Proses Pembuangan ke Ende
Ende sangat mempengaruhi Soekarno, karena di Ende-lah Soekarno “menemukan dan merancang” Pancasila. Secara pribadi, Ende menjadi tempat
perkembangan penting dalam diri Soekarno, yaitu perubahan dari manusia “singa podium” menjadi “ manusia perenung”. Soekarno di Jawa adalah Soekarno
“pembakar massa”. Soekarno di Ende adalah Soekarno reflektif, pemikir, lebih banyak waktu dipakaiuntuk tenggelam dalam perpustakaan, bertukar pikiran
dengan sekelompok padri, yang tidak ada hubungannya dengan gerakan kebangsaan sebagaimana para misionaris lain di Jawa. Kehidupan rakyat Ende,
yang berasal dari berbagai suku bangsa dan agama tetapi hidup rukun dan damai, benar-benar memperkaya imajinasi Soekarno terhadap Indonesia merdeka
kelak.Bahkan, itu menjadi bahan renungannya setiap hari di bawah sebuah pohon sukun.
22
Soekarno adalah seorang negarawan yang memikirkan masa depan Bangsanya. Dari seorang aktivis politik menjadi seorang pemikir tentang dasar
Negara yang akan Merdeka, dari hidupnya pada pusat kolonial di Jawa ke pengalaman tentang “Timur Jauh” dari Hindia Belanda, dan dari seorang yang
sejak muda terobsesi dengan t rilogi “Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme” ke
Pancasila sebagai filsafat Negara yang lebih Universal, yang konon lahir di bawah naungan sebatang pohon sukun di Ende. Lima dasar negara hasil perenungan di
Ende disampaikan Soekarno dalam pidato Sidang Badan Persiapan Usaha Kemerdekaan Indonesia BPUPKI pada 1 Juni 1945.Tanggal itu kemudian
ditetapkan sebagai hari kelahiran Pancasila.
22
Dhaniel Dhakidae, Soekarno : Membongkar Sisi-sisi Hidup Putra Sang Fajar, Jakarta : PT kompas Media Nusantara, 2013. Hlm. 196.
Indonesia Merdeka, Soekarno menjadi Presiden RI pertama. Urusan politik memang menjadi prioritasbagi Soekarno.