Tindakan dan Observasi Desain Penelitian

48 secara fleksibel dan terbuka. Observasi harus selalu direncanakan dengan teliti dan dilakukan dengan cermat sehingga ada dasar dokumentasi yang dapat dipercaya untuk melakukan refleksi berikutnya. Asrori, dkk. 2009:63. Obsevasi ini dilakukan juga untuk mengetahui perubahan sikap siswa dalam pembelajaran. Perubahan sikap ini apakah adanya peningkatan motivasi dan perhatian siswa dalam belajar atau tidak.

3. Refleksi

Refleksi adalah mengingat, merenungkan, mencermati, dan menganalisis kembali suatu kegiatan atau tindakan yang telah dilakukan sebagaimana yang telah dicatat dalam observasi. Asrori, dkk. 2009:64. Pada penelitian ini kegiatan reflekasi dilakukan pada tiga tahap yaitu, 1 tahap penemuan masalah, 2 tahap merancang tindakan, dan 3 tahap pelaksanaan.

E. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Sugiyono, 2006:308. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi dan tes. Data ini bersumber dari interaksi peneliti dengan siswa kelas I SDN Ngluwar 2. 1. Observasi Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi peneliti. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi interaksi belajar-mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok Wijaya 49 Kusumah 2010:66. Guru menggunakan metode SAS dalam pembelajaran membaca dan menulis kelas 1 yang telah ditentukan peneliti sesuai dengan tema kelas 1 semester 2. Peneliti menggunakan panduan observasi untuk mendapatkan data peningkatan kemampuan membaca dan menulis siswa. Penggunaan teknik observasi dalam penelitian ini sebagai teknik pengumpulan data primer karena dengan observasi, peneliti bisa mengetahui gejala yang terjadi selama pengamatan sebagai data penelitian. 2. Tes Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Tes ialah seperangkat rangsangan stimuli yang di berikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban- jawaban yang dijadikan penetapan skor angka Wijaya Kusumah 2010:78. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan tes digunakan sebagai penguat bahwa kemampuan membaca dan menulis siswa telah mengalami peningkatan yang ditunjukkan dari hasil tes siswa. Yang dimaksud disini yaitu tes untuk membaca dan menulis dari anak berupa hasil membaca dan menulis permulaan. 3. Dokumen Dokumen merupakan sumber informasi yang bukan manusia non human resoursec. Nasutioan Djam’an Satori dan Komariah, 2009 : 146 menyebutkan bahwa’’ ….ada pula sumber non manusi, non human resoursec, diantaranya dokumen, foto, dan bahan statistic.’’secara harfiah dokumen dapat diartikan sebagai catatan kejadian yang sudah lampau.

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SDS PERINTIS 2 PEMATANGSAWA MELALUI METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK)

0 6 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTURAL Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Siswa Kelas I SD Negeri Singopuran 2 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 15

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Siswa Kelas I SD Negeri Singopuran 2 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTURAL Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Siswa Kelas I SD Negeri Singopuran 2 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (Sas) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Penerapan Metode Struktural Analitik Sintetik (Sas) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD

0 2 13

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Bidang Studi Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD Ne

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Pada Bidang Studi Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD Ne

0 1 15

PENERAPAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN BAGI SISWA KELAS I.

1 1 35

PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SD I PETIR KABUPATEN BANTUL.

0 3 190