Tema dan Amanat Struktur Lakon

2.2.3.4 Tema dan Amanat

Tema pada Kamus Istilah Drama 2003:109 diartikan sebagai gagasan, ide, pikiran utama dalam karya drama. Tema tidak sama dengan pokok masalah atau topik. Tema dapat dipandang sebagai dasar cerita, gagasan dasar umum sebuah karya sastra. Gagasan dasar umum inilah yang digunakan oleh pengarang untuk mengembangkan cerita Nurgiyantoro 2005:70. Satoto 1985:15 mendeskripsikan tema dalam suatu karya sastra bukan merupakan pokok persoalannya melainkan lebih bersifat ide sentral pokok yang dapat terungkapkan baik secara langsung maupun tak langsung. Jadi, tema adalah gagasan, ide atau pikiran utama di dalam karya sastra yang terungkap ataupun tidak. Amanat dalam lakon adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada publiknya. Teknik menyampaikan pesan tersebut dapat secara langsung maupun tak langsung, secara tersurat, tersirat atau simbolis. Mohammad Kanzunnudin 2003:5 mendeskripsikan amanat sebagai pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang naskah drama atau sastra kepada penonton atau pembaca. Lakon bentuk wayang biasanya menggunakan teknik penyampaian pesan secara simbolis. Wayang merupakan karya seni yang simbolis. Itulah sebabnya, meski sumber ceritanya sama, tiap-tiap dalang berbeda cara dan hasil penafsirannya. Masing-masing dalang berbeda dalam pendekatan, garapan, dan gaya penyajiannya. Tiap dalang memiliki kadar imajinasi atau sanggitnya masing- masing. Begitu pula publik penikmatnya akan bermacam-macam cara dan hasil pendekatan atau penafsiran terhadap tema dan amanat dalam lakon wayang yang dipagelarkan oleh dalang. Jika tema dalam lakon merupakan ide sentral yang menjadi pokok persoalannya, maka amanat merupakan pemecahannya. Tema dan amanat dalam seni satra sebaiknya disesuaikan dengan kondisi lingkungannya. Jadi tema dan amanat tidak terlepas dari konteksnya. 2.3 Kerangka Berpikir 2.3.1 Bagan Kerangka Berpikir