bebas. 2
Penghasilan dari usaha dan kegiatan. 3
Penghasilan dari modal, yang berupa harta bergerak maupun harta tak bergerak.
4 Penghasilan lain-lain, seperti hadiah, pembebasan hutang,
keuntungan selisih kurs, selisih lebih karena penilaian kembali aktiva tetap.
b. Pekerjaan Bebas
Pekerjaan bebas berdasarkan ketentuan umum dan tata cara perpajakan Undang-undang No. 28 tahun 2007 adalah pekerjaan
yang dilakukan oleh orang pribadi yang mempunyai keahlian khusus sebagai usaha untuk memperoleh penghasilan yang tidak
terikat oleh suatu hubungan kerja.
D. Sikap Manusia
Menurut LaPierre sebagaimana dikutip oleh Azwar 1995: 5, sikap didefinisikan sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan
antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli sosial
yang telah terkondisikan. Menurut Berkowitz sebagaimana dikutip oleh Azwar 1995: 5, sikap seseorang terhadap suatu obyek adalah
perasaan mendukung atau memihak favorable maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak unfavorable pada obyek tersebut.
Menurut Rosenberg dan Hovland sebagaimana dikutip oleh Azwar
1995: 7, sikap seseorang terhadap suatu obyek selalu berperanan sebagai perantara antara responsnya dan obyek yang bersangkutan.
Respon diklasifikasikan dalam tiga macam, yaitu respons kognitif respons perseptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini,
respons afektif respons syarat simpatetik dan pernyataan afeksi, serta respons perilaku atau konatif respons berupa tindakan dan pernyataan
mengenai perilaku. Sikap seseorang sudah dapat terlihat dengan melihat salah satu diantara ketiga bentuk respons tersebut, tetapi
deskripsi lengkap mengenai sikap individu harus diperoleh dengan melihat ketiga macam respons tersebut secara lengkap.
STIMULI individu, situasi, isyu sosial,
kelompok sosial, dan objek sikap lainnya
Respons syaraf simpatetik
Pernyataan lisan tentang afek
Respons perseptual
Pernyataan lisan tentang keyakinan
AFEK
KOGNISI
Tindakan yang tampak
Pernyataan lisan mengenai perilaku
PERILAKU SIKAP
Gambar 2.1 Konsepsi Skematik Mengenai Sikap
Azwar, 1995: 8
E. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Menurut Gibson 1989 persepsi adalah proses kognitif yang dipergunakan oleh individu untuk menafsirkan dan memahami
dunia sekitarnya terhadap obyek. Gibson juga menjelaskan bahwa persepsi merupakan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh
individu. Oleh karena itu, setiap individu memberikan arti kepada stimulus secara berbeda meskipun obyeknya sama. Cara individu
melihat situasi seringkali lebih penting daripada situasi itu sendiri Panjaitan, 2013.
Menurut Walgito 1993 persepsi seseorang merupakan proses aktif yang memegang peranan, bukan hanya stimulus yang
mengenainya tetapi juga individu sebagai satu kesatuan dengan pengalaman-pengalamannya, motivasi serta sikapnya yang relevan
dalam menanggapi stimulus. Individu dalam hubungannya dengan dunia luar selalu melakukan pengamatan untuk dapat mengartikan
rangsangan yang diterima dan alat indera dipergunakan sebagai penghubung antara individu dengan dunia luar. Agar proses
pengamatan itu terjadi, maka diperlukan obyek yang diamati alat indera yang cukup baik dan perhatian merupakan langkah pertama
sebagai suatu
persiapan dalam
mengadakan pengamatan
Mahalapie, 2012. Menurut Kotler 1993: 219 persepsi adalah proses bagaimana
seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan- masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang
berarti. Persepsi dapat diartikan sebagai suatu proses kategorisasi dan interpretasi yang bersifat selektif.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 Panjaitan, 2013, yaitu:
a. Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor- faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup
beberapa hal antara lain: 1
Fisiologis Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi
yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha
untuk memberikan
arti terhadap
lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap
orang berbeda-beda
sehingga interpretasi
terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
2 Perhatian
Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik
dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap
obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
3 Minat
Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang
digerakkan untuk mempersepsi.
Perceptual vigilance
merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai
minat. 4
Kebutuhan yang searah Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang
individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
5 Pengalaman dan ingatan
Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-
kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
6 Suasana hati
Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu
yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi merupakan karakteristik dari lingkungan dan obyek-obyek yang terlibat
didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang
seseorang terhadap
dunia sekitarnya
dan mempengaruhi
bagaimana seseorang
merasakannya atau
menerimanya. Sementara
itu faktor
eksternal yang
mempengaruhi persepsi adalah: 1
Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya suatu obyek
maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk
ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
2 Warna dari obyek-obyek
Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak akan lebih dipahami to be perceived dibandingkan dengan yang
sedikit. 3
Keunikan dan kekontrasan stimulus Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang
dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.
4 Intensitas dan kekuatan dari stimulus
Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali
dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
5 Motion atau gerakan
Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan
dibandingkan obyek yang diam.
F. Hasil Penelitian Sebelumnya