minat  beli  konsumen  terhadap  produk  yang  ditawarkan,  apa  lagi  dalam menghadapi konsumen yang  mudah terpengaruh rayuan penjual dan juga
iklan  yang  terutama  dari  segi  visual,  boros,  serta  impulsif.  Jika perusahaan  tidak  mengombinasikan  keunikan  produk  dan  cara
mengomunikasikanya  dengan  baik  maka  rayuan  penjual  dan  iklan perusahaan  lain  bisa  mencuri  perhatian  konsumen  perusahaan.  Perilaku
yang  boros  bisa  saja  membuat  konsumen  lupa  untuk  menyisihkan uangnya  demi  membeli  produk  perusahaan  akibat  dari  gagalnya
perusahaan  dalam  menyampaikan  manfaat  produk,  sehingga  produk perusahaan  tidak  masuk  dalam  pertimbangan  konsumen  dalam
membelanjakan uang sakunya. Seperti  yang  dikemukakan  oleh  Kotler  dan  Armstrong  2016:78
mengenai bauran pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi adalah  keempat  hal  yang  terus  menerus  digunakan  perusahaan  dalam
strategi  pemasaran.  Hal  ini  yang  menjadi  penyebab  perusahaan  berhasil memasarkan  produknya  karena  memberikan  manfaat  yang  tepat,  harga
yang layak, tempat yang terjangkau dan juga promosi yang efektif.
2. Uji t Uji Parsial
Persepsi konsumen pada produk bepengaruh secara parsial terhadap minat beli karena t
hitung
t
tabel
4.302  1.661. Hasil uji parsial variabel harga  juga  menunjukkan  hal  yang  sama  karena    t
hitung
t
tabel
2.442 1.661.  Persepsi  konsumen  pada  promosi  penjualan  tidak  berpengaruh
secara  parsial  terhadap  minat  beli  karena  t
hitung
t
tabel
0.303    1.661. Sedangkan hasil uji parsial variabel pemasaran langsung dan digital juga
menunjukkan tidak adanya pengaruh karena t
hitung
t
tabel
1.135  1.661. Kemungkinan  penyebab  terjadinya  hal  ini  adalah  produk  dan  harga
merupakan  dua  unsur  utama  yang  tidak  akan  pernah  dilewatkan  oleh konsumen  dalam  pada  saat  menentukan  produk  mana  yang  ingin  dibeli.
Ketika  seseorang  ingin  membeli  sebuah  produk,  pertimbangan  yang sangat  umum  dan  jarang  sekali  dilewatkan  adalah  apa  manfaat  dari
produk tersebut dan berapa jumlah uang  yang harus dibayarkan, bahkan bagi  orang  yang boros sekali pun seperti  karakteristik konsumen remaja
yang  sudah  dijelaskan  di  bagian  pembahasan  uji  simultan.  Sementara promosi penjualan dan pemasaran langsung dan digital bukan merupakan
unsur  utama  yang  harus  selalu  dipertimbangkan  konsumen  ketika  ingin membeli  suatu  produk,  walaupun  memang  karakteristik  konsumen
remaja  adalah  mudah  terpengaruh  dengan  iklan  terutama  dalam  bentuk visual  seperti  iklan  pada
handphone
,  media  sosial,  televisi,  dan  lainnya. Promosi  dan  pengiklanan  sebaik  apa  pun  tidak  akan  mempengaruhi
konsumen untuk membeli produk perusahaan karena petimbangan utama konsumen dalam minat beli adalah produk dan harga.
3. Uji U Uji Beda
Tidak  ada  perbedaan  persepsi  konsumen  dilihat  dari  usia,  jenis kelamin,  dan  uang  saku  pada  produk,  harga,  promosi  penjualan,  serta
pemasaran  langsung  dan  digital.  Hal  ini  terbukti  secara  statistik  dimana seluruh  uji  beda  yang  dilakukan  mendapatkan  hasil  Z
hitung
-Z
tabel
atau sig.  0.05.
Kemungkinan  penyebab  dari  adanya  hal  ini  adalah  pasar
distro
merupakan
niche  market
.  Menurut  Kotler  dan  Armstrong  2016:562
niche  market
adalah  segmen  kecil  yang  dijadikan  target  pasar  oleh perusahaan  karena  memiliki  kebutuhan  khusus  yang  lebih  spesifik
dibandingkan segmen lainnya. Kebutuhan khusus tersebut muncul karena tidak  banyak  perusahaan  yang  menawarkan  produk  yang  mereka
butuhkan,  sehingga  perusahaan  yang  fokus  pada
niche  market
akan terhindar  dari  persaingan-persaingan  perusahaan  lainnya.
Niche  market
memiiki  tingkat  antusias  yang  tinggi  terhadap  produk  khusus  yang mereka butuhkan. Akibatnya
niche market
diibaratkan sebagai ikan besar di dalam kolam yang kecil, bukan ikan kecil di dalam kolam yang besar.
Beberapa  contoh
niche  market
di  Indonesia  adalah  pengguna  rokok elektrik,  penikmat  genre  musik
jazz,  dan  konsumen
distro
atau  yang biasa disebut  dengan istilah
„anak distro‟. Istilah „anak distro‟ diberikan kepada seseorang karena gaya berpakaian
distro
bukan merupakan  gaya berpakaian yang umum dan ketika seseorang tersebut berpakaian dengan
gaya
distro
maka ia akan berstatus sebagai „anak distro‟. Dapat dikatakan
bahwa  konsumen
distro
masuk  ke  dalam  kelompok
niche  market
. Sehingga  ada  kemungkinan  para  konsumen  Nimco  Royal  Store  yang
merupakan
niche  market
memiliki  kesamaan  persepsi  terhadap  produk, harga,  promosi  penjualan,  serta  pemasaran  langsung  dan  digital
perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahu ada tidaknya pengaruh persepsi  konsumen  pada  produk,  harga,  promosi  penjualan,  serta  pemasaran
langsung  dan  digital  terhadap  minat  beli  secara  simultan  dan  parsial.  Selain itu  juga  untuk  mengetahui  ada  tidaknya  perbedaan  persepsi  konsumen  pada
produk,  harga,  promosi  penjualan,  serta  pemasaran  langsung  dan  digital terhadap minat  beli. Setelah dilakukan pengujian, ditemukan hasil penelitian
sebagai berikut: 1.
Persepsi  konsumen  pada  produk,  harga,  promosi  penjualan,  serta pemasaran  langsung  dan  digital  berpengaruh  secara  simultan    terhadap
minat beli. 2.
Persepsi  konsumen  pada  produk  dan  harga  berpengaruh  secara  parsial terhadap minat beli.
3. Persepsi konsumen pada promosi penjualan dan pemasaran langsung dan
digital tidak berpengaruh secara parsial terhadap minat beli. 4.
Tidak ada perbedaan persepsi konsumen dilihat dari usia, jenis kelamin, dan uang saku pada produk.
5. Tidak ada perbedaan persepsi konsumen dilihat dari usia, jenis kelamin,
dan uang saku pada harga. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI