Metode Pengajaran Bahasa Arab

25

2.2.7 Metode Pengajaran Bahasa Arab

Metode adalah rencana menyeluruh penyajian bahasa secara sistematis berdasarkan pendekatan yang ditentukan, mencakup tujuan, kriteria pemilihan, dan pengorganisasian materi, bentuk kegiatan belajar-mengajar, peran guru, peran siswa, dan peran bahan ajar. Metode pengajaran bahasa Arab meliputi: 1. Metode Gramatikal-Terjemah Para pelajar bahasa dengan metode ini di dorong untuk menghafal teks-teks klasik berbahasa asing dan terjemahannya dalam bahasa pelajar terutama pada teks-teks yang bernilai sastra tinggi, walaupun dalam teks itu seringkali terdapat struktur kalimat yang rumit dan kosakata atau ungkapan yang sudah tidak terpakai. Tujuan mempelajari bahasa asing adalah agar mampu membaca karya sastra dalam bahasa target BT, atau kitab keagamaan dalam kasus belajar Bahasa Arab di Indonesia. 2. Metode Langsung Metode ini dikembangkan melalui proses belajar bahasa kedua atau bahasa asing sama dengan belajar bahasa ibu, yaitu dengan penggunaan bahasa secara langsung dan intensif dalam komunikasi, dan dengan menyimak dan berbicara, sedangkan mengarang dan membaca dikembangkan kemudian. Oleh karena itu, pelajar harus di biasakan berpikir dalam bahasa target BT dan penggunaan bahasa ibu pelajar dihindari sama sekali. 26 Ciri-ciri pokok metode langsung antaralain: tujuan utamanya ialah penguasaan BT secara lisan agar pelajar bisa berkomunikasi dalam BT, materi pelajaran berupa: buku teks yang berisi kosakata dan penggunaannya dalam kalimat, kaidah-kaidah bahasa diajarkan secara induktif yaitu berangkat dari contoh-contoh kemudian diambil kesimpulan, kata-kata kongret diajarkan melalui demonstrasi, peragaan, benda lagsung, dan gambar sedangkan kata-kata abstrak melalui asosiasi, konteks, dan definisi, kemampuan komunikasi lisan dilatihkan secara cepat melalui tanya jawab yang terencana dalam pola interaksi yang bervariasi. 3. Metode Membaca Metode dikembangkan bahwa pengajaran bahasa tidak bisa bersifat multi-tujuan, dan bahwa kemampuan membaca adalah tujuan yang paling realistis ditinjau dari kebutuhan pembelajar bahasa asing. Tujuan utamanya adalah kemahiran membaca, yaitu agar pelajar mampu memahami teks ilmiah untuk keperluan studi mereka. 4. Metode Audiolingual Bahasa itu pertama-tama adalah ujaran, oleh karena itu pengajaran bahasa harus dimulai dengan memperdengarkan bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk kata atau kalimat kemudian mengucapkannya, sebelum pelajaran membaca dan menulis. Bahasa adalah kebiasaan, suatu perilaku akan menjadi kebiasaan apabila diulang berkali-kali. Oleh 27 karena itu, pengajaran bahasa harus dilakukan dengan teknik pengulangan atau repetisi. Ajarkan bahasa dan jangan mengajarkan tentang bahasa, juga merupakan prinsip dasar dalam metode ini. Oleh karena itu pelajaran bahasa harus diisi dengan kegiatan berbahasa bukan kegiatan mempelajari kaidah-kaidah bahasa. Metode ini juga didasarkan bahwa bahasa-bahasa di dunia ini berbea satu sama lain. Oleh karena itu, pemilihan bahan ajar harus berbasis hasil analisis konstrastif, antara bahasa ibu pelajar dan bahasa target yang sedang dipelajarinya. Tujuan pengajarannya adalah penguasaan empat ketrampilan berbahasa seimbang. 5. Metode Komunikatif Metode komunikatif didasarkan bahwa setiap manusia memiliki kemampuan bawaan yang disebut dengan ”alat pemerolehan bahasa” language acquisition device. Oleh karena itu kemampuan berbahasa bersifat kreatif dan lebih ditentukan oleh faktor internal. Relevansi dan efektivitas kegiatan pembiasaan dengan model latihan stimulus- respense-inforcement dipersoalkan. Bahwa penggunaan bahasa tidak hanya terdiri atas empat keterampilan berbahasa menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, tapi mencakup beberapa kemampuan dalam kerangka komunikatif yang luas, sesuai dengan peran dari partisipan, situasi, dan tujuan interaksi. Bahwa belajar bahasa kedua dan bahasa asing sama 28 seperti belajar bahasa pertama, yaitu berangkat dari kebutuhan dan minat pelajar. Oleh karena itu analisis kebutuhan dan minat pelajar merupakan landasan dalam pengembangan materi pelajaran. Tujuan pengajarannya ialah mengembangkan kompetensi pelajar berkomunikasi dengan bahasa target dalam konteks komunikatif yang sesungguhnya atau dalam situasi kehidupan yang nyata. Tujuan pengajaran komunikatif tidak ditekankan pada penguasaan gramatika atau kemampuan membuat kalimat gramatikal, melainkan pada kemampuan pemproduk ujaran yang sesuai dengan konteks. 6. Metode Eklektik Metode eklektik artinya pemilihan dan penggabungan di bahasa Arab metode ini disebut dengan beberapa nama, antaralain: قيرطلا جودزملا قيرطلا ، يقيف وتلا قيرطلا ،ةراتخملا قيرطلا ، يئاقتناا dsb. Metode eklektik bisa menjadi metode yang ideal apabila didukung oleh penguasaan guru secara memadai terhadap berbagi macam metode, sehingga dapat mengambil secara tepat segi-segi kekuatan dari setiap metode dan menyesuaikannya dengan kebutuhan program pengajaran yang ditanganinya, kemudian menerapkannya secara proporsional Effendi 2005:29-72.

2.2.8 Pengertian Kosakata

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25