kuat yang dapat diterima oleh akal sehat.” 9 Penjelasan pengertian menyimak kritis sebagaimana dikemukakan di atas. Tujuan menyimak kritis adalah untuk memperoleh keakuratan tentang sesuatu sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Olehkarena itu penyimak kritis mendapatkan segala apa yang diidekan atau diinformasikan sampai bermanfaat. 2 Menyimak Konsentratif “Menyimak konsentratif consentralive listening sering juga disebut study-tipe listening atau menyimak yang merupakan sejenis telaah. Kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam menyimak konsentratif itu adalah : 9 Tarigan, Menyimak,………………………………… hlm. 42  Mengikuti petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam pembicaraan.  Mencari dan merasakan hubungan-hubungan, seperti kelas, tempat, kualitas, waktu, urutan serta sebab-akibat.  Mendapat atau memeperoleh butir-butir informasi tertentu.  Memperoleh pemahaman dan pengertian yang mendalam.  Merasakan serta menghayati ide-ide sang pembicara. Sasaran maupun pengorganisasiannya.  Memahami urutan ide-ide pembicara.  Mencari dan mencatat fakta-fakta penting.” 10 Penjelasan pengertian menyimak konsentratif di atas, penulis sederhanakan bahwa menyimak konsentratif adalah menyimak bagian- bagian tertentu dari materi simakan atau ujaran yang dianggap penting saja. Artinya, penyimak memusatkan perhatiaimya pada hal-hal yang memang sangat dibutuhkan, sedangkan materi lainnya tidak dijadikan pusat perhatian. 3. Menyimak Kreatif “Menyimak kreatif creative listening adalah sejenis kegiatan dalam menyimak yang dapat mengakibatkan rekontruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan atau dirangsang oleh apa-apa yang disimaknya.” 11 Menyimak kreatif merupakan kegiatan menyimak yang dapat menimbulkan suatu dampak kreatif bagi pembaca dari materi yang disimaknya. Materi yang dimaksud dapat berupa isi, cara penyusunan ide, gaya bicara, atau yang lainnya, namun hal tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pengalaman penyimak. 4. Menyimak Eksploratif “Menyimak eksploratif, menyimak yang bersifat menyelidik adalah sejenis kegiatan menyimak intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki 10 . Tarigan, Menyimak…………………………… hlm. 45 11 Ibid. hlm. 46 sesuatu lebih terarah dan lebih sempit.” 12 Dalam kegiatan menyimak seperti ini sang penyimak menyiagakan perhatian untuk menjelajahi serta menemukan hal-hal yang menarik perhatian, informasi tambahan mengenai suatu topik. 5. Menyimak Interogatif “Menyimak interogatif interrogative listening adalah sejenis kegiatan menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan butir-butir dari ujaran sang pembicara, karena sang penyimak akan mengajukan sebanyak pertanyaan.” 13 Artinya dalam menyimak introgatif ini, penyimak dalam melakukan kegiatan menyimak, memiliki sasaran untuk memilih butir- butir yang dapat dijadikan bahan pertanyaan kepada si pembicara. Oleh karena itu, kegiatan menyimak seperti ini menuntut konsentrasi penuh. Maksudnya, agar jangan sampai bahan yang menjadi pertanyaan dari penyimak tersebut sebenarnya telah dibahas pada saat pembicara menyampaikan materi pembicaraannya.

B. Cerita Pendek a. Pengertian Cerita Pendek