115
BAB IV TRANSKRIPSI DAN ANALISIS MUSIKAL
ENDE TAROMBO SI RAJA LONTUNG OLEH DUA PENYAJI
4.1 Teknik transkripsi
Dalam ilmu Etnomusikologi, transkripsi merupakan proses penulisan bunyi-bunyian sebagai hasil dari pengamatan dan pendengaran suatu musik ke
dalam bentuk simbol-simbol yang disebut dengan notasi. Pandora Hopkins mengatakan bahwa kita menggunakan notasi karena adanya keinginan untuk
menunjukkan bahwa notasi itu adalah sebagai fenomena yang telah memiliki arti bagi pemakainya, dan dengan notasi dapat memberikan materi yang bernilai untuk
perbandingan.
54
Untuk melakukan transkripsi melodi Ende Tarombo Si Raja Lontung oleh kedua penyaji dan melakukan komparasi musikalnya, penulis
memilih notasi preskriptif yang dikemukakan oleh Charles Seeger. Transkripsi preskriptif ialah pencatatan bunyi musikal ke dalam lambang notasi dengan hanya
menuliskan nada-nada pokoknya saja. Notasi seperti ini umumnya dipakai hanyalah sebagai petunjuk bagi para pemusik atau sebagai alat pembantu untuk si
penyaji supaya ia dapat mengingat apa yang telah dipelajarinya secara lisan. Dalam bab ini, penulis akan mentranskripsi dan menganalisis melodi Ende
Tarombo Si Raja Lontung. Hasil transkripsi dan analisis dikerjakan dengan menggunakan notasi Barat. Penulis memilih notasi Barat agar dapat
menggambarkan pergerakan melodi tarombo Si Raja Lontung secara grafis.
54
Pandora Hopkins, “The Purpose of Transcription”, dalam Journal for the Society of
Ethnomusicology Ann Arbor Michigan, 1966, 316.
Universitas Sumatera Utara
116 Selain itu juga karena notasi ini dapat dibaca oleh para pembaca dengan lingkup
internasional. Hasil transkripsi yang dibuat oleh penulis merupakan hasil penelitian dari penyajian Ende Tarombo Si Raja Lontung terhadap kedua penyaji
di lokasi penelitian. 4.2 Model Notasi
Notasi yang digunakan untuk mentranskripsi Ende Tarombo Si raja Lontung oleh dua penyaji adalah notasi Barat. Notasi ini merupakan notasi yang sudah
baku dan sudah umum. Di dalamnya terdapat beberapa simbol-simbol yang digunakan dalam partitur notasi balok dari lagu di atas. Berikut ini beberapa
simbol yang digunakan dalam hasil transkripsi melodi Ende Tarombo Si Raja Lontung.
1. Menunjukkan garis paranada dimana
terdapat lima buah garis paranada dan empat buah spasi.
2. Menunjukkan tanda kunci key signature G,
dimana pada garis paranada kedua dari bawah merupakan nada G.
3. Merupakan birama 44 dalam kunci
G. artinya dalam setiap birama memiliki empat ketuk not seperempat.
Universitas Sumatera Utara
117 4.
Merupakan tanda satu mol yang berarti nada dasarnya adalah F.
5. Merupakan satu buah not 14 yang bernilai 1
ketuk.
6. Gambar tersebut menandakan not setengah
half note, artinya nada tersebut memiliki nilai sebanyak dua ketuk.
7. Merupakan satu buah not 12 dengan satu
buah titik di depannya yang bernilai 3 ketuk.
8. Merupakan satu buah not penuh yang
bernilai 4 ketuk.
9. Merupakan satu buah not 18 yang bernilai
12 ketuk.
10. Merupakan dua buah not 18 yang bernilai 1
ketuk.
Universitas Sumatera Utara
118 11.
Merupakan dua buah not 116 menjadi 1 not yang bernilai 12 ketuk.
12. Merupakan tanda diam yang bernilai 4
ketuk. 13.
Merupakan tanda diam yang bernilai 2 ketuk.
14. Merupakan tanda diam yang bernilai 1
ketuk.
15. Merupakan tanda diam yang bernilai 12
ketuk.
Berikut ini adalah hasil transkripsi dari keduapenyaji Ende Tarombo Si Raja Lontung:
Universitas Sumatera Utara
119
Universitas Sumatera Utara
120
Universitas Sumatera Utara
121
Universitas Sumatera Utara
122
Universitas Sumatera Utara
123 .
Universitas Sumatera Utara
124 2. Situmorang mai da Sihahaan
Na tardok raja ni harajaon Sinaga ma parjolo tubu tahe
Paitolu mai da parhutalan Paiopat mai da Nainggolan
Universitas Sumatera Utara
125 Na bonggal na bolon sude tahe
Tulpang mai da golang-golang Simatupang mai da Aritonang
Sian i ma parjolo da Jenderal i Siregar mai da siappudan
Siregar mai sirintis dalan Lao maju sude Lontung i tahe
Chorus dst. 3. Torop do tahe nang dakkana
Torop do muse nang rattingna Rugun do bulungna rubun do sude
Da gabe doi nang hahana Da gabe muse nang anggina
Ihut do boruna ihut do sude
Boruna mai sitolu jai
Goarna ma Siboru menak Na lambok malilu nauli tahe
Sihombing dohot Simamora Luhutna mai pinopparna
Paradat paruhum sude tahe Chorusdst.
Lontung...Lontung...Lontung...Lontung....
Universitas Sumatera Utara
126
4.3. Analisis Melodi