Prinsip-Prinsip Belajar Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Sumber-Sumber Belajar

pendidikan ini diberikan dalam bahasa Inggris permulaan dengan tujuan agar anak mengenal perbendaharaan kosa kata bahasa Inggris Marzuq, 2005.

2.4. Prinsip-Prinsip Belajar Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Pada umumnya terdapat prinsip-prinsip dasar dari teori belajar yang sering dipraktekkan oleh guru-guru yang berhasil. Menurut Tapilouw Usman Setiawaty, 1991:4-6 mengemukakan bahwa prinsip-prinsip dalam belajar adalah seperti tertera di bawah ini: a. Kesiapan belajar Guru perlu memahami bahwa terdapat perbedaan kecepatan diantara siswa –siswa di kelas, demikian pula perbedaan dengan gaya-gaya khas siswa. Oleh karena itu, kesiapan belajar dengan berbagai perbedaan diantara siswa perlu menjadi masukan bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar. Guru perlu mendorong dan memotivasi siswa untuk belajar dengan sebaik-baiknya. Kemudian guru berusaha untuk melengkapi kesiapan siswa dengan berbagai pengalaman yang efektif. b. Penyelidikan dan penemuan Menemukan sendiri aturan-aturan dalam pembelajaran bahasa Inggris merupakan suatu aspek yang perlu dikembangkan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Terkadang usaha menyelidiki dan menemukan sendiri pola dan hubungan dari materi yang dipelajari merupakan kesulitan bagi siswa. Disinilah letak esensi guru sebagai pembimbing pengajaran bahasa Inggris. c. Penekanan pada struktur bahasa Pada saat guru mengajar suatu pokok bahasan diperlukan penekanan pada struktur bahasa Inggris serta hubungan antara pokok bahasan itu dengan pokok bahasan lain. d. Berlatih secara berskala dan teratur Latihan secara berskala dan bersifat rasional merupakan kegiatan penting bagi siswa untuk mengerti, memahami, menggunakan, menyimpulkan, menilai dan mengambil manfaat dari pokok bahasan bahasa Inggris yang dipelajarinya.

2.5. Sumber-Sumber Belajar

Sumber belajar yang dapat kita gali dan dapat dimanfaatkan berdasarkan kurikulum 1994 adalah sebagai berikut: a. Buku-buku pelajaran yang diwajibkan buku teks Buku teks adalah buku yang diolah dan di susun oleh para pakar dalam bidangnya. Buku ini telah disahkan pemakaiannya oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Buku teks ini tentu saja menjadi sumber utama dalam kegiatan belajar mengajar. Tetapi ada sebagian materi yang tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku, akibatnya buku ini bukan lagi sebagai sumber belajar utama melainkan hanya sebagian saja yang diambil dan yang sesuai dengan tuntutan. Disamping buku teks, juga ada buku penunjang yang dibuat dan disusun oleh para ahlinya dan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Buku penunjang ini banyak yang belum mendapat pengesahan dari Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. b. Media cetak Media cetak seperti surat kabar, majalah dan tabloid dapat dijadikan sumber belajar yang besifat up to date. Tentu saja materi-materi yang ada dalam media cetak tersebut harus seusai dengan ketentuan kurikulum Kelebihan media ini sumber belajarnya dapat kita ambil setiap hari. Sumber belajar tidak terulang-ulang, bahkan mampu menambah wawasan bagi pemakai media cetak ini. c. Media elektronik Sumber belajar yang dapat diambil dari media elektronik ini adalah siaran radio, kaset, siaran televisi dan kaset video. Siaran radio dan televisi ini tentu saja harus sesuai dengan materi-materi yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Sedangkan kaset harus dirancang dan diolah materinya untuk media pembelajaran yang pada akhirnya dapat dijadikan sebagai sumber belajar. d. Lingkungan Bagi guru yang kreatif dan inovatif, lingkungan dapat menjadi sumber belajar, sumber belajar dari lingkungan ini dapat diambil dari keadaan alam, kemasyarakatan, dan budaya-budaya yang berlangsung di masyarakat. Fenomena alam menjadi sumber belajar yang mengasyikkan, karena anak kita bawa ke dalam alam sesungguhnya sehingga apa yang disampaikan dalam kelas dapat kita buktikan di luar kelas. Demikian pula halnya dengan kehidupan di masyarakat, anak kita ajak bergelut dan bergaul di masyarakat. Mereka merasakan bagaimana kehidupan yang sesungguhnya, baik dari kehidupan sosialnya maupun kebudayaannya serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. e. Narasumber Narasumber adalah seseorang atau tokoh yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Dari tokoh inilah kita dapat menggali ilmu yang sedang kita pelajari di kelas. Dari tokoh ini pula kita dapat mengetahui sesuatu yang belum kita ketahui menjadi tahu. Tokoh ini harus ahli dalam bidang yang sedang kita pelajari di sekolah. Misalnya kita sedang mempelajari tentang hukum, maka sebagai narasumbernya adalah orang yang ahli hukum. Apabila kita ingin mengetahui tentang mengolah koperasi, maka orang yang ahli koperasilah yang dapat kita jadikan narasumber. Bahkan guru yang sedang mengajar di kelas juga sebagai narasumber. Dengan demikian orang dapat memberikan atau menjelaskan sesuatu yang diperlukan oleh orang lain dapat dikatakan sebagai narasumber, yang pada akhirnya bermuara sebagai sumber belajar. f. Pengalaman dan minat anak Kemampuan anak dalam menyampaikan pengalaman yang pernah dialami serta minat yang digeluti dapat menjadi sumber belajar. Guru dapat mengangkat pengalaman dan minat ini kepada anak lainnya pada waktu kegiatan belajar mengajar. Pengalaman dan minat yang kita angkat harus ada kesesuaian dengan materi yang akan kita bicarakan. Apabila tidak ada kaitannya dengan bahan yang kita ajarkan, maka terjadilah penyimpangan terhadap materi yang akan kita ajarkan. Sebaliknya, apabila pengalaman dan minat yang kita angkat dalam KBM sesuai dengan materi yang kita bicarakan akan menambah dan meningkatkan pengetahuan dan wawasan anak. g. Hasil karya siswa Hasil karya yang dibuat oleh para siswa dapat kita jadikan sebagai sumber belajar. Hasil karya ini dapat disajikan langsung oleh siswa di hadapan teman- temannya, atau melalui penayangan di majalah dinding yang ada di sekolah. Karya-karya siswa yang dapat dijadikan sumber belajar ini tentu saja setelah melalui penilaian dari guru, baik dari segi materi maupun nilai-nilai kehidupan.

2.6. Pembelajaran Penggunaan Lagu-Lagu