Dengan melihat fenomena di atas, dikaitkan dengan efek negatif yang ditimbulkan dari penumpukan perkara dalam dunia perbankan maka sudah
seharunya industri perbankan maupun para usahawan untuk mencari solusi yang tepat, cepat, ekonomis serta efektif untuk memecahkan persoalan tersebut. Hal ini
dilakukan untuk dapat menyelamatkan industri tersebut dari resiko yang mungkin timbul dan juga untuk menjaga perusahaan tersebut untuk tetap eksis untuk
selamanya.
76
Semakin berkembang kehidupan suatu bangsa dan lingkungan kehidupannya, maka semakin banyak dan luas juga kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat bangsa tersebut. Kegiatan yang dilakukan beragam mulai dari kegiatan sosial, politik, perdagangan, dan lain sebagainya. Kegiatan yang
dilakukan tersebut menyangkut hubungan antar individu, dimana dalam pelaksanaannya tentulah tidak terlepas dari adanya kesalahpahaman yang
berakibat menimbulkan sengketa. Sengketa yang terjadi tersebut harus segera di Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sengketa perbankan
adalah sengketa antara nasabah dengan bank yang disebabkan oleh karena tidak terpenuhinya hal-hal yang diperjanjikan antara kedua belah pihak, baik karena
wanprestasi yang dilakukan oleh nasabah ataupun karena tidak terpenuhinya tuntutan finansial nasabah oleh bank. Yang mana sengketa perbankan seharusnya
dan sebaiknya diselesaikan dengan cara yang cepat dan hemat biaya.
B. Arbitrase Sebagai Salah Satu Cara Penyelesaian Sengketa Perbankan di Luar Peradilan
76
http:batubarasuleman.blogspot.com201011prospek-lembaga-arbitrase-dalam.html , artikel, diakses 23 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
ambil jalan keluar penyelesaiannya agar tidak menjadi berlarut-larut dan agar tercapai suatu kepastian hukum atasnya.
Penyelesaian suatu sengketa biasanya diserahkan kepada lembaga peradilan, namun dalam pelaksanaannya banyak kelemahan-kelemahan yang
terdapat di lembaga peradilan dalam proses penyelesaian suatu sengketa, sehingga para pihak yang bersengketa berinisiatif untuk mencari alternatif penyelesaian
sengketa dengan cara lain yang lebih mudah. Jenis penyelesaian sengketa yang populer dan banyak di pilih oleh pihak yang bersengketa adalah penyelesaian
sengketa secara non-litigasi atau di luar pengadilan, yaitu melalui arbitrase. Akan tetapi arbitrase bukanlah satu-satunya jalan untuk menyelesaiakan
sengketa di luar pengadilan. Masih banyak alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan, meskipun tidak sepopuler lembaga arbitrase, misalnya emlalui cara
mediasis maupun konsiliasi dan sebagainya. Baik mediasi maupun konsiliasi adalah sama-sama merupakan suatu upaya menyelesaikan sengketa dengan cara
musyawarah dan mufakat yang diperantarai oleh seorang mediator atau konsiliator. Akan tetapi sifat dari pada penyelesaian sengketa dengan cara mediasi
dan konsiliasi tidaklah merupakan keputusan yang bersifat final tetapi hanya sarana untuk mencari jalan penyelesaian ke arah yang lebih baik tanpa harus
berperkara kepada arah yang lebih jauh lagi.
77
Dewasa ini, lembaga perbankan sebagai lembaga keuangan yang menjadi perantara dalam bidang perdagangan memiliki peranan yang sangat besar.
Hubungan hukum yang terjalin antara Bank dengan nasabah memiliki potensi
77
Ibnu Affan, Peranan Arbitrase dalam Penyelesaian Sengketa Dagang Menurut Undang- Undang Nomor 30 Tahun 1999, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan,
2004. Hlm.25
Universitas Sumatera Utara
yang sangat besar terhadap terjadinya suatu sengketa, baik sengketa yang timbul karena adanya suatu perjanjian antara keduanya ataupun tidak. Sengketa yang
terjadi tersebut dapat menghambat kegiatan yang dilakukan oleh nasabah dan juga kegiatan yang dilakukan oleh lembaga perbankan, sehingga dibutuhkan suatu
bentuk penyelesaian sengketa untuk menyikapi dan menyelesaikan sengketa yang terjadi tersebut.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Penyelesaian Sengketa Alternatif serta Peraturan Bank Indonesia yang isinya
berkaitan dengan Mediasi Perbankan, Arbitrase dan Mediasi banyak di pilih untuk menyelesaikan suatu sengketa perbankan di luar peradilan.
Arbitrase dan mediasi memiliki beberapa keunggulan yang dapat dijadikan acuan dalam menyelesaikan sengketa perbankan. Arbitrase penyelesaian sengketa
melalui arbitrase memiliki kecepatan dan ketepatan dalam proses pemeriksaan sengketa, menghasilkan putusan yang bersifat final and binding, para pihak juga
memiliki kebebasan dalam memilih arbiter, prosesnya yang formal dan fleksibel, dan dikenal prinsip non-publikasi serta confidentiality. Sedangkan mediasi
memiliki beberapa keunggulan, mediasi dapat menyelesaikan sengketa dengan cepat dan murah, memfokuskan pada kepentingan para pihak, memberi
kesempatan para pihak untuk berpartisipasi secara langsung dan cukup berpengaruh dalam proses penyelesaian sengketa dan menghasilkan suatu
kesepakatan yang tidak didapatkan di litigasi.
78
78
http:pustaka.unpad.ac.idarchives32631 , artikel, diakses 25 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
Prosedur penyelesaian sengketa yang dipilih Bank awalnya adalah dengan menyelesaikan sengketa tersebut secara intern bank, bila upaya tersebut tidak
membawa hasil bank akan membawa kasusnya ke lembaga arbitrase sepanjang di dalam klausul bank menetapkan penyelesaian melalui lembaga arbitrase.
Pemilihan arbitrase sebagai cara penyelesaian sengketa perbankan merupakan langkah yang tepat, karena selain keuntungan-keuntungan yang telah disebutkan
sebelumnya, penyelesaian sengketa dengan cara arbitrase ini dapat menjaga nama baik pihak yang berperkara.
Dalam industri perbankan, integritas merupakan modal dasar untuk majunya industri ini. Kenyataan ini apabila dihubungkan dengan kelebihan
berperkara melalui lembaga arbitrase yang dapat menjaga nama baik para pihaknya sangat membantu dunia perbankan.
Kredibilitas atau nama baik bagi industri perbankan merupakan hal yang sangat penting, karena keadaan ini dapat menentukan maju mundurnya usaha
mereka. Dengan kata lain suatu industri perbankan yang sudah tidak mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dengan sendirinya mengakibatkan hancurnya sebuah
perusahaan perbankan. Hal ini dikarenakan industri perbankan yang bermodalkan uang rakyat yang disimpan pada lembaga tersebut dalam berbagai macam
transaksi baik simpanan, tabungan, deposito maupun bentuk-bentuk transaksi lainnya. Oleh karena itu suatu industri perbankan seharusnya dapat menjaga nama
baiknya agar industri ini selamat dan sukses.
79
79
http:batubarasuleman.blogspot.com201011prospek-lembaga-arbitrase-dalam.html , artikel, diakses 25 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa arbitrase merupakan salah satu cara penyelesaian sengketa perbankan di luar peradilan yang efektif untuk di
pilih dan digunakan karena memiliki keuntungan-keuntungan yang dapat menyelamatkan pihak-pihak yang bersengketa dari kesulitan-kesulitan
penyelesaian sengketa melalui pengadilan. Dibandingkan dengan alternatif penyelesaian sengketa lainnya, arbitrase merupakan cara penyelesaian sengketa
diluar pengadilan yang mirip dengan lembaga pengadilan. Karena jika ditinjau dari prosedur, kekuatan putusan, dan keterikatan atas hukum nya, arbitrase sangat
mirip dengan pengadilan, hanya saja pelaksanaannya lebih ringkas, hemat biaya serta tertutup dari umum sehingga arbitrase banyak dipilih oleh pihak-pihak yang
tersangkut kasus perbankan sebagai metode penyelesaian sengketanya.
C. Peran dan Prospek Penegakan Arbitrase di Indonesia