Pemanfaatan Tumbuhan Herba Untuk Bahan Makanan Minuman

Menurut Mumpuni 2004 bagian yang paling banyak digunakan adalah daun. Hal ini karena pada daun terakumulasi senyawa metabolit sekunder yang paling penting sebagai bahan obat berupa tanin, alkaloid, minyak atsiri dan senyawa organik lainnya, selain itu, dari segi keutuhan dan eksistensinya jumlah daun lebih banyak dibanding bagian organ lain, serta, dari segi efisiensi dan kepraktisannya daun merupakan bahan yang mudah diracik untuk di jadikan sebagai bahan obat. Pemanfaatan tumbuhan herba untuk bahan obat-obatan masih terus dilakukan oleh masyarakat Karo di Desa Telagah, walaupun sudah ada pengobatan modern. Obat tradisional masih digunakan oleh masyarakat Karo karena lokasi sarana kesehatan jauh sekitar 80 Km, dan masih belum optimalnya pelayanan kesehatan di Desa telagah, sehingga masyarakat Karo di Desa Telagah lebih suka berobat ke tabib kampung dan menggunakan obat-obatan tradisional. Berdasarkan hasil wawancara responden dan observasi dilapangan diketahui bahwa kebutuhan obat, masyarakat lebih banyak menggunakan tumbuhan herba yang mereka ketahui dan berdasarkan informasi dari tabib, tetangga maupun keluarga. Sehingga pemanfaatan tumbuhan herba sangat besar untuk bahan obat-obatan.

4.1.2 Pemanfaatan Tumbuhan Herba Untuk Bahan Makanan Minuman

Masyarakat Karo dalam memanfaatkan tumbuhan herba sebagai campuran makanan dan minuman ada yang langsung dimakan dan ada yang harus terlebih dahulu dimasak. Bagian tumbuhan herba yang digunakan adalah daun 14 jenis tumbuhan, buah 10 jenis tumbuhan , batang 5 jenis tumbuhan dan umbi 2 jenis tumbuhan. Jumlah jenis tumbuhan herba yang dimanfaatkan sebagai bahan campuran makanan dan minumam terdapat 25 jenis 16 famili,Tabel 4.1.2 sebagai berikut: Tabel 4.1.2 Pemanfaatan Tumbuhan Herba Untuk Bahan Campuran Makanan dan Minuman No Famili Nama Latin Nama Daerah Kegunaan Bagian yang di gunakan 1 Amaranthaceae Amaranthus ticolor L. Bayam utan Sayur Batang, Daun 2 Aracea Caladiun tricolor Sukat gara Tambahan Umbi Universitas Sumatera Utara No Famili Nama Latin Nama Daerah Kegunaan Bagian yang di gunakan makanan 3 Colocasia Gigantea Hook.f. Birah Bahan gulai ikan Batang 4 Asteraceae Nasturtium montanum Wall. Sabi Tambahan makanan Daun 5 Sonchus arvensis L. Sabi-sabi Sebagai lalapan Daun 6 Crassocephalum sp Parogot Tambahan makanan Daun 7 Spilanthes paniculata Wall. Sibancir Sayur Daun 8 Brassicaceae Nasturtium officinale R.Br.Sin Sayur paret Bahan Makanan Batang, Daun 9 Canaceae Canna hybrida Hort. Pisang-pisang Buah Buah 10 Convolvilaceae Ipomea batatas Gadung jalar Tambahan makanan Umbi 11 Cucurbitaceae Sechium edule Sw. Labu jipang Sayur Buah 12 Hipoxidaceae Curculigolatifolia Dryan Ketari Makanan anak-anak Buah 13 Curculigo orchioides Gaertn. Singkut Pengikat sayur Daun Pembungkus kue Daun 14 Lamiaceae Mesona palustris Lengkong Bahan minuman Batang, Daun 15 Coleus amboinicus Loar. Terbangun hijau Sayur Daun 16 Lauraceae Cinnamomum sp. Mambo Bahan sup ijo Daun 17 Musaceae Musa paradisiaca L. Galohpisang Buah Buah Sayur Batang 18 Musa sp Oncim tawa- tawa Buah Buah 19 Nephrolepidaceae Nephrolepis biserrata Sw. Schoot. Pahu Tambahan makanan