Pemeriksaan Trombosit dengan Cara Manual Hemositometer

19 sumber cadangan limpa. Peningkatan jumlah trombosit melebihi 1 juta per mm 3 dapat menyebabkan perdarahan atau trombosis.

2.8 Pemeriksaan Trombosit dengan Cara Manual Hemositometer

Salah satu pemeriksaan laboratorium pada trombosit adalah hitung jumlah trombosit menggunakan alat hemositometer yang terdiri dari kamar hitung, kaca penutup, dan pipet. Mutu kamar hitung serta pipet-pipet harus memenuhi syarat ketelitian tertentu. 1 Kamar hitung. Kamar hitung yang sebaiknya dipakai ialah yang memakai garis bagi Improved Neubauer. Luas seluruh bidang yang dibagi adalah 9 mm 2 dan bidang ini dibagi menjadi sembilan “bidang besar” yang luasnya masing-masing 1 mm 2 . Bidang besar dibagi lagi menjadi 16 ”bidang sedang” yang luasnya masing- masing 14 x 14 mm 2 . Bidang besar yang letaknya di tengah-tengah dibagi menjadi 25 bidang dan tiap bidang itu dibagi lagi menjadi 16 “bidang kecil”. Dengan demikian jumlah bidang kecil itu seluruhnya 400 buah, masing-masing luasnya 120 x 120 mm 2 . Tinggi kamar hitung, yaitu jarak antara permukaan yang bergaris-garis dan kaca penutup yang berpasangan adalah 110 mm. Maka volume di atas tiap-tiap bidang menjadi sebagai berikut. 1 bidang kecil `= 120 x 120 x110 =14000 mm 3 1 bidang sedang = 14 x 14 x 110 =1160 mm 3 1 bidang besar = 1 x 1 x 110 = 110 mm 3 Seluruh bidang yang dibagi = 3 x 3 x 110 = 910 mm 3 Universitas sumatera utara Universitas sumatera utara 20 2 Kaca penutup. Kaca penutup digunakan adalah kaca penutup khusus dan lebih tebal dari kaca penutup biasa. Hanya dalam keadaan darurat kaca penutup biasa boleh dipakai. Kaca penutup untuk menghitung jumlah trombosit dengan teknik fase kontrast lebih tipis daripada yang dipakai untuk mikroskop biasa. 3 Pipet. Pipet Thoma yang digunakan untuk pengenceran eritrosit maupun trombosit pipet eritrosit terdiri dari sebuah pipa kapiler yang bergaris bagi dan membesar pada salah satu ujung menjadi bola. Dalam bola tersebut terdapat sebutir kaca merah. Pada pertengahan pipa kapiler itu terdapat garis bertanda ”0,5” dan pada bagian atasnya, yaitu dekat bola, terdapat garis bertanda “1,0”. Pada bagian atas bola juga terdapat garis bertanda “101”. Angka-angka tersebut tidak menandakan satu volume yang mutlak melainkan perbandingan volume. Hal yang paling penting dan menentukan ialah pengenceran darah yang terjadi dalam pipet. Seandainya lebih dulu diisap darah sampai garis tanda “0,5” kemudian cairan pengencer Ress Ecker sampai garis tanda “101”, maka darah dalam bola pipet diencerkan 200 kali Gandasoebrata, 1985. Ress Ecker berfungsi sebagai pengencer darah pelarut dan pemberi warna pada platelet. Kandungan dari Ress Ecker ini adalah Natrium sitrat yang berfungsi sebagai pencegah koagulasi, memelihara sel darah merah, menyediakan gravitasi spesifik yang rendah; formalin sebagai fiksatif; Brilliant crecyl blue sebagai pemberi warna pada platelet; akuades sebagai pelarut. Perhitungan menggunakan bantuan mikroskop dengan perbesaran 40 kali untuk melihat trombosit tampak refraktif dan mengkilat berwarna biru mudanila, lebih kecil dari Universitas sumatera utara Universitas sumatera utara 21 eritrosit serta bentuk bulat, lonjong atau tersebar atau bergerombol Pal dan Pal, 2005. Trombosit dihitung dalam 25 bidang sedang yang terletak di bidang basar paling tengah. Hitung jumlah trombosit dapat diperoleh dari rumus jumlah trombosit = n x FVb Gandasoebrata, 1985. Keterangan: N = jumlah trombosit yang dihitung F = faktor pengenceran Vb = volume bidang yang di hitung Gambar 2.3 Kamar Hitung Improved Neubauer Gandasoebrata, 1985. Keterangan: W = kotak untuk hitung jumlah leukosit R = kotak untuk hitung jumlah eritrosit Universitas sumatera utara Universitas sumatera utara 22

BAB III METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Prosedur yang dilakukan meliputi pengumpulan dan pengolahan bahan tumbuhan, pembuatan ekstrak etanol daun kelor Moringa oleifera Lam., karakterisasi simplisia dan ekstrak, skrining fitokimia simplisia dan ekstrak, tahapan persiapan bahan pengujian, dan tahapan pengujian terhadap jumlah trombosit secara manual menggunakan alat hemositometer. Data dianalisis dengan uji statistik menggunakan metode One Way ANAVA Analisis Variansi, selanjutnya dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tuckey HSD Honestly Significant Different.

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat-alat

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat-alat gelas laboratorium, blender, kertas saring, label, lemari pengering, lumpang dan mortir, neraca analitik, neraca hewan, oral sonde, pipet tetes, rak tabung reaksi, rotary evaporator, spuit 1 ml, stamfer, vial, vorteks, waterbath, seperangkat alat hemositometer bilik hitung Improved Neubauer, pipet eritrosit, kaca penutup, seperangkat alat penentuan kadar air, oven listrik, cawan penguap, dan mikroskop.

3.1.2 Bahan-bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun kelor Moringa oleifera Lam., akuades, Natrium karboksimetilselulosa, Metotreksat tablet, reagen Rees Ecker, produksi E-Merck: etanol 96, metanol, toluen, kloroform, isopropanol, benzen, n-heksan, asam nitrat pekat, asam klorida pekat, asam sulfat Universitas sumatera utara Universitas sumatera utara