Terjemahan dengan Tingkat Keterbacaan Tinggi.

1.3.1. Terjemahan dengan Tingkat Keterbacaan Tinggi.

Dalam penilaian kualitas terjemahan subtitle film Beckham Unwrapped, terjemahan yang dikategorikan memiliki tingkat keterbacaan tinggi adalah terjemahan yang kata, frasa, dan kalimat terjemahan pada subtitle dapat dipahami dengan mudah oleh pemirsa/penonton. Yang termasuk kategori mudah dipahami disini adalah terjemahan yang tingkat keterbacaannya berada pada kisaran 2,51- 3,00. Dari keseluruhan 178 data yang ada, terdapat 173 data atau 97,19% yang masuk kategori mudah dipahami.

Contoh terjemahan yang mudah dipahami

BSu: Four months later, they were expecting. BSa: Empat bulan kemudian mereka bertemu. (data no 28)

Dalam menerjemahkan teks diatas, penerjemah menggunakan teknik penerjemahan harfiah. Penerjemahan Harfiah merupakan teknik penerjemahan yang diterapkan dengan menerjemahkan kata atau ekspresi bahasa sumber kata per kata. Pada teks terjemahan diatas, kalimat four months later, they were Dalam menerjemahkan teks diatas, penerjemah menggunakan teknik penerjemahan harfiah. Penerjemahan Harfiah merupakan teknik penerjemahan yang diterapkan dengan menerjemahkan kata atau ekspresi bahasa sumber kata per kata. Pada teks terjemahan diatas, kalimat four months later, they were

Contoh lain terjemahan yang mudah dipahami:

BSu: Brimming with pride and easy confidence, he was announcing the birth in

2002 of a second Beckham son, named after Shakespeare’s famous tragic character.

BSa: Dengan bangga dan percaya diri, dia mengumumkan kelahiran putra kedua

Beckham tahun 2002, yang namanya sama seperti tokoh tragis dalam novel Shakespeare.

(Data no.39)

Pada teks diatas, penerjemah mengunakan empat teknik yang berbeda antara lain: transposisi, amplifikasi, peminjaman alamiah dan kalke. Keempat teknik tersebut berdampak positif terhadap terjemahan yang dihasilkan dan ketiga responden memberikan nilai absolut (3) terhadap teks ini. Hal ini menunjukkan bahwa terjemahan ini memiliki tingkat keterbacaan tinggi atau mudah dipahami. Teknik transposisi dan kalke digunakan utuk menerjemahkan frasa tragic character menjadi tokoh tragis. Transposisi merupakan teknik penerjemahan yang dilakukan dengan mengubah susunan kata atau menggeser kategori kata atau satuan lingualnya. Transposisi bisa dipandang sebagai sebuah keharusan atau pilihan (Hariyanto dan Suryawinata, 2003: 68). Dikatakan sebuah keharusan apabila tanpa penerapan teknik ini makna bahasa sumber tidak tersampaikan dan Pada teks diatas, penerjemah mengunakan empat teknik yang berbeda antara lain: transposisi, amplifikasi, peminjaman alamiah dan kalke. Keempat teknik tersebut berdampak positif terhadap terjemahan yang dihasilkan dan ketiga responden memberikan nilai absolut (3) terhadap teks ini. Hal ini menunjukkan bahwa terjemahan ini memiliki tingkat keterbacaan tinggi atau mudah dipahami. Teknik transposisi dan kalke digunakan utuk menerjemahkan frasa tragic character menjadi tokoh tragis. Transposisi merupakan teknik penerjemahan yang dilakukan dengan mengubah susunan kata atau menggeser kategori kata atau satuan lingualnya. Transposisi bisa dipandang sebagai sebuah keharusan atau pilihan (Hariyanto dan Suryawinata, 2003: 68). Dikatakan sebuah keharusan apabila tanpa penerapan teknik ini makna bahasa sumber tidak tersampaikan dan

“menerangkan” harus berada didepan yang “diterangkan” sehingga agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan agar terjemahan menjadi lebih akurat, maka

pola tersebut harus diubah atau digeser dengan pola DM.

tragic character tokoh tragis

Pada teks terjemahan ini, transposisi merupakan suatu keharusan agar terjemahan mudah dipahami karena jika diterjemahkan mengikuti struktur bahasa sasarannya yaitu menjadi tragis tokoh, terjemahan akan sulit dipahami.

Selanjutnya, frasa ini juga diterjemahkan dengan menggunakan teknik kalke. Kalke merupakan teknik penerjemahan harfiah dari kata atau frasa bahasa asing baik secara leksikal maupun struktural. Pada teks terjemahan diatas, teknik ini digunakan untuk menerjemahkan frasa tragic character secara harfiah atau kata per kata menjadi tokoh tragis.

