Pengaruh kualitas produk dan promosi penjualan Ramayana Department Store terhadap minat beli konsumen. Studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
i
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI PENJUALAN RAMAYANADEPARTMENT STORETERHADAP MINAT BELI
KONSUMEN
Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Wimpi Diah Saputri NIM: 132214222
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2017
(2)
SKRIPSI
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI PENJUALAN ,
RAMAYANA
DEPARTMENT STORE
TERHADAP MINAT BELlKONSUMEN
Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
PembimbingII
Tanggal12Juni2017
(3)
SKRIPSI
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI PENJUALAN
-Rf\MAYANADEPARTMENTSTORETERHADAPMINATBELI KONSUMEN
Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Dipersiapkan dan Ditulis oleh :
Jabatan Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota
(4)
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Learn from yesterdayy, live today, hopefully for tomorrow. The important thing is not to stop questioning”
~Albert einstein~
“Serahkan segalanya pada Tuhan, dan Dia akan memberikan jalan padamu. Yakinlah bahwa semua akan indah pada waktu-Nya.
Dia akan menunjukkan jalan selangkah demi selangkah menuju kebaikanmu” ~Merry Riana~
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
IBU, yang telah berjuang demi pendidikan saya. Dan telah memberikan cinta dan kasih sayang yang melimpah.
(5)
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN PROGRAMSTUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judu1:
PENGARUH KUALlTAS PRODUK DAN PROMOSI PENJUALAN
RAMAYANA DEPARTMENT STORE TERHADAP MINAT BELl KONSUMEN Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbo1 yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pikiran penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan tidak terdapat bagian atau kese1uruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang diambil dari tulisan orang lainn tanpa memberikan pengakuan pada penu1is aslinya.
Yogyakarta, 31 Juli 2017 Yang menyatakan,
Wimpi Diah Saputri NIM: 132214222
(6)
ILMIAH UNTUJ KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Wimpi Diah Saputri
NIM : 132214222
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang beIjudul:
PENGARUH KUALlTAS PRODUK DAN PROMOSI PENJUALAN
RAMAYANA DEPARTMENT STORE TERHADAP MINAT BELl KONSUMEN Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta, Pada tanggal 31 Juli 2017
セ
Wimpi Diah Saputri
(7)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI PENJUALAN RAMAYANA DEPARTMENT STORE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN. Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma”. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan, bimbingan dan berbagai pihak skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini, penulis secara khusus menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen. 3. Bapak Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A selaku dosen pembimbing I yang sudah membimbing dan mengajari penulis dalam penulisan skripsi, terimaksih selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis, selalu mendengarkan keluh kesah dan memberikan solusi yang terbaik.
4. Bapak Drs. L. Bambang Harnoto, M.Si selaku dosen pembimbing II yang selalu sabar membimbing dan mengajari penulis, terimakasih atas semua dukungan yang telah diberikan kepada penulis selama membuat skripsi.
5. Ibu, terimakasih atas segalanya, atas cinta dan kasih sayang, terimakasih atas doa yang tidak pernah berhenti, selalu memberikan motivasi dan nasehat yang terbaik untuk penulis.
(8)
se1alu dipanjatkan dan dukungan yang selalu diberikan.
7. Keluarga "Cucurut Gengges" Arif,Ais,Tewe,DTR Wulan,Yunita,Nisa dan Rafika terimakasih te1ah menjadi ke1uarga di tempat perantauan ini, terimakasih atas segala dukungan, motivasi dan doa yang selalu diberikan, terimakasih selalu setia dan sabar mendengarkan keluh kesah penulis se1ama membuat skripsi. Terimakasih sudah menjadi keluarga yang selalu ada dalam suka dan duka.
8. Keluarga "Rumpi Manjah" Widha, Noni, Nina dan Edwina terimakasih selalu memberikan dukungan dan motivasi, terimakasih sudah menjadi sahabat yang selalu ada. Semoga perternanan ini akan selalu teriaga hingga nanti.
9. Keluarga "CMIIW" Seno, Nanda, Bayu, Andri, Fritz dan Nyornan telah menjadi ternan sejak semester 1hingga semester tua.
10. Lisa, terimakasih telah menjadi ternan satu kamar penulis yang baik yang selalu menernani dalam membuat skripsi dan menemani segala aktivitas penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sernpuma karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyernpumakan tulisan ini.
Yogyakarta, 31 Juli 2017 Penulis
Wimpi Diah Saputri NIM: 132214222
(9)
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR ISI... ix
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR GAMBAR... xiv
DAFTAR LAMPIRAN... xvi
ABSTRAK... xvii
ABSTRACT... xviii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah... 6
C. Pembatasan Masalah... 7
D. Tujuan Penelitian... 7
E. Manfaat penelitian... 8
(10)
x
A. Landasan Teori... 9
1. Konsep Pemasaran... 9
2. Promosi Penjualan... 11
3. Kualitas Produk... 13
4. Perilaku Konsumen... 16
5. Minat Beli Konsumen... 22
B. Penelitian terdahulu... 24
C. Kerangka Konseptual Penelitian... 27
D. Hipotesis... 28
BAB III METODE PENELITIAN... 31
A. Jenis Penelitian... 31
B. Subjek dan Objek Penelitian... 31
C. Waktu dan Lokasi Penelitian... 32
D. Variabel Penelitian... 32
E. Definisi Operasional... 33
1. Kualitas Produk... 34
2. Promosi Penjualan... 35
3. Minat Beli... 35
F. Populasi dan Sampel... 36
G. Teknik pengambilan Sampel... 37
(11)
xi
I. Teknik Pengumpulan Data... 38
J. Teknik Pengujian Instrumental... 38
K. Teknik Analisis Data... 40
1. Analisis Statistika Deskriptif... 40
2. Uji Asumsi Klasik... 40
3. Analisis Linear Berganda... 43
4. Uji F... 43
5. Uji t... 45
L. Koefisien Determinasi... 46
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 48
A. Sejarah Perusahaan... 48
B. Visi dan Misi Perusahaan... 50
C. Struktur Organisasi Perusahaaan... 51
D. Tata Kelola Perusahaan... 52
E. Analisis Manajemen... 55
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 59
A. Profil Responden... 60
B. Analisis Deskriptif... 62
C. Analisis Data... 66
D. Pembahasan... 78
(12)
xii
A. Kesimpulan... 86
B. Saran... 87
C. Keterbatasan... 89
DAFTAR PUSTAKA... 90
(13)
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
Tabel III. 1 Skala Likert... 33
Tabel III. 2 Sifat Hubungan Korelasi Berdasarkan Nilai r... 41
Tabel V. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 60
Tabel V. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 61
Tabel V. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan... 61
Tabel V. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Perbulan... 62
Tabel V. 5 Skala Data Kualitas Produk... 63
Tabel V. 6 Deskripsi Variabel Kualitas Produk... 63
Tabel V. 7 Skala Data Promosi Penjualan... 64
Tabel V.8 Deskripsi Variabel Promosi Penjualan... 64
Tabel V. 9 Skala Data Minat Beli... 65
Tabel V. 10 Deskripsi Variabel Minat Beli... 65
Tabel V. 11 Hasil Uji Validitas... 67
Tabel V. 12 Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Produk... 68
Tabel V. 13 Hasil Uji Reliabilitas Promosi Penjualan... 69
Tabel V. 14 Hasil Uji Reliabilitas Minat Beli... 69
Tabel V. 15 Hasil Uji Normalitas... 71
Tabel V. 16 Hasil Uji Multikornealitas... 72
(14)
xiv
Tabel V. 18 Hasil Uji F... 75 Tabel V. 19 Hasil Uji t... 76 Tabel V.20 Hasil Koefisien Determinasi... 77
(15)
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
II.1 Proses Pengambilan Keputusan... 21
II.2 Tahapan di antara Pengevaluasian Alternatif dan Pengambilan Keputusan 21 IV.1 Simbol RamayanaDepartment Store... 48
IV.2 Struktur Organisasi RamayanaDepartment Store... 51
V.1 Grafik NormalitasScatter-plots... 70
(16)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Total Skor Jawaban Kuesioner... 95 Lampiran 2 Kuesioner... 109 Lampiran 3 Daftar Toko RamayanaDepartment Store...113
(17)
xvii ABSTRAK
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI PENJUALAN RAMAYANADEPARTMENT STORETERHADAP MINAT BELI
KONSUMEN
Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Wimpi Diah Saputri Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh positif kualitas produk terhadap minat beli konsumen, (2) pengaruh positif promosi penjualan terhadap minat beli konsumen, serta (3) pengaruh positif kualitas produk dan promosi penjualan terhadap minat beli konsumen secara simultan di pusat perbelanjaan: Ramayana Department Store. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Data penelitian diperoleh dengan membagikan kuesioner tentang kualitas produk, promosi penjualan dan minat beli konsumen kepada 100 responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Berganda menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistik 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kualitas produk mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli konsumen, (2) promosi penjualan mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli konsumen, dan (3) kualitas produk dan promosi penjualan mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli konsumen secara simultan.
(18)
xviii ABSTRACT
THE INFLUENCE OF QUALITY PRODUCT AND SALE PROMOTION RAMAYANADEPARTMENT STOREON CONSUMERS BUYING
INTENTION
Case Study at Faculty of Economi Sanata Dharma University
Wimpi Diah Saputri Sanata Dharma University
Yogyakarta 2017
The research aims to know (1) the positive influence of quality product on consumers buying intention, (2) the positive influence of sale promotion on consumers buying intention, and (3) the positive influence of quality product and sale promotion simultaneously on consumers buying intention of Ramayana Department Store. The sampling technique used is accidental sampling. Research data were obtained by distributing questionnaire regarding about quality of product, sale promotion and consumers buying intention to 100 respondents. The data analysis technique used in this research is multiple regression analysis using IBM SPSS Statistic 16. This research result show that (1) quality of product positively influence on consumers buying intention, (2) sale promotion positively influence on consumers buying intention, and (3) quality of product and sale promotion simultaneously influence the consumers buying intention.
(19)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pada saat ini dunia usaha sedang berkembang dengan pesat baik dibidang produksi maupun dibidang jasa, termasuk usaha ritel. Awal tahun 1990-an merupakan titik awal perkembangan bisnis ritel di indonesia. Ditandai dengan mulai beroperasinya salah satu perusahaan ritel besar dari Jepang yaitu “SOGO”. Selanjutnya dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 99/1998, yang menghapuskan larangan investor dari luar untuk masuk ke dalam bisnis ritel di Indonesia, perkembangannya menjadi semakin pesat. Namun, melambatnya ekonomi di Indonesia tahun 2015 menyebabkan industri ritel pun terkena imbasnya. Perkembangan industri ini terpantau melambat yang di sebabkan oleh turunnya daya beli masyarakat, indeks kepercayaan konsumen (IKK) serta lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Meskipun keadaan ekonomi di Indonesia melambat di tahun 2015, industri ritel masih diprediksi akan terus berkembang hingga tahun 2017. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor pendukung seperti letak demografi yang dimiliki Indonesia, meningkatnya masyarakat kelas menengah dan perubahan gaya hidup, serta konsep wirausaha yang saat ini sedang berkembang pesat di masyarakat Indonesia yang mana salah satunya berinvestasi pada pengembangan ritel-ritel lokal.
(20)
Pada tahun 1989 Ramayana telah menjadi jaringan ritel, yang terdiri dari 13 gerai dan mempekerjakan sebanyak 2.500 pekerja. Toko yang pertama kali dibangun pada tahun 1978 khusus terutama di garmen dan pakaian di Jalan Sabang. Mereka menamai toko mereka "Ramayana
Fashion Store". Berbagai produk yang dijual menjadi lebih luas untuk mencakup kebutuhan rumah tangga, mainan dan alat tulis. Dengan berkembang baiknya toko, produk baru yang ditambahkan untuk memfokuskan bisnis, yaitu garmen dan pakaian. Pada tahun 1985, fashion pakaian seperti sepatu, tas, aksesoris diperkenalkan. Ramayana juga memperluas area cakupannya. Pada tahun yang sama, outlet toko pertama di luar Jakarta dibuka di Bandung. Hingga akhir tahun 2015 Ramayana memiliki gerai sebanyak 115 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia (www.ramayana.co.id).
Di DIY terdapat beberapa retail store yang merupakan pesaing terberat Ramayana Department Store salah satunya adalah Matahari
Department Store yang terdapat di Galleria Mall, Hartono Mall, Lippo plaza, Malioboro Mall, Jogja City Mall, Jl. Brigjen Katamso No.100 Prawirodirjan, Gondomanan Kota Yogyakarta, dan di Jl. Malioboro, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sementara itu, Ramayana Department Store di DIY hanya terdapat di Jl Malioboro No 124 dan Jl Jenderal Ahmad Yani No 66. Seiring dengan pesatnya laju perkembangan di dunia usaha ritel, maka persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Persaingan di dunia usaha
(21)
tersebut menuntut manajemen perusahaan untuk lebih cermat dalam menentukan strategi pemasaran.
Di dalam perusahaan, strategi merupakan proses yang memegang peranan penting dalam menawarkan barang dan jasa kepada konsumen karena setiap perusahaan mempunyai peluang yang sama dalam memproduksi barang atau jasa. Menurut Philip Kotler (2004:81) strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran. Menurut Tjiptono (2002:6) strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Perusahaan harus secara jelas menetapkan kearah mana aktivitas usahanya dijalankan dan pihak-pihak mana yang menjadi sasaran dari pergerakan kegiatan usahanya. Selain itu, perusahaan juga harus menetapkan pihak-pihak mana yang menjadi sasaran dari penjualan produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Hal ini harus diterapkan oleh semua perusahaan termasuk pada Ramayana
Department Store.
Ramayana Departement Store menerapkan berbagai strategi pemasaran, seperti promosi penjualan yang menjadi penting karena dengan adanya promosi yang menarik dapat menumbuhkan minat konsumen dalam
(22)
melakukan pembelian. Promosi yang dilakukan Ramayana Department Store misalnya harga yang dibandrol bagi produk yang dikeluarkan oleh Ramayana Department Store terjangkau oleh semua kalangan terutama kalangan menengah dan bawah misalnya terdapat paket harga untuk produk tertentu. Lalu ada diskon yang menjadi ciri khas dari strategi pemasaran Ramayana Department Store yaitu pemberian diskon yang besar kepada konsumen untuk beberapa merek produk yang dijual dan pada hari-hari tertentu seperti hari menjelang lebaran dan diskon akhir tahun. Dengan pemberian diskon konsumen akan lebih tertarik untuk berbelanja pada pusat perbelanjaan ini. Selain promosi penjualan, perusahaan harus memperhatikan kualitas produk. Kualitas produk merupakan hal yang penting dalam menarik konsumen karena dengan memiliki kualitas yang tinggi akan membuat konsumen merasa puas dengan produk yang ditawarkan. Kualitas produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dapat membuat konsumen percaya untuk melakukan pembelian pada suatu perusahaan. Menurut Kotler and Amstrong (2008) arti dari kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
Strategi pemasaran yang baik diharapkan dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Beberapa strategi pemasaran yang digunakan oleh Ramayana Department Store bertujuan untuk menarik
(23)
konsumen supaya melakukan pembelian. Dengan terciptanya minat beli konsumen pada Ramayana Department Store diharapkan dapat meningkatkan penjualan.
Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Schiffman dan Kanuk (2004:25), menjelaskan bahwa pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen. Pengaruh eksternal ini terdiri dari usaha pemasaran dan faktor sosial budaya. Menurut Simamora (2002:131) minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut. Menurut Sridhar Samu (dalam Navarone Okki, 2003:114) salah satu indikator bahwa suatu produk sukses atau tidak di pasar adalah seberapa jauh tumbuhnya minat beli konsumen terhadap produk tersebut.
Tingginya persaingan antar perusahaan ritel dalam menarik konsumen menuntut para perusahaan ritel harus mampu membuat para konsumen dan pengunjung tertarik untuk datang dan berlama-lama berada di toko sehingga timbul minat yang kuat untuk berbelanja. Namun pada tahun 2015 perusahaan mengalami penurunan pendapatan meskipun tetap berhasil meraih keuntungan dengan total penjualan tetap sebesarRp 7.786,2 milyar, dibanding dengan Rp 7.941,7 milyar pada 2014. Penjualan barang
(24)
sendiri pada 2015 sebesar Rp 4.788 milyar, turun dari Rp 5.131,4 milyar. (www.ramayana.co.id)
Beberapa hal yang menarik untuk diteliti karena Ramayana
Department Store sudah menerapkan berbagai macam strategi tetapi mengalami penurunan dalam penjualan barang sehingga berdampak pada turunnya pendapatan perusahaan. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI PENJUALAN RAMAYANA
DEPARTMENT STORETERHADAP MINAT BELI KONSUMEN, Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah kualitas produk berpengaruh positif pada minat beli konsumen RamayanaDepartment Store?
2. Apakah promosi penjualan berpengaruh positif pada minat beli konsumen RamayanaDepartment Store?
3. Apakah kualitas produk dan promosi penjualan berpengaruh positif pada minat beli konsumen Ramayana Department Store secara simultan?
(25)
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Subyek penelitian dibatasi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma di Yogyakarta yang merupakan konsumen yang belum pernah melakukan pembelian Ramayana
Department StoreYogyakarta.
2. Obyek penelitian adalah kualitas produk, promosi penjualan dan minat beli konsumen Ramayana Department Store
Yogyakarta.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh positif kualitas produk pada minat beli konsumen RamayanaDepartment Store.
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh positif promosi penjualan pada minat beli konsumen RamayanaDepartment Store.
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh positif kualitas produk dan promosi penjualan pada minat beli konsumen Ramayana
(26)
E. Manfaat penelitian 1. Bagi peneliti
Dapat mengetahui apakah kualitas produk dan promosi penjualan berpengaruh terhadap minat beli Ramayana Department Storesecara parsial maupun simultan. Dan dapat mengetahui strategi apa yang seharusnya digunakan oleh perusahaan ritel seperti Ramayana Department Store. Selain itu penelitian ini membantu peneliti dalam menyelesaikan tugas akhir.
2. Bagi Perusahaan
Dapat membantu perusahaan dalam merencanakan strategi yang akan digunakan selanjutnya. Dan memberikan informasi tentang faktor yang dapat mempengaruhi minat beli yang dilakukan oleh konsumen terhadap perusahaan.
3. Bagi Universitas
Dapat memberikan informasi bagi universitas tentang manajemen pemasaran terutama pada strategi pemasaran dan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dibidang pemasaran.
(27)
9 BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori
1. Konsep Pemasaran
Suatu perusahaan diseluruh dunia pada umumnya harus memiliki manajemen yang baik. Istilah manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Manajemen pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2002:14) adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Harper W. Boyd, JR (2000:18) manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari produk, jasa, dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli tentang manajemen pemasaran, peneliti menyimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah suatu proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari produk, jasa,
(28)
dan gagasan untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Perusahaan ritel yang saat ini sangat banyak jumlahnya menimbulkan persaingan yang sangat kompetitif. Hal ini menuntut perusahaan untuk memenangkan kompetisi tersebut di dalam pasar, agar tetap berkelanjutan perusahaan harus jeli melihat peluang yang ada di pasar agar dengan mudah menentukan strategi yang akan diterapkan oleh perusahaan. Strategi pemasaran menurut Philip Kotler (2004:81) adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran. Menurut Tjiptono (2002:6) strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut”. Menurut Gunawan Adisaputro (2010:18) Strategi pemasaran adalah cara yang ditempuh perusahaan untuk merealisasikan misi, tujuan, sasaran yang telah ditentukan dengan cara menjaga dan mengupayakan adanya keserasian antara berbagai tujuan yang ingin dicapai, kemampuan yang dimiliki serta peluang dan ancaman yang dihadapi di pasar produknya. Berdasarkan beberapa pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah suatu cara yang
(29)
digunakan oleh perusahaan untuk merealisasikan tujuan yang telah ditentukan dengan mengembangkan keunggulan produk untuk bersaing dan bertujuan untuk menarik konsumen.
2. Promosi Penjualan
Di dalam perusahaaan, strategi pemasaran sangat penting untuk dalam mencapai tujuan utama perusahaan. Salah satu strategi pemasaran yaitu menggunakan promosi penjualan. Menurut Kotler & Armstrong (2001:173) promosi artinya aktivitas mengkomunikasikan keunggulan produk serta membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Promosi yang tepat akan meningkatkan minat beli konsumen (Swastha, 2011). Promosi penjualan terdiri dari insentif jangka pendek untuk mendorong pembelanjaan atau penjualan produk atau jasa. Promosi penjualan menekankan alasan mengapa kita harus membeli sekarang juga. Tujuan dari promosi penjualan adalah untuk menarik konsumen agar mau mencoba produk baru, memancing konsumen agar meninggalkan produk pesaing dan untuk meningkatkan penjualan jangka pendek atau untuk membangun pangsa pasar jangka panjang. Menurut Kotler & Armstrong (2001:173) terdapat banyak alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan promosi penjualan. Alat-alat tersebut meliputi sampel, kupon, pengembalian sebagian uang, paket harga, hadiah-hadiah, barang iklan, kontes dan undian, diskon. Ramayana Department Store menggunakan promosi penjualan yaitu paket harga dan diskon yang sudah dikenal oleh konsumen. Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong dalam buku Manajemen Pemasaran alih
(30)
bahasa Hendra Teguh (2002:684) paket harga yaitu pengurangan harga yang dicantumkan oleh produsen langsung pada label atau kemasan. Paket harga menawarkan harga produk tertentu lebih murah kepada konsumen. Harga yang lebih rendah ini dicantumkan oleh produsen langsung pada label atau kemasan. Menurut Mahmud Machfoedz dalam bukunya Pengantar Ekonomi Modern (2005:141) diskon adalah Potongan harga yang menarik, sehingga harga sesungguhnya lebih rendah dari harga umum. Potongan harga merupakan pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode tertentu. Kebijakan potongan harga tersebut akan berdampak pada volume penjualan. Volume penjualan adalah jumlah unit yang terjual dari suatu produk dan ditetapkan pada suatu periode tertentu. Program potongan harga dan paket harga dapat dijelaskan sebagai tujuan perusahaan untuk meningkatkan penjualan item produk tertentu, menarik konsumen untuk melakukan pembelian ke merek yang kurang diminati pada kondisi normal, meningkatkan pangsa pasar item tertentu, dan tentunya dalam rangka meningkatkan penjualan secara keseluruhan dari produsen tersebut.
Kotler dan Amstrong (2008:3), ada beberapa macam diskon antara lain:
a. Diskon tunai (cash discount) yakni pengurangan harga kepada pembeli yang membayar tagihan mereka lebih awal.
b. Diskon jumlah (quantity discount) adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam jumlah besar.
(31)
c. Diskon fungsional (functional discount) adalah pengurangan harga yang ditawarkan oleh penjual kepada anggota-anggota saluran perdagangan yang menjalankan fungsi-fungsi tertentu seperti menjual, menyimpan, dan menyelenggarakan pelaporan.
d. Diskon musiman (seasonal discount) adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli barang dagangan atau jasa di luar musiman.
3. Kualitas Produk
Selain dilakukan promosi perusahaan juga harus memperhatikan produk yang mereka pasarkan. Produk harus memiliki kualitas yang baik sehingga konsumen tertarik untuk melakukan pembelian. Produk menurut Kotler & Armstrong (2001:346) adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk digali, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan, meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat organisasi dan ide. Strategi produk penting karena dengan penampilan produk yang khas akan menciptakan image
tersendiri bagi konsumen terhadap produk tersebut yang akhirnya akan membuat konsumen terkesan pada produk tersebut dan selalu mengingatnya. Kualitas menurut American Society for Quality (dalam Kotler & Keller 2009) adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kualitas produk adalah kemampuan suatu
(32)
produk untuk menunjukan berbagai fungsi termasuk ketahanan, ketepatan dan kemudahan dalam penggunaan. Menurut Kotler dan Amstrong (1997) kualitas produk adalah mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya. Kualitas produk menggambarkan sejauh mana kemampuan produk tersebut dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Kualitas produk mempunyai dua dimensi yaitu tingkatan dan konsistensi. Dalam mengembangkan produk, pemasar lebih dahulu harus memilih tingkatan kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya. Kualitas yang tinggi juga dapat berarti konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi. Dalam konsistensi yang tinggi tersebut kualitas produk berarti kualitas kesesuaian, bebas dari kecacatan dan kekonsistensian dalam memberikan tingkatan kualitas yang akan dicapai / dijanjikan. Semua perusahaan harus bekerja keras memberikan tingkatan kualitas kesesuaian yang tinggi. Konsumen akan memiliki harapan mengenai bagaimana produk tersebut seharusnya berfungsi. Harapan tersebut adalah standar kualitas yang akan dibandingkan dengan fungsi atau kualitas produk yang sesungguhnya dirasakan konsumen. Fungsi produk yang sesungguhnya dirasakan konsumen sebenarnya merupakan persepsi konsumen terhadap kualitas produk tersebut.
Menurut Tony Wijaya (2011:13), Produk yang berkualitas harus mampu memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan. Ekspektasi
(33)
pelanggan dapat dijelaskan melalui atribut-atribut kualitas atau hal-hal yang sering disebut dimensi kualitas. Ada 8 dimensi kualitas yaitu:
a. Kinerja (performence) adalah tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk.
b. Keindahan (esthetics) berhubungan dengan penampilan wujud produk.
c. Kemudahan perawatan dan perbaikan (Service ability) berkaitan dengan tingkat kemudahan merawat dan memperbaiki produk.
d. Keunikan (features) adalah karakteristik produk yang berbeda secara fungsional dari produk-produk sejenis.
e. Reliabilitas adalah probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi yang dimaksud dalam jangka waktu tertentu.
f. Daya tahan (durability) didefinisikan sebagai umur manfaat dari fungsi produk.
g. Kualitas kesesuaian (quality of comformence) adalah ukuran mengenai apakah produk telah memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.
(34)
h. Kegunaan yang sesuai (fitness for use) adalah kecocokan dari produk menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana yang diiklankan atau dijanjikan.
4. Perilaku Konsumen
Perusahaan harus melakukan promosi penjualan terhadap suatu produk. Salah satunya diskon dan paket harga agar konsumen tertarik untuk melakukan pembelian. Karena konsumen sering kali dihadapkan pada berbagai macam pilihan produk yang sejenis, maka dengan adanya diskon dan paket harga pada suatu produk yang sejenis dengan produk di perusahaan lain akan membuat produk tersebut lebih diminati oleh konsumen. Dalam melakukan promosi tersebut pemasar harus mampu memahami dan mempelajari perilaku konsumen. Perilaku konsumen menurut Kotler & Keller (2009:231) adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Menurut Griffin (2005) perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologi yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.
(35)
Menurut Philip Kotler dan A.B. Susanto (2000:224), ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, antara lain :
a. Faktor budaya
Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Peranan yang dimainkan oleh kultur, sub-kultur dan kelas sosial antara lain:
1) Kultur (kebudayaan) adalah determinan paling fundamenal dari keinginan dan perilaku seseorang.
2) Sub-kultur mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras dan daerah geografis. Banyak subkultur membentuk segmen pasar yang penting, dan para pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang khusus dibuat untuk kebutuhan mereka.
3) Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hirarkis dan anggota-anggotanya memiliki tata nilai, minat, dan perilaku yang mirip.
b. Faktor sosial
Faktor budaya merupakan perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.
(36)
1) kelompok acuan adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang.
2) Keluarga adalah anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling berpengaruh. Orientasi keluarga terdiri dari orang tua seseorang. Keluarga prokreasi seseorang yakni pasangan dan anak-anak.
3) Peran dan status adalah posisi orang dalam setiap kelompok. Seseorang berpartisipasi dalam, banyak kelompok sepanjang hidupnya misalnya keluarga, klub, organisasi.
c. Faktor pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu usia pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomis, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep pribadi pembeli.
1) usia dan tahap siklus hidup. Orang-orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya, sehingga pemasar perlu memperhatikan perkembangan usia seseorang dan bagaimana siklus hidup yang dialami seseorang. Dengan mehetahuinya maka pemasar akan mengerti produk apa yang dibutuhkan seseorang dari waktu ke waktu. Transformasi
(37)
perjalanan hidup seseorang akan mempengaruhi perilaku pembeliannya.
2) Pekerjaan. Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya sehingga akan mudah bagi kita untuk mengenali perilaku pembeliannya. Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasikan kelompok pekerjaan yang mempunyai minat lebih dari rata-rata pada produk dan jasa mereka.
3) Keadaan ekonomi. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkat pendapatan, stabilitas, dan pola waktunya), tabungan dan kekayaan (termasuk persentase yang likuid), hutang, kekuatan untuk menjamin, dan pendirian terhadap belanja dan menabung.
4) Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Pemasar mencari hubungan antara produk mereka dan gaya hidup berkelompok.
d. Faktor psikologis atau kejiwaan
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi lagi oleh empat faktor psikologis utama: motivasi, persepsi, pengetahuan, serta kepercayaan dan pendirian.
(38)
1) Motivasi. Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada setiap waktu tertentu. Sebagai kebutuhan bersifat biogenik seperti rasa lapar, haus, tidak enak. Kebutuhan yang lain bersifat psikogenik seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa kepemilikan.
2) Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti persepsi tidak hanya tergantung pada stimuli fisik tetapi juga pada stimulsi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut.
3) Pengetahuan menjelaskan perubahan dalam perilaku suatu individu yang berasal dari pengetahuan. Pengetahuan seseorang dihasilkan melalui suatu proses yang saling mempengaruhi dari dorongan, stimuli, petunjuk, tanggapan, dan penguatan.
4) Kepercayaan dan sikap pendirian. Kepercayaan adalah pikiran deskriptif yang dianut seseorang mengenai suatu hal. Sedangkan suatu pendirian menjelaskan evaluasi kognitif yang menguntungkan atau tidak menguntungkan, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang mapan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide.
(39)
Menurut Kotler dan Armstrong (2014:177), proses terjadinya minat beli merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu, untuk memahami proses terjadinya minat beli perlu diamati terlebih dahulu bagaimana proses terjadinya pengambilan keputusan seperti gambar berikut.
Gambar II.1. Proses Pengambilan Keputusan Sumber : Philip Kotler (1996:257)
Gambar II. 2. Tahapan di antara Pengevaluasian Alternatif dan Pengambilan Keputusan
Sumber : Philip Kotler (1996:266)
Sebelum sampai ke proses keputusan pembelian, konsumen akan melalui tahap menyadari kebutuhannya terlebih dahulu, lalu konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi mengenai produk yang mereka butuhkan, setelah mendapatkan informasi-informasi tersebut maka
Penilaian Terhadap Berbagai Alternatif
Maksud Untuk Membeli
Sikap Orang lain
Faktor-faktor situasi yang
tak terduga
Keputusan Membeli
(40)
konsumen akan sampai pada tahap niat pembelian dan dilanjutkan dengan keputusan pembelian.
Kebutuhan individu dapat dirangsang dari dalam atau luar individu. Rangsangan dari dalam merupakan salah satu kebutuhan manusia seperti rasa lapar dan haus, sedangkan rangsangan dari luar seperti iklan, mengagumi suatu produk dan tertarik pada suatu produk Kotler dan Amstrong (2014:177). Konsumen yang telah merasakan adanya suatu kebutuhan perlu dipuaskan, sehingga konsumen akan berusaha mencari informasi yang lebih banyak lagi. Jika informasi telah terkumpul, maka individu akan menghadapi berbagai alternatif pilihan dan individu harus mengidentifikasi dan mengevaluasi alternatif pilihan tersebut. Pengevaluasian tidak dapat terpisah, dipengaruhi sumber-sumber yang dimiliki (waktu, ruang dan informasi) maupun resiko keliru dalam pembelian. Setelah itu, muncul minat beli yang dapat menimbulkan keputusan pembelian. Minat konsumen untuk membeli suatu produk dapat berubah karena adanya dua faktor, faktor pertama adalah perilaku dari orang terdekat dan faktor kedua adalah keadaan yang tidak terduga.
5. Minat Beli Konsumen
Dengan memahami perilaku konsumen dan memiliki strategi yang baik yang diterapkan, maka perusahaan dapat menumbuhkan minat beli konsumen terhadap produk perusahaan. Salah satu bentuk dari perilaku konsumen yaitu minat atau membeli suatu produk. Minat beli adalah
(41)
tindakan pribadi dengan tendensi yang relatif terhadap merek. Kotler dan Keller (2015:36) menyatakan bahwa minat beli konsumen merupakan sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keingingan dalam memilih, menggunakan, dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk yang ditawarkan. Menurut Sciffman dan Kanuk (2008:36), minat beli dapat diartikan sebagai suatu sikap konsumen yang senang terhadap obyek tersebut dengan cara membayar uang atau dengan pengorbanan. Pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen. Pengaruh eksternal ini terdiri dari usaha pemasaran dan faktor sosial budaya.
Faktor-faktor yang membentuk minat beli konsumen menurut Kotler, Bowen dan Makens (2011:29), yaitu:
a. Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.
b. Situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan dapat mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian. Hal tersebut dari pemikiran konsumen sendiri, apakah konsumen
(42)
percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu barang atau tidak.
Menurut Ferdinand (2002:129), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:
a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.
c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
B. Penelitian terdahulu
Yanti Purnama Sari (112214090) Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh harga, kualitas produk, merek dan komunikasi pemasaran terintegrasi terhadap minat beli konsumen. Studi kasus pada pengguna produk deterjen Rinso. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan harga, kualitas
(43)
produk, merek dan komunikasi pemasaran terintegrasi secara bersama-sama mempengaruhi minat beli konsumen, dan secara parsial hanya variabel harga yang mempengaruhi minat beli konsumen.
Veronika (122214064) Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh iklan dan brand image terhadap minat beli konsumen, dengan brand image sebagai variabel mediasi pada calon konsumenshampooDove di pusat perbelanjaan GardenaDepartment Store
& Supermarket Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling. Data penelitian diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada 100 responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Variabel Mediasi dengan Metode Causal Step
menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) iklan dan brand image mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli konsumen, (2) iklan berpengaruh positif terhadap brand image, (3) brand image tidak memediasi pengaruh iklan terhadap minat beli konsumen.
Merdifransisca (2011) https://merdifransisca.wordpress.com. Penelitian ini berjudul “analisis pengaruh kualitas produk, daya tarik promosi dan harga terhadap minat beli konsumen pada produk Starone”. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini
(44)
menunjukan kualitas produk, daya tarik promosi dan harga berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada produk Starone.
Adrian Hira Himawan (12808141029) Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh kualitas produk, citra, merek, dan promosi terhadap minat beli notebook Acer. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 185 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli notebook
Acer, 2) citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
notebook Acer, 3) promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli notebook Acer, 4) kualitas produk, citra merk, dan promosi memiliki pengaruh terhadap minat belinotebookAcer.
Penulis akan meneliti tentang pengaruh kualitas produk dan promosi penjualan terhadap minat beli konsumen. Studi kasus pada Ramayana Department Store. Penelitian ini digunakan sebagai referensi teori tentang kualitas produk dan minat beli konsumen sesuai dengan variabel yang akan diteliti oleh penulis. Dan penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner, sama dengan teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh penulis. Dengan begitu
(45)
penulis akan lebih mudah melakukan penelitian karena dapat mempelajari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Yanti Purnama Sari, Veronika, artikel dari Blog Merdifransisca dan Adrian Hira Himawan.
C. Kerangka penelitian
Dari uraian tersebut dapat digambarkan secara sistematis tentang penruh kualitas produk dan promosi penjualan terhadap minat beli konsumen di RamayanaDepartment Storeadalah sebagai berikut :
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual
Keterangan:
: Parsial
: Simultan
Kualitas Produk
(46)
Proses pembelian dapat dianggap sebagai tolak ukur suatu perusahaan untuk mengetahui ketertarikan konsumen terhadap perusahaan. Kualitas produk yang ada di suatu perusahaan dapat menimbulkan minat beli konsumen. Dan promosi penjualan dapat berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk di suatu perusahaan. Jadi dua hal tersebut merupakan dua faktor yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen baik secara parsial maupun simultan.
D. Hipotesis
Hipotesis menurut Sugiyono (2012:99) merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kualitas Produk
Kualitas suatu produk di dalam perusahaan dapat menciptakan suatu persepsi konsumen terhadap perusahaan tersebut. Dalam mengembangkan produk, pemasar lebih dahulu harus memilih tingkatan kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya. Kualitas yang baik dapat berarti konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi. Dalam konsistensi yang tinggi tersebut kualitas produk berarti kualitas kesesuaian, bebas
(47)
dari kecacatan dan kekonsistensian dalam memberikan tingkatan kualitas yang akan dicapai / dijanjikan. Fungsi produk yang sesungguhnya dirasakan konsumen sebenarnya merupakan presepsi konsumen terhadap kualitas produk tersebut. Dengan terciptanya kualitas produk yang tinggi maka tercipta pula persepsi konsumen terhadap perusahaan. Dengan begitu konsumen dapat mempercayai perusahaan dalam melakukan pembelian. Berdasarkan teori di atas dapat diambil.
Semakin baik kualitas suatu produk maka pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian akan meningkat. Apabila kualitas suatu produk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka minat untuk membeli suatu produk akan timbul dalam diri konsumen tersebut. Sebaliknya apabila kualitas produk tidak dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka minat beli konsumen terhadap sutu produk akan rendah.
b. Promosi Penjualan
Strategi perusahaan yang digunakan untuk menarik konsumen yaitu menggunakan promosi penjualan. Promosi penjualan digunakan untuk mendorong penjualan dan menekankan alasan mengapa kita harus membeli sekarang juga. Tujuan dari promosi penjualan adalah untuk menarik konsumen agar mau mencoba produk baru, memancing konsumen agar
(48)
meninggalkan produk pesaing dan untuk meningkatkan penjualan jangka pendek atau untuk membangun pangsa pasar jangka panjang. Terdapat banyak alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan promosi penjualan misalnya paket harga dan diskon. Paket harga menawarkan harga produk tertentu lebih murah kepada konsumen. Dan diskon adalah Potongan harga yang menarik, sehingga harga sesungguhnya lebih rendah dari harga umum. Dengan adanya promosi penjualan yang menawarkan harga lebih terjangkau akan menarik perhatian konsumen agar konsumen melakukan pembelian. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:
HA1: Kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.
HA2: Promosi penjualan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.
HA3: Kualitas produk dan promosi penjualan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen secara simultan.
(49)
31 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Desain kausal merupakan suatu desain untuk mengumpulkan data dan membuat struktur data yang memungkinkan periset untuk memahami hubungan sebab akibat dari beberapa variabel yang sedang diteliti (Suhartanto, 2014:74-76).
B. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang akan diteliti adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma di Yogyakarta yang merupakan konsumen yang belum pernah melakukan pembelian di salah satu pusat perbelanjaan yaitu RamayanaDepartment StoreYogyakarta.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah persepsi mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap kualitas produk, promosi penjualan dan minat beli konsumen.
(50)
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2017.
D. Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel
a. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas merupakan variabel yang keberadaannya mempengaruhi besar atau kecilnya nilai dependent variable, baik secara positif maupun negatif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :
1) Kualitas produk (X1)
2) Promosi penjualan (X2)
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Menurut fungsinya, variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, karenanya juga sering disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel terpengaruhi. Dalam penelitian ini
(51)
yang menjadi variabel terikat atau variabel dependen adalah minat beli.
2. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Dalam Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:136).
Tabel III. 1 SkalaLikert
Kode Keterangan Skor
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
E. Definisi Operasional
Menurut Sugiyono (2012:31), Definisi operasional adalah penentuan konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak, sehingga
(52)
memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik. Definisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Indikator akan digunakan untuk mengukur kualitas produk dapat dilihat dari berbagai faktor misalnya dari segi warna, bentuk, ukuran, fungsi dan estetika dari produk tersebut. Sejauh mana suatu produk dapat menjalankan kegunaannya dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang membeli. Ada 8 dimensi kualitas yaitu:
a. Kinerja adalah tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk.
b. Keindahan yang berhubungan dengan penampilan wujud produk.
c. Kemudahan perawatan dan perbaikan yang berkaitan dengan tingkat kemudahan merawat dan memperbaiki produk.
d. Keunikan adalah karakteristik produk yang berbeda secara fungsional dari produk-produk sejenis.
e. Reliabilitas adalah probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi yang dimaksud dalam jangka waktu tertentu.
(53)
g. Kualitas kesesuaian adalah ukuran mengenai apakah produk telah memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.
h. Kegunaan yang sesuai adalah kecocokan dari produk menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana yang diiklankan atau dijanjikan.
2. Promosi Penjualan
Promosi merupakan kegiatan untuk memperkenalkan produk atau jasa kepada pasar sasaran sehingga pasar sasaran atau konsumen menjadi mengetahui keberadaan produk tersebut dan tertarik untuk memiliki produk tersebut. Promosi yang ditawarkan di Ramayana
Department Store memiliki beberapa jenis, misalnya diskon dan paket harga. Indikator yang akan digunakan untuk mengukur promosi yang berkaitan dengan Ramayana Department Store dilihat dari ada tidaknya diskon dan paket harga, besar kecilnya diskon dan paket harga, dan ada tidaknya syarat dalam mendapatkan diskon dan paket harga tersebut. Sejauh mana diskon dan paket harga yang ditawarkan dapat membuat konsumen tertarik untuk melakukan pembelian.
3. Minat beli
Minat beli dapat diartikan sebagai suatu sikap konsumen yang senang terhadap obyek tersebut dimana konsumen mempunyai keingingan dalam memilih, menggunakan, dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk yang ditawarkan lalu rela membayar uang atau dengan pengorbanan. Sikap konsumen yang berarti kesediaan
(54)
orang untuk memilih/membeli produk tersebut. Indikator untuk mengukur minat beli adalah :
a. Kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
b. Kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.
c. Minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut.
d. Keinginan konsumen mencari informasi mengenai produk yang diminatinya.
F. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiyono (2012:119), populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma di Yogyakarta.
2. Sampel
Menurut Sunyoto (2012:47) sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti, dan dianggap bisa
(55)
mewakili keseluruhan populasi. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi yang memiliki daya beli dan belum pernah melakukan pembelian di RamayanaDepartment Store.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah menggunakan teknik Non-Probability Sampling, khususnya Accidental sampling.
Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel atau peneliti memilih orang-orang yang terdekat saja (Siregar 2013:33). Pada penelitian ini peneliti menemui responden dan memberikan kuesioner kepada responden apabila responden yang ditemui sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.
H. Sumber Data 1. Data Primer
Data primer penelitian ini yaitu kuesioner yang disebarkan pada responden yang mepunyai daya beli dan belum pernah melakukan pembelian di Ramayana Department Store. Data primer diperoleh secara langsung dari subyek yang diteliti melalui kuesioner.
(56)
2. Data Sekunder
Data sekunder penelitian ini yaitu diperoleh dari hasil studi pustaka.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpuan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada reponden untuk dijawab (Sugiyono 2013:199). Adapun responden penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang belum pernah melakukan pembelian di Ramayana Department Store. Kuesioner yang dibagikan adalah 100.
J. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas
Uji validitas mengukur sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono 2012:168). Uji validitas bisa menggunakan rumusProduct Momentdari Karl Pearson, yaitu :
2 2 22
x
n
y
y
x
n
y
x
xy
n
r
xy(57)
Keterangan :
rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y
∑x : jumlah skor butir ∑y : jumlah skor total n : jumlah sampel
Dari perhitungan tersebut menghasilkan butir-butir yang valid dan yang tidak valid :
a) Membandingkan rhitungdengan rtabel. Apabila rhitunglebih besar dari
rtabel(rh>rt) maka butir instrumen tersebut valid.
b) Jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rh<rt) maka instrumen tersebut
tidak valid dan tidak dipergunakan dalam penelitian.
rhitung dengan jumlah responden 100 orang maka nilainya
adalah sebesar 0.197. Jika rhitung besar dari 0.197 maka kuesioner
yang digunakan dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu instrumen penelitian terhadap individu yang sama, dan diberikan dalam waktu yang berbeda (Yusuf 2014:242). Uji reliabilitas dapat menggunakan rumus Cronbach’s Alpha untuk mencari nilaiCronbach’s Alphayang skornya antara 1 dan 0.
(58)
21 2 1 1 k k rii Keterangan :
rii : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butiran pertanyaan
∑σ2: total dari varian masing-masing pertanyaan
σ12: varian dari total skor
K. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistika Deskriptif
Analisis statistika deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak untuk pengujian hipotesis. Analisis statistika deskriptif ini menggunakan pengukuranMean(Wiyono, 2011:172).
2. Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas adalah membandingkan antara data yang kita miliki dan data berdistribusi normal yang memiliki
mean dan standar deviasi yang sama dengan data kita. Uji normalitas menjadi penting karena merupakan salah satu
(59)
syarat pengujian parametric-test. Pada uji normalitas ini, pengujian dilakukan pada variabel kualitas produk (X1),
promosi penjualan (X2), dan minat beli konsumen (Y).
penelitian ini menggunakanKolmogrov-Smirnov Goodness of Fit Test untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak.
b) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan sebagai upaya untuk menentukan ada dan tidaknya korelasi yang sempurna atau mendekati hubungan yang sempurna (Sunyoto 2011:144). Kekuatan hubungan korelasi diukur berdasarkan skala r adalah 0 sampai dengan 1 (berlaku untuk r positif maupun negatif).
Tabel III. 2
Sifat Hubungan Korelasi Berdasarkan Nilai r Interval r Sifat Hubungan 0,000 s/d 0,199 Sangat Lemah 0,200 s/d 0,399 Lemah
0,400 s/d 0,599 Cukup Kuat
0,600 s/d 0,799 Mendekati Sempurna 0,800 s/d 0,999 Sempurna
(60)
Berdasarkan tabel interval di atas, maka hubungan antara dua variabel bebas tidak mengandung multikolinearitas apabila nilai r kurang dari 0,8. Menurut Singgih Santoso (2001:291) hubungan korelasi yang kuat dapat menggunakan angka 0,5 sebagai pedoman sederhana nilai r yang besarnya kurang dari 0,5 secara umum dapat didefinisikan memiliki hubungan yang lemah.
c) Uji Heteroskedastisitas
Menurut Hasan (2002:281), heteroskedastisitas berarti variasi (varians) variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas, kesalahan yang terjadi
random (acak) tetapi memperlihatkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas. Heteroskedastisitas yang ada dalam regresi dapat menyebabkan :
1) Penaksiran (estimator) yang diperoleh menjadi tidak efisien, hal itu disebabkan variannya sudah tidak minim lagi (tidak efisien).
2) Kesalahan baku koefisiensi regresi akan terpengaruh, sehingga memberikan indikasi yang salah dan koefisien deteminasi memperlihatkan daya penjelasan terlalu besar.
(61)
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dipakai untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas (kualitas produk dan promosi penjualan) terhadap variabel terikat (minat beli). Persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut (Suhartanto, 2014):
Keterangan:
Y : Minat beli a : Konstanta
b1,b2 : Koefisien regresi
X1 : Kualitas produk
X2 : Promosi penjualan
4. Uji f atau Uji Simultan
Uji f dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama yaitu menggunakan f hitung dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Menentukan nilai signifikan
b) Menentukan Fhitung dengan menggunakan alat analisis atau
rumus Fhitung
1 2
1
2
R kn k
R Fhitung
(62)
Keterangan :
R2 :koefisien determinasi
n : banyaknya sampel
k : jumlah variabel independen
c) Menentukan Ftabel
df1 = k-1 df2 = n-k Keterangan :
n : jumlah sampel
k : jumlah variabel independen df : derajat kebebasan
d) Kriteria pengujian
H0ditolak dan Ha diterima jika Fhitung≥ Ftabel
H0diterima dan Ha ditolak jika Fhitung< Ftabel
e) Menarik kesimpulan
Jika H0 diterima dan Ha ditolak berarti kualitas
produk dan promosi penjualan tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Jika H0 ditolak dan Ha diterima maka
kualitas produk dan promosi pembelian berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
(63)
5. Uji t atau Uji Parsial
Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pengaruh yang berarti (signifikan) antara variabel independen (kualitas produk dan promosi penjualan) secara parsial terhadap variabel dependen (minat beli). Langkah-langkah uji t sebagai berikut :
a) Menentukan hipotesis
Variabel bebas tidak berpengaruh apabila nilai koefisiennya sama dengan nol, sedangkan variabel bebasnya akan berpengaruh apabila nilai koefisiennya tidak sama nol. Hipotesis selengkapnya sebagai berikut:
H0= b1, b2≤ 0
Ha= b1, b2> 0
b) Menentukan daerah kritis
Daerah kritis ditentukan oleh ttabel dengan derajat
bebas yaitu n-k dan taraf α sebesar 5%. c) Menentukan nilai thitung
Nilai thitunguntuk koefisien b1, b2 dapat dirumuskan
sebagai berikut :
a
S a t
(64)
d) Menentukan daerah keputusan
Penentuan daerah keputusan dilakukan dengan menerima H0atau menolak H0dengan derajat bebas yaitu n-k
dengan taraf α sebesar 5%. e) Memutuskan hipotesis
Pada tahap ini, pengambilan keputusan dilakukan dengan beberapa kriteria sebagai berikut :
Jika: thitung≤ ttabel; maka H0diterima
thitung> ttabel; maka H0ditolak
atau
nilai Pr ≥ α = 5%; maka H0diterima
nilai Pr < α = 5%; maka H0ditolak
6. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien terletak pada tabel
Model Summaryb dan tertulis R Square. Namun untuk regresi linear
berganda sebaiknya menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian.
Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1. Pada umumnya sampel dengan
(65)
data deret waktu (time series) memilikiR Square maupunAdjusted R Squarecukup tinggi (di atas 0,5), sedangkan sampel dengan data item tertentu yang disebut data silang (crossection) pada umumnya memiliki R Square maupun Adjusted R Square agak rendah (di bawah 0,5), namun tidak menutup kemungkinan data jenis
crossection memiliki nilai R Square maupun Adjusted R Square
(66)
48 BAB IV
GAMBARAN PERUSAHAAN
Gambar IV.1
Simbol RamayanaDepartment Store
(Sumber:http://www.ramayana.co.id/) A. Sejarah perusahaan
Tak lama setelah menikah, Bapak Paulus Tumewu dan istrinya, Tan Lee Chuan, meninggalkan rumah keluarga di Ujung Pandang, Sulawesi untuk memulai bisnis di Jakarta. Mereka telah membayangkan sebuah Department Store yang menjual barang berkualitas dengan harga terjangkau untuk segmen berpenghasilan rendah. Pada tahun 1978 mereka membuka toko pertama mereka yang khusus terutama di garmen dan pakaian di Jalan Sabang. Mereka menamai toko mereka "Ramayana Fashion Store".
Sebagai salah satu Department Store yang paling terkemuka di Republik Indonesia, diposisikan untuk melayani pasar menengah bawah, Ramayana telah tumbuh dan berkembang seiring dengan terus meningkatnya daya beli rata-rata masyarakat Indonesia. Pertama kali didirikan sebagai usaha kecil pada tahun 1978, kini Ramayana telah menjadi pemimpin pasar dalam segmen retail menengah-bawah dan bawah.
(67)
Dengan berkembang baiknya toko, produk baru yang ditambahkan untuk memfokuskan bisnis, yaitu garmen dan pakaian. Pada tahun 1985, fashion pakaian seperti sepatu, tas, aksesoris diperkenalkan. Ke depan dengan optimisme, Ramayana juga memperluas area cakupannya. Pada tahun yang sama, outlet toko pertama di luar Jakarta dibuka di Bandung.
Pada tahun 1989 Ramayana telah menjadi jaringan ritel, yang terdiri dari 13 gerai dan mempekerjakan sebanyak 2.500 pekerja. Mereka berbagai produk yang dijual juga telah menjadi lebih luas untuk mencakup kebutuhan rumah tangga, mainan dan alat tulis. Tak lama kemudian, pada tahun 1993 satu atap pusat perbelanjaan dilaksanakan di setiap toko Ramayana karena jangkauan produk yang luas dan harga terjangkau. Ramayana terus menghadirkan tren-tren dan gaya terkini kepada kelas pekerja Indonesia yang hidup di berbagai pulau di nusantara dengan harga yang wajar.
Ramayana mengunggulkan prinsip tritunggal yaitu kualitas-layanan-nilai yang telah menyokong kesuksesan dan kegiatan ekspansi Perseroan yang stabil selama empat dasawarsa terakhir ini. Pelanggan menuntut kualitas, oleh karena itu Ramayana menyajikan pilihan barang-barang yang berkualitas, dengan gaya rancangan yang sesuai dengan tren-tren masa kini. Ramayana menyajikan barang-barang ini dengan layanan yang unggul. Pelanggan harus senantiasa merasa seperti
(68)
tamu kehormatan dan merasa nyaman setiap kali berbelanja. Persaingan yang ketat menuntut adanya tatanan nilai- salah satu dari nilai-nilai inti perseroan. Dengan inflasi mengintai dan daya beli yang menyusut, pelanggan kini semakin sensitif pada harga. Mereka semakin mengetahui harga dan tahu apakah mereka mampu membelinya. Keberhasilkan kami dalam kesinambungan usaha, sebagian besar berasal dari tingginya nilai yang kami tawarkan untuk produk pakaian dan barang-barang lainnya dengan harga ekonomis. RamayanaDepartment Storesudah memiliki gerai sebanyak 115 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk rincian daftar toko secara lengkap bisa dilihat pada lampiran 3.
B. Visi dan Misi Perusahaan 1. VISI
Sebagai jaringan Perusahaan retail kami berkomitmen untuk melayani kebutuhan bersegmen menengah bawah, kami menyediakan beragam produk terjangkau dan berkualitas, menawarkan pelayanan pelanggan yang penuh perhatian.
2. MISI
Kami tetap menjaga posisi kami di sektor kami sebagai peritel terbesar di Indonesia, melalui ekspansi pasar, pengendalian biaya yang cerdas, meningkatkan layanan pelanggan, pengembangan sumber daya manusia, dan membangun hubungan yang saling
(69)
menguntungkan dengan rekan bisnis kami: semuanya untuk memaksimalkan nilai pemegang saham.
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar IV.2
Struktur Organisasi RamayanaDepartment Store
(70)
D. Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan didasarkan pada prinsip dasar yang telah memandu kemajuan manajemen Perusahaan dan Karyawan.
1. Tranparansi
Transparansi telah menjadi komitmen kami untuk menjamin tersedianya informasi sehingga dapat diakses oleh pihak yang membutuhkanya. Informasi ini diantaranya berupa laporan keuangan, manajemen perusahaan atau kepemilikan perusahaan. Semua informasi ini harus akurat. Ramayana menjunjung tinggi prinsip keterbukaan sebagaimana dimanifestasikan dalam penerapan transparansi demi menyediakan informasi yang diperlukan para pemangku kepentingan. Penerapan prinsip ini ditandai dengan selalu meng-update website perusahaan www.ramayana.co.id, yang berfungsi sebagai Platform informasi bagi masyarakat, investor dan para pemangku kepentingan. Kepatuhan Ramayana terhadap transparansi juga ditunjukan melalui Laporan Keuangan per-Kuartal dan Tahunan, Laporan Tahunan, Pengungkapan Informasi dan
Public Expose yang diadakan setiap tahun untuk menyampaikan informasi tentang perkembangan yang sedang berlangsung di Ramayana dan rencana- rencana ke depan.
(71)
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas ditandai dengan adanya mekanisme yang handal, peran dan tanggungjawab manajemen profesional, pengambilan keputusan dan kebijakan yang mungkin berdampak penting bagi operasional Perusahaan. Ramayana memprioritaskan hak, kewajiban, kewenangan dan tanggungjawab Dewan Komisaris, Direksi dan para pemangku kepentingan. Rapat untuk menyusun keputusan strategis dilakukan secara regular antara Direksi, Dewan Komisaris dan manajemen.
