Dampak Sosial PENGELOLAAN LINGKUNGAN KAWASAN WISATA DANAU LEBO KECAMATAN TALIWANG KAB. SUMBAWA BARAT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

xxix

2.2.4 Dampak Lingkungan

Hal-hal atau segala sesuatu yang berada di sekeliling manusia sebagai pribadi atau di dalam proses pergaulan hidup, biasanya disebut lingkungan. Hubungan antara berbagai organisme hidup di dalam lingkungan pada hakikatnya merupakan kebutuhan primer, yang kadang-kadang terjadi secara sadar atau kurang sadar. Ada suatu kecenderungan besar untuk mengadakan pembedaan antara lingkungan fisik, biologis dan sosial Soemantoro 2004. Pembagian lingkungan menjadi 3 kelompok dasar tersebut dimaksudkan untuk memudahkan di dalam penjelasan tentang lingkungan itu sendiri. Pertama adalah lingkungan fisik physical environment, yaitu segala sesuatu di sekitar manusia yang berbentuk benda mati seperti rumah, kendaraan, gunung, udara, air dan lain-lain. Kedua lingkungan biologis biological environment, yaitu segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang berupa organisme hidup selain dari manusianya itu sendiri, seperti binatang-binatang dari yang besar samai yang paling kecil dan tumbuh-tumbuhan dari yang terbesar sampai yang terkecil. Ketiga adalah lingkungan sosial social environment, yaitu manusia-manusia lain yang ada di sekitarnya, seperti tetangga-tetangga, teman-teman, bahkan orang lain yang belum dikenalnya. Namun demikian, baik lingkungan fisik, biologis, maupun lingkungan sosial selalu mengalami perubahan-perubahan; agar lingkungan tersebut dapat mempertahankan kehidupannya secara serasi, maka manusia melakukan penyesuaian diri atau adaptasi terhadap perubahan-perubahan itu. Dalam usahanya untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan dimaksud, manusia melakukan pemanfaatan-pemanfaatan lingkungan yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan itu sendiri. Dampak lingkungan dapat diartikan sebagai perubahan lingkungan yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan.

2.2.5 Dampak Sosial

Dampak sosial merupakan perubahan yang terjadi pada manusia dan masyarakatyang timbul akibat suatu kegiatan pembangunan maupun penerapan xxx suatu kebijaksanaan dan program Hadi, 2005. Terdapat dua macam dampak sosial. Pertama yang disebut sebagai dampak standard yakni dampak yang relatif mudah diperkirakan dengan mendasarkan informasi dan aktifitas proyek mulai dari pra konstruksi, konstruksi maupun operasi. Dampak ini mudah diukur dan dikuantitatifkan. Yang kedua adalah apa yang disebut dengan “percerved impact” atau dampak persepsi atau oleh ahli studi dampak sosial menyebut sebagai “special impact”. Dampak ini terjadi karena sikap dan persepsi masyarakat terhadap proyek yang berhubungan dengan resiko yang mungkin ditimbulkan oleh proyek. Dampak ini sukar diukur dan sifatnya kualitatif. Timbulnya dampak yang demikian karena dua hal. Pertama karena karakteristik dari proyek dan yang kedua adalah karakteristik masyarakat. Hadi 2005 mengemukaan bahwa dampak sosial muncul ketika terdapat aktivitas: proyek, program atau kebijaksanaan yang akan ditetapkan pada suatu masyarakat. Bentuk intervensi ini mempengaruhi keseimbangan pada suatu system masyarakat. Pengaruh ini bisa positif, bisa pula negatif. Hal ini hanya dapat diuji dari nilai, norma, aspirasi dan kebiasaan dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan ini menurut Armour dalam Hadi 2005 meliputi aspek- aspek: 1. Cara hidup way of life termasuk di dalamnya bagaimana manusia dan masyarakat itu hidup, bekerja, bermain dan berinteraksi satu dengan yang lain. Cara hidup ini disebut sebagai “day to day activities”. 2. Budaya termasuk di dalamnya sistem nilai, norma dan kepercayaan. Contohnya, dengan adanya suatu aktivitas proyek atau industri, irama kerja penduduk menjadi lebih “grid”, sehingga tidak lagi memiliki kesempatan untuk turut dalam kegiatan-kegiatan kampung seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya. 3. Komunitas meliputi struktur penduduk, kohesi sosial, stabilitas masyarakat, estetika, sarana dan prasarana yang diakui sebagai “public facilities” oleh masyarakat yang bersangkutan. Seringkali kehadiran proyek yang menimbulkan dampak perpindahan penduduk menimbulkan rengganya kohesi sosial. Mereka harus pindah ketempat lain yang tidak selalu sama dengan xxxi tetangga sebelumnya. Proyek-proyek baru juga seringkali harus menggusur fasilitas umum seperti mesjid, balai desa, sekolah atau kuburan. Dampak sosial dapat merupakan akibat tidak langsung baik dari lingkungan alam seperti kontaminasi air tanah dan polusi udara, serta dari sisi ekonomis seperti menurunnya harga tanah dan bangunan dan kenaikan pajak. Dapat juga sebagai akibat langsung dari aktivitas konstruksi dan operasi dari proyek seperti bau, debu, kebisingan serta menurunnya pendapatan, kehilangan keterikatan dengan teman dan tetangga. Dampak yang demikian dapat berlangsung dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

2.2.6 Pembangunan Kawasan