Makna Kata MAKNA BAHASA ALAY

31

4.2.2 Makna Kata

Tampilan singkatan dibaca kata yang dihadirkan dalam bahasa Alay bertujuan untuk mengaburkan makna kata sebagai usaha agar di luar kelompok kaum remaja tidak mengerti. Dalam bahasa Alay yang ditampilkan, sebagian besar kata-kata yang disingkat merupakan dari bahasa Alay. Menurut Caher dan Agustina 1995:87 bahwa bahasa Alay adalah ragam bahasa yang tidak resmi dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk berkomunikasi intern sebagai usaha orang di luar kelompoknya tidak mengerti, berupa kosakata yang serba baru dan berubah- rubah. Kata-kata Alay yang ditampilkan dalam bahasa Alay berasal dari kata-kata biasa, kemudian disingkat dan dibaca kata sehingga mempunyai makna tertentu, seperti kata jomblo yang berarti lajang. Di balik tampilan kata dalam bahasa Alay pada dasarnya mempunyai makna tertentu yang hanya dipahami oleh kelompok tertentu saja. Misalnya tampilan yup memiliki makna yang tersembunyi dari bentuk tampilannya. Dalam bahasa Alay yup berarti setuju, duane yang berarti dua, samsek yang berarti sama sekali, kamren yang berarti kemaren, sepia yang berarti pacar rahasia, dan jek adalah panggilan untuk teman laki-laki. Kata-kata tersebut ditampilkan sedemikian rupa dengan harapan di luar kelompok kaum remaja tidak memahami makna tampilan tersebut. Selain itu, doi mempunyai makna tertentu yang hanya diketahui oleh kelompok kaum remaja. Dalam bahasa Alay doi berarti pacar. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI pacar merupakan teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih. Buluk merupakan bahasa Alay yang berarti kusam, doski dalam bahasa Alay yang berarti dia, sohib yang berarti sahabat karib. Jreng merupakan bahasa Alay yang berarti masih baru, ngemeng yang berarti ngomong, dan gebetan juga bahasa Alay yang berarti cowok atau cewek incaran. Nampol juga mempunyai makna tertentu yang hanya dipahami oleh kaum remaja. Dalam bahasa Alay nampol berarti enak sekali atau sesuatu yang pas. Istilah ini gunakan dalam menyatakan yang pas untuk dipakai atau dimakan oleh seseorang. Sedangkan rame dalam bahasa Alay berarti ribut. Istilah ini digunakan untuk orang yang cerewet dan dapat juga digunakan untuk julukan orang yang bisa menghidupkan suasana. Jadi, bahasa Alay Universitas Sumatera Utara 32 pada dasarnya merupakan hasil daya temu kebahasaan, terutama kaum remaja yang menginginkan istilah-istilah asli dan tajam untuk menyebut kembali gagasan, tindakan, dan objek yang sangat mereka gemari. Pembentukan kata-kata Alay berasal dari kosakata dasar bahasa Indoensia yang telah mengalami perubahan makna. Tampilan dari kata-kata dalam chatting melalui hp terbitan juni sampai juli 2014 yang mengalami perubahan makna. Kelinci merupakan binatang pemakan tanaman yang berwarna hijau dan cepat larinya, meloncat lebih cepat kalau ditangkap, berwarna putih. Tetapi dalam bahasa Alay, Kelinci memeliki makna tersendiri yang hanya dipahami oleh kelompok kaum remaja. Kelinci diartikan sebagai kecil. Bahasa Alay kata garing mempunyai makna enggak lucu. Sementara kata tinggi dalam bahasa Alay berarti mabuk karena terlalu banyak minum, sedangkan dalam bahasa indonesia kata tinggi berarti jauh jaraknya dari posisi sebelah bawah, panjang, dan sudah agak jauh ke atas. Kata jebol dalam bahasa Alay berarti hamil, tetapi dalam bahasa Indonesia kata jebol diartikan terangkat dari tempatnya tertanam sampai ke akar-akarnya, rusak parah hingga tidak berfungsi. Ember merupakan bahasa Alay yang memiliki makna tersendiri dan hanya diketahui oleh kelompok kaum remaja, kata ember berarti emang bener. Istilah ember dipergunakan untuk menggambarkan orang yang suka ngibul atau ngawur yang disebut dengan “mulut ember”. Sementara dalam bahasa Indonesia ember adalah tempat air yang terbuat dari plastik maupun seng dan dipakai juga untuk menimba air. Bahasa Alay memiliki ciri khusus seperti singkat, lincah, dan kreatif. Kata-kata yang dipergunakan cenderung pendek, sementara kata yang terlalu panjang akan diperpendek atau dipersingkat yang kemudian dilafalkan seperti halnya kata biasa. Dalam bahasa Alay kata emang bener disingkat menjadi ember, istilah ini digunakan pada saat menyatakan persetujuan, sedangkan dalam bahasa Indonesia untuk menyatakan setuju adalah dengan menyatakan iya. Kata pendekar dapat dikatakan sebagai akronim karena kependekan dari gabungan huruf awal, gabungan suku kata atau gabungan huruf awaldan suku kata, yang ditulis dan dilafalkan seperti halnya kata biasa Sugihastuti, 2000:36. Dalam bahasa Alay istilah pendekar ditujukan kepada seorang laki-laki yang pendek dan kekar. Sementara makna dari kata pendekar itu adalah orang yang pandai bersilat dan pandai bermain pedang dan menguasai jurus-jurus dalam dunia persilatan. Universitas Sumatera Utara 33

4.2.3 Makna Singkatan dan Akronim