Terus Meningkatkan Mutu Dosen Melalui Beasiswa atau Dana Sendiri

5.2. Terus Meningkatkan Mutu Dosen Melalui Beasiswa atau Dana Sendiri

P ada dasarnya universitas sudah membuat program untuk peningkatan mutu dosen tetapnya, terutama melalui studi lanjut.

Sejumlah dosen yang masih bergelar S1 akan dipersiapkan untuk studi lanjut sehingga bisa menggondol gelar S2 dan jika mungkin hingga S3. Akan tetapi keterbatasan dana beasiswa yang disediakan oleh universitas menyebabkan hanya sebagian dosen yang dikirim dengan beasiswa. Tuntutan akan gelar S2 menjadi keharusan bagi perguruan tinggi yang menghasilkan Sarjana Strata 1. Itulah sebabnya sejumlah dosen yang masih menyandang gelar S1 melanjutkan pendidikannya dengan biaya sendiri tanpa ada bantuan dana dari universitas.

Menjelang paroh kedua dasawarsa 1990-an sudah ada usaha- usaha untuk memberangkatkan sejumlah dosen dari Universitas HKBP Nommensen untuk melanjutkan studi ke luar negeri dengan beasiswa dari lembaga-lembaga gereja di negara maju. Sebagian dari mereka akan diberangkatkan ke Jerman untuk menggondol gelar S2 dan/atau S3. Namun oleh karena timbul persoalan dalam tubuh HKBP maka badan-badan gereja di Jerman pun, untuk sementara waktu, tidak dapat memberikan bantuan kepada Universitas HKBP Nommensen. Badan- badan gereja itu menyetop pemberian beasiswa hingga situasi di dalam tubuh HKBP dianggap aman.

Salah seorang peminat yang akan studi ke Jerman ketika itu adalah Elvis Purba yang sudah beberapa tahun menjadi staf peneliti pada proyek penelitian migrasi Batak Toba yang dibiayai oleh Volkswagen Stiftung Jerman. Selama itu pula ia sudah cukup akrab dengan konsultan proyek penelitian tersebut, yaitu dengan Prof. Dr. W. Roell dari Universitas Kassel Jerman dan telah bersedia menjadi calon Salah seorang peminat yang akan studi ke Jerman ketika itu adalah Elvis Purba yang sudah beberapa tahun menjadi staf peneliti pada proyek penelitian migrasi Batak Toba yang dibiayai oleh Volkswagen Stiftung Jerman. Selama itu pula ia sudah cukup akrab dengan konsultan proyek penelitian tersebut, yaitu dengan Prof. Dr. W. Roell dari Universitas Kassel Jerman dan telah bersedia menjadi calon

Tabel 20. Dosen Yang Studi Lanjut (S2) dengan Beasiswa di Dalam Negeri

No. Nama

Tahun

Tempat Studi

1. Drs. Pirma Sibarani

UGM 2. Drs. Jusmer Sihotang

IPB 3. Drs. Parada Manik

1993-1996

UGM 4. Drs. Herry D.S. Pasaribu

1994-1995

UGM 5. Drs. Rusliaman Siahaan

1994-1995

UGM 6. Drs. Ridhon Simangunsong

1995-1996

IPB 7. Audrey M. Siahaan, SE

1996-1998

Undip 8. Jenny M. Simanjuntak, SE

2003-2005

UHN 9. Agus N. Simanjuntak, SE

2003-2006

UHN 10. Hamonangan Siallagan, SE

Sumber: Dosen bersangkutan

Para paroh kedua tahun 1990-an hingga awal tahun 2000-an sejumlah dosen tetap melanjutkan studinya dengan mendapat beasiswa (Tabel 20 dan 21) dan sebagian dengan biaya sendiri (Tabel 22). Berbeda dengan yang mendapat beasiswa yang studi ke pulau Jawa atau luar negeri, maka yang studi di kota Medan disebabkan oleh keterbatasan dana. Mereka tidak mendapat bantuan dari universitas dan juga tidak “cuti” dari aktivitas-aktivitasnya di kampus. Oleh karena itu dapat dibayangkan bagaimana beratnya beban yang mereka pikul karena bukan hanya bertanggungjawab dalam proses belajar-mengajar di fakultas tetapi sekaligus mengikuti kuliah di sekolah pasca sarjana.

