pelayanan terhadap pelanggan bisa lebih optimal dengan rata-rata tingkat utilitas yang dialami oleh petugas loket sebesar 58,2 dan nilai utilitas sudah kurang dari
80 tetapi terlalu optimal dari standarisasi PT. POS Persero Mojokerto yaitu 80..
4.2.4 Perbandingan Nilai Utilitas Tiap-Tiap Loket
Adapun Perbandingan nilai rata-rata utilitas metode usulan bias dilihat pada table berikut :
Tabel 4.2.4 Nilai Rata-Rata Utilitas Tiap Loket
Jumlah Loket Rata-rata Nilai Utilitas
2 99,7
3 94,3
4 72,5
5 58,2
Dari tabel 4.2.4 tersebut dengan menggunakan 2 loket nilai rata-rata utilitas sebesar 99,7, dengan menggunakan 3 loket nilai rata-rata utilitas sebesar
94,3, dengan menggunakan 4 loket nilai rata-rata utilitas sebesar 72,5, dan dengan menggunakan 5 loket nilai rata-rata utilitas sebesar 58,2.
Dari tiga model loket usulan tersebut yang dipilih adalah 4 loket karena mendekati nilai utilitas 80 yaitu 72,5.
4.3 Hasil dan Pembahasan
Dengan kondisi usulan diatas maka dapat dilihat bahwa di PT. POS Persero Mojokerto perlu penambahan jumlah loket untuk mengurangi jumlah
antrian yang terlalu panjang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari data-data yang telah diperoleh selama melakukan pengamatan di PT. POS Persero Mojokerto, selanjutnya data-data tersebut dimasukkan kedalam
perancangan suatu sistem software untuk mengetahui apakah pelanggan di loket pelayanan tersebut mengalami antrian yang panjang atau tidak. Dengan adanya
perancangan model sistem software ini, kita dapat mengetahui tingkat utilitas yang dialami oleh tiap loket pelayanan.
Pada keadaan sistem model awal didapat rata-rata utilitas pada 2 loket yaitu sebesar 99,7. Dan dengan 3 model usulan yaitu dengan 3 loket didapat
nilai rata-rata utilitas sebesar 94,3, dengan 4 loket didapat nilai rata-rata utilitas sebesar 72,5, dan dengan 5 loket didapat nilai rata-rata utilitas sebesar 58,2.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa di PT. POS Persero Mojokerto perlu melakukan penambahan jumlah loket sebanyak 2 dua loket pelayanan. Karena
dengan penambahan 2 dua loket pelayanan sehingga menjadi 4 empat loket pelayanan dengan rata-rata tingkat utilitas yang dialami oleh petugas loket sudah
mendekati standarisasi sebesar 72,5 dan dengan melakukan training pegawai dapat mencapai standarisasi PT. POS Persero Mojokerto yaitu sebesar 80.
Apabila penambahan petugas sebanyak 1 satu loket pelayanan sehingga menjadi 3 tiga loket pelayanan maka keadaan ini masih kurang optimal bagi PT. POS
Persero Mojokerto karena masih terdapat lost konsumen sebanyak 57 dan rata- rata utilitas dari 3 loket sebesar 94,3 hal ini akan menyebabkan terjadi
kurangnya kepuasan pelanggan yang terjadi di PT. POS Persero Mojokerto. Sedangkan apabila penambahan petugas sebanyak 3 tiga loket pelayanan
sehingga menjadi 5 lima loket pelayanan maka keadaan ini terlalu optimal bagi PT. POS Persero Mojokerto hal ini akan menyebabkan banyak terjadi waktu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menganggur pada loket dan bisa juga menyebabkan pembengkakan pada perekonomian yang terjadi di PT. POS Persero Mojokerto.
Oleh karena itu akan lebih efektif apabila PT. POS Persero Mojokerto menambahkan 2 dua loket pelayanan saja, sehingga loket pelayanan yang
semula hanya berjumlah 2 dua loket pelayanan menjadi 4 loket pada pukul 08.00 – 10.00 dan mengurangi 1 loket pelayanan menjadi 3 loket pada pukul 10.00 –
12.00 dan diatas jam 12 setelah istirahat kembali ke loket awal dengan 2 loket. Dengan demikian penambahan 2 dua loket dan 1 satu loket pelayanan tersebut
diharapkan pelayanan terhadap pelanggan akan lebih optimal dan memuaskan serta tidak akan mengganggu keadaan perekonomian di PT. POS Persero
Mojokerto.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pengolahan data dapat ditarik kesimpulan bahwa antrian di PT. POS Persero Mojokerto adalah sebagai berikut : Dengan 2 dua
loket masih terdapat antrian pada loket 1 dan 2 sebesar : 524 konsumen dengan rata-rata tingkat utilitas sebesar 99,7, maka pelayanan terhadap pelanggan
belum optimal dan terjadi antrian yang panjang dalam sistem pelayanannya, sedangkan usulan 4 empat loket pada pukul 08.00 – 10.00, dan 3 loket pada
pukul 10.00 – 12.00, dan diatas jam 12.00 setelah istirahat kembali ke 2 loket. Demikian pelayanan terhadap pelanggan bisa lebih optimal dan tingkat utilitas
yang dialami oleh petugas loket sudah mendekati dari PT. POS Persero Mojokerto yaitu 80.
5.2. Saran
Setelah diambil kesimpulan di atas maka saran-saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengatasi terjadinya antrian yang panjang dan pelayanan terhadap
pelanggan menjadi lebih optimal, maka PT. POS Persero Mojokerto perlu melakukan penambahan jumlah loket yaitu sebanyak 2 dua loket sehingga
menjadi 4 empat loket pelayanan pelanggan. 2.
PT. POS Persero Mojokerto hendaknya menerapkan model Simulasi ini sehingga dapat meminimalkan jumlah antrian pelanggan dan pada akhirnya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.