Desain Pengembangan Prosedur Pengembangan

40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Pengembangan

Penelitian ini menggunakan desain penelitian dan pengembangan Research and DevelopmentRD. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2014: 297. Produk yang dimaksud dapat berupa bahan ajar cetak seperti modul, Lembar Kerja Siswa LKS, bahan ajar bergambar, maupun bahan ajar interaktif. Mulyatiningsih 2012: 161 menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk melalui proses pengembangan. Dalam penelitian ini, produk yang dikembangkan adalah Lembar Kerja Siswa LKS untuk Sekolah Dasar. Lembar Kerja Siswa LKS yang diembangkan pada tema peristiwa alam subtema mengenal permukaan bumi dan sudut di kelas III Sekolah Dasar.

B. Prosedur Pengembangan

Penelitian Pengembangan ini dilakukan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa LKS yang baik dan sesuai digunakan dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan Borg and Gall. Dalam Punaji 2012: 228-230 menyatakan prosedur penelitian pengembangan mempunyai sepuluh langkah kegiatan pengembangan. Penelitian pengembangan ini dilakukan sampai tahap kesembilan saja, karena keterbatasan kemampuan dan waktu peneliti tahap yang kesepuluh atau tahap pembuatan produk masal tidak dilakukan. Uji coba atau tahap evaluasi produk dalam penelitian ini menggunakan 41 tahap evaluasi formatif yang dikembangkan Sadiman, dkk. yang disesuaikan dengan kondisi lapangan yang akan dilakukan penelitian. Berikut tahapan dari setiap tahap yang akan dilakukan pengembangan. 1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal Penelitian dan pengumpulan informasi awal dilakukan dengan kajian pustaka, pengamatan dan observasi kelas III Sekolah Dasar. Penelitian awal atau analisis kebutuhan penting dilakukan untuk memperoleh informasi awal guna melakukan pengembangan. Kegiatan awal ini dilakukan dengan observasi langsung di dalam kelas III Sekolah Dasar untuk mendapatkan kondisi riil yang ada di dalam kelas. Observasi juga didukung dengan wawancara kepada guru dan kepala sekolah terkait dengan pembelajaran. Tahap penelitian dan pengumpulan informasi awal digunakan untuk menemukan faktor-faktor yeng menimbulkan permasalahan sehingga perlu dilakukan pengembangan. Adapun kendala-kendala yang terdapat di dalam kelas yaitu kurang aktifnya siswa-siswa dalam mengikuti pembelajaran, penggunaan Lembar Kerja Siswa LKS tidak sesuai dengan karakteristik siswa kelas III Sekolah Dasar, LKS kurang menarik perhatian siswa, dan belum tersedianya LKS tematik. 2. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa LKS. a. Pembuatan desain awal LKS untuk kelas III Sekolah Dasar pada tema Peristiwa Alam subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut. 42 b. Menentukan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan dalam LKS berdasarkan kompetensi dasar yang diambil. c. Mengumpulkan materi yang akan dimuat dalam LKS pada subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut. d. Menyusun LKS sesuai dengan unsur-unsur LKS yang baik. e. Pemeriksaan dan penyempurnaan LKS pada tema Peristiwa Alam subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut di Kelas III SD N Pejagran. 3. Pengembangan Format Produk Awal Pengembangan format produk awal dimulai dengan menyusun model awal dan perangkat yang diperlukan. Pada tahap ini peneliti mencetak produk LKS yang sudah dibuat kemudian dilakuakan validasi terhadap ahli untuk menguji kelayakan produk.. Validasi produk awal LKS dilakukan oleh dosen yang ahli dalam bidang pengembangan bahan ajar. Validasi dilakukan dengan dua dosen ahli materi dan ahi media. LKS tang telah dibuat divalidasi oleh ahli materi yaitu dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Bapak Ikhlasul Ardi Nugroho, M.Pd. Setelah melakukan validasi materi dan dinyatakan layak, maka LKS dilanjutkan uji validasi oleh ahli media. Pada penelitian ini validasi media dilakukan oleh dosen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Ibu Isniatun Munawaroh, M.Pd. Jika tahap pengembangan format produk awal sudah menghasilkan produk LKS yang layak diujikan berdasarkan penilaian ahli, maka dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya. 43

