Peran Agentif A Peran Deiksis Persona

avec menunjukkan hubungan frasa nomina sa mère dengan nomina lain atau pelaku kegiatan dalam tuturan tersebut, yaitu il “dia” . Frasa nomina sa mère berperan sebagai penyerta dari kegiatan menari yang dilakukan oleh il pelaku.

d. Peran Datif D

Peran datif adalah peran mengenai makhluk hidup yang bernyawa yang dipengaruhi oleh keadaan atau tindakan yang diperkenalkan oleh verba Fillmore via Tarigan, 2009 : 64. Peran datif adalah kategori kasus frasa nomina, yang secara khas diperkenalkan oleh preposisi dalam bahasa Inggris to dalam bentuk permukaan, yang dipengaruhi oleh tindakan atau keadaan verba. Dalam tata bahasa kasus, nomina atau frasa nomina yang mengacu kepada orang atau binatang yang dipengaruhi oleh keadaan tindakan verba berada dalam peran datif. Sebagai contoh dalam kalimat-kalimat : 18 Gregory was frightened by the storm Gregory ditakut-takuti oleh angin topan 19 I persuade Tom to go Saya membujuk Tom untuk pergi Gregory dan Tom berada dalam peran datif. Baik Gregory maupun Tom dipengaruhi oleh sesuatu. Gregory ditakut-takuti dan Tom mengalami bujukan. Kasus datif juga sering disebut sebagai kasus pengalami experiencer case Richards via Tarigan 2009 : 64. Padanan preposisi to sebagai penanda peran datif ini dalam bahasa Prancis adalah à, s eperti pada contoh data berikut. 20 Ils ont été invités au mariage. Mereka diundang untuk menghadiri pernikahan. Dictionnaire Français-Indonésien , 2009 : 572 Leksikon ils “mereka” pada tuturan 20 berada dalam kasus datif. Leksikon ils adalah subjek yang dipengaruhi oleh keadaan yang terlihat pada verba. Untuk menjelaskan peran datif dapat digunakan pertanyaan ‘apa yang terjadi pada il ? ’, sehingga leksikon ils pada tuturan 20 berperan sebagai pengalam bukan sebagai pelaku.

e. Peran Faktitif F

Faktitif adalah peran objek atau merupakan akibat dari tindakan atau keadaan yang diperkenalkan oleh verba, atau dianggap sebagai suatu bagian dari makna verba Fillmore via Tarigan, 2009 : 65. Nomina atau frasa nomina yang mengacu pada sesuatu yang dibuat atau diciptakan oleh tindakan verba berada dalam peran faktitif. Hal ini dapat dilihat melalui contoh kalimat berikut. 21 Tony built the shed Tony membangun bangsal 22 Tony repaired the shed Tony memugar bangsal The shed ‘bangsal; gudang’ dalam kalimat 21 berada dalam peran faktitif. The shed dalam kalimat 21 merupakan objek yang ada karena tindakan yang diperkenalkan verba. Akan tetapi, dalam kalimat 22 the shed ‘bangsal itu’ tidaklah berada dalam peran faktitif karena bangsal itu telah adaberdiri pada saat pemugaran itu dilaksanakan. Kasus faktitif disebut juga kasus resultatif resultative case Richards via Tarigan, 2009 : 66. Perhatikan contoh kalimat dalam bahasa Prancis berikut : 23 Mon père achete une voiture Ayah membeli mobil 24 Mon père répare une voiture Ayah memperbaiki mobil Dictionnaire Français-Indonésien , 2009 : 1105 Frasa nomina une voiture pada kedua contoh di atas berada pada peran yang berbeda. Frasa nomina une voiture pada kalimat 23 memiliki peran faktitif, sedangkan frasa nomina une voiture pada kalimat 24 tidak memiliki peran faktitif. Frasa nomina une voiture pada kalimat 23 merupakan sebuah objek yang ada karena subjek mon père “ayahku” melakukan tindakan yang diperlihatkan verba acheter “membeli”. Frasa nomina une voiture pada kalimat 24 tidak berada dalam peran faktitif karena mobilnya telah ada pada saat diperbaiki.

f. Peran Objektif O

Peran objektif adalah peran yang secara semantis paling netral, peran dari segala sesuatu yang dapat digambarkan atau diwakili oleh sesuatu nomina yang peranannya di dalam tindakan atau keadaan diperkenalkan oleh interpretasi semantik verba itu sendiri; menurut pemikiran konsep tersebut hendaknya terbatas pada hal-hal yang dipengaruhi oleh tindakan atau keadaan yang diperkenalkan verba Fillmore via Tarigan, 1989 : 76. Istilah objektif tidak dapat disamakan dengan pengertian “objek