Teknik berikutnya yang digunakan yaitu teknik amplifikasi. Amplifikasi merupakan teknik penerjemahan yang diterapkan dengan cara menambah detail- detail yang tidak terdapat pada bahasa sunber baik berupa informasi, eksplisitasi, parafrase, dan sebagainya. Pada teks terjemahan diatas, teknik ini digunakan untuk menerjemahkan Shakespeare’s famous tragic character menjadi tokoh

digunakan untuk mengeksplisitkan Shakesperare’s famous dengan padanan novel Shakesperae. Hal ini dilakukan penerjemah untuk memudahkan pembaca target (penonton) dalam memahami teks terjemahan tersebut. Seperti diketahui, Shakespeare merupakan sastrawan terkenal dari Inggris yang banyak menghasilkan karya sastra seperti puisi, drama maupun novel. Dalam teks ini, yang dimaksud karya Shakespeare adalah yang berupa novel karena pada teks sebelumnya disebutkan bahwa putra kedua Beckham diberi nama Romeo yang diadaptasi dari tokoh utama dari novel Shakespeare yang terkenal yang berjudul Romeo dan Juliet. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemilihan teknik ini membuat terjemahan lebih mudah dipahami oleh pembaca target (penonton).

Berikutnya, teknik yang digunakan adalah peminjaman alamiah. Teknik ini dilakukan dengan meminjam istilah dari bahasa asing atau bahasa sumber dengan sedikit penyesuaian yang diselaraskan dengan bahasa sasarannya. Pada teks diatas, teknik peminjaman alamiah digunakan untuk menerjemahkan kata tragic menjadi tragis. Kata tragis merupakan hasil peminjaman dari kata tragic yang telah mengalami penyesuaian morfologis yang sesuai dengan kaidah bahasa sasaran (Bahasa Indonesia). Penggunaan teknik ini juga membuat terjemahan lebih mudah dipahami oleh pembaca target (penonton).

Dalam penilaian kualitas terjemahan subtitle film Beckham Unwrapped, terjemahan yang dikategorikan memiliki tingkat keterbacaan sedang adalah terjemahan yang pada umumnya dapat dipahami oleh pemirsa/penonton, namun ada bagian tertentu yang harus dibaca lebih dari satu kali untuk memahami terjemahan. Yang termasuk kategori terjemahan yang kurang bisa dipahami disini adalah terjemahan yang tingkat keterbacaannya berada pada kisaran 2,00-2,50. Dari keseluruhan 178 data yang ada, terdapat 5 data atau 2,81% yang masuk kategori kurang bisa dipahami. Data yang terjemahannya masuk kategori memiliki tingkat keterbacaan sedang atau kurang bisa dipahami antara lain: data no. 1, 3, 9, 16, dan 17.

Contoh terjemahan yang kurang bisa dipahami:

BSu: He was drop-dead gorgeous, but when he opened his mouth, which was

rarely, his nondescript working-class background was on show for all to see.

BSa: Dia sangat tampan, namun saat dia membuka mulutnya, itu jarang Latar

belakang kelas pekerja mulai terlihat. (Data no 17)

Dalam menerjemahkan teks diatas, penerjemah menggunakan beberapa teknik antara lain: reduksi, transposisi, amplifikasi, dan kalke. Rata-rata nilai yang diberikan ketiga responden untuk teks terjemahan ini adalah 2, yang merupakan indikasi bahwa teks terjemahan ini memiliki tingkat keterbacaan sedang atau kurang bisa dipahami. Reduksi merupakan teknik penerjemahan yang diterapkan

bahasa sasarannya. Teknik reduksi digunakan penerjemah untuk menghilangkan kata nondescript pada frasa nomina his nondescript working class background. Penghilangan ini membuat terjemahan kurang bisa dipahami karena mengganggu keutuhan pesan yang disampaikan. Menurut Longman Dictionary of Contemporary English , nondescript adalah someone or something that looks very ordinary and is not at all interesting or unusual . Dengan kata lain, nondescript adalah suatu keadaan dimana seseorang atau sesuatu terlihat sangat biasa, tidak ada yang menarik ataupun spesial. Dalam hal ini kata nondescript merujuk pada latar belakang dimana David Beckham dilahirkan. Perlu diketahui, bahwa Beckham dibesarkan dalam keluarga yang sederhana, ayahnya seorang buruh pabrik yang berpenghasilan kecil. Latar belakang keluarga yang demikian yang membentuk karakter Beckham, bagaimana cara dia berkomunikasi dengan orang disekitarnya dengan bahasa yang kurang tertata yang mencerminkan latar belakangnya di masa lalu. Oleh sebab itu, kata nondescript ini seharusnya tidak dihilangkan karena kata ini merupakan informasi penting yang dapat menjelaskan seperti apa latar belakang David Beckham. Agar teks terjemahan lebih mudah dipahami, sebaiknya kata nondescript diterjemahkan dengan memberikan penjelasan tambahan seperti latar belakang kelas pekerja biasa atau dengan mengeksplisitkan latar belakang kelas pekerja ayah yang mendidiknya yaitu buruh.

