Konsep Kerangka Teori dan Konsep 1. Kerangka Teori

pengadilan yang formal. Begitu pula dengan budaya yang menekankan kepada efisiensi dan efektifitas sama kuatnya mendorong penyelesaian sengketa perdata tanpa melalui pengadilan. 154 Berbagai pemikiran yang terurai di depan menjadi dasar bagi kajian prinsip arbitrase berbasis syariah dalam penyelesaian sengketa perbankan syariah. Penyelesaian sengketa melalui arbitrase syariah ternyata memiliki landasan teoritis dan argumentasi yang kuat untuk dikaji, terutama dalam mengelaborasi prinsip fundamental yang menjadi landasan operasionalnya. Pemahaman dan pelaksanaan prinsip arbitrase syariah menjadi penting sebagai pedoman kerja bagi arbiter dan pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan sengketa di lingkungan perbankan syariah. Pengembangan arbitrase syariah harus dilakukan dalam menegakkan keadilan untuk terwujudnya kedamaian yang dibutuhkan dalam menyelesaikan konflik antara bank syariah dengan nasabah. Penyelesaian sengketa perbankan syariah melalui arbitrase syariah akan tetap menjaga hubungan baik para pihak yang telah berlangsung maupun yang akan datang

2. Konsep

Konsep adalah kata yang menyatakan abstraksi yang di generalisasi dari hal- hal yang khusus. 155 154 Erman Rajagukguk, “Budaya Hukum dan Penyelesaian Sengketa Perdata di Luar Pengadilan,” Jurnal Magister Hukum, Vol. 2, No. 4 Oktober 2000, hlm. 14. Simpulan ini dikemukakan Erman Rajagukguk melalaui pembahasan mengenai alasan budaya yang menyebabkan kecenderungan masyarakat mengenyampingkan pengadilan sebagai tempat penyelesaian sengketa di Jepang dan Cina. Kerangka konsep atau konsepsional perlu dirumuskan dalam penelitian sebagai pegangan atas konsep yang digunakan dalam penelitian. Biasanya 155 Sumadi Suryabrata, Op. Cit., hlm. 4 Universitas Sumatera Utara kerangka konsepsional dirumuskan sekaligus dengan definisi-definisi tertentu, yang menjadi pedoman operasional di dalam proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan konstruksi data. 156 Kerangka konsep yang dirumuskan sebagai definisi operasional merupakan definisi yang didasarkan atas sifat-sifat dari yang didefinisikan yang dapat di observasi. Konsep dapat diamati ini penting untuk membuka kemungkinan bagi orang atau peneliti lain untuk melakukan hal yang serupa, sehingga terbuka untuk diuji kembali oleh peneliti lain. 157 Selain itu, definisi operasional penting diberikan untuk menghindarkan terjadinya penafsiran ganda atau mendua dari suatu istilah yang dipakai. 158 Secara konsepsional, penelitian ini merupakan kajian terhadap prinsip arbitrase berbasis syariah, sebagai forum untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi karena adanya hubungan hukum antara nasabah dengan bank syariah yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan usahanya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Penyelesaian sengketa dilakukan mengikuti pola sulh, sehingga tidak mengganggu hubungan kerjasama yang produktif di antara pihak yang terlibat konflik. Arbitrase berbasis syariah merupakan metode penyelesaian sengketa di luar pengadilan dengan memakai arbiter atas persetujuan para pihak yang bersengketa dan Dimungkinkan untuk menyusun kerangka konsep yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan tertentu atau bahan hukum tertier lainnya, seperti kamus hukum dan ensiklopedia. 156 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1985, hlm. 137. 157 Sumadi Suryabrata, Op. Cit., hlm. 29. 158 Tan Kamelo, Hukum Jaminan Fidusia, Suatu Kebutuhan Yang Didambakan, Bandung: Alumni, 2004, hlm. 30. Universitas Sumatera Utara keputusannya mempunyai kekuatan hukum mengikat, yang dilakukan sesuai dengan prinsip syariah. Untuk menghindari kesalahpahaman dan untuk memberi kesamaan persepsi mengenai pengertian konsep yang dipakai dalam tulisan ini, perlu dikemukakan makna konseptualnya. Beberapa istilah yang perlu diberi makna yang dipergunakan dalam penelitian ini dikemukakan berikut. Prinsip principle yang disebut juga asas adalah dasar yang menjadi fundamen bagi keberadaan dan cara kerja arbitrase berbasis syariah dalam menyelesaikan sengketa perbankan syariah. Mengikuti pendapat Mahadi, principle atau asas adalah sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alas, dasar, tumpuan, tempat untuk menyandarkan, untuk mengembalikan sesuatu hal yang hendak dijelaskan. 159 Arbitrase merupakan forum penyelesaian sengketa di luar pengadilan melalui arbiter yang mempunyai kewenangan untuk memberi putusan yang bersifat final dan mengikat final and binding dan harus ditaati oleh para pihak yang bersengketa. Arbitrase dipilih berdasarkan kesepakatan para pihak yang dituangkan dalam akad atau perjanjian. Prinsip atau asas menjadi landasan operasional arbitrase syariah dalam menyelesaikan sengketa di lingkungan perbankan syariah. Arbitrase syariah tahkim per se mempunyai makna yang sama dengan makna arbitrase umumnya dengan penambahan unsur sesuai dengan prinsip syariah. Dengan penambahan unsur ini cara kerja arbitrase syariah dilakukan sesuai dengan atau tidak bertentangan dengan syariat Islam. Kata syariah yang menyertai arbitrase 159 Mahadi, Falsafah Hukum: Suatu Pengantar, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1989, hlm. 119. Universitas Sumatera Utara menjadi karakter yang membedakannya dari arbitrase non syariah. Jika terdapat persamaan antara prinsip arbitrase non syariah dengan arbitrase syariah, maka persamaan itu diakui karena tidak bertentangan dengan syariat Islam. Arbiter atau arbitrator hakam adalah pihak ketiga netral yang ditunjuk langsung oleh para pihak yang bersengketa serta diberi kepercayaan dan otoritas untuk menyelesaikan sengketa melalui arbitrase.syariah. Dalam perkembangannya arbiter dapat pula ditentukan oleh badan arbitrase yang ditunjuk, 160 atau oleh ketua pengadilan. 161 Klausul arbitrase adalah suatu ketentuan yang dicantumkan dalam perjanjian oleh para pihak yang mengharuskan penyelesaian sengketa yang berhubungan dengan materi perjanjian akan diajukan kepada arbitrase syariah untuk diberi putusan. Klausul arbitrase dapat dicantumkan menjadi satu kesatuan dalam naskah perjanjian pokok sebelum terjadi sengketa arbitration clause; pactum de compromittendo, dan dapat dibuat terpisah dari naskah perjanjian pokok setelah timbul sengketa submission agreement; acta compromis. Akad aqad disamakan dengan sebutan perjanjian, persetujuan atau kontrak adalah kesepakatan tertulis antara bank syariah dengan nasabah yang memuat hak dan kewajiban mereka sesuai dengan ajaran atau prinsip syariah. Akad merupakan 160 Peraturan Prosedur BASYARNAS Pasal 7 menentukan, ”apabila klausula arbitrase atau perjanjian yang menyerahkan penyelesaian sengketa kepada BASYARNAS sudah mencukupi, maka Ketua BASYARNAS segera menetapkan dan menunjuk arbiter tunggal atau arbiter majelis yang akan memeriksa dan memutus sengketa.” 161 UUAAPS 1999 Pasal 13 ayat 2 menyebutkan, ”dalam hal para pihak tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai pemilihan ariter atau tidak ada ketentuan yang dibuat mengenai pengangkatan arbiter, Ketua Pengadilan Negeri menunjuk arbiter atau majelis arbiterasi.” Universitas Sumatera Utara perbuatan hukum yang mempertemukan kehendak para pihak sehingga melahirkan hubungan hukum yang berisi hak dan kewajiban berdasarkan prinsip syariah. Prinsip syariah yaitu prinsip hukum Islam dalam penyelesaian sengketa yang berlandaskan pada Alquran dan Sunnah yang dioperasionalkan dalam aktivitas arbitrase syariah. Kedua sumber tekstual yang otoritatif menjadi bahan baku terhadap sumber derivatif yang disebut ijtihad dan diformulasikan melalui penalaran berwujud fikih. Dengan demikian, prinsip syariah dimaksud digali dari sumber utama Alquran dan Sunnah maupun yang telah terformulasi dalam wujud fikih. Sengketa dispute adalah perselisihan atau beda pendapat yang terjadi antara bank syariah dengan nasabah yang berkaitan dengan tidak terpenuhinya hak dan kewajiban karena terjadi pelanggaran akad breach of contract yang terjadi dalam hubungan hukum mereka. Istilah sengketa dispute lebih berdimensi hukum dibandingkan dengan konflik conflict yang menampakkan nuansa politik. Perbankan syariah yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan bank syariah dan unit usaha syariah, terutama yang mencakup kegiatan usaha serta cara dan proses pelaksanaan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Bank syariah merupakan badan usaha yang bergerak dibidang keuangan dengan melakukan aktivitas penghimpunan dana funding dan penyaluran dana lending serta jasa keuangan service fee yang dipandu berdasarkan prinsip syariah. Perdamaian ishlah; sulh adalah upaya yang dilakukan arbitrase syariah dalam penyelesaian sengketa perbankan syariah. Upaya yang sekaligus menjadi tujuan arbitrase syariah ini adalah untuk menjaga hubungan silaturrahim yang harmonis antara perbankan syariah dengan nasabah. Sulh merupakan akad untuk Universitas Sumatera Utara mengakhiri sengketa antara pihak-pihak yang berselisih, 162 dalam hal ini antara bank syariah dengan nasabah.

H. Metode Penelitian