Membaca petunjuk kerja dengan teliti. 2. Mencari alat yang diperlukan. 3. Melakukan pekerjaan sesuai petunjuk kerja dengan teman sekelompok S.
4.Siswa mengamati eksperimen yang dilakukan V. 5. Mencatat hasil yang diperoleh di LKS V. 6. Siswa membincangkan apa yang mereka baru saja
pelajari dengan teman sebelah dan bagaimana mereka akan menerapkanya A. 7. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompok untuk menyelesaikan maslah masalah
yang ada dalam LKS I. 8. Kelompok lain bisa saling membantu jika antar kelompok mengalami kesulitan. 9. Siswa skreatif mungkin dalam membuat
laporan dan kesimpulan dari hasil eksperimen dalam buku agar jadi rajin untuk mempelajari V. 10. masing-masingkelompok maju menceritakan proses selama
praktikum dan mempresentasikan hasil belajarnya kelompok lain menanggapi dan mengutarakan hasil dan pendapatnyaA.
2.4 Hasil belajar
Hasil belajar memiliki peran penting dalam proses belajar mengajar. Penilaian hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang
kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berbagai
kegiatan belajar mengajar.
Menurut Catharina 2010: 85, hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar, perolehan
aspek aspek perubahan perilaku tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh
pembelajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Dengan alasan memberikan
arah kegiatan pembelajaran serta mengetahui perkembangannya.
Benyamin S. Blo om dalam Rifa’i 2010: 86 menjelaskan terdapat tiga
ranah belajar, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran
intelektual. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Sedangkan ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti
ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi obyek, dan koordinasi syaraf. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar kognitif, yaitu hasil belajar konseptual yang dinyatakan dengan
nilai yang diperoleh siswa setelah adanya post test.
2. Hasil belajar afektif untuk mengetahui minat dan sikap siswa selama proses
pembelajaran.
3. dan psikomotorik,dilakukan dengan lembar observasi untuk mengukur proses
pembelajaran terutama dalam melaksanakan eksperimen terbimbing.
2.5 Keterampilan kerjasama siswa
Sriyono 1992 mengemukakan bahwa guru hendaknya menciptakan suasana kerjasama antar murid sehingga pelajaran yang diberikan itu lebih efektif
dan efisien. Grambs dalam Nasution 2000 Joyce dan Weil 1996 menyatakan tujuan kegiatan belajar di sekolah adalah membantu pelajar memperoleh
informasi, ide keterampilan, cara berpikir, nilai cara mendeskripsikan dirinya, dan cara belajar. Pembelajaran di sekolah bertujuan meningkatkan kemampuan siswa
belajar lebih mudah dan efektif, sehingga diperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk mengkomunikasikannya. Salah satu hal yang menggambarkan siswa
memperoleh keterampilan adalah keterampilan bekerjasama dalam belajar.
Landsberge 2009 menyatakan kerjasama atau belajar bersama adalah proses beregu berkelompok di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling
mengandalkan untuk mencapai hasil mufakat. Aspek-aspek kemampuan kerjasama siswa yang diteliti, antara lain :a
saling memberi informasi sesama anggota,b perselisihan yang terjadi dapat terselesaikan, c Tercipta suasana kerjasama yang akrab dan moral kerja yang baik
dalam kelompok, d Meminta memberikan ide dan pendapat kepada semua anggota kelompok untuk membantu membuat keputusan, e Mendukung
keputusan kelompok, f Menghargai masukan dan keahlian anggota lain, g Berpartisipasi dalam melaksanakan tugasnya, h Menghargai hasil yang dicapai
oleh kelompok.
2.6 Kajian Materi Getaran dan Gelombang