Subjek Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

65 pertama peneliti memperoleh informasi bahwa terdapat 1 siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca pemahaman. Siswa tersebut saat ini duduk di kelas III. Guru mengungkapkan bahwa siswa tersebut mempunyai kemampuan yang lebih rendah daripada teman sekelasnya dalam hal memahami bacaan terutama bacaan yang panjang seperti pada pelajaran bahasa indonesia. Sesuai hasil wawancara dengan guru kelas, bahwa penerapan akomodasi pembelajaran berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan guru. Pertama kali guru melakukan asesmen untuk mengetahui kondisi siswa. Asesmen diperlukan untuk mengumpulkan informasi, kondisi, kemampuan, serta untuk menentukan kebutuhan belajar anak khususnya dalam hal ini adalah anak berkesulitan membaca pemahaman. Hasil asesmen digunakan untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai untuk anak tersebut yang dalam hal ini adalah siswa kelas 3. Guru melihat hasil yang tidak sesuai dengan kemampuan sebenarnya siswa tersebut karena hasil yang didapatkan jauh dibawah teman-teman di kelasnya. Apabila diukur menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditentukan oleh guru maka nilai siswa tidak melebihi nilai KKM. Berikut adalah asesmen yang dilakukan guru terhadap siswa tersebut. 66 Tabel.8. Asesmen Guru terhadap Siswa Berkesulitan Belajar Karakteristik Kemampuan Kebutuhan belajar Siswa sulit untuk memahami isi bacaan. - Kesulitan dalam menemukan ide pokok bacaan di setiap paragraf. - Kesulitan dalam menjawab pertanyaan berdasarkan bacaan. - Kesulitan untuk menceritakan kembali isi bacaan. Setelah membaca sebuah bacaan siswa tidak mengetahui isi bacaan yang telah dibacanya. Membaca dan memahami suatu cerita atau peristiwa yang dalam suatu bacaan. Siswa kesulitan dalam memahami sebuah pertanyaan. Siswa masih belum lancar membaca sehingga masih mengeja huruf. Membaca dan memahami pertanyaan. Siswa menolak untuk belajar apabila pelajaran tersebut banyak terdapat bacaan. Siswa terlihat acuh terhadap pelajaran dan tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar. Menghargai setiap pelajaran yang diajarkan guru. Siswa sering mengganggu teman sekelasnya. Emosi siswa yang masih labil sehingga mudah marah dan sering berkelahi dengan teman. Mengendalikan emosi. Perhatian siswa mudah beralih. Tidak mampu untuk berkonsentrasi dan tetap duduk di kursi terutama ketika teman yang lain berbicara. Konsentrasi. Hasil asesmen menunjukkan bahwa siswa tersebut memang membutuhkan akomodasi pembelajaran agar dapat mencapai prestasi sesuai dengan kemampuan anak sebayanya. Dalam penerapan akomodasi 67 pembelajaran ada beberapa aspek yaitu materi dan cara pengajaran; lingkungan belajar; tuntutan waktu dan penjadwalan; serta tugas dan penilaian di kelas.

1. Akomodasi Materi dan Pengajaran

Materi dan cara pengajaran untuk anak berkesulitan belajar membaca pemahaman berbeda dengan anak yang normal. Diperlukan akomodasi pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Ini seperti yang telah dilakukan oleh guru kelas 3 di SD Negeri Jagamangsan 1. Seperti yang diungkapkan dalam wawancara tanggal 6 Januari 2016 bahwa siswa berkesulitan belajar membaca pemahaman membutuhkan perhatian khusus dan rutin. Guru kelas berkoordinasi dengan Guru Pendamping Khusus GPK untuk menentukan langkah yang akan dilakukan. GPK yang ada di SD Negeri Jagamangsan 1 merupakan tenaga ahli yang memang ditunjuk oleh dinas untuk memantau jalannya pendidikan inklusi di sekolah ini. Jadi, GPK bertugas memantau jalannya kegiatan belajar mengajar dan mengatasi masalah yang muncul berkaitan dengan siswa. Kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Jagamangsan 1 terdiri dari kegiatan awal, kegiatan ini, dan kegiatan akhir. a Kegiatan awal Kegiatan awal dilakukan dengan mengkondisikan siswa di dalam kelas. Siswa dipimpin berdo’a dan guru mengucapkan salam. Setelah semua siswa menjawab salam, dilanjutkan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa secara umum tentang materi yang akan dipelajari. 68 Hal ini dilakukan guru agar perhatian semua siswa tertuju pada satu titik yaitu guru yang sedang memberi pertanyaan di depan kelas. Siswa yang antusias terhadap pelajaran langsung menjawab dengan suara yang keras. Waktu pagi hari memang dimanfaatkan dengan baik oleh guru untuk menstimulasi siswa agar semangat untuk belajar. Siswa cenderung menyukai pertanyaan lisan karena mereka hanya perlu menjawab tanpa harus membaca atau menulis. Guru mendorong semua siswa untuk aktif dan berani mengungkapkan pendapat secara langsung di depan umum. Saat kegiatan apersepsi hampir semua siswa ikut menjawab sehingga ruang kelas terdengar gaduh dengan suara para siswa. b Kegiatan Inti Inti dari kegiatan belajar mengajar adalah penyampaian materi oleh guru. Guru menyampaikan materi di depan kelas dan siswa mendengarkan penjelasan guru. Siswa berkesulitan belajar membaca pemahaman tidak menyukai pelajaran yang melibatkan kemampuan membaca seperti yang dikemukakakan saat wawancara tanggal 3 Februari 2016. Sehingga saat pelajaran berlangsung siswa cenderung pasif dan bahkan menolak untuk belajar. Saat kegiatan belajar berlangsung guru berkoordinasi dengan GPK untuk mengendalikan kelas. Guru selalu menegur anak yang membuat gaduh maupun sibuk berbicara dengan teman saat diterangkan, begitu pula dengan GPK. Untuk itu, guru membuat siasat dengan mengatur tempat duduk siswa, siswa yang sering membaut gaduh dan kurang memperhatikan