Data Hasil Tes Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis

Tujuan menghitung statistif deskriptif adalah untuk menganalisis data berdasarkan nilai terendah, tertinggi, rata-rata, dan deviasi standar. b. Menguji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Tes statistik menggunakan SPSS 13.0 for Windows dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengambilan keputusan menurut Trihendradi 2009 adalah bila nilai signifikansi lebih kecil dari 1 2 maka distribusinya tidak normal, sedangkan jika nilai signifikansinya lebih besar dari 1 2 maka distribusinya adalah normal. c. Menguji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang memiliki variansi homogen sama. Rumusan statistik hipotesisnya adalah sebagai berikut: H = 6 e 2 = 6 k 2 H 1 = 6 e 2 ≠ 6 k 2 6 e 2 = variansi populasi skor kelas eksperimen dan kontrol homogen. 6 k 2 = variansi populasi skor kelas eksperimen dan kontrol tidak homogen. Tes statistik menggunakan SPSS 13.0 for Windows dengan uji Levene. Kriteria pengambilan keputusan menurut Trihendradi 2009 adalah jika nilai signifikansi lebih kecil dari 1 2 maka distribusinya tidak homogen, sedangkan jika nilai signifikansinya lebih besar dari 1 2 maka distribusi kedua varians homogen. d. Menguji hipotesis penelitian dengan uji perbedaan rata-rata pada taraf konfidensi 95. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji-t dan dibantu dengan program SPSS 13.0 for Windows.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif dengan teknik TPS lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional; apakah peningkatan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif dengan teknik TPS lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Berikut akan disajikan uraian mengenai hasil penelitian dan pembahasan.

4.1 Hasil Pengolahan Data

Data yang diolah dan dianalisis dalam penelitian ini adalah data pretes dan postes kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis siswa, hasil observasi selama proses pembelajaran di kelas eksperimen, angket untuk siswa, dan angket untuk guru.

4.1.2 Hasil Pretes Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis

Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol Pengolahan data pretes kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal sebelum memperoleh pembelajaran kooperatif dengan teknik TPS di kelas eksperimen, dan sebelum memperoleh pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Setelah dilakukan pengolahan data hasil pretes kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis, diperoleh skor terendah min , skor tertinggi maks , rata-rata , dan deviasi standar s data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Skor Data Pretes Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Kelas Eksperimen dan Kontrol Jenis Kemampuan Skor Ideal Kelas eksperimen Kelas Kontrol min maks s min maks s Pemahaman matematis 20 2 6 3,69 0,93 2 5 3,41 2,10 Komunikasi matematis 20 2 6 3,50 1,16 2 5 3,250 0,98 Berdasarkan Tabel 4.1 di atas kemampuan pemahaman matematis kelas eksperimen dan kontrol hampir sama. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai skor terendah, skor tertinggi, dan skor rata-rata kedua kelas yang hampir sama. Jika dibandingkan dengan skor ideal 20, maka rata-rata skor kelas eksperimen adalah 18,45 dan kelas kontrol adalah 17,5. Demikian pula kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen tidak jauh berbeda dengan kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai skor terendah, skor tertinggi, dan skor rata-rata kedua kelas yang hampir sama. Jika dibandingkan dengan skor ideal 20, maka rata-rata skor kelas eksperimen adalah 17,5 dan kelas kontrol adalah 16,25.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Pengaruh Metode Write Pair Switch Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Berdasarkan Tingkat Kemampuan Kognitif

10 55 143

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN THINK PAIR SHARE (TPS).

0 4 44

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA NEGERI 6 PADANGSIDIMPUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) BERBANTUAN AUTOGRAPH.

0 5 32

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SIKAP SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN TIPE THINK PAIR SQUARE PADA SMP NEGERI PEMATANG SIANTAR.

0 3 46

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE DENGAN THINK-PAIR-SHARE.

0 2 24

PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE MENGGUNAKAN AUTOGRAPH DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE TANPA AUTOGRAPH.

0 1 28

KEMAMPUAN PEMAHAMAN, BERPIKIR KRITIS, DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SQUARE-SHARE DENGAN PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF.

0 2 46

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ‘THINK- PAIR-SQUARE’ DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA DENGAN TOPIK

0 7 279