Curah hujan Pembobotan Parameter

Tabel 9. Klasifikasi Infiltrasi Tanah No. Kelas Infiltrasi Tanah Skor Skor x Bobot 1 Sangat Tinggi 1 10 2 Tinggi 2 20 3 Sedang 3 30 4 Lambat 4 40 5 Sangat Lambat 5 50 Sumber : Pratomo 2008

3.5 Curah hujan

Bobot yang diberikan untuk parameter curah hujan adalah 10 . Hal ini bertujuan agar curah hujan tidak terlalu mendominasi sebagai faktor utama atau lebih ditekankan identifikasi daerah rawan banjir dengan curah hujan normal. Tabel 10. Klasifikasi Curah Hujan No. Curah Hujan mmthn Klasifikasi Hujan Skor Skor x Bobot 1 4000 Sangat tinggi 5 50 2 3500 – 4000 Tinggi 5 50 3 3000 – 3500 Tinggi 4 40 4 2500 – 3000 Sedang 3 30 5 2000 – 2500 Rendah 2 20 6 1500– 2000 Sangat rendah 1 10 Sumber : PSSDAL-BAKOSURTANAL 2009 4. Overlay dan Skoring Setelah dilakukan pembobotan untuk masing-masing parameter, selanjutnya dilakukan tumpangsusunoverlay peta digital untuk menghasilkan peta digital kerawanan banjir. Overlay dilakukan dengan menggunakan Intersect Two Themes pada Geoprocessing Wizard Arcview 3.3. Overlay yang dilakukan tidak hanya melibatkan unsur spasial kenampakanpeta masing-masing parameter tetapi juga overlay atribut yang menyertainya. Kemudian dilakukan skoring untuk memperoleh skor total dari seluruh parameter yang telah dioverlay. Rumus yang Universitas Sumatera Utara digunakan untuk menghitung skor total dalam penentuan tingkat kerawanan banjir menurut PSSDAL-BAKOSURTANAL 2009 adalah : Rawan banjir = 30 [BL] + 30 [KL] + 20 [ JT] + 10 [IT] + 10 [CH] Keterangan: BL = Bentuk Lahan KL = Kemiringan Lereng JT = Jenis Tanah IT = Infiltrasi Tanah CH = Curah Hujan Untuk mengklasifikasikan hasil overlay ke dalam tingkat kerawanan banjir maka diperlukan adanya interval kelas. Interval kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus Sturgess yakni : Ci = Xt – Xr k k = 1+3.3 log n Keterangan : Ci = interval kelas Xt = data terbesar Xr = data terkecil k = banyaknya kelas n = jumlah data Peta rawan banjir yang telah diperoleh dari klasifikasi dioverlaykan dengan peta digital administrasi DAS Ular untuk memperoleh penyebaran lokasi daerah rawan banjir yang lebih spesifik seperti kecamatan, sehingga dihasilkan peta daerah rawan banjir di masing-masing kecamatan di Daerah Aliran Sungai Universitas Sumatera Utara Ular. Selanjutnya dilakukan penghitungan luas masing-masing kelas tiap parameter penentu kerawanan banjir untuk mengetahui daerah yang paling mendominasi di DAS Ular. Penghitungan luas dilakukan dengan menggunakan fitur X-Tools serta Summarize pada ArcView 3.3.

5. Pengecekan Lapangan