2.2.8. Pengaruh Rasio Hutang Terhadap Stuktur Modal
Menurut Kartadinata 1999:57, rasio hutang atau disebut juga dengan debt ratio mengukur persentase kebutuhan modal yang dibelanjai dengan hutang.
Meningkatnya rasio hutang berarti bahwa kegiatan operasional perusahaan lebih banyak diperoleh dari hutang. Asumsi itu menguatkan bahwa kenaikan atau
penurunan rasio hutang akan berpengaruh positif pada komposisi struktur modal. Menurut Riyanto 1990:226, dengan mendasarkan pada konsep cost of
capital maka struktur modal yang optimum adalah struktur modal yang dapat meminimumkan biaya penggunaan modal rata-rata average cost of capital. Dari
teori dan uraian yang ada maka dapat disimpulkan bahwa rasio hutang akan berpengaruh negative pada komposisi struktur modal, hal ini didukung penelitian
Weston dan Brigham 1997:150, struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara resiko dan pengembalian
sehingga memaksimumkan harga saham. Struktur modal perusahaan transportasi yang memaksimumkan kemakmuran para pemilik atau pemegang saham atau
memaksimumkan nilai perusahaan atau harga saham perusahaan
2.2.9. Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Terhadap Harga Saham
Pertumbuhan bagi suatu perusahaan merupakan suatu yang harus dimaksimalkan. Bila pertumbuhan perusahaan meningkat maka pangsa pasar dan
keuntungan perusahaan meningkat pula. Untuk memperluas pangsa pasar atau ekspansi perusahaan selanjutnya maka memerlukan modal dalam jumlah yang
besar. Apabila modal atau dana yang dimiliki perusahaan tidak mencukupi maka perusahaan harus mencari tambahan dana untuk keperluan tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari teori dan uraian yang ada maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penjualan mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham, hal
ini membuktikan bahwa perusahaan transportasi dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan pada modal eksternal. Biaya
pengambangan pada emisi saham biasa adalah lebih tinggi dibanding pada emisi obligasi.
2.2.10. Pengaruh Struktur Aktiva Terhadap Harga Saham