Keuntungan Kerugian Indikasi Kondom

1. Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi. 2. Melumpuhkan sperma. 3. Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma. 2.3. Kondom Kondom merupakan selubungsarung karet yang tipis yang terbuat dari berbagai bahan di antaranya lateks karet, plastik vinil, atau bahan alami produk hewani berwarna atau tidak berwarna yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual. Berbagai bahan telah ditambahkan pada kondom baik untuk meningkatkan efektivitasnya misalnya penambahan spermicide maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual. Modifikasi tersebut dilakukan dalam hal: bentuk, warna, pelumas, rasa, ketebalan, dan bahan Hartanto, 2010.

2.3.1. Keuntungan

Menurut Hartanto 2010, keuntungan menggunakan kondom, yaitu 1. Mencegah kehamilan 2. Memberi perlindungan terhadap penyakit-penyakit akibat hubungan seks PHS. 3. Dapat diandalkan 4. Relatif murah 5. Sederhana, ringan, disposable 6. Tidak memerlukan pemeriksaan medis, supervise atau follow-up. 7. Reversibel 8. Pria ikut secara aktif dalam program KB. Universitas Sumatera Utara

2.3.2. Kerugian

Menurut Hartanto 2010, kerugian menggunakan kondom, yaitu 1. Angka kegagalan relatif tinggi 2. perlu menghentikan sementara aktivitas dan spontanitas hubungan seks guna memasang kondom 3. Perlu dipakai secara konsisten, hati-hati dan terus menerus pada setiap senggama. Keuntungan-keuntungan kontraseptif tersebut akan diperoleh kalau kondom dipakai secara benar dan konsisten pada setiap senggama, karena umumnya kegagalan yang timbul disebabkan pemakaian yang tidak benar, tidak konsisten, tidak teratur atau tidak hati-hati.

2.3.3. Indikasi Kondom

Adapun indikasi dalam penggunaan kondom, yaitu Hartanto, 2010: 1. Pria a. Penyakit genitalia b. Sensitivitas penis terhadap secret vagina c. Ejakulasi prematur 2. Wanita a. Vaginitis, termasuk yang dalam pengobatan b. Kontraindikasi terhadap kontrasepsi oral dan IUD, sedangkan pemasangan diafragma atau kap serviks secara anatomis atau psikologis tidak memungkinkan. c. Untuk membuktikan bahwa tidak ada semen yang dilepaskan di dalam vagina. Universitas Sumatera Utara d. Metode temporer: − Belum mengadakan senggama secara teratur − Selama haid − Selama mid-siklus pada pemakaian IUD − Selama siklus pertama dari kontrasepsi oral dosis-rendah. − Gagal memakai kontrasepsi oral secara benartepat. − Selama periode awal post-partum. − Keengganan psikologis untuk bersentuhan dengan semen. − Keengganan psikologis atau religius untuk menggunakan suatu kontraseptivum. 3. Pasangan Pria dan Wanita a. Pengendalian dari pihak pria lebih diutamakan b. Senggama yang jarang c. Penyakit kelamin aktif atau tersangka. d. Herpes genitalis atau kondiloma akuminata e. Urethritis karena sebab apapun, termasuk yang sedang dalam terapi. f. Sistitis, disuria atau pyuria, sampai penyebabnya ditegakkan. g. Metode sementara sebelum menggunakan kontrasepsi oral atau IUD.

2.3.4. Macam-Macam Kondom