KERANGKA PEMIKIRAN METODOLOGI METODOLOGI

III. METODOLOGI

A. KERANGKA PEMIKIRAN

Produksi bersih dapat diterapkan untuk membantu mengatasi permasalahan limbah industri. Pengurangan limbah pada sumbernya disertai dengan pemanfaatan limbah akan menjadikan limbah yang dihasilkan berkurang secara volume dan memberi keuntungan bagi perusahaan dari pemanfaatan limbah tersebut. Identifikasi limbah dilakukan dengan menyusun neraca massa proses produksi yang diperoleh dari data pengamatan, pengukuran dan wawancara. Neraca massa akan memberi gambaran yang jelas tentang jumlah limbah, bahan baku, dan produk. Karakterisasi limbah dengan baik diperlukan guna menentukan metode penanganan yang tepat dan biayanya. Pelaksanan kajian penerapan produksi bersih pada industri manisan pala dilakukan untuk melihat kemungkinan diterapkannya teknologi produksi bersih dalam industri manisan pala. Langkah-langkah perbaikan yang mungkin diterapkan, perubahan teknologi dan kemungkinan penerapan teknologi proses yang baru dapat memberikan keuntungan bagi industri maupun bagi lingkungan.

B. METODOLOGI

1. Identifikasi Proses Produksi dan Industri Proses produksi diidentifikasi dengan cara wawancara, pengamatan dan pengukuran, sedangkan identifikasi terhadap industri dapat dilakukan dengan studi literatur dan wawancara. 2. Identifikasi Limbah Identifikasi limbah dilakukan dengan penyusunan neraca massa. Pelaksanaannya dilakukan dengan pengukuran dan pengamatan secara langsung dalam kegiatan produksi sehingga menghasilkan gambaran tepat proses produksi yang dilakukan perusahaan. 11 3. Penentuan Alternatif Produksi Bersih Alternatif penerapan langkah produksi bersih dengan cara studi literatur terhadap proses produksi yang dilakukan di industri manisan pala lainnya. Perbandingan antar proses produksi satu dengan yang lainnya ini akan memberikan gambaran yang luas tentang berbagai kemungkinan yang dapat diterapkan. 4. Analisis Data a. Evaluasi kelayakan teknis. Evaluasi kelayakan teknis adalah evaluasi akan alternatif penerapan produksi bersih terhadap beberapa kriteria teknis dari segi proses, lahan, teknologi, SD M, utilitas, bahan, peralatanlayout, tenaga kerja, dan lain- lain. Evaluasi ini dilaksanakan dengan melakukan studi literatur untuk melihat kelayakan teknis dari perusahaan. Perbandingan dengan langkah proses yang dilakukan pada perusahaan lain akan member ikan dasar bahwa alternatif penerapan produksi bersih dapat dilaksanakan pada perusahaan. b. Evaluasi kelayakan ekonomi. Evaluasi kelayakan ekonomi dilakukan terhadap alternatif-alternatif yang lolos evaluasi teknis. Evaluasi ini merupakan analisa terhadap a lternatif penerapan produksi bersih dari segi finansial. Evaluasi ini dilakukan dengan cara mengukur kriteria investasi rasio BC. Rasio BC digunakan untuk mengetahui perbandingan keuntungan dan kerugian dari penerapan suatu alternatif terhadap perusahaan. 12 Gambar 2. Diagram alir pelaksanaan penelitian Identifikasi Limbah Rekomendasi Produksi Bersih Evaluasi teknis ekonomis Neraca massa Penyusunan alternatif-alternatif penerapan produksi bersih

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.