Daun 20 Papilionaceae Vigna sinensis Kacang panjang Sayur Daun, buah 21 Passifloraceae Passiflora edulis Marqisa Buah Buah 22 Poaceae Zea mays Jangung Makanan tambahan Buah 23 Oriza sativa Page makanan pokok Buah 24 Solanaceae Solanum nigrum Linn. Ranti Tambahan makanan Daun 25 Solanum melongena L. Terung Bahan untuk sayur Buah Jenis yang paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan campuran makanan dan minuman adalah famili Asteraceae yaitu sebanyak 4 jenis. Famili Asteraceae berdasarkan pengamatan lapangan ketersediaannya cukup banyak di hutan sekitar Universitas Sumatera Utara desa, sehingga tumbuhan tersebut bisa dimanfaatkan banyak masyarakat untuk bahan makanan dan minuman. Menurut Pujowati 2006, Asteraceae merupakan tumbuhan yang mudah dipelihara, tersebar dimana-mana. Kebanyakan tumbuh secara liar dihalaman, ladang, kebun dan tepi jalan. Secara fugsional memiliki manfaat khasiat. Sebagian dari jenis ini dapat di konsumsi sebagai sayur mayur, lalapan segar seperti Cosmos caudatus H.B.K, Gynura segetum Lour Merr. sampai sekarang tumbuhan tersebut masih banyak di sukai masyarakat. 4.1.3 Pemanfaatan Tumbuhan Herba Bahan Untuk Ritual Magis Masyarakat Karo yang berdiam di Dusun Perteguhan dan Dusun Pamah Semilir pada zaman dahulu masih mempercayai adanya roh nenek moyang yang dapat membantu mereka. Mereka menggunakan beberapa jenis tumbuhan yang menurut mereka dapat membantu sebagai perantara, biasanya jenis-jenis tumbuhan tersebut digunakan sambil membaca mantra-mantra, tetapi seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan tehnologi acara ritualmagis tidak digunakan lagi. Jenis-jenis tumbuhan herba yang dimanfaatkan untuk bahan ritualmagis dapat di lihat pada Tabel 4.1.3. Tabel 4.1.3 Pemanfaatan Tumbuhan Herba Bahan Untuk Ritual Magis No Famili Nama Latin Nama Daerah Kegunaan Bagian yang di gunakan Cara Penggunaan 1 Achantaceae Justicia sp Besi-besi Bahan campuran ruatan Daun di kumpulkan dalam sebuah wajan besar, kemudian di mandikan 2 Aracea Hamalomena monandra Langge Bahan campuran ruatan Daun 3 Colocasia Gigantea Hook.f. Birah Penangkal mahluk halus Daun 4 Balsaminaceae Impatiens balsamina Bunga kiung Bahan campuran ruatan Bunga 5 Fagaceae Castanopsis costata Bl. Mias- mias Jimat Tangkal Begu Daun Daun direbus sampai 1 gelas kemudian di minum 6 Malvaceae Hibiscus-rosa sinensis Linn. Bunga tujuh lapis Bahan untuk ruatanmandi Daun, Bunga Universitas Sumatera Utara No Famili Nama Latin Nama Daerah Kegunaan Bagian yang di gunakan Cara Penggunaan 7 Melastomaceae Marumia nemarosa Kawil- kawil Tempat Pangir Daun 8 Menispermaceae Tiliacora sp Klekur Untuk mangusir hantu kuburan Daun Melancarkan pencernaan Daun 9 Nepenthaceae Nepenthes tobaica Kuburan Laneng Bahan campuran ruatan Kantung semar 10 Orchidaceae Macodes sp Surat dibata Ramuan pangir Batang, Daun 11 Piperaceae Piper crocatum Ruiz Pav. Jaga-jaga Ruatan Semua Penangkal mahluk halus Di gantung di atas pintu, jendela 12 Poaceae Dactyloctenium sp Padang teguh Bahan campuran ruatan Daun 13 Bouteloua sp Kambing bajar Bahan campuran ruatan Daun, Umbi 14 Poligalaceae Poligala sp Kacilando Bahan ramuan untuk ruatan Daun 15 Rubiaceae Argostemma involucratum