Contoh lain terjemahan yang kurang bisa dipahami: Contoh lain terjemahan yang kurang bisa dipahami:

BSa: Karena Posh dan Becks senang di Timur Jauh penyetor modal pada

Beckham akan mendapat dividen banyak. (Data no 94)

Dalam menerjemahkan teks diatas penerjemah menggunakan enam teknik yaitu: reduksi, transposisi, amplifikasi, peminjaman alamiah, kalke dan modulasi. Rata-rata nilai yang diberikan ketiga responden untuk teks terjemahan ini adalah 2,33, yang merupakan indikasi bahwa teks terjemahan ini memiliki tingkat keterbacaan sedang atau kurang bisa dipahami. Teknik yang membuat terjemahan ini kurang bisa dipahami adalah teknik kalke. Kalke merupakan teknik penerjemahan harfiah dari kata atau frasa bahasa asing baik secara leksikal maupun struktural. Dalam teks ini, penerjemah menggunakan teknik kalke untuk menerjemahkan far east menkadi timur jauh. Hal ini membuat terjemahan kurang bisa dipahami karena frasa Far East diterjemahkan secara literal menjadi timur jauh dimana dalam bahasa sasarannya frasa tersebut bukan padanan yang tepat untuk Far East. Menurut Longman Dictionary of Contemporary English, Far East adalah the countries in the east of Asia, such as China, Japan, Korea etc (negara yang berada di Asia bagian timur seperti Cina, Jepang, Korea, dsb). Terlebih lagi, dalam film dokumenter ini, disebutkan David dan Victoria Beckham sering mengunjungi Cina dan Jepang yang merupaka negara yang berada di kawasan Asia Timur. Dengan demikian, frasa tersebut akan lebih akurat, berterima dan mudah dipahami dalam bahasa sasarannya jika diterjemahkan Dalam menerjemahkan teks diatas penerjemah menggunakan enam teknik yaitu: reduksi, transposisi, amplifikasi, peminjaman alamiah, kalke dan modulasi. Rata-rata nilai yang diberikan ketiga responden untuk teks terjemahan ini adalah 2,33, yang merupakan indikasi bahwa teks terjemahan ini memiliki tingkat keterbacaan sedang atau kurang bisa dipahami. Teknik yang membuat terjemahan ini kurang bisa dipahami adalah teknik kalke. Kalke merupakan teknik penerjemahan harfiah dari kata atau frasa bahasa asing baik secara leksikal maupun struktural. Dalam teks ini, penerjemah menggunakan teknik kalke untuk menerjemahkan far east menkadi timur jauh. Hal ini membuat terjemahan kurang bisa dipahami karena frasa Far East diterjemahkan secara literal menjadi timur jauh dimana dalam bahasa sasarannya frasa tersebut bukan padanan yang tepat untuk Far East. Menurut Longman Dictionary of Contemporary English, Far East adalah the countries in the east of Asia, such as China, Japan, Korea etc (negara yang berada di Asia bagian timur seperti Cina, Jepang, Korea, dsb). Terlebih lagi, dalam film dokumenter ini, disebutkan David dan Victoria Beckham sering mengunjungi Cina dan Jepang yang merupaka negara yang berada di kawasan Asia Timur. Dengan demikian, frasa tersebut akan lebih akurat, berterima dan mudah dipahami dalam bahasa sasarannya jika diterjemahkan

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai tingkat keterbacaan teks subtitle film Beckham Unwrapped, dapat dilihat bahwa prosentase terjemahan dengan tingkat keterbacaan tinggi lebih besar daripada terjemahan dengan tingkat keterbacaan sedang. Hal ini diperkuat dengan skor rata-rata keterbacaan berdasarkan penilaian ketiga rater yaitu 2,94. Skor rata-rata tersebut merupakan indikasi bahwa terjemahan teks subtitle film Beckham Unwrapped mudah dipahami. Jadi secara keseluruhan, teks terjemahan subtitle film Beckham Unwrapped ini mudah dipahami oleh pembaca sasaran (penonton).