3. Tanggungjawab
Tanggungjawab mengacu pada uraian yang jelas tentang peran setiap orang dalam mencapai tujuan bersama. Tanggungjawab juga menjamin kepatuhan terhadap semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Sebagai perusahaan publik yang memprioritaskan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, taat kepada undang-undang, peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), peraturan pemerintah dan undang-undang perpajakan, harus tunduk pada manfaat jangka panjang Pemegang Saham. Sementara itu, sebagai bagian dari pertanggungjawaban kepada masyarakat dan lingkungan, Ramayana dan anak-anak perusahaanya secara berkala turut ambil bagian dalam berbagai program CSR.
(72)
4. Kelayakan
Semua keputusan dan kebijakan yang dibuat oleh Ramayana harus sejalan dengan berbagai kepentingan pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, pemasok, Pemegang Saham, investor dan masyarakat umum. Karena Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan kunci utama keberhasilan Perusahaan, Ramayana selama bertahun-tahun, menerapkan prinsip-prinsip dan mempraktekan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam pengelolaan bisnis, melindungi secara aktif kepentingan para pemangku kepentingan.
5. Kemandirian
Manajemen Ramayana terdiri dari para profesional yang bertanggungjawab untuk menjamin bahwa operasi-operasi telah dilaksanakan dengan mengantisipasi kebutuhan dan ekspektasi pasar dan mematuhi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan. Keputusan dibuat secara mandiri dan obyektif sesuai kepentingan Ramayana dan Para Pemangku Kepentingannya.
6. Keadilan
Dalam menjalankan tugas-tugasnya, seluruh karyawan dan Manajemen harus menerapkan profesionalisme dan menunjukan integritas. Setiap tindakan harus sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku di Ramayana Group. Struktur GCG menjamin
(73)
penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di semua aktivitas operasional dan strategi Perusahaan.
E. Analisis Manajemen 1. Pendapatan
Meski gagal mencapai angka yang direncanakan, Perusahaan tetap berhasil meraih keuntungan pada 2015 dengan total penjualan tetap sebesar Rp 7.786,2 milyar, dibanding dengan Rp 7.941,7 milyar pada 2014. Pencapaian ini merupakan buah dari inisiatif Perusahaan melakukan beberapa penghematan biaya penting dan perlindungan margin dan terkait langsung dengan naiknya penjualan Konsinyasi atas Barang Sendiri: penjualan barang sendiri pada 2015 sebesar Rp 4.788 milyar, turun dari Rp 5.131,4 milyar, pada 6,7%. Konsinyasi tumbuh 6,7% untuk tahun berjalan.
2. Laba Kotor
Dengan mengelola perusahaan secara penuh kehatihatian dan bila perlu dengan menahan biaya, Perusahaan membukukan penurunan 2,5% laba kotor sebesar Rp 1.996 milyar, dibanding angka tahun 2014 sebesar Rp 2.047 milyar. Kami juga mencatat adanya sedikit penurunan dalam margin laba kotor.
(74)
3. Beban Usaha
Kategori ini terdiri dari Biaya Pemasaran, Biaya Umum dan Administrasi dan Biaya Penyusutan dan Amortisasi. Total beban usaha 2015 naik 1,7%, dari Rp 1.354,2 pada 2014 menjadi Rp 1.377,1 milyar. Tarif dasar listrik tetap naik/disesuaikan (terutama untuk bisnis), dan beban manajemen naik sejalan dengan pertumbuhan pendapatan Perusahaan.
4. Laba Usaha
Laba usaha Perusahaan untuk 2015 turun 16,2% menjadi Rp 250,7 milyar,dari Rp 299,2 milyar pada 2014. Kami terus berusaha menjaga komitmen, efisiensi dan pelayanan yang baik dalam menerapkan strategi yang optimal dan memaksimalkan peluang investasi.
5. Laba Bersih
Pada 2015, Perusahaan mencatat pendapatan bersih Rp 336,0 , dibanding Rp 355,7 milyar pada 2014, menurun 5,5%, meskipun beban usaha naik Rp 22,9 milyar.
6. Laporan Posisi Keuangan
a. Aktiva Sejak 31 Desember 2015 sebesar Rp 1.241,1 milyar, jumlah aktiva sebesar Rp 4.574.9 milyar, dibanding Rp 4.565,9 milyar untuk tahun sebelumnya.
(75)
b. Pasiva Total pasiva Perusahaan untuk 2015 naik 0,1%, dari Rp 1.240,2 milyar pada 2014.
c. Ekuitas Kami melaporkan pencapaian laba bersih Rp 336,1 milyar untuk 2015, dan laba ditahan sebesar Rp 3.045,1 Milyar, dibanding Rp 355,7 milyar dan Rp 2.900,6 pada 2014. Ini merupakan laba bersih yang paling mendekati angka tahun 2008 sebesar Rp 430 milyar. Ekuitas Perusahaan naik 0,2% dari Rp 3.325,7 milyar pada 2014 menjadi Rp 3.333,8 milyar pada 2015.
7. Pendapatan Lain untuk 2015
Pendapatan bunga naik 27,3%, menjadi Rp 141,6 milyar, pada 2015, dibanding Rp 111,3 milyar selama 2014. Kami mencatat angka margin kotor 25,6% untuk tahun ini.
8. Kinerja Usaha Beban usaha untuk 2015
Dipengaruhi oleh tingginya biaya utilitas, sehingga naik 1,7%, sebesar Rp 1.377,3 milyar dari Rp 1.354,2 milyar pada 2014. Biaya ini mencakup kenaikan gaji, renovasi dan pemeliharaan, di samping biaya utilitas. Biaya-biaya transportasi dan perjalanan, pasokan, iklan dan promosi juga terjadi. Rasio beban usaha terhadap total penjualan besarnya 17,7%, dibanding 17,1% untuk 2014
(76)
9. Kas & Setara Kas Pada akhir 2015
Total kas dan investasi jangka pendek besarnya Rp 1.828,3 milyar.
(77)
59 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan karakteristik responden, analisis dan penelitian dan pembahasan. Dalam memperoleh data, peneliti membuat kuesioner yang dibagikan dan diisi oleh mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang akan menjadi calon konsumen Ramayana Department Store. Kuesioner pengaruh kualitas produk (X1) dan promosi penjualan (X2) terhadap minat beli konsumen (Y) dibagikan pada bulan April 2017 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Analisis data dimulai dari penelitian terdiri dari pengujian instrumen (Uji Validitas dan Uji Reliabilitas). Uji Asumsi Klasik, Uji Regresi Linier Berganda, Uji Hipotesis (Ujit), Uji F dan pengolahan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu program software SPSS (Statistica Product and Service Solution) 16.0 for Windows and Microsoft Office Exel 2007.
Sebelum kuesioner disebarkan kepada 100 responden, terlebih dahulu diuji cobakan pada 30 responden untuk menguji apakah kuesioner yang telah dibuat telah valid dan reliabel dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Penyebaran kuesioner ini dilakukan secara langsung oleh peneliti kepada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang menjadi calon konsumen RamayanaDepartment Store Yogyakarta. Dalam pemilihan responden untuk mengisi kuesioner, peneliti menanyakan
(78)
terlebih dahulu kepada calon responden memenuhi kriteria yang diajukan oleh peneliti maka calon responden berhak mengisi kuesioner peneliti.
Setelah penyebaran kuesioner selesai, penulis kembali melakukan rekapitulasi dan pengujian instrumen. Hasil menyatakan bahwa semua nilai korelasi instrumen atau pertanyaan dinyatakan valid dan reliable.
A. Profil Responden 1. Usia
Dalam penelitian ini usia responden dikelompokkan menjadi tiga kelompok usia, yaitu:
Tabel V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Presentase (%)
17-20 tahun 36 36%
21-24 tahun 51 51%
25-28 tahun 13 13%
Total 100 100%
Dari tabel V.1 dapat diketahui bahwa usia responden yang terbanyak adalah 21-24 tahun sebanyak 51 (51%), usia responden 21-24 tahun sebanyak 51 (51%) dan usia responden 25-28 tahun sebanyak 13 (13%).
2. Jenis kelamin
Dalam penelitian ini jenis kelamin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:
(79)
Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)
Laki-laki 30 30%
Perempuan 70 70%
Total 100 100%
Dari tabel V.2 dapat diketahui bahwa untuk responden perempuan yang terbanyak adalah sebanyak 70 (70%) dan responden laik-laki 30 (30%).
3. Penghasilan/Uang saku perbulan
Dalam penelitian ini penghasilan/uang saku perbulan dibedakan menjadi empat kelompok yaitu:
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan/Uang Saku Perbulan Penghasilan/Uang Saku Jumlah Presentase (%)
≦Rp.1.000.000 25 25%
>Rp.1.000.000- Rp.1.500.000 27 27% >Rp.1.500.000- Rp.2.000.000 25 25%
>Rp.2.000.000 23 23%
Total 100 100%
Dari tabel V.3 dapat diketahui bahwa untuk responden yang terbanyak adalah responden yang berpenghasilan >Rp.1.000.000-Rp.1.500.000 sebanyak 27 (27%), responden yang berpenghasilan ≦ Rp.1.000.000 sebanyak 25 (25%), responden yang berpenghasilan >Rp.1.500.000-Rp.2.000.000 sebanyak 25 (25%) dan responden yang berpenghasilan >Rp.2.000.000 sebanyak 23 (23%).