Hemsl. Lancing Kerangen Bahan campuran ruatan Daun 16 Urticaceae Pilea sp. Sirungkas Memperlancar untuk Melahirkan Daun Di remas- remas di dalam air hangat, di oleskan ke perut 17 Boehmeria glomerulifera MIQ. Perdit Bahan campuran ruatan Daun 18 Verbenaceae Lantana camara L. Tegi-tegi Bahan campuran ruatan Daun 19 Vitaceae Vitis gracilis Bl . Gagatan harimau Bahan campuran ruatan Daun Masyarakat Karo di Desa Telagah dalam kehidupan budayanya memiliki kebisaan untuk melakukan ritualmagis. Selain mengadakan acara adat yang masih terus dijalankan sampai sekarang, masyarakat pun masih memiliki kepercayaan yang bersifat magis. Seperti halnya pada saat kelahiran, dimana daun kembang 7 lapis Universitas Sumatera Utara Hibiscus rosa-sinensis Linn. dan sirungkas Pilea sp diremas-remas di dalam air hangat kemudian dioleskan keperutnya selain itu daun klekur Tiliacora sp direbus sampai airnya tinggal segelas lalu diminum sang ibu yang mau melahirkan . Menurut Maturbongs et al., 2001 pada suku tertentu dalam kehidupan budaya memiliki kebiasaan dalam mengenang memperingati akan sesuatu hal yang semua itu di curahkan dalam bentuk upacara adat. Berdasarkan hasil wawancara jumlah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan ini tidak terlalu besar, hal ini diduga oleh karena berkembangnya agama yang dalam ajarannya melarang kepercayaan terhadap penyembahan hal-hal yang dianggap magismistik selain kepada Allah SWT. 4.1.4 Pemanfaatan Tumbuhan Herba Untuk Tanaman Pekarangan Pada dasarnya hubungan masyarakat Karo dengan tumbuhan sekitarnya dibedakan menjadi dua yaitu hubungan yang bersifat material dan bersifat kultural. Seperti Hubungan yang saling menguntungkan antara manusia dengan tumbuhan. Masyarakat Karo membawa berbagai jenis tumbuhan dari hutan untuk tujuan pertanian dan perdagangan. Masyarakat Karo berusaha menjaga keberadaan jenis tanaman dari suatu gangguan karena manfaat misalnya tumbuhan obat-obatan. Untuk menjaga ketersediaannya masyarakat Karo membudidayakan dengan menanamnya di sekitar rumah atau di pekarangan rumahnya. Seperti terlihat pada Tabel 4.1.4. Tabel 4.1.4 Pemanfaatan Tumbuhan Herba Untuk Tanaman Pekarangan No Famili Nama Latin Nama Daerah 1 Araceae Colocasia esculentum Langge hias 2 Balsaminaceae Impatiens balsamina Linn Pacar air 3 Cyatheaceae Cyathea latebrosa Wall. Paku mawas 4 Lamiaceae Coleus tricolor L.Benth Terbangun blukar 5 Melastomaceae Phyllagathis griffithii Tanda langkup 6 Onagraceae Ludwigia peruviana L.Hara Galoh-Galoh 7 Orchidaceae Spathoglotis plicata Bl. Bunga anggrek 8 Arundina graminifolia Anggrek tanah 9 Bulbophyllum sp Anggrek 10 Rubiaceae Ophorrhiza communis Ridl. Jarum-jarum sifat kundul Universitas Sumatera Utara 11 Saxifragaceae Hidrangea hortensis L. Bunga pagi-sore 12 Zingiberaceae Alpinia sp. Panggil-panggil 13 Hedychium coronarium Bunga encole Dari Tabel 4.1.4 di atas dapat diketahui bahwa jenis-jenis yang dimanfaatkan sebagai tumbuhan pekarangan tersebut di atas sebanyak 13 jenis 9 famili. Disamping sebagai tumbuhan pekarangan hiasan juga berfungsi sebagai tumbuhan obat 5 jenis tumbuhan herba, ritualmagis Impatiens balsamina L..

4.1.5 Pemanfaatan Tumbuhan Herba Untuk Bahan Bumbu