Perencanaan Partisipatif Kerangka Teori

5. Proses perencanaan program pembangunan dan pembiayaan pembangunan serta rencana pelaksanaan pembangunan dilangsungkan beberapa kali dan melibatkan seluruh institusi maupun pemeran pembangunan yang terkait. 6. Mendapatkan sejumlah usulan program pembangunan yang sudah disepakati. 7. Melaksanakan program pembangunan, disertai dengan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan Riyadi, 2005:104.

I.5.4 Perencanaan Partisipatif

Untuk mendapatkan dukungan dan partisipasi yang kuat dari masyarakat terhadap pembangunan daerah, maka masyarakat dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan termasuk pada tahapan perencanaan pembangunan diberbagai tingkatan. Dengan demikian diharapkan akan timbul suatu rasa tanggung jawab bersama seluruh masyarakat terhadap pembangunan di daerahnya. Perencanaan yang mendapatkan dukungan dan partisipasi yang kuat dari masyarakat disebut perencanaan partisipatif. Perencanaan partisipatif adalah sebagai suatu pengarahan penggunaan sumber-sumber ekonomi yang terbatas adanya untuk mencapai tujuan keadaan sosial yang lebih baik dengan melibatkan masyarakat setempat untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat tersebut. Jadi perencanaan bukan hanya semata-mata penjabaran perencanaan nasional, melainkan konsep yang secara ideal dikembangkan dari aspirasi lokal melalui proses partisipatif Abe, 2005:35. Pemikiran perencanaan partisipatif diawali dari kesadaran bahwa kinerja sebuah prakarsa pembangunan sangat ditentukan oleh semua pihak yang terkait dengan prakarsa tersebut. Dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, perencanaan partisipatif diwujudkan melalui musyawarah perencanaan. Dalam musyawarah ini, sebuah rancangan rencana dibahas dan dikembangkan bersama semua pelaku pembangunan stakeholders. Pelaku pembangunan berasal dari semua aparat penyelenggara Negara eksekutif, legislatif, dan yudikatif, masyarakat dan kaum Universitas Sumatera Utara rohaniwan, pemilik usaha, kelompok professional, organisasi-organisasi non- pemerintah, dan lain-lain Wrihatnolo, 2006:160. Ndraha 1990:104 menyatakan bahwa, dalam menggerakkan perbaikan kondisi dan peningkatan taraf hidup masyarakat, maka perencanaan partisipasi harus dilakukan dengan usaha: 1. Perencanaan harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang nyata felt need. 2. Dijadikan stimulasi terhadap masyarakat, yang berfungsi mendorong timbulnya jawaban response. 3. Dijadikan motivasi terhadap masyarakat, yang berfungsi membangkitkan tingkah laku behavior Dalam perencanaan yang partisipatif, masyarakat dianggap sebagai mitra dalam perencanaan yang turut berperan serta secara aktif baik dalam hal penyusunan maupun implementasi rencana, karena walau bagaimanapun masyarakat merupakan stakeholder terbesar dalam penyusunan sebuah produk rencana. Menurut Abe 2005:91, perencanaan partisipatif yang melibatkan masyarakat akan mempunyai dampak penting yaitu: 1. Terhindar dari peluang terjadinya manipulasi. Keterlibatan rakyat akan memperjelas apa yang sebetulnya dikehendaki masyarakat. 2. Memberi nilai tambah pada legitimasi rumusan perencanaan. 3. Meningkatkan kesadaran dan keterampilan politik masyarakat. Dalam perencanaan partisipatif ada tahapan-tahapan yang harus dilalui, sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Melakukan identifikasi peserta. Maksud dasar tahap ini adalah adanya pengenalan yang lebih seksama terhadap mereka yang ingin melibatkan dalam proses perencanaan. 2. Melakukan identifikasi persoalan-persoalan dan masa depan yang akan dicapai. 3. Melakukan analisis kritis secara bersama, apa yang menjadi permasalahan. 4. Melakukan analisis tujuan. Dalam proses ini dilakukan penggalian mengenai apa sebetulnya yang hendak dituju. 5. Memilih tujuan. Memilih tujuan mengandung maksud menetapkan apa yang paling mungkin dilakukan, dengan mempertimbangkan sumber daya. 6. Menganalisis kekuatan dan kelemahan. 7. Melakukan perumusan hasil-hasil dalam sebuah matrik program. 8. Menyiapkan organisasi kerja. I.5.5 Desa I.5.5.1 Pengertian Desa

Dokumen yang terkait

Peran Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Mewujudkan Good Governance"(Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif di Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal)

27 139 108

Peran Serta Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Malaria Di Desa Gunung Manaon Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal

4 111 89

Partisipasi Masyarakat Desa Terhadap Pembangunan Prasarana Transportasi Darat (Studi Deskriptif: Pada Desa Hutatinggi, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara)

2 58 96

Tingkat Kesiapan Masyarakat Desa Penyangga Terhadap Pra Penetapan Dan Pengelolaan Sistem Zonasi Di Taman Nasional Batang Gadis (Studi Di Desa Batahan, Sibanggor Julu Dan Sopotinjak Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara)

0 43 128

Persepsi Masyarakat dan Prospek Pembangunan Hutan Wisata Lumban Julu (Studi Kasus di Desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara)

10 70 78

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI DESA IPARBONDAR KECAMATAN PANYABUNGAN KOTA KABUPATEN MANDAILING NATAL.

0 2 22

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara).

0 0 42

Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara).

0 1 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian - Peran Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Mewujudkan Good Governance"(Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif di Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal)

0 0 27

Peran Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Mewujudkan Good Governance"(Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif di Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal)

1 1 10