(1)
LAMPIRAN 3
Daftar Toko RamayanaDepartment Store
No. Kode Alamat Kota Provinsi
1 C001 Jl. Taman Mini Raya East Jakarta Jakarta
2 R02 Jl.PulogadungRaya Bekasi km 21, Bekasi Bodetabek 3 R05 Jl. Hasanuddin Bawah TerminalBlok M Mall South Jakarta Jakarta
4 R06 Jl. Pahlawan No.1000 Serpong Java West
5 R08 Jl. H. Agus Salim No. 34-38 Central Jakarta Jakarta
6 R10 Jl. Pasar Palmerah Lt. 2 West Jakarta Jakarta
7 R11 Jl. Raya Ragunan No. 113, PasarMinggu South Jakarta Jakarta
8 R12 Jl. Pasar Baru No. 69 Central Jakarta Jakarta
9 R13 Jl. Raya Bogor, Pasar Kramat Jati,Lt. 1 East Jakarta Jakarta 10 R14 Jl. Tanjung Duren Barat, PasarKopro Lt. 2-3 West Jakarta Jakarta
11 R15 Jl. Dewi Sartika No. 1 Bogor Bodetabek
12 R20 Jl. Ciputat Raya, Plaza CiputatRaya Tangerang Bodetabek 13 R21 Jl. Ir. H. Juanda, Pratama Plaza Bekasi Bodetabek 14 R22 Jl. Ragunan, ex Terminal PasarMinggu South Jakarta Jakarta 15 R24 Jl. Raya Pondok Gede, sampingTerminal Bekasi Bodetabek
16 R25 Jl. Surya Kencana No. 3 Bogor Bodetabek
(2)
Cimone
18 R28 Jl. By-Pass Cikarang, Pasar BaruCikarang Bekasi Bodetabek 19 R29 Jl. Kramat Jaya, Tugu Koja,Tanjung Priok North Jakarta Jakarta 20 R30 Jl. Antasari no.1, Plaza Mitra Banjarmasin KalimantanSouth
21 R31 Jl. Daan Mogot Raya, Kodim Tangerang Bodetabek
22 R32 Jl. Tebet Raya Dalam, Pasar Tebet South Jakarta Jakarta 23 R33 Jl. Yos Sudarso, Koja Plaza,Tanjung Priok North Jakarta Jakarta
24 R34 Jl. Margonda Raya, Plaza Depok Bogor Bodetabek
25 R35 Jl. Raya Serang, Mal Cilegon Cilegon Java West
26 R36 Jl. Jend. A. Yani, Jambu Dua Bogor Bodetabek
27 R37 Jl. Raya Cibitung Bekasi Bodetabek
28 R38 Jl. I Gusti Ngurah Rai, Klender East Jakarta Jakarta
29 R39 Jl. Veteran Purwakarta Java West
30 R40 Jl.Cengkareng TimurLingkar Luar Barat, West Jakarta Jakarta
31 R41 Jl. Pattimura, Sutomo, Pantuan P. Siantar Sumatra North 32 R42 Jl. Raya Bogor, Graha Cijantung East Jakarta Jakarta
33 R43 Jl. Raya Jakarta-Bogor, Cibinong Bogor Bodetabek 34 R44 Jl. Pondok Raya, Plaza Bintaro,Bintaro Tangerang Bodetabek
35 R45 Jl. Sultan Toha Jambi Sumatra Jambi
36 R46 Jl. Dr. Muwardi II, Pasar Muka Cianjur Java West
37 R47 Jl. Lapangan Tembak, Cibubur Bogor Bodetabek
(3)
39 R49 Jl. HOS Cokroaminoto, Ciledug Tangerang Bodetabek 40 R50 Jl. Andi Pettarani; PanakukangMas Ujung Pandang Sulawesi South 41 R51 Jl. Sukarno, Plaza Muara Rapak Balikpapan KalimantanEast 42 R52 Jl. Pasar Pangkal Pinang, Bangka PangkalPinang Sumatra South 43 R54 Jl. Letkol Iskandar, Kompleks IlirBarat Permai Palembang Sumatra South
44 R55 Jl. Pulau Irian Samarinda KalimantanEast
45 R56 Jl. Jend. Sudirman Pekan Baru Sumatra Riau
46 R57 Jl. Tanjung Pura Pontianak KalimantanWest
47 R58 Jl. Sisingamangaraja Medan Sumatra North
48 R60 Jl. Gajah Mada, Pasar Simpang 3 Tarakan KalimantanEast
49 R61 Jl. Lalamentik, Floabamora Mal Kupang Bali-NT
50 R62 Jl. Iskandar Muda, Plasa MedanBaru Medan Sumatra North 51 R63 Jl. P. Antasari, Pasar SentraAntasari Banjarmasin KalimantanSouth
52 R65 Jl. Aksara No. 2 Medan Sumatra North
53 R66 Jl. Pemuda Padang Sumatra West
54 R67 Jl. Tuparev Karawang Java West
55 R68 Jl. Altenatif, Cileungsi Bogor Bodetabek
56 R70 Jl. Pengayoman Makassar Sulawesi South
57 R71 Jl. Juanda Bogor Bodetabek
(4)
59 R74 Jl. R.E Martadinata, Cikarang Bekasi Bodetabek
60 R75 Jl. Veteran, Kel Kota Baru Serang Java West
61 R77 Jl. A.Yani. No. 1, Kel BentengPasar Atas Bukit Tinggi Sumatra West
62 R78 Jl. Jend. A Yani Baturaja Sumatra South
63 R79 Jl. Perintis Kemerdekaan Makassar Sulawesi South
64 R80 Jl. Jend. Sudirman Dumai, Kep.Riau Sumatra Riau
65 R81 Jl. Mulawarman Bontang,Kaltim KalimantanEast
66 R82 Jl. Raya Sesetan Bali Bali-NT
67 R83 Jl. Adi Sucipto Banyuwangi Java East
68 R84 Jl. Raya Perawang, Kel. Tualang,Kab. Siak Perawang Sumatra Riau
69 R85 Jl. Jenderal Sudirman Duri Sumatra Riau
70 R86 Jl. Lintas Timur Kerinci Sumatra Riau
71 R88 Jl. Jend. Sudirman Paya Kumbuh Sumatra West
72 R89 Jl. Jend. Sudirman Tebing Tinggi Sumatra North
73 R90 Jl. Jend. Sudirman Kotabumi SumatraLampung
74 R91 Jl Raya Abepura, Kec JayapuraSelatan Abepura Papua
75 R93 Jl. Latumenten No 33 West Jakarta Jakarta
76 R94 Jl. M. Yamin Samarinda KalimantanEast
77 R95 Jl. Jend. Sudirman Balikpapan EastKalimantan
78 R96 Jl. HR. Subrantas Panam Sumatra Riau
(5)
80 R98 Jl. Panglima Sudirman Kediri Java East
81 R99 Jl. Guntur, Kel Pakuwon Garut Java West
82 R100 Jl Raya Plered Cirebon Java West
83 R101 Jl. Z.A. Pagar Alam Lampung Sumatra
84 R102 Jl. Pasar Kebayoran Lama Jakarta Bodetabek
85 R103 Jl. Jend. Ahmad Yani, KelKlademak Sorong Papua
86 R105 Jl. Raya Parung, Kab Bogor Parung Bodetabek
87 R106 Jl. Siliwangi/ Kamp. Sekarwangi,Cibadak Sukabumi Java West 88 R107 Jl.H.R Lukman, Link. Kayu Manis Bogor West Java 89 R108 Jl.Raya Bogor, Cililitan, JakartaTimur East Jakarta Jakarta 90 R109 Jl. Teratai Putih, Duren sawit Jakarta Bodetabek 91 R110 Jl. DR. Sutomo, Kel Noyontaan,Pekalongan Pekalongan Java Central 92 R111 Jl.SultanAmbon Hassanudin, Tanuti, Ambon Maluku 93 R114 Jl.Bogor Baru, Kel Kedaung Jaya,Kec Tanah Bogor Bodetabek 94 R115 Mall Mega Sanur Bulu Kumba, JlSamratulangi Bulukumba SouthSulaewesi 95 RB03 Jl. Pemuda; Jl. Jend Sudirman Salatiga Java Central
96 RB05 Jl. Tipar Gede No. 17 Sukabumi Java West
97 RB07 Jl. Pasuketan, Mal Cirebon, Lt. 1 Cirebon Java West
98 RB09 Jl. Malioboro No. 124 Jogyakarta Java Central
99 RB10 Jl. Kusuma Bangsa, THR MalSurabaya Surabaya Java East 100 RB11 Jl. Simpang Lima, Mal Citraland,Lt. 1 Semarang Central Java
(6)
101 RB12 Jl. Rio No. 1, Cimahi Mekar Bandung Java West 102 RB13 Jl.MataramanMerdeka Timur, Plaza Malang Java East 103 RB14 Jl. Taman Jayeng Romo, JembatanMerah Surabaya Java East 104 RB16 Jl. Gubernur Suryo, Plaza MultiSarana Gresik Java East 105 RB17 Jl. Jend. A. Yani 66-74 Jogyakarta Java Central
106 RB20 Jl. Diponegoro No. 103-AI Denpasar Bali-NT
107 RB21 Jl. Komplek Jodoh, Marina Batam Sumatra Batam
108 RB22 Jl. Bungur Asih Surabaya Java East
109 RB23 Jl. Raya Krian, Kompleks PasarKrian Sidoarjo Java East
110 RB26 Jl. Wiratno TanjungPinang Sumatra Batam
111 RB27 Jl. Diponegoro Sidoarjo Java East
112 RB28 Jl. Simpang Tujuh Kudus Java Central
113 RB29 Jl. Jend. Sudirman Denpasar Bali-NT
114 RB30 Jl. Kawasan Komersil MukaKuning Batam Sumatra Batam