37 keinginan. Fungsi kerja program harus stabil dan program aplikasi bisa
dilaksanakan percobaan.
6. Portability
Portability adalah kondisi bahwa dalam penggunaan itu dipermudah. Program dapat dipindah dengan mudah dan dapat digunakan untuk
device lain. ISO 9126 mendefinisikan
portability sebagai kemudahan perangkat lunak dipindahkan dari suatu lingkungan ke lingkungan lain dengan mengacu pada indikator
adaptability, installability, conformance, dan replaceability ISOIEC, 2001.
F. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Ade Gafar Abdullah dkk 2013 dengan judul “Pengembangan Alat Penilaian Kinerja pada Pembelajaran Sains Berbasis Fuzzy
Grading System. ” Makalah ini memaparkan hasil pengembangan alat penilaian
kinerja pada pembelajaran sains melalui pendekatan pembelajaran project based laboratory probaslab berbasis
Fuzzy Grading System. Metode ini dikembangkan untuk mendapatkan suatu proses penilaian kinerja yang bebas dari unsur
subjektifitas. Penelitian ini menggunakan metode pengungkapan pendapat. Proses penilaian kinerja FGS ini telah menghasilkan proses penilaian yang tidak kaku, lebih
adil dan objektif. Unsur subjektifitas dalam penilaian para kinerja dapat dihindari oleh dosen karena keputusan akhir dapat ditentukan melalui proses defuzzifikasi
yang sepenuhnya diputuskan oleh sistem perangkat lunak. Penelitian yang dilakukan oleh Asli Khatul Khasanah 2015 dengan judul
“Pengembangan dan Analisis Kualitas Berdasarkan ISO 9126 Aplikasi Pendeteksi Gaya Belajar Model VAK Visual, Auditorial, Kinestetik Berbasis Web.
” Hasil penelitian menunjukkan : 1 Pengembangan aplikasi pendeteksi gaya belajar
38 model VAK berbasis web bermanfaat bagi
pengguna dengan kategori “Sangat Baik”. Hasil pengujian tingkat manfaat ini didukung oleh penelitian usability
sebesar 80,93; 2 Kualitas functionality baik karena 100 fungsi yang
dibutuhkan sudah berfungsi. Hasil uji reliability menunjukkan bahwa persentase keberhasilan adalah sebesar 100. Hasil uji
usability menyatakan rata – rata
80,93 pengguna dapat dengan mudah menggunakan sistem dan masuk dalam kategori “Sangat Baik”. Pada sisi efisiensi, dapat disimpulkan bahwa rata - rata
halaman memiliki score 93,72, grade A, dan response time sebesar 1,776 detik. Pengembangan aplikasi menggunakan pendekatan
Model-View-Controller sehingga perbaikan dan pengembangan
maintainability menjadi mudah. Kelayakan aplikasi dari aspek portability sudah baik karena aplikasi dapat berjalan
pada browser yang berbeda tanpa ditemui eror.
Penelitian yang dilakukan oleh Andeka Rocky Tanaamah dkk 2012 dengan judul “Sistem Penilaian Kinerja Pegawai Menggunakan Logika Fuzzy Studi Kasus
PT. PLN Persero APD Bali. ” Hasilnya adalah sistem penilaian kinerja pegawai pada
PT. PLN Persero APD Bali memberikan kemudahan bagi pengguna dalam memperoleh hasil untuk menentukan penilaian kinerja pegawai. Berdasarkan
kriteria penilaian yang telah ditentukan oleh perusahaan, yaitu sasaran individu perencanaan sasaran individu dan kompetensi individu, dalam hal ini kompetensi
individu di bagi menjadi dua bagian, yaitu kompetensi inti integritas, orientasi pelayanan, orientasi pencapaian, pembelajaran, adaptasi dan kompetensi peran
membangun hububungan, mengembangkan orang, pengambilan keputusan, berpikir strategis, memimpin, maka akan terlihat hasil penilaian kinerja pegawai
untuk diterima perusahaan.
39 Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Haryanto, M.Pd., M.T 2009 dengan judul
“Pengembangan Computerized Adaptive Testing CAT dengan Algoritma Logika Fuzzy.
” Hasil dari penelitian mengenai pengembangan produk program CAT dengan algoritma logika fuzzy meliputi: 1 pengembangan program CAT berdasar
pada kebutuhan pemakai yakni; mudah digunakan, tampilan interaktif, memiliki sistem keamanan, mudah diakses, dan mengacu standar kekinian, 2 program
CAT dapat mengenali tiga macam pengguna, yaitu: pengguna adminnistrator, pengguna guru, dan pengguna siswa, saat login, 3 program CAT memiliki tiga
macam basis data, yaitu: basis data pengguna, bank soal, dan hasil tes siswa, 4 program CAT memiliki sembilan menu utama. Masing-masing menu memiliki sub-
sub menu sesuai dengan keperluan dan jenis penggunaannya, 5 sistem kerja program CAT dalam memilih butir-butir tes menggunakan model sistem inferensi
algoritma logika fuzzy dengan metode Tsukamoto, 6 model tampilan program CAT meliputi: tampilan halaman awal, halaman login, halaman menu dan sub-
menu, serta halaman tes, 7 program CAT yang dibuat dapat bekerja melakukan tugasnya sesuai dengan fungsi dan jenis pengguna, dan 8 dlam pengelolaan tes,
program CAT mampu melakukan: a administrasi bank soal, b mengemas butir- butir tes secara otomatis berdasar hasil inferensi fuzzy, c pengemasan jumlah
butir-butir tes sesuai dengn kemampuan siswa, d pilihan jawaban pada setiap butir tes dimunculkan secara acak, dan e menyimpan rekaman hasil tes baik
secara individu maupun bersama-sama. Berdasar hasil analisis data dari penerapan program CAT untuk pengujian kemampuan siswa menunjukkan bahwa: 1 sistem
inferensi program CAT dengan algoritma logika fuzzy mampu memberikan butir- butir tes yang adaptif kepada siswa dengan tepat berdasar benar-salah respons
40 jawaban yang diberikan, 2 kumpulan butir-butir tes hasil kerja program CAT yng
diperoleh setiap siswa, dapat mendeskripsikan dengan baik kemampuan masing- masing siswa. Secara keseluruhan kinerja program CAT menggunakan algoritma
logika fuzzy mampu melaksanakan tugas dengan baik untuk pemilihan butir tes dan pengukuran kemampuan belajar siswa dalam pembelajaran.
Beberapa penelitian yang relevan di atas, belum ada yang melakukan penelitian analisis pengembangan suatu instrumen penilaian kinerja praktik yang
digunakan untuk penilaian kinerja siswa dalam proses belajar mengajar praktikum.
G. Kerangka Pikir