4. Uji Coba Awal

Lembar Kerja Siswa LKS yang telah didesain, dikembangkan, dan divalidasi kemudian diujicobakan kepada siswa kelas III Sekolah Dasar. Uji coba awal dari Borg and Gall dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah, yang melibatkan 6 sampai 12 subyek. Pada tahap uji coba awal ini peneliti memodifikasi pada jumlah subyek penelitian disesuaikan dengan kondisi lapangan. Modifikasi jumlah subyek penelitian menggunakan pendapat dan pernyataan Sadiman, dkk. Jumlah siswa yang diambil pada uji coba awal menurut pendapat Sadiman, dkk 2006: 183 menyatakan bahwa pada tahap evaluasi satu lawan satu dibutuhkan dua siswa atau lebih yang dapat mewakili populasi target dari penggunakan Lembar Kerja Siswa LKS yang dibuat. Kedua siswa yang telah dipilih tersebut merupakan jumlah minimal, hendaknya satu siswa dari jumlah siswa uji coba tersebut mempunya kemampuan umumnya dibawah rata-rata dan yang lainnya diatas rata-rata. Peneliti dapat menggunakan tes atau angket yang diisi siswa untuk mengetahui respon dari setiap siswa pada Lembar Kerja Siswa yang telah digunakan. Pada tahap uji coba awal akan dilakukan kepada dua siswa kelas III Sekolah Dasar.

5. Revisi Produk

Tahap revisi produk dilakukan berdasarkan respon dari tahap uji coba awal. Respon dari siswa yang di ambil menggunakan angket dengan menganalisis kekurangan yang ditemui selama uji coba produk Lembar Kerja Siswa LKS untuk segera diperbaiki. LKS pada tahap ini diperbaiki untuk diujicobakan kembali. 44

6. Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangan dilakukan berdasarkan uji coba skala kecil, kemudian diujicobakan lagi kepada subjek yang lebih besar. Borg and Gall uji coba lapangan dilakukan 5 sampai 15 sekolah dengan melibatkan 30 sampai 100 siswa. Uji coba lapangan dalam penelitian ini akan dimodifikasi menggunakan pernyataan dari Arief S. Sadiman, dkk. tentang banyaknya subyek penelitian. Menurut Sadiman, dkk 2006: 184 pada tahap uji lapangan kecil dapat diujicobakan kepada 10 sampai 20 siswa yang dapat mewakili target. Siswa yang dipilih hendaknya mencerminkan karakteristik populasi. Sampel tersebut terdiri dari siswa yang kurang pandai, sedang, dan pandai; laki-laki dan perempuan; berbagai usia dan latar belakang. Lembar Kerja Siswa LKS akan direspon oleh siswa menggunakan angket yang tela diberikan. Pada tahap Uji lapangan ini peneliti melibatkan 10 siswa kelas III Sekolah Dasar.

7. Revisi Produk

Tahap revisi produk dilakukan berdasarkan respon dari tahap uji coba lapangan. Respon dari siswa yang di ambil menggunakan angket dengan menganalisis kekurangan yang ditemui selama uji coba lapangan produk LKS untuk segera diperbaiki. LKS pada tahap ini diperbaiki dan disempurnakan.

8. Uji Lapangan

Uji lapangan dilakukan setelah produk direvisi menjadi produk yang layak dan memadai. Pada uji lapangan menurut Borg and Gall melibatkan subyek yang lebih dengan melibatkan 10 sampai 30 sekolah, dengan subyek 40 sampai 200 45 siswa. Dalam penelitian ini banyaknya subyek dimodifikasi dengan menggunakan pernyataan dari Sadiman, dkk. Menurut Sadiman, dkk 2006: 185 bahwa tahap evaliasi lapangan membutuhkan tiga puluh siswa dengan karakteristik tingkat kepandaian, kelas, latar belakang, jenis kelamin, usia, dan lain-lain sesuai dengan karakteristik sasaran. LKS yang telah diperbaiki diuji lapangan kepada subyek penelitian yaitu kelas III SD N Pejagran dengan jumlah siswa 23 siswa dikarenakan karena kondisi lapangan hanya ada 23 siswa.

9. Revisi Produk Akhir

Tahap revisi produk akhir dilakukan setelah melakukan uji lapangan. LKS disempurnakan berdasarkan revisi dari tahap sebelumnya. Lembar Kerja Siswa Hasil revisi dari uji lapangan inilah yang menjadi ukuran bahwa produk tersebut benar benar dikatakan valid dan layak digunakan unruk pembelajaran di kelas III pada tema Peristiwa Alam subtema Mengenal Permukaan Bumi dan Sudut.

C. Validasi Ahli dan Uji Coba Produk