Rumah Sakit Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Kesehatan PPK dari kas negara. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penjaminan terhadap masyarakat miskin yang meliputi sangat miskin, miskin, dan mendekati miskin, program ini bergani nama menjadi Jaminan Kesehatan Masyarakat yang selanjutanya disebut Jamkesmas Depkes, 2008.

2.2. Rumah Sakit

Rumah sakit merupakan pusat pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar dan medik spesialistik, pelayanan penunjang medik. Pelayanan instalasi dan pelayanan perawatan baik rawat jalan maupun rawat inap. Fungsi rumah sakit yaitu: a. Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan perawatan, pelayanan rehabilitasi, pencegahan dan perawatan kesehatan. b. Sebagai tempat pendidikan dan latihan kerja tenga medik dan para medik. c. Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang kesehatan. Dalam menjalankan seluruh fungsinya ini rumah sakit mempunyai beban tanggung jawab memberikan pelayanan yang bermutu.

2.3. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan Universitas Sumatera Utara rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan Azwar, 1995. Ukuran-ukuran pelayanan kesehatan yang bermutu lebih bersifat luas, karenanya didalamnya tercakup penilaian terhadap kepuasan pasien mengenai: a. Ketersediaan pelayanan kesehatan available Untuk dapat menimbulkan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan, maka syarat yang harus dipenuhi adalah ketersediaan pelayanan kesehatan tersebut, sehingga sering disebutkan, suatu pelayanan kesehatan adalah pelayanan yang bermutu apabila pelayanan kesehatan tersebut tersedia di masyarakat. b. Kewajaran pelayanan kesehatan appropriate Pelayanan kesehatan sebagai pelayanan bermutu apabila pelayanan tersebut bersifat wajar, dalam arti dapat mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi. c. Kesinambungan pelayanan kesehatan continue Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah apabila pelayanan kesehatan tersebut bersifat berkesinambungan, dalam arti tersedia setiap saat, baik menurut waktu atau apapun kebutuhan pemakai jasa pelayanan kesehatan. d. Penerimaan pelayanan kesehatan acceptable Pelayanan kesehatan tersebut harus dapat diupayakan diterima oleh pemakai jasa. e. Ketercapaian pelayanan kesehatan accessible Pelayanan kesehatan yang lokasinya tidak terlalu jauh dari daerah tempat tinggal sehingga dapat dicapai oleh pemakai jasa pelayanan kesehatan Universitas Sumatera Utara f. Keterjangkauan pelayanan kesehatan affordable Pelayanan kesehatan yang terlalu mahal tidak akan dapat dijangkau oleh semua pemakai jasa pelayanan kesehatan, dan karenanya tidak akan memuaskan pasien. Sebagai jalan keluarnya, disarankanlah perlunya mengupayakan pelayanan kesehatan yang biayanya sesuai dengan kemampuan pemakai jasa pelayanan kesehatan. Karena keterjangkauan pelayanan kesehatan erat hubungannya dengan kepuasan pasien, dan kepuasan pasien berhubungan dengan mutu pelayanan, maka suatu pelayanan kesehatan disebut sebagai pelayanan yang bermutu apabila pelayanan dapat dijangkau oleh pemakai jasa pelayanan kesehatan. g. Efisiensi pelayanan kesehatan efficient Pelayanan kesehatan dapat diselenggarakan secara efisien. h. Mutu pelayanan kesehatan quality Mutu pelayanan kesehatan yang dimaksudkan disini adalah yang menunjuk pada kesembuhan penyakit serta keamanan tindakan, yang apabila berhasil diwujudkan pasti akan memuaskan pasien. Bertitik tolak dari pendapat adanya kaitan antara mutu denga kepuasan, maka suatu pelayanan kesehatan disebut sebagai pelayanan bermutu apabila pelayanan tersebut dapat menyembuhkan pasien serta tindakan yang dilakukan adalah aman Azwar, 1995. Pelayanan kesehatan merupakan upaya yang diselenggarakan sendiri atau bersama-sama dalam satu organisasi, untuk memelihara dan menjaga kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memelihara kesehatan perseorangan, Universitas Sumatera Utara keluarga, kelompok, dan masyarakat. Persyaratan pelayanan kesehatan terdiri dari: tersedian dan berkesinambungan, mudah dicapai, mudah dijangkau, dan bermutu Azwar, 1996. Keputusan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan merupakan proses yang mencari dan memanfaatkan pelayanan kesehatan oleh seseorang dipengaruhi oleh banyak hal. Keputusan tersebut merupakan proses yang melibatkan keputusan individual dan sosial yang dipengaruhi oleh profesionalisme kesehatan Miller, 1997.

2.4. Kebutuhan Pelanggan