46
positif dan signifikan terhadap KesiapanKerja peserta didik kelas XI I yang ditunjukkan dengan nilai R
hitung
sebesar 0,624 dan nilai F
hitung
sebesar 33,123 F
tabel
3,090, koefisien determinan sebesar 0,389 yang artinya sebesar 38,90 kedua variabel ini secara bersama-sama
mempengaruhi Kesiapan Kerja. persamaan garis regersi Y = 0,279X
1
+ 0,365X
2
+ 27,142. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Emi Prabawati Dwi Sulistyarini adalah sama-sama meneliti Pengalaman
Praktik Kerja I ndustri dan Kesiapan Kerja, sedangkan yang membedakan adalah variabel bebas lain yaitu Motivasi Memasuki Dunia Kerja dan
tempat penelitian.
C. Kerangka Berfikir
1. Hubungan kemandirian belajar dengan kesiapan kerja
Pembelajaran yang berpusat pada guru teaching centered serta
pembelajaran dimana siswa hanya duduk tenang dan mendengar informasi dari guru akan membuat siswa menjadi kurang berkembang
dan akan cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Hal ini akan berdampak pada kurangnya kemandirian belajar siswa, sehingga perlu
adanya perubahan paradigma yang dapat merubah sistem pembelajaran teaching centered menjadi sistem pembelajaran yang lebih
memberdayakan siswa student centered, sehingga akam membuat
siswa dapat belajar secara mandiri. Dalam kegiatan pembelajaran, kemandirian sangat penting karena
kemandirian merupakan sikap pribadi yang sangat diperlukan oleh setiap individu. Dengan kemandirian siswa akan cenderung belajar
47
dengan lebih baik, mampu memantau, mengevaluasi, mengatur belajarnya secara efektif, akan
mampu mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri dalam berfikir dan bertindak serta tidak akan
tergantung pada orang lain. Siswa yang mempunyai kemandirian belajar mampu menganalisis permasalahan yang kompleks, mampu bekerja
secara individu maupun bekerja secara berkelompok, dan berani mengemukakan gagasan.
Dalam dunia industri hal tersebut diutamakan selain harus memiliki pengetahuan dan keterampilan. Didunia industri pekerja diharapkan
mampu menganalisis masalah yang terjadi, mampu bekerja secara individu maupun bekerja secara kelompok. Siswa SMK yang
dipersiapkan untuk langsung bekerja diharapkan mempunyai kemandirian belajar. karena dengan siswa memiliki kemandirian belajar,
akan mendorong siswa untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah dengan pengetahuan yang dimiliki. Dengan
demikian di duga jika siswa mempunyai kemandirian belajar yang kuat maka kusiapan kerja siswa juga semakin siap.
2. Hubugan pengalaman praktik kerja industri dengan kesiapan kerja
Pengalaman praktik kerja industri adalah pengetahuan atau keterampilan yang diketahui dan dikuasiai oleh peserta didik setalah
mengikuti prektik kerja industri prakerin didunia industri selama jangka waktu tertentu. Prektik kerja industri bermanfaat bagi peserta didik
untuk memperoleh penagalaman didunia kerja dan menimbulkan rasa percaya diri bagi peserta didik.
48
Setelah mengikuti praktik kerja industri peserta didik diharapkan dapat memantapkan hasil belajar, membentuk sikap serta menghayati
dan mengenali lingkungan kerja didunia industri yang tidak diajarjan disekolah. Dan setelah mengikuti praktik kerja industri peserta
dikatakan berpengalaman apabila telah memiliki tingkat penguasaan, pengetahuan dan keterampilan yang relevan dan memadahi sesuai
dengan bidang keahliannya. Pengalaman praktik kerja industri akan mempengaruhi peserta didik
untuk dapat membuat pertimbangan yang logis, mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja secara individu maupun
bekerja secara kelompok, maupun mengendalikan diri, memiliki sikap kristis, mempunyai keberanian untuk menerima tanggung jawab secara
individu, mempunyai keamampuan beradaptasi dengan lingkungan perkembangan teknologi, dan mempunyai ambisi untuk maju serta
berusaha mengikuti perkembangan bidang keahlian. Didalam dunia industri hal-hal tersebut diharuskan dimiliki oleh setiap pekerja atau
karyawan. Oleh sebab itu dengan diadakannya praktik kerja industri diharapkan siswa dapat memiliki sifat-sifat tersebut didalam dirinya.
Sehingga di duga ada hubungan antara pengalaman praktik kerja industri dengan kesiapan kerja.
3. Hubungan kemandirian belajar dan pengalaman praktik kerja industri
dengan kesiapan kerja Kesiapan kerja adalah keseluruhan kondisi suatu individu yang
meliputi kematangan fisik, mental, pengalaman, pengetahuan, dan
49
keterampian serta adanya kemauan dan kemampuan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan kegiatan dengan baik. Kesiapan kerja harus dimiliki oleh setiap siswa SMK, karena setelah lulus dari bangku
sekolah diharapkan dapat memiliki kompetensi keahlian sesuai dengan bidangnya.
Kemandirian belajar adalah salah satu yang harus dimiliki dari dalam diri pekerja sebagai motivasi memasuki dunia kerja. Dengan
kemandirian siswa akan cenderung belajar dengan lebih baik, mempu memantau, mengevaluasi, mengatur belajarnya secara efektif, akan
mampu mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri dalam berfikir dan bertindak serta tidak akan tergantung pada orang lain. Siswa yang
mempunyai kemandirian belajar mampu menganalisisi permasalahan yang kompleks, mampu bekerja secara individu maupun bekerja secara
berkelompok, dan berani mengemukakan gagasan. Kemandirian belajar dan pengalaman prektik kerja industri akan
membuat siswa dapat berfikir logis mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja secara individu maupun bekerja secara
kelompok, maupun mengendalikan diri, memiliki sikap kristis, mempunyai keberanian untuk menerima tanggung jawab secara
individu, mempunyai keamampuan beradaptasi dengan lingkungan perlembangan teknologi, dan mempunyai ambisi untuk maju sert a
berusaha mengikuti perkembangan bidang keahlian. Sehingga di duga ada hubungan antara kemandirian belajar dan pengalaman praktik kerja
industri dengan kesiapan kerja.
50
D. Hipotesis