Tabel 21. Dosen Yang Studi Lanjut dengan Beasiswa di Amerika Serikat Periode 1990-an s/d 2000-an*)

No.

Nama

Gelar yang diraih

1. Ir. Parulian Simanjuntak, MA PhD 2. Drs. Jansen Siahaan

MSAc 3. Drs. Juanda Tambunan

MSAc 4. Drs. Manna R. Sitompul

MBA 5. Drs. Maropen Simbolon

MBA 6. Drs. Pantas H. Silaban

MBA 7. Drs. Pontas Pardede

MBA 8. Drs. Reinhard Nababan

MSAc 9. Drs. Victor H. Sianipar

MSAc 10. Drs. Vinsensius Matondang

MBA 11. Drs. Rafles D. Tampubolon

MA 12. Drs. Pasaman Silaban

MSBA 13. Drs. Timbul Sinaga

MSA

*) Sebagian besar beasiswa bersumber dari HEDS Sumber: Dosen bersangkutan dan Informan

Tabel 22. Dosen Yang Studi Lanjut (S2) dengan Dana Sendiri No.

1. Drs. Oloan Simanjuntak 1996-2000 USU

2. Ricky D. Siburian, SE 1996-2000 USU

3. Drs. Juara Simanjuntak 1998-2003 USU

4. T. Sihol Nababan, SE 1998-2000 USU

5. Elvis F. Purba, SE 2000-2002 USU Sumber: Dosen bersangkutan

Tabel 23. Dosen Yang Studi Lanjut (S3) Dengan Beasiswa di Dalam Negeri

No. Nama

Tahun

Universitas

1. Drs. Timbul Sinaga, MSA

1998-2005

Unpad

2. Drs. Pasaman Silaban, MSBA

2001-2007

Unpad

Undip Sumber: Dosen bersangkutan.

3. T. Sihol Nababan, SE, MSi

2003-2008

Peningkatan mutu dosen tidak dapat direncanakan dengan baik tanpa dukungan dana dan kesediaan atau kesiapan para dosen untuk mengikuti studi lanjut. Nampaknya persoalan utama dalam peningkatan mutu ini adalah kendala dana. Apabila sumber dana adalah universitas maka dosen yang mau studi lanjut akan masuk dalam daftar “antrian” terlebih dahulu. Seandainya dosen yang direkrut sudah mendapat gelar S2 sebagaimana telah diputuskan oleh Dewan Pengurus Yayasan Universitas HKBP Nommensen pada awal tahun 2000-an, maka sangat mungkin kendala dana bagi peningkatan mutu dosen melalui studi lanjut akan dapat teratasi. Banyaknya dosen yang masih menyandang S1 adalah bukti dari kekurangseriusan Depeya merekrut calon-calon dosen Peningkatan mutu dosen tidak dapat direncanakan dengan baik tanpa dukungan dana dan kesediaan atau kesiapan para dosen untuk mengikuti studi lanjut. Nampaknya persoalan utama dalam peningkatan mutu ini adalah kendala dana. Apabila sumber dana adalah universitas maka dosen yang mau studi lanjut akan masuk dalam daftar “antrian” terlebih dahulu. Seandainya dosen yang direkrut sudah mendapat gelar S2 sebagaimana telah diputuskan oleh Dewan Pengurus Yayasan Universitas HKBP Nommensen pada awal tahun 2000-an, maka sangat mungkin kendala dana bagi peningkatan mutu dosen melalui studi lanjut akan dapat teratasi. Banyaknya dosen yang masih menyandang S1 adalah bukti dari kekurangseriusan Depeya merekrut calon-calon dosen

Dosen yang melanjutkan studi S3 beberapa tahun terakhir ini disajikan dalam Tabel 23. Jumlahnya masih jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan dosen yang mengikuti S2. Sebagaimana diakui bahwa beasiswa yang mereka peroleh tergolong masih belum memadai untuk mendukung studinya. Oleh karena itu dosen yang studi S3 harus mengeluarkan dana sendiri guna mencukupi keperluan hingga studinya selesai.