Peningkatan Mutu Kurikulum Sekolah Peningkatan Mutu Pembelajaran

pelanggan, pertahanan terbaik melawan saingan dari luar, satu-satunya jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng. 41 Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa mutu adalah jaminan atau karateristik suatu barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan yang telah ditetapkan.

2. Peningkatan Mutu Kurikulum Sekolah

Dalam peningkatan mutu Kurikulum minimal ada 3 tahap kegiatan atau pengembangan kurikulum, yaitu penyusunan desain kurikulum, implementasi kurikulum, serta evaluasi dan penyempurnaan yang didalamnya terdapat evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan atau pengembangan kurikulum. Hal ini berarti bahwa dalam pelaksanaan kurikulum, selalu diadakan penyempurnaan. Penyempurnaan ini dilakukan atas hasil evaluasi, baik secara parsial maupun menyeluruh. Evaluasi dan penyempurnaan kurikulum dilakukan oleh seorang guru satu sekolah ataupun beberapa sekolah secara bersama-sama. Selama ini, pengolahan kurikulum bersifat sentralistik. Artinya, penyempurnaan kurikulum bersifat menyeluruh, datang dari pusat atau bersifat nasional, tetapi penyempurnaan aspek-aspek tertentu dapat dilakukan oleh sekolah dan guru-guru. Penyempurnaan kurikulum tidak sekedar memperbaiki kesalahan atau menyempurnakan kekurangan, tetap juga mencoba hal-hal baru, 41 Dr. Nanang Hanafiah, Konsep Strategi Pembelajaran, REFIKA ADITAMA:Bandung, cet., ke- 1,2009, h.82 yaitu hal-hal yang secara konseptual, procedural, dan kualitatif berbeda dengan yang biasa digunakan.

3. Peningkatan Mutu Pembelajaran

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang menuntut keaktifan siswa. Dalam pembelajaran yang demikian, siswa tidak lagi ditempatkan dalam posisi pasif sebagai penerima bahan ajaran yang diberikan guru, tetapi sebagai subyek yang aktif melakukan proses berfikir, mencari, mengolah, mengurai, menggabung, meyimpulkan dan menyelesaikan masalah. Bahan ajaran dipilih, disusun dan disajikan kepada siswa oleh guru dengan penuh makna, sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa, serta sedekat mungkin dihubungkan dengan kenyataan dan kegunaannya dalam kehidupan. Oleh karena itu pembelajaran yang demikian disebut pembelajaran bermakna atau meaning full learning . Hal tersebut tidak berarti pembelajaran yang bersifat menghafal atau rote learning dan pembelajaran yang bersifat menerima atau reception learning sama sekali tidak berhak untuk digunakan. 42

4. Unsur-unsur yang terlibat dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di