1.3.3. Mendeskripsikan peningkatan iklim pembelajaran dalam pembelajaran
tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup kelas IV SD Kandri 01 Semarang melalui model Think Pair Share.
1.3.4. Mendeskripsikan peningkatan kualitas materi pembelajaran tema Peduli
Terhadap Makhluk Hidup kelas IV SD Kandri 01 Semarang melalui model Think Pair Share.
1.3.5. Mendeskripsikan peningkatan kualitas media pembelajaran tema Peduli
Terhadap Makhluk Hidup kelas IV SD Kandri 01 Semarang melalui model Think Pair Share.
1.3.6. Meningkatkan kompetensi siswa meliputi: pengetahuan, keterampilan, dan
sikap dalam pembelajaran tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup pada siswa kelas IV SD Kandri 01.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoretis
Secara teoritis, model Think Pair Share dengan media audiovisual mampu meningkatkan kualitas pembelajaran tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup yaitu
dapat mengoptimalkan partisipasi dalam pembelajaran serta memberikan media yang menarik dan menyenangkan dalam proses pembelajaran.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Siswa
Melalui penerapan model Think Pair Share melalui media audiovisual maka dapat meningkatkan partisipasi serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran tema
Peduli Terhadap Makhluk Hidup. Siswa dapat meningkatkan kemampuan mengungkapkan pendapat dalam memecahkan masalah, memiliki banyak
kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelompoknya dan lebih mudah berinteraksi sosial dengan teman kelompoknya.
1.4.2.2 Guru
Penerapan model Think Pair Share melalui media audiovisual di SD dapat mendorong para guru agar dapat menggunakan media yang menarik serta
mengadakan pembelajaran yang inovatif sehingga tercipta suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan model dan media yang
bervariasi. Serta sebagai motivasi bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran tematik.
1.4.2.3 Sekolah
Penerapan model Think Pair Share melalui media audiovisual dalam lingkungan sekolah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Dapat mendukung
proses pembelajaran di sekolah sebagai langkah perbaikan dalam pembelajaran, sehingga meningkatkan mutu sekolah untuk menciptakan generasi penerus bangsa
yang berkualitas. Serta sebagai bentuk usaha sekolah dalam pelaksanakan kurikulum 2013.
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Hakikat Belajar
Di Vesta dan Thompson dalam Hamdani, 2011: 21 memberikan definisi bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai hasil dari
pengalaman. Menurut Slameto dalam Hamdani, 2011: 20 belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah perubahan tingkah laku atau
penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Belajar akan lebih baik, jika subjek
belajar mengalami atau melakukannya, jadi belajar tidak hanya bersifat verbalistik Sardiman, 2011: 20.
Dari pengertian belajar menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku secara menetap dengan beberapa
kegiatan sebagai hasil dari pengalaman dalam interaksi dengan lingkungan dan tidak bersifat verbalistik.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses yang mengatur dan mengorganisasikan lingkungan di sekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan