Pembuatan larutan dan penetapan dosis KCN Pembuatan larutan dan penetapan dosis natrium tiosulfat Pembuatan larutan dan penetapan dosis natrium nitrit Pembuatan larutan stok diazepam Pengelompokan hewan uji

4. Subyek uji yang digunakan berupa mencit jantan galur Swiss, umur 2-3 bulan dengan berat badan berkisar antara 20-30 g, diperoleh dari Unit Pengembangan Hewan Penelitian UPHP, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

D. Alat dan Instrumen Penelitian

Peralatan dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Jarum tuberculin preparat peroral yang digunakan untuk pemberian larutan sianida secara per-oral 2. Spuit intraperitoneal 3. Alat-alat gelas pyrex 4. Timbangan elektrik Mettler Toledo Tipe AB 204, Switzerland.

E. Tata Cara Penelitian

1. Pembuatan larutan dan penetapan dosis KCN

Larutan KCNS 0,104 dibuat dengan cara melarutkan 52 mg KCN ditambah aquadest hingga 50 ml. Dosis KCN dipilih berdasarkan dosis letal oral KCNS yang sudah dikonversikan ke dosis letal oral mencit yaitu 26 mgKgBB.

2. Pembuatan larutan dan penetapan dosis natrium tiosulfat

Larutan stok natrium tiosulfat dibuat berdasarkan masing-masing dosis. Dosis IV 22.960 mgKgBB dibuat dengan cara melarutkan 92 mg natrium tiosulfat ditambah aquadest hingga 100 ml. Dosis III 3.279 mgKgBB dibuat dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI melarutkan 65 mg natrium tiosulfat ditambah aquadest hingga 500 ml. Dosis II dibuat dengan mengambil 7.69 ml larutan stok dosis III ditambah aquadest hingga 50 ml pengenceran dari dosis III karena dosis II terlalu kecil. Dan untuk dosis I dibuat dengan mengambil 3.35 ml larutan stok dosis II ditambah aquadest hingga 25 ml pengenceran dari dosis II karena dosis I amat kecil.

3. Pembuatan larutan dan penetapan dosis natrium nitrit

Larutan natrium nitrit 0,112 dibuat dengan cara melarutkan 125 mg natrium nitrit ditambah aquadest hingga 50 ml. Dosis natrium nitrit dipilih berdasarkan penelitian sebelumnya yang merupakan dosis efektif untuk keracunan sianida pada mencit. Dosis yang digunakan sebesar 62.46 mgKgBB.

4. Pembuatan larutan stok diazepam

Larutan diazepam 0.001 bv dibuat dengan cara melarutkan 5 mgml diazepam ditambah aquadest hingga 50 ml. Dosis diazepam dipilih berdasarkan jurnal yang diperoleh dengan judul KCC2-deficient mice show reduce sensivity diazepam, but normal alkohol-induced motor impairment, gaboxadol-induced sedation, and neurosteroid induced-hypnosis yaitu sebesar 2 mgKgBB.

5. Pengelompokan hewan uji

Hewan uji sebanyak 42 ekor dikelompokan secara acak menjadi 7 kelompok, yaitu : a. Kelompok I diberi pelarut yang digunakan yaitu aquadest 25 mgKg BB p.o. untuk memastikan kondisi awal kelompok II-VII baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Kelompok II diberi larutan KCN dosis 26 mgKg BB p.o. untuk memastikan efek racun yang diharapkan bisa terjadi. c. Kelompok III diberi natrium tiosulfat dosis 22.96 mgKg BB, natrium nitrit dosis 62.46 mgKg BB dan diazepam dosis 2 mgKg BB diberikan secara i.p. untuk memastikan bahwa efek yang tidak diharapkan tidak terjadi. d. Kelompok IV diberi larutan KCN dosis 26 mgKg BB dan secara cepat diberi antidotumnya natrium nitrit dosis 62.46 mgKg BB, natrium tiosulfat dosis 0.067 mgKg BB dan diazepam dosis 2 mgKg BB. e. Kelompok V diberi larutan KCN 26 mgKg BB dan secara cepat diberi antidotumnya natrium nitrit dosis 62.46 mgKg BB, natrium tiosulfat dosis 0.486 mgKg BB dan diazepam dosis 2 mgKg BB. f. Kelompok VI diberi larutan KCN 26 mgKg BB dan secara cepat diberi antidotumnya natrium nitrit dosis 62.46 mgKg BB, natrium tiosulfat dosis 3.279 mgKg BB dan diazepam dosis 2 mgKg BB. g. Kelompok VII diberi larutan KCN 26 mgKg BB dan secara cepat diberi antidotumnya natrium nitrit dosis 62.46 mgKg BB, natrium tiosulfat dosis 22.96 mgKg BB dan diazepam dosis 2 mgKg BB.

6. Penanganan hewan uji