Secara matematik dirumuskan sebagai berikut:
100 EBIT
ROA x
a TotalAktiv
2.2.6.4. Rasio Hutang
Menurut Kartadinata 1999:57, rasio hutang atau disebut juga dengan debt ratio mengukur persentase kebutuhan modal yang dibelanjai dengan hutang.
Meningkatnya rasio hutang berarti bahwa kegiatan operasional perusahaan lebih banyak diperoleh dari hutang. Asumsi itu menguatkan bahwa kenaikan atau
penurunan rasio hutang akan berpengaruh pada komposisi struktur modal.
2.2.7. Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Terhadap Struktur Modal
Menurut Lukas 2003:274, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi pada umumnya lebih tergantung pada modal dari luar perusahaan. Pada
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah, kebutuhan modal baru relatif kecil sehingga dapat dipenuhi dari laba ditahan. Perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan tinggi cenderung menggunakan hutang yang lebih besar daripada perusahaan dengan pertumbuhan yang rendah.
Menurut Brigham dan Houston 2006:43, perusahaan yang tumbuh dengan cepat harus lebih banyak mengandalkan diri pada modal eksternal. Lebih
jauh, biaya emisi yang terkait dalam penjualan saham biasa melebihi biaya yang terjadi ketika menjual utang, yang selanjutnya mendorong perusahaan yang
tumbuh dengan pesat untuk lebih mengandalkan diri pada utang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tingkat pertumbuhan diukur dari perubahan total sales perusahaan dari tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Pandey 2001 dalam Titik Indrawati
dan Suhendro 2006 mengemukakan bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi sering membutuhkan tambahan asset untuk
mendukung pertumbuhan penjualannya. Tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi juga merupakan indikasi bahwa perusahaan akan lebih banyak mempunyai
retained earning sekaligus juga membutuhkan dana lebih banyak untuk mendukung pertumbuhannya. Menurut Brigham dan Edhart 2005 dalam Titik
Indrawati dan Suhendro 2006 perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan bergantung kepada external capital dikarenakan internal fund
perusahaan tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhannya yang tinggi, lebih lanjut floating cost untuk mengeluarkan saham lebih tinggi dibandingkan
dengan mengeluarkan obligasi. Dari teori dan uraian yang ada maka dapat disimpulkan bahwa tingkat
pertumbuhan berpengaruh positif yang signifikan terhadap struktur modal, hal ini didukung oleh penelitian Pandey 2001 dalam Titik Indrawati dan Suhendro
2006 dan penelitian Saidi 2004 mendapatkan hasil bahwa tingkat pertumbuhan berpengaruh positif yang signifikan terhadap struktur modal. Tingkat
pertumbuhan perusahaan transportasi dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan lebih banyak mengeluarkan surat utang dibandingkan dengan perusahaan
yang tingkat pertumbuhaanya rendah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.8. Pengaruh Rasio Hutang Terhadap Stuktur Modal